Anda di halaman 1dari 12

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ KONSEP HOLICTIC
CARE “ tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan.

Dalam mengerjakan tugas kami, penulis banyak menemukan ganjalan dan


kesulitan,tapi berkat bantuan dan dukungan dari dosen pembimbing dan teman-temen
sekalian, akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Karena itukritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.Akhir kata kami mengucapkan
banyak terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Demikian harapan kami, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Idi, 28 Februari 2022


2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan di dunia saat ini berusaha untuk menerapkan konsep holistik, yaitu
suatu pendekatan yang memandang manusia secara keseluruhan, meliputi pikiran, status
emosi, gaya hidup, fisik, dan lingkungan sosial (O’Regan Pet al, 2010). Konsep holistik
ini seharusnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, baik bidang
kedokteran maupun keperawatan.Kedokteran memandang holistik sebagai suatu upaya
pengobatan yang menggabungkan antara western/conventional medicine dan eastern
medicine seperti complementary and alternative medicine (CAM), sedangkan
keperawatan memandang klien secara keseluruhan, meliputi aspek psiko-sosio-kultural
dan spiritual (Winnick, 2006; Berg, 2005). Integrasi terapi komplementer dan
konvensional telah diterapkan di rumah sakit sebagai bentuk aplikasi dari Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.1109 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan
komplementer dan alternatif di sarana pelayanan kesehatan formal atau rumah sakit
(PKKAI, 2012). Rumah sakit pertama di Indonesia yang memberikan pengobatan
komplementer dan alternatif adalah Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta
Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1993. Secara holistik dalam keperawatan
diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-
jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan
suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis)
menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik juga merupakan
salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis,
psikologis, sosiokultural, dan spiritual.Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik
terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima
dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus
dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.

Pelayanan kesehatan berbasis holistik hendaknya diiringi dengan pengetahuan dan


keterampilan perawat dalam pelayanan keperawatan holistik.Riset tentang keperawatan
3

holistik di rumah sakit telah dilakukan di RSUD Tugurejo dan RSI Sultan Agung Semarang
dengan judul “Analisis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan perawat terkait
keperawatan holistik di Intensive Care Unit” (Utami, 2012).Akan tetapi, hingga kini belum
ini ada penelitian dengan tema keperawatan holistik di sebuah institusi pelayanan kesehatan
berbasis holistik.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana gambaran konsep holistic care?


2. Bagaimana definisi konsep holistic care?
3. Bagaimana perawatan holistic?
4. Bagaimana konsep caring, holism, dan humanism?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Mempersiapkan mahasiswa keperawatan dengan kompetensi keperawatan holistik


yang mampu memberikan pelayanan prima pada pasien. 1.3.2 TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan kesadaran perawat tentang urgensi pengetahuan dan keterampilan
dalam pelayanan keperawatan holistik di institusi kesehatan (rumah sakit).

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai salah satu masukan dalam peningkatan mutu asuhan keperawatan.


2. Sebagai gambaran pengetahuan perawat tentang konsep keperawatan holistik dalam
asuhan keperawatan.
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH HOLISTIC CARE

Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan


Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini
berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan
ilmu hidup.Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an. Walaupun istilah holisme
diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di
jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari
bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa
penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina. Para praktisi holistik
mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh
untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates,
yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus.Ia menganut pandangan ini dan
mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya
bagian yang terpisah.

2.2. DEFINISI HOLISTIC CARE

Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy.Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.Jadi healthy yang dimaksud
bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually. Pengobatan Holistic
adalah pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara
jiwa dan raga, dengan metode alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana tubuh
manusia merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen
/ unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa
dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat
terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga
yang sehat. Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh
5

dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala
sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki
perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional),
Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-
obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll. Sementara
pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan sistem imun pasien, dan
memperbaiki secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit (akar permasalahan
penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi),
sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan)
sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

2.2. GAMBARAN HOLISTIC CARE


Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dan landasan dalam pemberian asuhan
keperawatan yang harus tertanam baik pada individu, keluarga ataupun masyarakat.
Falsafah keperawatan memandang individu secara holistik yang memandang individu
sebagai satu kesatuan yang utuh dan kompleks, yang memiliki dimensi biologis,
psikologis, sosial, kultural dan spiritual(Asmadi,2005). Dimensi yang ada saling
berkaitan satu dengan yang lainnya.Kelima dimensi tersebut merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi.Kegagalan pemenuhan salah satu dimensi mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan di keempat dimensi yang lain (Barry, 2002). Konsep
keperawatan holistik ini juga diperkuat dengan pernyataan WHO yang menyatakan
sehat adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial tidak hanya
terbebas dari penyakit ataupun kelemahan (Jacob,2003). Arti sehat yang dipandang
secara utuh seperti pernyataan WHO, harus didukung dengan konsep, pengetahuan,
dan juga aplikasi holistik dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien.
Pengetahuan dalam keperawatan pada dasarnya mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan
tersebut (Asmadi,2005). Bentuk pengetahuan dalam keperawatan dibagi menjadi 6,
yaitu pengetahuan personal, empiris, estetika, etik, unknowing dan sosial
politik.Pengetahuan personal mengintegrasikan dan menganalisis situasi interpersonal
terbaru dengan pengalaman masa lalu dan pengetahuan.Pengetahuan empiris berfokus
pada replikasi dan validasi kompetensi ilmiah dalam pendidikan dan praktik
6

keperawatan. Pengetahuan estetika disebut juga pengetahuan subjektif, dan pada


bagaimana mengeksplor pengalaman dan arti hidup baik bagi diri sendiri ataupun
orang lain. Pengetahuan etik berfokus pada komponen moral dari praktik
keperawatan.Unknowing adalah suatu kesadaran bahwa perawat tidak mengetahui
atau memahami klien ketika pertama kali bertemu. Pengetahuan sosial politik ini
berada dalam variabel kontekstual yang penting yang terdiri dari sosial, ekonomi,
geografi, budaya, sejarah, politik semua yang akan berdampak pada keperawatan dan
pelayanan (Dossey,2008). Kebutuhan perawat tentang konsep keperawatan holistik
penting, dinyatakan dalam penelitian menganai analisis kebutuhan perawat tentang
keperawatan holistik, hasil penelitian menunjukkan kebutuhan pengetahuan
keperawatan yang cukup tinggi dengan persentase 100% (Rahmawati,2012).

2.3. PERAWATAN HOLISTIC

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu


kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia
secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit,
relasi, konteks lingkungan. Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan
pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi
dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap
penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
dirinya.Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien,
mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
7

2.4. DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK

Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi
pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa
dipisahkan.

2.5. NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK


1. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi
dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk
praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani
orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang.
4. Holistic Communication,Therapeutic Environment and Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.

2.6. MACAM-MACAM PENYEMBUHAN HOLISTIC CARE

2.6.1 Holistik Tradisional.

Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme,


berawal sejak ribuan tahun lalu.Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan
alternatif atau pengobatan tradisional.Yang termasuk holistik tradisional adalah
akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan
lain-lain.Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib,
sin-se, dukun, dan lain-lain.
8

2.6.2. Holistik Modern.

Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan


tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan
prinsip holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
homeopathy. Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya.Gelar para
praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya.Untuk
homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut
sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy,
praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang
nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai
ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama. Tapi perlu juga
Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan
alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan
tersebut berarti bukan pengobatan holistik.

2.6.3. Holistik Moderen Antophaty

Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif


tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah
menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada
akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan
(whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah
dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola
makan dan gaya hidup, penggunaan bahanbahan alami, yang diterapkan
dengan basis alam dan sains modern. Praktisi Ananopathy disebut sebagai
ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath adalah Danton.
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:

a. Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan


kimia dan operasi.
b. Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik,
bukannya pandai.
9

c. Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor


moralitas dan keselarasan.

Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:

a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.


b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.

Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai beberapa
teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:

a. Diabetes melitus,
b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam urat dan rematik,
e. Tumor dan kanker,
f. TBC,
g. Maag akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i. Gagal ginjal,
j. Demam berdarah.
k. AIDS

2.7. TEKNIK PENGOBATAN ATAU PENERAPAN HOLISTIC CARE


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang
ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang
sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak
dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan
konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep
Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat
kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara
pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan
10

memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan


penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi),
sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara
(kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

2.8. METODE PENGOBATAN HOLISTICYANG DI KEMBANGKAN


DENGAN TERAPI BERIKUT:
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

2.9. Motto Klinik Holistik Care


C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa
caring. A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian
kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi
dirinya.
E: Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu
memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi
kesehatannya.
11

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengobatan Holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep


menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode alamiah yang
ilmiah, serta ilahiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang
sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak
dan otomatis terganggunya satu fungsi/elemen/unsur tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak
terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang
sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat Dan
Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas
kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan
penentu segala sesuatu, Allah SWT.

3.2. SARAN

Perawat diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang


konsepkeperawatan holistik dalam asuhan keperawatan.Upaya
peningkatanpengetahuan yaitu dengan mencari informasi mengenai keperawatan
holistik yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan yaitu berupa
asuhan keperawatan.
12

DAFTAR PUSTAKA

JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 157 – 162 Online di
:http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing

JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 140 – 148 Online di
:http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing

http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html 18-10-2013 pukul


13.00 http://chairulrebi.blogspot.com/2012/02/makalah-holistic-care.html 18-10-2013 pukul 12.45
http://nersuki.blogspot.com/2013/01/makalah-holism.html 18-10-2013 pukul 12.44

http://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2012&q=konsep+holism&hl=id&as_sdt=0,5 18-102013
pukul 12.44

http://www.englishindo.com/2011/11/cara-menulis-daftar-pustaka-dari.html 18-10-2013 pukul


13.00

Nur Salam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Uliyah, Musrifatul. & Hidayat.AAA.2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:
Health Books

Hidayat, AAA. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

http://chairulrebi.blogspot.com/2012/02/makalah-holistic-care.html

Anda mungkin juga menyukai