Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA DAERAH (APBD)

APBD adalah daftar sistematis yang


memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran daerah dalam satu tahun
PENYUSUNAN APBD
ASAS EFISIENSI, TEPAT
GUNA, TEPAT WAKTU
MELIBATKAN
DAN DAPAT
MASYARAKAT
DIPERTANGGUNGJAWAB
KAN

PENDEKATAN
KINERJA (Budget
Performance)

Menghasilkan APBD yang


dapat mensejahterahkan
masyarakat
Fungsi APBD

1.Pelayanan pembangunan dan


pemberdayaan
2.Stimulus pertumbuhan ekonomi
daerah
3.Sebagai sarana distribusi
pendapatan daerah kepada
masyarakat daerah
Anggaran pendapatan daerah :
1.Pendapatan Asli Daerah (PAD),meliputi :
a. pajak daerah
b. retribusi daerah
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah
d.penerimaan lain-lain
2. Bagian dana perimbangan meliputi :
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum(DAU)
c. Dana Alokasi Khusus
3. pendapatan lain – lain yang sah seperti
dana hibah atau dana darurat
Anggaran pengeluaran daerah :
Meliputi :
a. Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan
penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.

b. Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu


dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang
dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom
(provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya
sebagai dana pembangunan.

DAU merupakan salah satu komponen belanja pada


APBN, dan menjadi salah satu komponen pendapatan
pada APBD.
Tujuan DAU adalah sebagai pemerataan kemampuan
keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan
tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional.

DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping


Dana Alokasi Umum (DAU).
DRS. TRI NARDONO SMA N 1 DEPOK

Anda mungkin juga menyukai