Konsep Dasar
Pendidikan Khusus
dan Pendidikan
Inklusif
Penyampaian
Diskusi Materi Penyimpulan
Interaktif Keseluruhan/ Materi dan
5’ Tayangan PPT Penutup 5’
20’
:: TUJUAN PEMBELAJARAN
o Peserta memahami pengertian pendidikan khusus dan
pendidikan inklusif
o Peserta memahami tujuan pendidikan khusus dan
pendidikan inklusif
o Peserta memahami penyelenggaraan pendidikan khusus
dan pendidikan inklusif
o Peserta memahami tujuan dan tugas SLB sebagai pusat
sumber (resource centre) dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan inklusif pada satuan
pendidikan umum dan kejuruan
:: Diskusi Interaktif
Apakah pernyataan yang ditebalkan (bold) berikut ini termasuk jenis pendidikan,
jalur pendidikan, atau jenjang Pendidikan?
“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.” (Ps. 32 ayat (1)
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional))
Pendidikan secara khusus adalah pendidikan yang hanya memberikan layanan kepada
peserta didik penyandang disabilitas dengan menggunakan kurikulum khusus, proses
pembelajaran khusus, bimbingan, dan/atau pengasuhan dengan tenaga pendidik khusus
dan tempat pelaksanaannya di tempat belajar khusus. (Penjelasan Ps. 10 huruf a UU No. 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas)
:: Tujuan Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial. Pendidikan khusus bagi peserta didik
berkelainan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai
kemampuannya. (Pasal 129 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyeenggaraan Pendidikan).
Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
berfungsi mengembangkan potensi keunggulan peserta didik menjadi prestasi nyata sesuai dengan
karakteristik keistimewaannya. Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa bertujuan mengaktualisasikan seluruh potensi
keistimewaannya tanpa mengabaikan keseimbangan perkembangan kecerdasan spiritual,
intelektual, emosional, sosial, estetik, kinestetik, dan kecerdasan lain. (Pasal 134 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan).
:: Penyelenggaraan Pendidikan Khusus
Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.” Pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa:” Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan
untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah. (Pasal 16 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (Pasal 130 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan)
Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan
umum, satuan pendidikan kejuruan, dan/atau satuan pendidikan keagamaan. (Pasal 130 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010)
Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan pada jalur formal diselenggarakan melalui satuan
pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah (Pasal 132 Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan)
:: Penyelenggaraan Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat
diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
bentuk lain yang sederajat (Ps. 135 ayat 1 PP No. 17 Tahun 2010)
Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
dapat berupa:
• Program percepatan, dan/atau
• Program pengayaan (Ps. 135 ayat 2 PP No. 17 Tahun 2010)
Program percepatan adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan dalam waktu yang lebih singkat dari waktu belajar yang
ditetapkan. Misalnya, lama belajar 3 (tiga) tahun pada SMA dapat diselesaikan kurang dari 3 (tiga) tahun.
Program pengayaan adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik guna mencapai kompetensi lebih luas dan/atau lebih dalam dari pada standar isi dan standar kompetensi
lulusan. Misalnya, cakupan dan urutan mata pelajaran tertentu diperluas atau diperdalam dengan menambahkan
aspek lain seperti moral, etika, aplikasi, dan saling keterkaitan dengan materi lain yang memperluas dan/atau
memperdalam bidang ilmu yang menaungi mata pelajaran tersebut.
:: Bentuk Satuan Pendidikan Khusus
Bentuk satuan pendidikan khusus formal bagi peserta didik berkelainan untuk pendidikan anak usia dini
berbentuk taman kanak-kanak luar biasa (TKLB) atau sebutan lain untuk satuan pendidikan yang sejenis dan
sederajat.
Satuan pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan pada jenjang pendidikan dasar terdiri atas sekolah
dasar luar biasa (SDLB) atau sebutan lain untuk satuan pendidikan yang sejenis dan sederajat, dan sekolah
menengah pertama luar biasa (SMPLB) atau sebutan lain untuk satuan pendidikan yang sejenis dan sederajat.
Satuan pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan pada jenjang pendidikan menengah adalah sekolah
menengah atas luar biasa SMALB), sekolah menengah kejuruan luar biasa (SMKLB), atau sebutan lain
untuk satuan pendidikan yang sejenis dan sederajat. Penyelenggaraan satuan pendidikan khusus dapat
dilaksanakan secara terintegrasi antarjenjang pendidikan dan/atau antarjenis kelainan. Pendidikan khusus
bagi peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan pada jalur pendidikan
nonformal
:: Pengertian Satuan Pendidikan Khusus
Pasal 1 Permendikbud No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Sekolah Dasar Luar Biasa yang selanjutnya disingkat SDLB adalah salah satu bentuk Satuan Pendidikan
khusus bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental, dan/atau sosial.
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa yang selanjutnya disingkat SMPLB adalah salah satu bentuk Satuan
Pendidikan khusus bagi peserta didik sebagai lanjutan dari SDLB atau bentuk lain yang sederajat
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa yang selanjutnya disingkat SMALB adalah salah satu bentuk Satuan
Pendidikan khusus bagi peserta didik yang telah lulus dari SMPLB atau bentuk lain yang sederajat
Sekolah Luar Biasa yang selanjutnya disingkat SLB adalah bentuk Satuan Pendidikan khusus yang
terintegrasi pada jalur formal untuk jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah dalam
satu manajemen pengelolaan
SD/MI
SMA/
MA/
SMK/MAK
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN KHUSUS
TKLB
SDLB
Berupa Satuan
Pendidikan Khusus
SMPLB
SMALB
:: Diskusi Interaktif
Apakah hal-hal berikut ini merupakan cerminan praktik baik Pendidikan inklusif?
No Uraian Ya Tidak
1 Membelajarkan peserta didik sesuai kompetensi pada kurikulum a
2 Memetakan kemampuan peserta didik sebelum merancang pembelajaran a
3 Menuntaskan target kurikulum sebagai indikator hasil pembelajaran a
4 Melaksanakan asesmen formatif dan sumatif secara klasikal a
5 PPDB diselenggarakan tanpa diskriminasi/mengakomodasi semua anak a
6 Melaksanakan pembelajaran secara terpisah bagi PDBK a
7 Mengikutsertakan PDBK berkursi roda pada permainan bola basket adaptif a
8 Nilai KKM PDBK sama dengan peserta didik lain, kriteria KKMnya berbeda a
9 Melakukan tes untuk mencari kompetensi yang sudah dikuasai PDBK a
10 Menerima PDBK tanpa melibatkannya dalam kegiatan non akademik a
:: Pengertian Pendidikan Inklusif
o Pendidikan yang mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisi lain, termasuk anak-anak
penyandang disabilitas, anak-anak berbakat, pekerja anak dan anak jalanan, anak di
daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anak-anak
yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat.
(Salamanca Statement, 1994 dalam Stubbs, 2003)
Prinsip
Pendidikan Mendorong
Menyesuaikan
dan
Inklusif Keadilan secara
Sosial
mengintegrasikan
Pembelajaran
secara tepat
Membelajarkan Menggali
Budaya dan identitas yang
Perbedaan Agama beragam
Pendidikan
Segregasi, Integrasi & Inklusif
:: Elemen Pendidikan Inklusif
Bagaimana Sikap Guru?
Ingat PAPA dalam memberikan layanan kepada
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Hadir (Present)
Diterima (Acceptance)
Berpartisipasi (Partisipation)
Berprestasi (Achievement)
Kebijakan Pendidikan Khusus dan Inklusif 2002 - 2014
PP No 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Stadar Isi
Tahun Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 Standar Proses
Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
2022 Rangka Pemulihan Belajar
PP Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas
PP Nomor 42 Tahun 2020 tentang Aksesibilitas terhadap Pemukiman Pelayanan Publik dari Bencana bagi
Tahun Penyandang Disabilitas
2020 Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksnaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus
PETA JALAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
TAHAP
1. Pemerataah PI di seluruh Kab/kota
III 2. Penguatan mutu PI nasional
2024 3. Penguatan aksesibilitas dan budaya
inklusi di sekolah
TAHAP
1. Pemerataah PI di seluruh Kab/kota
III
PENGUATAN 2. Peningkatan mutu PI
2023 3. Peningkatan aksesibilitas
MUTU DAN
3. Aktualisasi budaya inklusi di sekolah
BUDAYA TAHAP
INKLUSI III 1. Pemerataan penyelenggaraan PI tingkat provinsi
2022 2. Pemetaan indikator peningkatan mutu dan aksesibilitas sekolah
3. Aktualisasi budaya inklusi di sekolah dan peran lembaga mitra
TAHAP
II 1. Perluasan akses penyelenggaraan PI
2. Penguatan strategi penyelenggaraan PI
2021 3. Penguatan regulasi tingkat kabupaten/Kota
PEMANTAPAN TAHAP
STRATEGI DAN II 1. Perluasan penyelenggaraan pend. Inklusif nasional
2. Pemetaan indikator kendala perluasan akses
IMPLEMENTASI 2020
3. Penguatan regulasi tingkat provinsi dan Kab/kota
TAHA
LK B1 (TUGAS MANDIRI)
1. Jelaskan pengertian pendidikan khusus dan
pendidikan inklusif!
2. Jelaskan tujuan pendidikan khusus dan
LEMBAR pendidikan inklusif!
3. Jelaskan penyelenggaraan pendidikan khusus
KERJA B1 dan pendidikan inklusif
4. Jelaskan tujuan dan tugas SLB sebagai pusat
sumber (resource centre) pendukung layanan
pendidikan inklusif.
Agar dapat memahami isi modul ajar mandiri ini dengan baik,
perhatikanlah petunjuk mempelajari modul ajar mandiri ini
sebagai berikut:
LEMBAR KERJA
berilah tanda dan catat dalam buku catatan untuk dapat
ditanyakan pada waktu tatap muka
4. Setelah dipelajari dengan hati-hati setiap bagian dari
bahan belajar mandiri ini, cobalah lakukan evaluasi
sendiri hasil modul ajar yang dipelajari dengan cara
membuat pertanyaan sendiri dan berusaha menjawab
sendiri.
5. Buatlah kesimpulan dalam kata-kata sendiri dari
keseluruhan bahan yang dibaca dalam modul ajar mandiri
ini.
6. Kerjakan lembar kerja B.1 agar bisa memahami dan
membedakan pengertian, tujuan, penyelenggaraan
pendidikan khusus dan pendidikan inklusif serta tujuan
dan tugas SLB sebagai pusat dukungan pendiidkan
inklusif (Resource Centre).