NPM : 20013010154
KELAS : ANGGARAN SEKTOR PUBLIK – B
STRUKTUR ANGGARAN
Dari beberapa arti yang terdapat di dalam undang-undang, dapat disimpulkan bahwa
APBD adalah wujud dari pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan
peraturan daerah dalam masa 1 tahun anggaran terhitung dari 1 Januari – 31 Desesmber.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur APBD adalah satu
kesatuan yang terdiri dari:
1. Pendapatan daerah
2. Belanja daerah
3. Pembiayaan daerah
Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih dalam periode tahun bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang
menambah ekuitas. Pendapatan daerah meliputi:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD): pendapatan asli daerah yaitu pendapatan daerah yang
berasal dari potensi daerah tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pendapatan asli daerah terdiri dari:
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang mencakup (bagian laba atas
penyertaan modal BUMD,BUMN, dan Swasta)
Lain-lain PAD yang sah (hasil penjualan kekayaan daerah yang tak dipisahkan,
hasil pemanfaatan kekayaan daerah, jasa giro, pendapatan bunga, dll)
2. Dana Perimbangan: meliputi,
Dana alokasi umum (dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah)
Dana alokasi khusus (dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan ke daerah
untuk membantu membiayai kebutuhan khusus)
Dana bagi hasil (dana dari APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan
presentase untuk mendanai kebuuthan daerah yang meliputi bagi hasil pajak dan
bagi hasil bukan pajak)
3. Pendapatan Lain-lain yang Sah, meliputi:
Pendapatan hibah
Pendapatan dana darurat
Dana abgi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota
Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lain
Dana penyesuaian
Dana otonomi khusus
Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana yang dimana kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pemayaran kembali oleh daerah. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 31
ayat (1) menerangkan secara rinci klasifikasi belanja daerah berdasarkan urusan wajib, urusan
pilihan atau klasifikasi menurut organisasi, fungsi, program kegiatan, serta jenis belanja.
Pembiayan Daerah
Pembiayan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau
pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah menurut Permendagri Nomor 23 Tahun
2006 Pasal 59 terdiri dari:
1. Penerimaan pembiayan
2. Pengeluaran pembiayan