Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN
KHUSUS TAHUN 2022

Konsep Dasar
Pendidikan
Inklusif

:: Tim Fasilitator Direktorat Guru Dikmen & Diksus, Ditjen GTK,


Kemendikbudristek
:: Tujuan Pembelajaran

Peserta memahami pengertian pendidikan khusus dan pendidikan


inklusif

Peserta memahami tujuan pendidikan khusus dan pendidikan


inklusif

Peserta memahami penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan


inklusif

Peserta memahami tujuan dan tugas SLB sebagai pusat sumber (resource
centre) dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif pada satuan
pendidikan umum dan kejuruan.
:: Skenario
Pembelajaran

Penyampaian
Penyimpulan
Brain Storming/ Materi Tanya jawab/ Materi dan
Diskusi Keseluruhan/ Penjelasan
Interaktif Tugas Penutup
Tayangan PPT
15’ 15’ 10’
80’
:: Brain
Storming

Apa yang Bapak/Ibu


ketahui tentang pendidikan
khusus?
:: Pengertian, Fungsi, & Tujuan Pendidikan
Khusus
o Pendidikan khusus merupakan o Pendidikan khusus bagi peserta istimewa berfungsi
pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam didik berkelainan berfungsi mengembangkan potensi
mengikuti proses pembelajaran memberikan pelayanan keunggulan peserta didik
karena kelainan fisik, emosional, pendidikan bagi peserta didik menjadi prestasi nyata sesuai
mental, sosial, dan/atau memiliki yang memiliki kesulitan dalam dengan karakteristik
potensi kecerdasan dan bakat mengikuti proses pembelajaran
istimewa. [Pasal 32 ayat (1) Undang-undang keistimewaannya. Pendidikan
Nomor 20 Tahun 2003] karena kelainan fisik, emosional, khusus bagi peserta didik yang
mental, intelektual, dan/atau memiliki potensi kecerdasan
o “Pendidikan secara khusus” sosial. Pendidikan khusus bagi
adalah pendidikan yang hanya dan/atau bakat istimewa
memberikan layanan kepada peserta didik berkelainan bertujuan mengaktualisasikan
peserta didik Penyandang bertujuan untuk seluruh potensi
Disabilitas dengan menggunakan mengembangkan potensi keistimewaannya tanpa
kurikulum khusus, proses peserta didik secara optimal
pembelajaran khusus, bimbingan, mengabaikan keseimbangan
dan/atau pengasuhan dengan sesuai kemampuannya. [Pasal 129 perkembangan kecerdasan
tenaga pendidik khusus dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
spiritual, intelektual, emosional,
tempat pelaksanaannya di tempat 2010]
belajar khusus. [Penjelasan Pasal 10 sosial, estetik, kinestetik, dan
huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016] o Pendidikan khusus bagi kecerdasan lain. [Pasal 134
peserta didik yang memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010]
potensi kecerdasan
Penyelenggaraan Pendidikan
Khusus
Pendidikan khusus untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar
biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah
[Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003]
Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah
[Pasal 130 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, satuan
pendidikan umum, satuan pendidikan kejuruan, dan/atau satuan pendidikan keagamaan
[Pasal 130 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan pada jalur formal diselenggarakan melalui
satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah
[Pasal 132 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
Bentuk satuan pendidikan khusus pada jalur formal dapat berupa TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, dan
SMKLB atau sebutan lain yang sejenis dan sederajat, dan bentuk satuan pendidikan pada jalur non
formal [Pasal 133 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau bentuk lain
yang sederajat [Pasal 135 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat
berupa program percepatan dan/atau program pengayaan
[Pasal 135 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010]
o Pendidikan bagi PDBK
Pengertian Pendidikan bagi PDPD
o

TK/RA

o Memberikan layanan SD/MI


PENDIDIKAN pendidikan
KHUSUS
Fungsi & Tujuan o Mengembangankan & SMP/MTs
mengaktualisasikan
potensi SMA/MA/SMK/MAK

Satuan Pendidikan
Umum/Kejuruan/ TKLB
Keagamaan
Penyelenggaraan SDLB

Satuan Pendidikan
SMPLB
Khusus

SMALB
:: Brain
Storming

Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang


pendidikan inklusif?
:: Pengertian Pendidikan
Inklusif
• Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik
berkebutuhan khusus karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk belajar bersama-sama
dengan peserta didik lain pada satuan pendidikan umum maupun kejuruan, dengan cara
menyediakan sarana, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan individual peserta didik. [Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 32 Tahun 2008]

• Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan


kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran
dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya. [Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009]
• Pendidikan secara inklusif” adalah pendidikan bagi peserta didik Penyandang Disabilitas
untuk belajar bersama dengan peserta didik bukan Penyandang Disabilitas di sekolah
reguler atau perguruan tinggi. [Penjelasan Pasal 10 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016]
:: Pengertian Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat
secara penuh di kelas regular. Hal ini menunjukkan bahwa kelas regular merupakan tempat
belajar yang relevan bagi anak berkelainan, apapun jenisnya dan bagaimanapun garadasinya.
o [Staub dan Peck,1995]
Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak
berkelainan dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas regular bersama-sama teman
seusianya. [Sapon-Shevin,1995]
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan
keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisi lain, termasuk anak-anak
penyandang penyandang disabilitas, anak-anak berbakat, pekerja anak dan anak jalanan, anak
o di daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anak-anak yang
tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat. [Salamanca Statement, 1994 dalam
Stubbs, 2003]

Pendidikan inklusif adalah suatu sistem pendidikan yang mencakup semua peserta didik, dan
menyambut serta mendukung mereka untuk belajar, siapa pun mereka dan apa pun kemampuan
atau persyaratan mereka. Ini berarti memastikan bahwa pengajaran dan kurikulum, gedung
sekolah, ruang kelas, area bermain, transportasi, dan toilet sesuai untuk semua anak di semua
o tingkatan. Pendidikan inklusif berarti semua peserta didik belajar bersama di sekolah yang sama.
[Unicef, 2017]
:: Tujuan Pendidikan Inklusif
Memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh, membentuk watak & peradaban bangsa

oPerluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh


pendidikan yang bermutu; pemenuhan wajib belajar 12
tahun Pemenuhan fungsi,
tujuan, dan misi
Pendidikan Nasional
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga
pendidikan
Terdapat banyak
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai tantangan dalam
keanekaragaman, tidak diskriminatif & ramah pembelajaran pencapaian fungsi,
tujuan, dan misi
Pendidikan Nasional
Memenuhi amanat UUD 1945; UU No 8 Tahun 2016; PP
No. 13 Tahun 2020
:: Tantangan
Tantangan Terhadap Pencapaian Fungsi, Tujuan, dan
Misi Pendidikan Nasional

SEGI PARTISIPASI SEGI KUALITAS


PROSES
o Terjadi diskriminasi o Belajar di sekolah
o Sekolah belum ramah kurang menyenangkan
bagi semua anak o Pembelajaran di sekolah
o Terjadi pemisahan semata-mata untuk
pendidikan yang ekstrim menyelesaikan kurikulum
berdasarkan identitas o Perbedaan dan
tertentu keberagaman kurang
o Banyak anak yang diperhatikan
belum terakomodasi di
sekolah karena berbagai
TUJUAN PENDIDIKAN
INKLUSIF
(Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa)

0 0
1
Memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
2
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan
yang menghargai keanekaragaman, dan
tidak diskriminatif bagi semua peserta didik
dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu
sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya
:: Mengapa Pendidikan
Inklusif?

o Sebagai proses dalam merespon kebutuhan keberagaman semua anak melalui


peningkatan partisipasi dalam belajar, budaya dan masyarakat, serta mengurangi
ekslusifitas dalam pendidikan [Booth, 1996]

o Mencakup perubahan dan modifikasi dalam isi, pendekatan, struktur dan strategi yang
dapat mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan usianya. Pendidikan
inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan biasa
untuk mendidik semua anak [Unesco, 1994]
o Sistem pendidikan dirancang dengan memperhatikan keanekaragaman karakteristik
dan kebutuhan anak [Salamanca Statement, 1994]
o Menghargai bahwa semua anak dapat belajar; strategi untuk memajukan dan
mewujudkan masyarakat inklusif; proses dinamis yang terus berkembang sejalan dengan
konteks budaya
[Seminar on Inclusive Education Agra India, 1998]
:: Manfaat Pendidikan
Inklusif?
1. Bagi Peserta Didik pada umumnya (reguler)
o Memahamiperbedaan& keberagamansejakdini
o Menumbuhkan sikap empatisecaraalamiah
oBudayasalingmenghargai danmenghormati, koperatifdankolaboratif
2. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK)
o Kepercayaandirisemakin berkembang
o Mandiridanberinteraksi secaraaktif bersamateman danguru
o Banggapadadiri sendiriatasprestasiyangdiperoleh,lebihkreatif dalampembelajaran
3. Bagi Pendidik (Guru)
o Menyadaridanmemahamikeberagamanpesertadidik
o Kreatifdaninovatifdalamperancanganpembelajaran
4. Bagi Sekolah
oTerbiasabekerjadalamtim(teamwork)
o Meningkatkan kualitas layananpendidikanyangbermutu
o Pemerataanpendidikanbagisemua warganegara
o Biayapendidikanrelatiflebihmurah
:: Prinsip Dasar Pendidikan
Inklusif
1 Tidak diskriminatif

2 Kesempatan pendidikan yang sama untuk


semua
3 Sistem sekolah menyesuaikan kebutuhan peserta
didik
4 Pemerolehan manfaat dan hasil pendidikan yang sama untuk
semua
5 Masukan/pandangan peserta didik didengarkan dan ditanggapi secara
serius
6 Perbedaan individu sebagai kekayaan dan
keragaman
:: Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

Pemerataan dan peningkatan mutu

Pemenuhan kebutuhan individual

kebermaknaan

Berkelanjutan

Kolaborasi
Pendidikan
:: Segregasi, Integrasi, atau
Inklusi?
No Uraian Seg Int Ink
1 PDBK harus memenuhi kriteria tertentu pada PPDB a
2 PPDB diselenggarakan tanpa diskriminasi/mengakomodasi semua anak a
3 Sekolah menerima peserta didik sesuai dengan jenis kekhususannya a
4 Membelajarkan PDBK sesuai kompetensi/tuntutan kurikulum a
5 Satuan pendidikan menggunakan kurikulum reguler yang diakomodasi a
6 Melaksanakan pembelajaran bagi PDBK bersama peserta didik lainnya a a
7 Kurikulum memuat program kebutuhan khusus a
8 Tidak melakukan asesmen untuk menemukan profil PDBK a
9 Nilai KKM PDBK sama dengan peserta didik lain, kriteria KKMnya berbeda a a
10 Satuan Pendidikan dapat menggunakan kurikulum diksus dan umum a

:: Seg = :: Int = Integrasi :: Ink =


Segregatif Inklusi
:: Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif?

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu. Pendidikan inklusif
LANDASAN merupakan falsafah pendidikan yang dapat mengakomodasi semua anak
FILOSOFIS dengan keragamannya sesuai dengan kebutuhan agar mendapat manfaat
yang sama
LANDASAN
LANDASAN PENDIDIKAN

PSIKOLOGIS peserta didik berkebutuhan khusus sebagai makhluk unik yang memiliki
suatu kekhasan dan selalu berkembang dengan dinamis
LANDASAN
INKLUSIF

HUKUM Cermati kembali UUD 1945, UU 20/2003, UU 8/2016, PP 17/2010, PP


13/2020, Permendikbud 22/2016, Permendiknas 70/2009 dan regulasi lain
LANDASAN yang terkait.
PEDAGOGIS
Mendidik adalah mendorong individu mencapai kedewasaan baik jasmani maupun
rohani, yaitu kedewasaan fisik, kedewasaan mental intelektual, kedewasaan sosial
LANDASAN pribadi, dan kedewasaan moral keagamaan.
SOSIOLOGIS
Penyelenggaran penndidikan inklusif memiliki kesempatan yang lebih luas untuk
memberikan kesempatan kepada anaknya dalam bersosialisasi dan bergaul dengan
LANDASAN peserta didik pada umumnya
EMPIRIS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi dan penempatan anak
berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau di Sekolah Khusus (SKh)
tidak efektif dan diskriminatif.
:: Keberhasilan Pendidikan Inklusif
o Policy (Kebijakan);
Pemerintah pusat dan daerah memiliki kebijakan yang berpihak kepada PDBK

o Technical; melingkupi
proses pembelajaran dalam pembelajaran, sekolah harus melakukan akomodasi
(modifikasi dan penyesuaian/adaptasi) kurikulum.
Aksesibilitas sarana dan prasarana satuan pendidikan
Sistem dukungan yang tepat guna dan profesional
o Culture (Budaya)
Budaya yang menerima dan menghargai perbedaan sebagai khazanah kekayaan
budaya
Budaya inklusif akan tercipta jika kebijakan dan hal teknis berjalan dengan baik
Jika budaya inklusif tercipta dalam tataran masyarakat Indonesia secara menyeluruh,
maka penyelenggaraan pendidikan inklusif berhasil dan Indonesia setara dengan
negara maju lainnya
:: Bagaimana Sikap Guru Terhadap
PDBK?
Ingat PAPA dalam memberikan layanan kepada Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus

Present : Hadir

Acceptance : Diterima
Partisipation: Dilibatkan
Achievement :
Berprestasi
:: Pusat Sumber

Pusat Sumber (Resource Centre) adalah lembaga pendukung


pendidikan yang dibentuk oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, maupun masyarakat
Manajemen pusat sumber dikelola secara independen, serta
memberikan dukungan kekuatan (supporting power) dan
dukungan profesional (professional support) bagi kelangsungan
dan keberhasilan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan
khusus.
Lembaga pendukung pendidikan inklusif antara lain SLB Pusat
Sumber (Resource Centre), Unit Layanan Disabilitas (ULD), dan
Lembaga Pendukung Pendidikan Inklusif yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi dan organisasi masyarakat.
:: Tujuan Pusat
Sumber

Tujuan Pusat Sumber adalah memberikan dukungan kekuatan


(supporting power) dan dukungan profesional (professional
support) kepada setiap satuan pendidikan dalam melaksanakan
layanan pendiidkan inklusif dan mengoordinasikan, memfasilitasi,
memperkuat, dan mendampingi (kolaborator) pelaksanaan
sistem dukungan pelaksanaan layanan pendidikan inklusif.
:: Tugas Pusat Sumber
Melaksanakan sosialisasi/advokasi/informasi/penerangan ke sekolah dan penyelenggara
pendidikan non formal dan informal.
Melaksanakan asesmen pada semua anak sekolah, luar sekolah, dan sekolah rumah.
Memberikan layanan dan bimbingan kependidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus.
Melaksanakan pelatihan untuk persiapan pelaksanaan layanan pendidikan inklusif
Melakukan penelitian dan penelaahan tentang kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan
anak.
Melakukan penelitian dan pengembangan metoda dan strategi mengajar yang adaptip pada
setiap individu.
Merencanakan dan melaksanakan jejaring yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.
Merencanakan dan melaksanakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi setiap anak
Merencanakan, membuat dan mengadakan berbagai alat bantu mengajar.
Mengadakan advokasi yang berkesinambungan melalui berbagai media
Melakukan pelatihan profesional untuk guru pembimbing khusus (guru pendamping khusus) dan
profesional lainnya.
Mengatur penempatan guru pembimbing khusus.
Pelatihan dan penyaluran vokasional.
:: TUGAS
MANDIRI
Setelah menyimak paparan tentang Konsep Pendidikan Inklusif,
diharapkan Bapak/Ibu mempelajari modul/bahan ajar
“Pembelajaran yang Mengakomodasi Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus” untuk menyelesaikan tugas berikut.
1. Jelaskan pengertian pendidikan inklusif
2. Jelaskan tujuan pendidikan inklusif
3. Jelaskan landasan pendidikan inklusif
4. Jelaskan prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif
5. Jelaskan manfaat pendidikan inklusif
6. Berilah contoh regulasi atau peraturan perundang-undangan
yang berkenaan dengan pendidikan inklusif

Anda mungkin juga menyukai