Kajian 9 Teknik Diam Dalam Konseling
Kajian 9 Teknik Diam Dalam Konseling
DOSEN PEMBIMBING:
Muslimah, M.Pd
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN
ISLAM (BKPI)
INSTITUT BUNGA BANGSA CIREBON 2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................2
TEKNIK DIAM DALAM KONSELING..........................................................3
A. Pengertian Diam dalam Konseling............................................................3
B. Tujuan Diam Dalam Konseling.................................................................5
C. Jenis-jenis Diam Dalam Konseling.........................................................6
D. Diam Merupakan Teknik Non-Verbal dalam Konseling........................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
2
TEKNIK DIAM DALAM KONSELING
3
Dalam proses konseling, adakalanya seorang konselor perlu
untuk bersikap diam. Adapun alasan konselor melakukan hal ini dapat
dikarenakan konselor yang menunggu Konseli berpikir, bentuk protes
karena Konseli bicara dengan berbelit-belit atau menunjang perilaku
attending dan empati sehingga Konseli bebas bicara. Diam disini bukan
berarti tidak ada komunikasi akan melainkan tetap ada yaitu melalui
perilaku non verbal.
Contoh:
Ki : “saya tidak akan menemuinya lagi…..dan saya….”(berpikir)
Ko : “…..”(diam)
Ki : “saya….saya harus bagaimana….sayatidak tau…”
Ko : “….”(diam)
4
b. Ragu-ragu, munculnya keragu-raguan didiri konselor atau
Konseli saat proses konseling.
c. Ungkapan Keinginan, sebuah bentuk pengekspresian yang
mungkin dilakukan Konseli saat Konseli menginginkan sesuatu
dari konselor.
d. Ungkapan berpikir, salah satu cara pengekspresian yang
dilakukan Konseli untuk menunjukkan Konseli sedang
memikirkan hal-hal yang baru saja dibicarakan dalam proses
konseling.
e. Ungkapan Kesadaran, salah satu bentuk pengekspresian yang
dilakukan Konseli untuk menunjukan Konseli baru menyadari
perasaan yang baru saja dikeluarkan atau diekspresikan Konseli.
5
Disamping itu, kemungkinan konselor menyadari adanya suatu
momentum pada diri Konseli yang dapat mengarahkan keasadaran,
komitmen, atau isi-isu baru yang relevan. Dalam hal ini konselor
menggunakan teknik diam agar tidak menggangu momentum
psikologi Konseli tersebut.
Misalnya :
Ki : Bu, saya masih saja bertanya-tanya kenapa sampai sekarang
saya belum menemukan pasangan hidup?
Ko : “..........(diam sejenak setelah memberikan kesempatan kepada
Konseli istirahat sejenak setelah menumpahkan perasaan-
perasaanya berkaitan dengan pertanyaan mengenai pasangan
hidupnya)
6
Ko : .......(diam beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada
Konseli untuk mengalami perasaan-perasaanya secara mendalam)
7
f. Kontak mata: untuk menunjang dan mendukung tanggapan verbal
dan atau menyatakan sikap dasar
g.Sentuhan: untuk menunjang tanggapan verbal atau menyatakan
sikap dasar
Semua hal diatas dapat dilakukan dengan cara diam, seperti dalam
memberikan senyuman disaat konseli memasuki ruangan, dan disaat
mengungkapkan perasaannya. Cara duduk konselor dengan rileks dan
memperhatikan dengan diam. Konselor melakukan anggukan kepala
tanda persetujuan ataupun penerimaan. Konselor menggunakan mimik
yang bertujuan menperkuat tanggapan terhadap ungkapan konseli, dan
lain sebagainya.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10