Nim:
Landasan psikologis
Psikologi adalah satu landasan pokok dari
pendidikan. Antara psikologi dengan
pendidikan merupakan satu kesatuan yang
sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek
pendidikan adalah manusia, sedangkan
psikologi menelaah gejala-gejala psikologis
dari manusia.
Landasan sosiologis
Dalam kehidupan bermasyarakat anak
berkebutuhan khusus yang juga merupakan
warga masyarakat berhak untuk dapat terlibat
saling membantu dan memfasilitasi satu
sama lain untuk maju dan berkembang
supaya terbangun kehidupan yang
berkualitas.
Landasan yuridis
UUD 1945 BAB XIII pendidikan
pasal 31
1) Tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pendidikan dan
pengajaran.
2) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system
pengajaran nasional yang diatur
dengan undang-undang.
UU no. 20 tahun 2003
Pada BAB IV Pasal 5 Undang-
undang No. 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa:
1) Setiap warga negara
mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu.
2) Warga negara yang memiliki
kelaianan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan/atau
sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus.
3) Warga negara di daerah
terpencil atau terbelakang serta
masyarakat adat yang terpencil
berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus
KB 3. Pendidikan inklusif
1. Pendidikan inklusif merupakan pendidikan
yang menghargai perbedaan peserta didik dan
memberikan layanan kepada setiap peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya, pendidikan
yang tidak diskriminatif. Pendidikan yang
memberikan layanan terhadap semua peserta
didik tanpa memandang kondisi fisik, mental,
intelektual, sosial, emosi, ekonomi, jenis
kelamin, suku, budaya, tempat tinggal, bahasa
dan sebagainya.
KB.2
a. Materi yang dapat dipelajari dalam kegiatan
belajar 2 meliputi:
- Sejarah Perkembangan Sistem Tulisan
bagi Tunanetra
- Simbol Braille untuk sejumlah bahasa
yang tidak menggunakan abjad Latin
dikembangkan sejak awal abad ke-20. Ini
mencakup symbol Braille bahasa Jepang,
Cina, Arab, dll.
- Perkembangan lainnya adalah penyusunan
system tulisan singkat Braille. Sejak
diciptakan, disadari bahwa salah satu
kekurangan utama system Braille adalah
ukuran hurufnya yang besar. Ukuran
standar sebuah karakter Braille adalah
sekitar 4 mm lebar dan 6 mm tinggi
dengan ketebalan sekitar 0,4 mm. Ukuran
ini ideal untuk diidentifikasi dengan ujung
jari, tetapi mengakibatkan buku Braille
menjadi sangat besar, makan tempat untuk
penyimpanannya, dan tidak nyaman untuk
dibawa-bawa. Di samping itu, pembaca
Braille yang berpengalaman pun tidak
dapat membaca Braille secepat rekan-
rekanya yang awas.
b. Braille Dasar
1) Abjad Braille
Abjad Braille dibentuk dengan pola yang
logis sehingga mudah dihafal. Sepuluh
huruf pertama ( a sampai j ) hanya
menggunakan titik 1, 2, 4, dan 5. Dengan
kata lain, sepuluh huruf pertama tersebut
hanya menggunakan “tanda atas”. Dengan
menghafal sepuluh huruf pertama ini,
huruf-huruf lainnya dapat “dikalkulasi”
dengan mudah.
2) Tanda Komposisi
- Nomor titik untuk tanda-tanda di atas
adalah sebagai berikut. Tanda titik =
titik 2-5-6
- Tanda koma = titik 2
- Tanda titik koma = titik 2-3
- Tanda titik dua = titik 2-5
- Tanda Tanya = titik 2-3-6
- Tanda seru = titik 2-3-5
- Tanda kutip buka = titik 2-3-6
- Tanda kutip tutup = titik 3-5-6
3) Tanda Baca
Secara umum, tanda-tanda ini mempunyai
fungsi yang sama dengan padanannya
dalam tulisan awas. Namun demikian,
terdapat beberapa kekhasan yang perlu
anda perhatikan sebagai berikut.
a. Tidak seperti dalam tulisan awas,
tanda kutip buka dan kutip tutup
dalam Braille mempunyai bentuk
yang berbeda
b. Di pihak lain, Braille tidak
membedakan bentuk tanda kurung
tutup dan kurung buka.
c. Dalam tulisan awas, tanda elipsis
sama dengan tiga buah tanda titik,
sedangkan dalam Braille, tanda
ellipsis sama dengan tiga buah tanda
apostrof.
4) Tanda Angka
C. Penggunaan Alat-alat Tulis Braille dan Format
Braille
1) Penggunaan Reglet
2) Penggunaan Mesin Tik Braille
3) Penggunaan Printer Braille
4) Format Braille
5) Tabel
6) Gambar
7) Catatan Kaki
8) Garis Tutup
9) Surat Resmi Braille
D. Braille Matematika
1) Bilangan Besar, Desimal, dan Pecahan
2) Tanda-tanda Operasi Hitung
3) Tanda-tanda Ukuran
4) Penggunaan Komputer untuk Data
Matematika
5) Braille Arab
6) Mengenal Huruf Arab Braille
(Hijaiyyah)
E. Huruf Lanjutan
Nomor titik-titik untuk tanda-tanda Braille
pada tabel 4.1 di atas adalah sebagai berikut:
- Tanda sama dengan = titik 2-5, 2-5.
- Tanda kali = titik 1-6.
- Tanda bagi = titik 3-4, 3-4.
- Tanda tambah = titik 2-6.
- Tanda kurang = titik 3-5.
- Tanda kurung buka = titik 2-4-6.
- Tanda kurung tutup = titik 1-3-5.
- Tanda kuadrat = titik 1-2-6.
- Tanda pangkat 3 = titik 1-4-6.
KB.3
Materi yang dapat dipelajari dalam kegiatan
belajar 3 meliputi:
KB. 4
A. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bagi Anak
Dengan Hambatan Penglihatan
1) Hakikat Prinsip Pembelajaran bagi Anak
dengan hambatan penglihatan
pembelajaran bagi anak dengan hambatan
penglihatan.
merupakan proses interaksi antara
peserta didik hambatan penglihatan
dengan lingkungannya, dan atau proses
penciptaan sistem lingkungan yaitu
seperangkat peristiwa yang dirancang
untuk mendorong, menggiatkan,
mendukung dan memungkinkan
terjadinya pembelajaran bagi anak
hambatan penglihatan, sehingga terjadi
perubahan perilaku anak dengan
hambatan penglihatan ke arah yang lebih
baik.
2) Prinsip Pembelajaran bagi Anak dengan
hambatan penglihatan.
- Prinsip Individual
Prinsip individual ini merupakan
prinsip umum dalam pelaksanaan
pembelajaran baik dalam konteks
pendidikan khusus maupun
pendidikan umum. Guru dituntut
untuk memperhatikan perbedaan
individu siswa atau peserta didik.
- Prinsip Kekonkritan (Pengalaman
Penginderaan)
- Prinsip Totalitas
- Prinsip Aktivitas Mandiri
B. Pengembangan Konsep Pada Anak Dengan
Hambatan Penglihatan
- Hakikat Pengembangan Konsep:
Pengembangan konsep adalah proses
penggunaan informasi sensoris
(sensory information) untuk
membentuk suatu gambaran ruang
(space) dan lingkungan
- Pengajaran Konsep pada Anak dengan
hambatan penglihatan
- Pengembangan konsep merujuk kepada
pemahaman dasar yang diperlukan
untuk memahami dunia seseorang. Hal
ini termasuk ide atau gagasan tentang
diri dan orang lain, benda-benda, serta
lingkungan.
- Pemahaman dasar ini krusial untuk
melakukan komunikasi, bepergian, dan
kemandirian. Asesmen adalah proses
mengumpulkan informasi mengenai siswa
yang akan digunakan untuk membuat
penilaian dan menentukan keputusan
mengenai siswa
- Asesmen dimaksudkan diantaranya untuk
mengetahui sejauh mana anak memiliki
kemampuan pengembangan konsep.
- Media Pembelajaran
Jenis-jenis alat peraga dan alat bantu
pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran anak dengan
hambatan penglihatan.
o Alat peragan: Objek atau situasi yang
sebenarnya.
o Benda asli yang diawetkan.
o Tiruan (model), yang terdiri dari
model tiga dimensi dan dua
dimensi.
o Model/tiruan tiga dimensi
memiliki dimensi panjang, lebar,
dan tinggi (memiliki volume)
sehingga bentuknya hampir
sama dengan objek sebenarnya,
akan tetapi sifat substansi,
permukaan, dan ukuran ada
kemungkinan tidak sama.
o Alat bantu pembelajaran : Alat bantu
pembelajaran yang dapat digunakan
oleh anak dengan hambatan
penglihatan, antara lain berikut ini.
Alat bantu untuk baca-tulis
Alat bantu untuk membaca (bagi
anak low vision)
Alat bantu berhitung
Alat bantu audio yang sering
digunakan oleh anak dengan
hambatan penglihatan
- Evaluasi Pembelajaran
d. Penyebab ketunarunguan/hambatan
pendengaran
o Faktor Internal
o Faktor Eksternal
e. Permasalahan yang dihadapi akibat
ketunarunguan
o Masalah dalam persepsi auditif
o Masalah dalam bahasa dan komunikasi
o Masalah dalam kognisi dan intelektual
o Masalah dalam pendidikan
o Masalah dalam vokasional
o Masalah dalam keluarga dan masyarakat
o Masalah sosial
o Masalah emosi
f. Dampak ketunarunguan/hambatan
pendengaran terhadap perkembangan bahasa
dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta
sosial emosi
Tahap perencanaan.
Merumuskan Tujuan
Mengembangkan Materi
Mengembangkan Alat Ukur
Penulisan Naskan Media
Memunculkan ide dan gagasan
Membuat Sinopsis
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Ruang lingkup pengembangna diri bagi anak
di modul ini tunagrahita
2. kurikulum Dan Pembelajaran Anak dengan
hambatan intelektual
3. Struktur Kurikulum.
3 Daftar materi yang sering a. Prinsip Dasar Anak Dengan Hambatan Motorik
mengalami miskonsepsi
b. Prinsip-prinsip pendidikan Anak Dengan
Hambatan Motorik
JUDUL MODUL 6 PENDIDIKAN ANAK DENGAN AUTISME
DAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Autisme Dan Kesulitan Belajar
Spesifik
2. Pembelajaran Bagi Anak Dengan Autisme
3. Pembelajaran Bagi Anak Berkesulitan Belajar
Spesifik
4. Pembelajaran Program Kebutuhan Khusus
Bagi Anak Dengan Autisme Dan Kesulitan
Belajar
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Memilih Metode dan Strategi Pembelajaran
di modul ini bagi Anak dengan Autisme
2. Rekayasa Media Pembelajaran bagi Anak
dengan Autisme