Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen
kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangkamencapai tujuan bernegara (Yasin
dkk., 2017). Sedangkan APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah
yang dibahas dan disetujui oleh Pemerintah Daerah Bersama DPRD dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda). Berikut ini merupakan struktur dari APBD menurut Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006.
1) Pendapatan Daerah;
2) Belanja Daerah; dan
3) Pembiayaan Daerah
B. Anggaran Pendapatan
Pendapatan daerah merupakan hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih dalam periode tahun bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
Pendapatan daerah meliputi: a. Pendapatan Asli Daerah; b. Dana Perimbangan; dan c.
Pendapatan Lain-lain.
C. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah bisa juga diartikan
pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan
daerah. Terkait dengan belanja daerah, sebaiknya Pemerintah Daerah harus melakukan
analisis terlebih dahulu kegiatan mana yang benar-benar masuk skala prioritas menurut
ukuran kebutuhan dan tuntutan masyarakat (Wati, 2017). Adapun, dalam Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 31 ayat (1), memberikan secara rinci mengenai klasifikasi
belanja daerah berdasarkan urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan Pemerintahan,
Organisasi, Fungsi, Program dan Kegiatan, serta jenis belanja.
D. Pembiayaan Daerah
1) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan meliputi: 1) SILPA tahun sebelumnya; 2) Pencairan dana
cadangan; 3) Penerimaan pinjaman daerah; 4) Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan; 5) Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan 6) Penerimaan piutang
daerah.
2) Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan meliputi: 1) Pembentukan dana cadangan; 2) Penyertaan
modal; 3) Pembayaran utang pokok yang jatuh tempo; dan 4) Pemberian pinjaman
daerah.
Daftar Pustaka
Sinambela, E., Saragih, F., & Sari, E. N. (2018). Analisis Struktur APBD Dalam Meningkatkan
Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah Sumatera Utara (Vol. 18, Issue 2).
Wati, M. R. (2017). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA
PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA DAERAH KOTA BANDUNG. Dalam Jurnal
Kajian Akuntansi (Vol. 1, Issue 1). http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Yasin, M., Riyadi, S., & Ingga, I. (2017). ANALISIS PENGARUH STRUKTUR APBD
TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KABUPATEN dan KOTA se-JAWA TIMUR (Vol. 2, Issue 2).