Anda di halaman 1dari 24

Teknik- teknik Konseling

Ragam Teknik Konseling II


Oleh : Nurul Faizah K, S.Sos.,M.A
11.

Menyimpulkan sementara (Summarizing) pada teknik ini


hasil percakapan konselor dan konseli hendaknya di
simpulkan sementara oleh konselor untuk memberikan
gambaran kilas balik atas hal-hal yang telah dibicarakan
sehingga konseli dapat menyimpulkan kemajuan hasil
pembicaraan secara bertahap, meningkatkan kualitas diskusi
dan mempertajam atau memperjelas fokus wawancara
konseling.
Contoh


Konselor : “setelah kita berdiskusi beberapa waktu, alangkah baiknya jika kita
simpulkan dahulu agar jelas hasil pembicaraannya yang telah kita lalui. Dari
materi pembicaraan yang kita diskusikan, kita sudah sampai kepada dua hal :
pertama, tekad anda untuk bekerja sambil kuliah semakin jelas. Kedua, namun
hambatan yang akan anda hadapi, seperti yang anda kemukakan tadi, ada
beberapa yaitu sikap orangtua yang menginginkan anda segera menyelesaikan
studi, dan waktu bekerja yang penuh sebagaimana dituntut oleh kantor yang anda
akan tempati. Benarkah demikian?
12.

Memimpin (Leading) dalam teknik ini konselor


diharapkan memiliki keterampilan untuk memimpin
percakapan agar tidak menyimpang dari
permasalahan sehingga tujuan konseling yang utama
dapat tercapai sesuai sasarannya.
Contoh

Konseli: Saya memang tidak menyukainya. Itu mungkin
salah.. Tapi, bagaimana bila saya bekerja ditempat yang
jauh? Yah.. Walaupun sebenarnya saya juga ingin menikah
dalam waktu dekat.
Konselor : Bagaimana bila kita membicarakannya satu
persatu dahulu. Tadi anda katakana bahwa anda tidak lagi
mencintainya. Mengapa anda tidak mencintainya lagi ?
13.

Konfrontasi, teknik konseling yang menantang


konseli untuk melihat adanya diskrepansi atau
inkonsitensi antara perkataan dan perbuatan, ide
awal dengan ide berikutnya senyum dengan
kepedihan dan sebagainya.
Namun pada tahap ini konselor harus melakukan dengan teliti
dengan cara:

Memberi komentar Konselor


khusus terhadap melakukan
Tidak menilai
konseli yang tidak dengan perilaku
apalagi
konsisten dengan attending dan
menyalahkan
cara tepat waktu empati
Example
Konseli : “Sebenarnya dia tidak menyakiti saya (wajah murung tangan
digenggam, ekspresi sedih)”

Konselor : “ Anda mengatakan bahwa dia tidak menyakiti anda, tapi mengapa
saya melihat wajah anda begitu sedih ketika mengatakan itu?”
14.

Menjernihkan (Clarifying) pada teknik ini tugas


konselor adalah melakukan klarifikasi untuk
memperjelas apa sebenarnya yang ingin disampaikan
konseli. Konselor harus melakukannya dengan
bahasa dan alas an yang rasional sehingga mudah
dipahami oleh konseli.
Example
Konseli : “Saya tidak mengerti siapa sebenarnya yang harus saya ikuti? Ayah atau
ibu saya?”

Konselor : “ Bisakah anda sampaikan kepada saya, siapakah di antara mereka


berdua yang selalu mengambil keputusan dalam keluarga anda?”
15.

Memudahkan (Facilitating), keterampilan konselor


membuka komunikasi agar konseli mudah berbicara
dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran, dan
pengalamannya secara bebas. Sehingga komunikasi dan
partisipasi meningkat dan proses konseling berjalan
efektif.
Example

Konselor : “ Saya yakin anda akan berbicara apa adanya, karena saya akan
mendengarkannya dengan sebaik-baiknya.”
16.

Diam, dalam teknik ini diam dilakukan 10-15 detik selebihnya


dapat diganti dengan dorongan minimal. Adapun alasannya
konselor melakukan hal ini agar menunggu konseli berpikir. Diam
disini bukan berarti tidak berbicara sama sekali akan tetapi dapat
diganti dengan perilaku nonverbal.
Example
Konseli : “ saya tidak akan menemuinya lagi .. Dan saya..” (berpikir)
Konselor : “….” (Diam)
Konseli : “Saya.. Saya harus bagaimana.. Saya tidak tahu…”
Konselor: “…” (Diam).
17.

Mengambil inisiatif, konselor dapat mengambil inisiatif apabila


konseli kurang bersemangat untuk berbicara, sering diam, dan
kurang partisipatif. Konselor mengucapkan kata-kata yang
mengajar konseli untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi.
Selain itu, juga apabila konseli kehilangan arah pembicaraannya.
Example
Konselor : “Bukankah sebelumnya Anda mengatakan ingin segera
menyelesaikan masalah anda. Tetapi, mengapa sekarang anda lebih banyak
diam…apa yang sedang terjadi? Maukah anda menceritakannya?”.
18.

Memberi nasehat, teknik ini dilakukan jika konseli meminta.


Walaupun demikian, konselor harusmempertimbangkannya,
apakah pantas untuk memberikan nasehat atau tidak.

Example
Konselor: seperti yang kita ketahui, anda adalah orang yang paling mengetahui
bagaimana bersikap lebih baik kepada suami anda sendiri. Apakah anda merasa
saya pantas untuk memberikan pandangan kepada anda?
19.

Memberikan infromasi, pada teknik ini jika konselor tidak


memiliki informasi sebaiknya jujur katakan bahwa konselor tidak
mengetahui hal itu. Akan tetapi, jika konselor mengetahui
informasi sebaiknya upayakan agar konseli tetap
mengusahakannya.
Example

Konselor : “sebelumnya saya mohon maaf, kalau anda


menanyakan tentang cara pengobatan diabetes, saya
sama sekali tidak mengetahui obatnya. Bagaimana bila
anda menanyakannya langsung kepada dokter”
20.

Merencanakan, tahap merencanakan maksudnya membicarakan


kepada konseli hal-hal yang akan menjadi program atau aksi nyata dari
hasil konseling. Tujuannya adalah menjadikan konseli produktif setelah
mengikuti proses konseling.

Konselor: “proses konseling ini telah berakhir, lalu rencana apakah yang
akan anda lakukan setelah ini..?”
21.

Menyimpulkan, pada teknik ini konselor menyimpulkan hasil


pembicaraan secara keseluruhan yang menyangkut tentang pikiran,
perasaan konseli sebelum dan sesudah mengikuti proses konseling. Selain
itu konselor membantu untuk memantapkan rencana-rencana yang telah di
susun oleh konseli.
Example

Konselor:
“Saya rasa anda telah mengalami beberapa kemajuan
yang berarti, oleh karenanya bisakah kita membuat
kesimpulan akhir dari pembicaraan kita ini?”
Teknik-teknik konseling inilah yang
menjadi panduan bagi konselor dalam
proses konseling. Oleh karenanya,
teknik ini tidak dapat diabaikan begitu
saja oleh konselor yang professional.
Teknik-teknik ini tidak bersifat
mengikat dan kaku. Konselor dapat
mewariskannya dengan teknik lain bila
diperlukan.
Thanks!

Any questions?
You can find me at
@nurulfaizah.k
Iain.watampone@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai