Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi
1. Pengertian APBN
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 23 ayat (1), (2) dan (3), setiap tahun Presiden
mengajukan RAPBN untuk dibahas bersama DPR. Menurut UU Nomor 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
selanjutnya disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
juga dapat diartikan sebagai suatu daftar yang memuat secara rinci tentang sumber-sumber
penerimaan negara dan alokasi pengeluarannya dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun.
Penyusunan APBN didasarkan asas berimbang dan dinamis, artinya di sektor penerimaan
negara selalu diusahakan peningkatan dan di sektor pengeluarannya diusahakan penghematan
rutin serta lebih mengarahkan dana pembangunan kepada kegiatan yang menunjang
peningkatan produksi nasional, yang mana besarnya pengeluaran (belanja) seimbang dengan
penerimaannya.
Secara rinci penyusunan APBN didasarkan :
a. Asas berimbang dan dinamis penerimaan-pengeluaran
b. Tabungan/Saving selalu meningkat
c. Peningkatan pendapatan pajak, secara : intensif dan ektensif
d. Prioritas pengeluaran rutin yang penting
e. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara maksimal.
Semakin tinggi tabungan pemerintah atau Negara maka akan dapat meningkatkan
investasi atau penanaman modal untuk usaha sehingga pembangunan dapat berjalan
dengan lancar atau dengan kata lain APBN menunjukkan surplus. Dan Keseimbangan
primer adalah total penerimaan atau pendapatan Negara dikurangi belanja dalam APBN tanpa
menghitung pembayaran bunga utang. Jika berada dalam kondisi defisit, penerimaan
negara tidak bisa menutup pengeluaran sehingga membayar bunga utang sudah
menggunakan pokok utang baru.
B. MEKANISME PENYUSUNAN APBN DAN PENGARUHNYA DALAM
PEMBANGUNAN
Dengan APBN, dapat diketahui arah, tujuan, serta prioritas pembangunan yang akan dan
sedang dilaksanakan. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana ekonomi,
peningkatan sumber daya manusia akan meningkatkan produktivitas faktor-faktor
produksi. Pada gilirannya akan terbentuk tabungan masyarakat sehingga meningkatkan
investasi yang menyebabkan semakin banyak barang dan jasa yang tersedia bagi
masyarakat. Penyusunan APBN dapat juga mempengaruhi inflasi/deflasi yang akan
terjadi dimasyarakat
3. Kebijakan Anggaran
Kebijakan anggaran adalah kebijakan untuk mengatur APBN agar sesuai dengan
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dan pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan
lapangan kerja. Tujuan kebijakan anggaran adalah menentukan arah dan tujuan pembangunan
serta pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari rencana kerja tahunan pemerintah.
Sedangkan macam-macam Kebijakan Anggaran
a. Anggaran Seimbang (balance budget)
Semua pengeluaran didasarkan pada penerimaan. Pada akhirnya, jumlah pengeluaran
sama dengan jumlah penerimaan. Tujuan penyusunan anggaran seimbang adalah
untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya anggaran defisit
b. Anggaran Dinamis
Dalam anggaran dinamis berarti bahwa jumlah mutlak dari anggaran dari tahun ke
tahun semakin besar.
c. Anggaran Defisit
Penerimaan negara lebih kecil daripada pengeluaran negara.Kebijakan ini dijalankan
karena pemerintah akan memperbaiki keadaan perekonomian negara yang sedang
menurun atau dilanda deflasi. Dalam hal ini pemerintah menutup kekurangan
anggaran dengan pinjaman dalam dan luar negeri
d. Anggaran Surplus
Penerimaan negara lebih besar daripada pengeluaran negara.Kebijakan ini dijalankan
bila keadaan ekonomi sedang dilanda inflasi untuk menyesuaikan anggaran dengan
kenaikan harga barang/jasa.Dalam hal ini pemerintah meningkatkan penerimaan
negara (pajak dan nonpajak) dan penghematan.
C. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
1. Pengertian APBD
Menurut UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD, adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) juga dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja
pemerintah daerah, yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah selama satu
tahun yang dinyatakan dalam satuan uang dan yang disetujui oleh DPRD.
3. Berikut ini sebagian APBD salah satu provinsi di Indonesia (dalam triliun rupiah) :
A Pendapatan
- PAD Rp 7.585
- Dana perimbangan Rp 5.770
- Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 109
B Belanja
1. Aparatur
- Belanja administrasi umum Rp 2.414
- Belanja operasi dan pemeliharaan Rp 1.286
- Modal Rp 648
2. Publik
- Belanja administrasi umum Rp 2.218
- Belanja operasi dan pemeliharaan Rp 2.692
- Modal Rp 2.757
9. Anggaran pendapatan dan belanja daerah tingkat I (Propinsi) proses penyusunannya adalah
……
a. Disusun oleh pemerintah daerah bersama DPRD tingkat I dan disetujui oleh DPR RI
b. Disusun oleh pemerintah daerah tingkat I, lalu mendapat persetujuan presiden untuk
disahkan oleh DPR RI
c. Disusun bersama-sama antara Gubernur dengan DPRD tingkat I lalu diajukan ke
pemerintah pusat untuk disahkan oleh DPR RI
d. Disusun oleh pemerintah daerah tingkat I dan disahkan oleh DPRD tingkat I setempat
e. Disusun oleh pemerintah daerah bersama DPRD tingkat I dan disetujui olh presiden
10. Anggaran pendapatan dan belanja Negara pemerintah pusat sebuah Negara diketahui
berjumlah total $ 900 miliar, penerimaan dari sumber-sumber dalam negerinya sebesar $ 700
miliar, sedangkan belanja atau pengeluaran untuk keperluan rutin senilai $ 600 miliar.
Bertolak dari informasi ini, tabungan pemerintah Negara tersebut adalan sebesar …..
a. $ 100 miliar
b. $ 200 miliar
c. $ 300 miliar
d. $ 400 miliar
e. $ 1.000 miliar
11. Tunjukkan ayat belanja barang yang mana di bawah ini yang TIDAK TERMASUK di dalam
neraca APBN....
a. belanja barang-barang kebutuhan Kementerian Keuangan
b. belanja barang-barang kebutuhan Bank Sentral (Bank Indonesia)
c. belanja barang-barang kebutuhan Kementerian Pertahanan
d. belanja barang-barang kebutuhan Kementerian Luar Negeri
e. belanja barang-barang kebutuhan Kementerian Luar Negeri
14. Pendapatan Negara yang bersumber dari pajak dan pendapatan lain diperuntukkan bagi
pembangunan yang bersifat umum. Dalam hal iniAPBN mempunyai fungsi …..
A. stabilisasi
B. alokasi
C. efisiensi
D. distribusi
E. pemeratan
15. Berikut ini yang bukan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) adalah...
a. pajak penghasilan warga daerah tersebut
b. pajak reklame / iklan
c. pajak kendaraan bermotor
d. retribusi parkir
e. laba BUMD
17. Jika pemerintah menaikkananggaran dalam danaperimbangan (DAK, DAU dan dana
alokasi khusus) makapengaruhnyadalam APBDadalah….
a. anggaran pengeluaranpemerintahdaerah meningkat
b. anggaran penerimaanpemerintah daerah meningkat
c. anggaran pemerintah daerah tetap
d. anggaran pengeluaranpemerintahdaerah menurun
e. anggaran penerimaanpemerintah daerah menurun
A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3, dan 4
B. 1, 3, dan 4 E. 2, 4, dan 5
C. 1, 4, dan 5
19. Ayat-ayat di bawah ini merupakan pengeluaran atau belanja rutin Pemerintah Pusat,
KECUALI ....
A. pembayaran gaji pegawai negeri sipil dan militer
B. pembayaran gaji pegawai BUMN
C. belanja barang-barang kebutuhan pemerintah pusat
D. pembayaran angsuran pokok dan bunga utang luar negeri
E. pembayaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi non-BBM
20. Secara teknis, kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran dirumuskan dan ditetapkan oleh
pemerintah. Yang dimaksud dengan “pemerintah” dalam hal ini adalah....
a. kementrian keuangan
b. bank sentral(BI)
c. badan perencanaan dan pembangunan nasional
d. presiden dan wakil presiden
e. kementrian keuangan, bappenas, dan bank sentral
21. Seorang gubernur yang baru terpilih dapat meningkatkan sumber penerimaan daerah agar
dapat meningkatkan pembiayaan pembangunan melalui pos dibawahini, KECUALI... .
(A) Pajak kendaraan bermotor
(B) bea balik nama kendaraan bermotor
(C) pajak bahan bakar kendaraan bermotor
(D) pajak penerangan jalan
(E) pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan
24. Pemenuhan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar 20% dari total
APBN akan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi.
Dampak positif bagi masyarakat atas penggunaan dana APBN adalah . . . .
A. meningkatkan daya beli/konsumsi masyarakat terhadap barang/jasa
B. mendorong peningkatan pariwisata dalam negeri dan luar negeri
C. meningkatnya arus urbanisasi penduduk desa ke kota dengan cepat
D. mendorong peningkatan pendapatan masyarakat di kota dan desa
E. meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
25. Berikut ini dampak-dampak APBN terliadap sektor moneter. neraca pembayaran dan
sektor prodnksi:
(1) Peningkatan jumlah pengeluaran negara dalam APBN dapat meningkatkan jumlah
uang beredar
(2) Peningkatan penerimaan negara dan sektor migas. mengakibatkan hasil penjualan
migas meningkat.
(3) Pengalokasian subsidi dan peningkatan pengeluaran negara dapat meningkatkan daya
beli masyarakat seliingga dapat meningkatkan permintaan masyarakat terkadap barang
dan jasa.
(4) Kondisi defisit anggaran ditutupi oleh utang luar negeri. akibatnya pengeluaran rutin
digunakan kembali untuk pembayaran utang dan bunga
(5) Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor yang besar seperti bantuan
proyek untuk menutup defisit anggaran
Berdasarkan penyataan di atas, yang merupakan dampak APBN pada sektor moneter adalah
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2) dan (4)
C. (2), (3) dan (4)
D. (2), (4) dan (5)
E. (3), (4) dan (5)
1. C 11. B 21. D
2. A 12. B 22. E
3. B 13. E 23. B
4. D 14. B 24. E
5. C 15. A 25. D
6. C 16. D
7. B 17. B
8. B 18. E
9. D 19. B
10. A 20. D
1. APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) juga dapat
diartikan sebagai suatu daftar yang memuat secara rinci tentang sumber-sumber
penerimaan negara dan alokasi pengeluarannya dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun.
2. Fungsi APBN
b. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman
bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
d. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
f. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
g. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
3. Mekanisme penyusunan APBN
Pemerintah Pusat mengajukan Rancangan Undang-undang tentang APBN, disertai nota
keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada
bulan Agustus tahun sebelumnya.Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN
dilakukan sesuai dengan undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan Dewan
Perwakilan Rakyat.Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengajukan usul yang
mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan
Undang-undang tentang APBN.Pengambilan keputusan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai Rancangan Undangundang tentang APBN dilakukan selambat-lambatnya 2
(dua) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.APBN yang
disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan
jenis belanja. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Undang-
undang, Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka
APBN tahun anggaran sebelumnya.
4. Sumber-sumber penerimaan negara
a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri
1) Pendapatan Pajak Penghasilan
a) Pendapatan PPh Migas
b) Pendapatan PPh Nonmigas
2) Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai
3) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (Pertambangan, Perhutanan dan
Perkebunan)
4) Pendapatan Cukai
5) Pendapatan Pajak Lainnya
b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional
1) Pendapatan Bea masuk
2) Pendapatan Bea keluar
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak
c. Pendapataan Sumber Daya Alam
5. Sumber-sumber penerimaan daerah
a. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu
b. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1). Pajak daerah
2). Retribusi daerah
3). Bagian laba Badan Usaha Milik Daerah
4). Penerimaan dari Dinas-dinas daerah
5)Penerimaan lain-lain
c. Dana Perimbangan
1) Bagi hasil pajak dan bukan pajak
2) Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat
3) Dana Alokasi Khusus (DAK)
4) Dana perimbangan
5) Pinjaman pemerintah daerah
a. Pinjaman untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
b. Lain-lain pendapatan yang sah
PERPAJAKAN
Contoh 1 :
Penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak orang pribadi, Jumlah
Penghasilan Kena Pajak Rp600.000.000,00. Maka Pajak Penghasilan yang
terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp 100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 (+)
Rp125.000.000,00
Contoh 2 :
Pak Chandra sebagai karyawan Primagama, penghasilan neto setiap bulannya Rp
10.000.000,00. Pak Chandra sudah beristeri tidak bekerja dan mempunyai 4 anak.
Berapakah pajak terutang setiap bulannya ?
Jawab:
Penghasilan neto 12 bulan x Rp 10.000.000,00 = Rp 120.000.000,00
PTKP - wajib pajak Rp 24.300.000,00
- isteri Rp 2.025.000,00
- anak (maks 3)
3 x Rp 2.025.000,00 Rp 6.075.000,00 +
= Rp 32.400.000,00
-
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp 87.600.000,00
c. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah : 28% (dua puluh
delapan persen) pada tahun 2009 dan 25% (dua puluh lima persen) yang mulai
berlaku sejak tahun pajak 2010
Contoh penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak badan dalam negeri
dan bentuk usaha tetap:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp1.250.000.000,00 pada tahun 2012
Maka Pajak Penghasilan yang terutang: 25% x Rp1.250.000.000,00 =
Rp312.500.000,00
c. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Tarif PPN dan PPn BM
Menurut Pasal 7 UU nomor 42 tahun 2009, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah :
(1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen).
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas:
e. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
f. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
g. ekspor Jasa Kena Pajak.
(3) Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiubah menjadi paling
rendah 5% (lima persen) danpaling tinggi 15% (lima belas persen) yang
perubahantarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), menurut Pasal 8,
adalah:
(1) Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah serendah-rendahnya 10% (sepuluh
persen) dan setinggi-tingginya 200% (dua ratus persen).
(2) Ekspor barang kena pajak yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif 0%
(nol persen).
(3) Ketentuan mengenai kelompok Barang Kena Pajak yangtergolong mewah yang
dikenai Pajak Penjualan atasBarang Mewah dengan tarif sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
(4) Ketentuan mengenai jenis barang yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Mewah sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diatur dengan atau
berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau
pemanfaatan tanah dan bangunan. Mulai tanggal 1 Januari 2014 PBB Pedesaan dan
Perkotaan merupakan Pajak Daerah. Untuk PBB Perkebunan, Pertambangan masih
tetap merupakan Pajak Pusat.
Objek pajak PBB adalah bumi dan bangunan menurut nilai jualnya
Objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah:
a. objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum
(masjid, gereja, wihara, rumah sakit, pesantren/madrasah, panti asuhan, museum,
candi)
b. objek pajak yang digunakan kuburan, peninggalan purbakala, hutan lindung,
hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah desa
c. objek pajak untuk perwakilan diplomatik, konsulat
d. objek pajak yang digunakan oleh badan perwakilan organisasi internasional (PBB,
ASEAN, dan lain-lain)
Tarif PBB
Tarif PBB yang dikenakan pada obyek pajak adalah 0,5% dari nilai jual obyek kena
pajak. Dan besarnya Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan paling
rendah sebesar Rp. 6.000.000,00 dan paling tinggi Rp 12.000.000,00 untuk setiap
wajib pajak atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sedangkan Dasar pengenaan PBB antara lain :
1. Dasarnya adalah nilai jual obyek pajak.
2. Besarnya nilai jual obyek pajak ditetapkan 3 tahun sekali oleh Menteri Keuangan,
kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan
perkembangan daerahnya.
3. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Obyek Pajak Kena Pajak (NJOPKP)
yang ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari Nilai
Jual Obyek Pajak (NJOP).
4. Besarnya Nilai jual kena pajak ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan
memperhatikan kondisi ekonomi nasional.
5. Objek PBB yang NJOP lebih dari Rp 1 milyar, Dasar perhitungannya 40%
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24 tahun 2000 Tentang Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kuitansi pembayaran, surat berharga dan efek, yang
memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, besarnya bea meterai sebagai berikut:
a. Surat perjanjian, akta notaris, akta PPAT, surat lamaran sebesar Rp 6.000,00
b. Dokumen nominal Rp 250.000,00 – Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 3.000,00
Lebih dari Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 6.000,00
c. Cek dan bilyet giro sebesar Rp 3.000,00
2. Penerimaan pajak yang terbesar dalam struktur penerimaan pajak pemerintah Pusat
Indonesia adalah dari:
a. cukai
b. bea masuk
c. pajak penghasilan
d. pajak pertambahan nilai
e. pajak bumi dan bangunan
4. Pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga yang wajib melakukan
pemotongan dan/atau pemungutan pajak atas objek tertentudinamakan ....
a. Public Assessment System
b. Self Assessment System
c. Official Assessment System
d. Corporate Assessment System
e. With holding System
5. Menurut Adam Smith, prinsip dalam pemungutan pajak (yang sering disebut sebagai “The
Four Maxims”) adalah berikut ini, kecuali …..
a. Prinsip kesamaan/keadilan (equation)
b. Prinsip kepastian (certainly)
c. Prinsip redistribusi pendapatan (redistribution of income)
d. Prinsip ketepan waktu (convenience of payment)
e. Prinsip ekonomis (economics of collection)
6. Pemerintah Daerah Sumatra Selatan berencana memberikan porsi pembagian pajak yang
lebih besar pada tahun anggaran 2015 untuk pemerataan pembangunan bagi daerah tertinggal
dan daerah miskin. Dalam hal ini berarti pajak melakukan fungsi …..
a. Alokasi
b. Distribusi
c. Mengatur
d. Stablisasi
e. Pembiayaan
7. Dalam rangka meningkatkan produksi perfilman nasional dan juga rasa cinta terhadap
produksi dalam negeri, pemerintah berencana akan menaikkan pajak impor terhadap film
asing dan juga barang-barang impor yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Hal ini
berarti pajak tersebut mempunyai fungsi .....
A. Distribusi
B. Moneter
C. Budgeter
D. Keadilan
E. Regulasi
8. Tarif pajaknya tetap, tetapi semakin besar pendapatan semakin besar pula pajak yang harus
dibayar, maka system pajak tersebut adalah ... .
1. Progresif
2. Proporsional
3. Tarif tetap
4. Degresif
5. Regresif
9. Pada system pajak penghasilan progresif, penghasilan seseorang yang semakin tinggi
dikenakan …..
A. Jumlah pajak yang semakin besar
B. Jumlah pajak yang semakin kecil
C. Tarif pajak yang semakin besar
D. Tarif pajak yang semakin kecil
E. Pajak yang adil
10. Dari segi pemungutannya Pajak Penjualan (PPn) tergolong sebagai pajak yang bersifat...
a. progresif
b. sukarela
c. paksaan
d. langsung
e. tak langsung
11. Tabel di bawah ini hasil perhitungan pajak dar berbagai tarif pajak :
Besar pajak yang dibayarkan
Penghasilan
Tarif I Tarif II Tarif III Tarif IV Tarif V
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
20.000.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30.000.000,00 2.000.000,00 3.000.000,00 4.500.000,00 4.500.000,00 5.400.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
40.000.000,00 2.000.000,00 4.000.000,00 8.000.000,00 4.000.000,00 6.400.000,00
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa ….
A. Tarif I konstan dengan persentase pajaknya meningkat
B. Tarif II proporsional dengan persentase pajak meningkat
C. Tarif III progresif dengan persentase pajaknya meningkat
D. Tarif IV degresif dengan hasil perhitungan pajaknya meningkat
E. Tarif V regresif dengan persentase pajaknya meningkat
12. UU No. 36 Tahun 2008 menentukan tarif tunggal untuk Wajib Pajak Badan, yaitu 28% pada
tahun 2009 dan 25% pada tahun 2010. Untuk Wajib Pajak Badan Masuk Bursa diberikan
tarif 5% lebih rendah dari tarif yang berlaku. Pada tahun 2009 PT Makin Jaya (belum go
public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar Rp405.500.000,00. Dengan
demikian, pajak penghasilan terutang dari PT Makin Jaya adalah....
A. Rp81.100.000,00
B. Rp93.265.000,00
C. Rp101.375.000,00
D. Rp104.150.000,00
E. Rp113.540.000,00
14. Ibu Ida memiliki sebidang tanah dengan panjang 25 meter dan lebar 10 meter. Di atas tanah
tersebut didirikan bangunan dengan panjang 10 meter dan lebar 7 meter. Di daerah tersebut
harga tanah per meter persegi Rp2.000.000,00 dan bangunan Rp2.100.000,00. Apabila tarif
PBB 0,2% dan nilai jual objek pajak tidak kena pajak sebesar Rp12.000.000,00, maka pajak
bumi dan bangunan yang harus dibayar Ibu Ida adalah … .
A. Rp 1.270.000,00
B. Rp 1.000.000,00
C. Rp 706.000,00
D. Rp 270.000,00
E. Rp 127.000,00
15. Bapak Abdul hakim menempati rumahnya sendiri dengan luas tanah 200 m2 dengan nilai jual
per m2 adalah Rp 400.000,00, luas bangunan 100m2 dengan nilai jual per m2 adalah Rp
600.000,00, pagar sepanjang 10 m dengan tinggi 1,5 m nilai jual per m2 Rp 200.000,00, nilai
jual obyek pajak tidak kena pajak sebesar Rp 12.000.000,00, bila tarif pajaknya 0,1% maka
PBB-P2 terutang bapak Abdul hakim adalah ... .
1. Rp 60.500,00
2. Rp 118.000,00
3. Rp 131.000,00
4. Rp 133.000,00
5. Rp 145.000,00
16. Pak Sidarta seorang karyawan dari suatu perusahaan memperoleh Penghasilan Kena Pajak
(PKP) per bulan Rp 8.750.000,00
Tabel penghasilan dan tarif pajak
Penghasilan Tarif
s.d. Rp 50.000.000,00 5%
Rp 50.000.000,00 s/d Rp 250.000.000,00 15%
Rp 250.000.000,00 s/d Rp 500.000.000,00 25%
Di atas Rp 500.000.000,00 30%
Besarnya Pajak Penghasilan (PPh) Pak Sidarta dalam satu tahun adalah …
A. Rp 2.500.000,00
B. Rp 8.250.000,00
C. Rp 10.500.000,00
D. Rp 10.750.000,00
E. Rp 15.750.000,00
17. Pak Suherman memperoleh penghasilan kena pajak dalam sebulan sebesar Rp50.000.000,00.
Tabel tarif Pajak Penghasilan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
PKP Tarif
Sampai dengan Rp50.000.000,00 5%
Rp50.0000.000.00 s/d 15%
Rp250.000.000,00 s/d 25%
Rp500.000.000,00 ke atas 30%
Besar pajak penghasilan yang hams dibayar Pak Suherman adalah ... .
1. Rp2.500.000,00
2. Rp30.000.000,00
3. Rp62.500.000,00
4. Rp125.000.000,00
5. Rp180.000.000,00
19. Berikut ini tariff pajak yang ditetapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak orang
pribadi dalam negeri berdasarkan Undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang pajak
penghasilan, penghasilan kena pajak ….
A. Di bawah Rp50 juta tidak dikenakan pajak
B. di atas Rp50 juta s.d Rp200 juta: 10 %
C. di atas Rp50 juta s.d Rp250 juta: 10%
D. di atas Rp200 juta s.d Rp500 juta: 20%
E. di atas Rp500 juta : 30%
20. Bu Vero seorang wirausaha yang bergerak dalam usaha boga/catering. Ia mempunyai tanah
seluas 300 m2 dengan nilai jual Rp 500.000/m2. Bangunan rumah seluas 200 m2 dengan
nilai jual Rp 700.000/m2. Taman mewah 100 m2 dengan nilai jual Rp 200.000/m2 dan pagar
mewah panjang 100 m dengan tinggi 1,5 m dengan nilai jual Rp 200.000/m2. Nilai Jual
Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) Rp 10.000.000,00. Besarnya Pajak Bumi dan
bangunan yang terutang Bu Vero jika tariff PBB-P2 0,1% adalah ....
A. Rp 314.000,00
B. Rp 322.000,00
C. Rp 330.000,00
D. Rp 628.000,00
E. Rp 644.000,00
21. Biaya pemberlakuan pajak oleh pemerintah yang dibebankan kepada masyarakat termasuk
biaya-biaya berikut ini, kecuali:
A. Biaya pajak yang dibayarkan pada pemerintah oleh masyarakat
B. Biaya administrasi yang timbul terkait dengan pajak
C. Biaya pelayanan yang diberikan pemerintah pada masyarakat
D. Hilangnya surplus konsumen karena pajak
E. Hilangnya surplus produsen karena pajak
22. Hal berikut ini merupakan ciri pajak yang dapat dibedakan dengan ciri pungutan resmi
lainnya, yakni .....
A. bersifat memaksa
B. dipungut oleh pemerintah daerah saja
C. jatuh temponya disesuaikan dengan pemakaian
D. didasarkan pada Peraturan Pemerintah
E. balas jasa diterima secara langsung oleh pembayar pajak
23. Di antara ketentuan atau kebijakan di bawah ini yang merupakan contoh kebijakan fiskal
ialah....
a. kenaikan tarif bagi kendaraan yang melintasi jalan tol
b. pemberian kelonggaran pajak (tax holiday) bagi perusahaan baru
c. kenaikan atau penurunan BI rate (sukubunga SBI satu bulan)
d. perubahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank-bank
e. keharusan BUMN untuk menyetorkan sebagian labanya ke kas negara
24. Bapak Suprapto mempunyai dan menempati sebuah rumah mewah di jalan Adyaksa dengan
luas Tanah 600 m2, luas bangunan 250 m2, taman mewah 50 m2 dan pagar mewah dengan
panjang 20 m tinggi 1,5 m. Menurut data PBB nilai jual obyek pajak tanah Rp 800.000,00
permeter, bangunan Rp 600.000,00 permeter, taman mewah Rp 400.000,00 permeter dan
pagar mewah Rp 200.000,00 permeter. Jika bangunan tidak kena pajak ditetapkan sebesar Rp
12.000.000,00, maka besarnya PBB Bapak Suprapto apabila tarif PBB-P2 sebesar 0,1%
dalah .....
a. Rp 642.000,00 d. Rp 6.440.000,00
b. Rp 644.000,00 e. Rp 6.560.000,00
c. Rp 656.000,00
26. Tuan Bagaskoro warga Negara Indonesia yang memiliki penghasilan bersumber dari
Indonesia, tiap tahun aktif membayar pajak kepada pemerintah. Tuan Bagaskoro dalam
membayar pajak dan pelaporan pajak penghasilannya dipercayakan kepada pihak ketiga hal
tersebut merupakan system pemugutan pajak….
A. Official assesmen system
B. Withholding system
C. Multimatic system
D. Economic official system
E. Rental official sistem