A. Penyusunan RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau yang disebut RKPD merupakan dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah mewajibkan pemerintahan daerah menyusun Rencana
Kerja Perangkat Daerah (RKPD) sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis nasional Pemerintah
(Purnama dkk., 2022). Penyusunan APBD didasarkan pada perencanaan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu, mengenai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kebijakan Umum APBD merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 tahun. Menurut
jurnal yang saya baca, KUA ini merupakan sebuah pedoman bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan public agar dapat mencapai tujuan dan sasaran
secara efektif. Dengan demikian kebijakan umum APBD tersebut memuat antara lain
komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap bidang
kewenangan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Dengan
terbentuknya kebijakan umum APBD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan
masyarakat nantinya akan mengetahui kearah mana dan bidang apa saja yang menjadi
prioritas anggaran pada satu tahun anggaran tertentu (H. Aban Subandi, 2020).
C. PPAS
Dalam penyusunan rancangan APBD, diperlukan adanya urutan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS). Arti dari PPAS sendiri merupakan sebuah rancangan program
prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran SKPD (RKA – SKPD) sebelum disepakati dengan DPRD.
Menurut Pasal 89 Ayat 3 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, setelah ada nota Tim
Anggaran harus langsung menyiapkan surat edaran kepala daerah tentang pedoman
penyusunan RKA – SKPD yang harus diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun
anggaran berjalan. Ada tiga pendekatan dalam proses penyusunan anggaran yaitu Pendekatan
Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), pendekatan anggaran terpadu, dan pendekatan
anggaran kinerja. Dokumen-dokumen dalam penyusunan anggaran yang disampaikan oleh
masing-masing SKPD harus betul-betul dapat menyajikan informasi yang telas tentang
tujuan, sasaran, serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin
dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan.
Setelah RKA – SKPD selesai disusun, dibahas, dan disepakati Bersama antara SKPD dan
TAPD, nantinya hal tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk penyiapan Raperda APBD.
Raperda ini disusun oleh pejabat pengelola keuangan daerah yang untuk selanjutnya
disampaikan kepada Kepala Daerah. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebelum
disampaikan dan dibahas dengan DPRD, Raperda tersebut harus disosialisasikan terlebih
dahulu kepada masyarakat yang bersifat memberikan informasi tentang hak dan kewajiban
pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD pada tahun anggaran yang
direncanakan .
Menurut artikel yang saya baca, Terdapat poin penting mengenai keterlibatan fraksi dan
komisi dalam pembahasan Raperda APBD sebagai bentuk pelaksanaan fungsi legislasi dan
fungsi anggaran. Berdasarkan Tatib DPRD (Pasal 32), salah satu tugas fraksi yaitu
menyampaikan pandangan umum pada setiap pembahasan rancangan peraturan daerah.
Undang- Undang 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) menjelaskan
bahwa, fraksi merupakan pengelompokan anggota legislatif yang mencerminkan
konfigurasi partai politik. Fraksi dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja lembaga legislatif
dan anggota dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat. Beberapa pasal pada
Undang-Undang MD3 mengharuskan setiap anggota legislatif untuk berhimpun dalam
fraksi (Rury Febrina & Isril, 2017).
F. Penetapan APBD
H. Aban Subandi. (2020). TEKNIK PENYUSUNAN ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM APBD.
Purnama, G., Hikmatuloh, A. R., Nur, F. H., Yusuf, R. F., Zakiyah, N., Kunci, K., Rkpd,
penyusunan, & ulang, pencermatan. (2022). ANALISIS KEBIJAKAN PENYUSUNAN
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) DI KELURAHAN CIGEMBOR
KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS.
Rury Febrina, & Isril. (2017). ANALISIS PROSES POLITIK PEMBAHASAN DAN
PENETAPANANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2016.