Anda di halaman 1dari 4

ARYA WIDI LESMANA / 19013010134

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK – A

METODE PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN SIKLUS PERENCANAAN APBD

A. Penyusunan RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau yang disebut RKPD merupakan dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah mewajibkan pemerintahan daerah menyusun Rencana
Kerja Perangkat Daerah (RKPD) sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis nasional Pemerintah
(Purnama dkk., 2022). Penyusunan APBD didasarkan pada perencanaan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu, mengenai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

B. Kebijakan Umum APBD (KUA)

Kebijakan Umum APBD merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 tahun. Menurut
jurnal yang saya baca, KUA ini merupakan sebuah pedoman bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan public agar dapat mencapai tujuan dan sasaran
secara efektif. Dengan demikian kebijakan umum APBD tersebut memuat antara lain
komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap bidang
kewenangan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Dengan
terbentuknya kebijakan umum APBD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan
masyarakat nantinya akan mengetahui kearah mana dan bidang apa saja yang menjadi
prioritas anggaran pada satu tahun anggaran tertentu (H. Aban Subandi, 2020).

C. PPAS

Dalam penyusunan rancangan APBD, diperlukan adanya urutan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS). Arti dari PPAS sendiri merupakan sebuah rancangan program
prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran SKPD (RKA – SKPD) sebelum disepakati dengan DPRD.

D. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA – SKPD)

Menurut Pasal 89 Ayat 3 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, setelah ada nota Tim
Anggaran harus langsung menyiapkan surat edaran kepala daerah tentang pedoman
penyusunan RKA – SKPD yang harus diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun
anggaran berjalan. Ada tiga pendekatan dalam proses penyusunan anggaran yaitu Pendekatan
Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), pendekatan anggaran terpadu, dan pendekatan
anggaran kinerja. Dokumen-dokumen dalam penyusunan anggaran yang disampaikan oleh
masing-masing SKPD harus betul-betul dapat menyajikan informasi yang telas tentang
tujuan, sasaran, serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin
dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan.

E. Penyiapan Raperda APBD

Setelah RKA – SKPD selesai disusun, dibahas, dan disepakati Bersama antara SKPD dan
TAPD, nantinya hal tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk penyiapan Raperda APBD.
Raperda ini disusun oleh pejabat pengelola keuangan daerah yang untuk selanjutnya
disampaikan kepada Kepala Daerah. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebelum
disampaikan dan dibahas dengan DPRD, Raperda tersebut harus disosialisasikan terlebih
dahulu kepada masyarakat yang bersifat memberikan informasi tentang hak dan kewajiban
pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD pada tahun anggaran yang
direncanakan .

Menurut artikel yang saya baca, Terdapat poin penting mengenai keterlibatan fraksi dan
komisi dalam pembahasan Raperda APBD sebagai bentuk pelaksanaan fungsi legislasi dan
fungsi anggaran. Berdasarkan Tatib DPRD (Pasal 32), salah satu tugas fraksi yaitu
menyampaikan pandangan umum pada setiap pembahasan rancangan peraturan daerah.
Undang- Undang 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) menjelaskan
bahwa, fraksi merupakan pengelompokan anggota legislatif yang mencerminkan
konfigurasi partai politik. Fraksi dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja lembaga legislatif
dan anggota dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat. Beberapa pasal pada
Undang-Undang MD3 mengharuskan setiap anggota legislatif untuk berhimpun dalam
fraksi (Rury Febrina & Isril, 2017).
F. Penetapan APBD

Proses penetapan APBD melalui tahapan-tahapan sebagai berikut;

1. Penyampaian dan Pembahasan Raperda Tentang APBD


Raperda harus disampaikan dan dibahas oleh Kepala Daerah Bersama DPRD paling
lambat minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun
anggaranyang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan Bersama.
2. Evaluasi Raperda Tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
Tentang Penjabaran APBD
Raperda APBD yang telah disetujui harus disampaikan kepada Gubernur untuk di
evaluasi dalam waktu paling lama 3 hari kerja. Evaluasi ini bertujuan demi
tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian
antara kepentingan public dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti sejauh mana
APBD Kabupaten/Kota tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan
yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnya.
3. Penetapan Perda Tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah Tentang
Penjabaran APBD
4. Tahapan yang terakhir adalah menetapkan Raperda APBD dan rancangan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran APBD yang telah dievaluasi tersebut menjadi Perda
atau Peratura Daerah paling lambat Tanggal 31 Desember Tahun anggaran
sebelumnya.
Daftar Pustaka

H. Aban Subandi. (2020). TEKNIK PENYUSUNAN ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM APBD.
Purnama, G., Hikmatuloh, A. R., Nur, F. H., Yusuf, R. F., Zakiyah, N., Kunci, K., Rkpd,
penyusunan, & ulang, pencermatan. (2022). ANALISIS KEBIJAKAN PENYUSUNAN
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) DI KELURAHAN CIGEMBOR
KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS.
Rury Febrina, & Isril. (2017). ANALISIS  PROSES  POLITIK  PEMBAHASAN  DAN 
PENETAPANANGGARAN  PENDAPATAN  DAN  BELANJA  DAERAH 
(APBD)PROVINSI  RIAU  TAHUN  ANGGARAN  2016.
 

Anda mungkin juga menyukai