Anda di halaman 1dari 9

PENALARAN DEDUKTIF DAN

INDUKTIF

KELOMPOK 6

SATRIO AWAARIFUL HAQ


SULISTIKONMAH
TIARA DWI PRATIWI
VITHRA ADAM
WIDI TRI ELYANTI
APA ITU PENALARAN?

Penalaran merupakan proses berfikir dengan


menghubung- hubungkan bukti, fakta, petunjuk,
eviden, atau hal lainnya yang dapat dijadikan bahan
bukti untuk menarik kesimpulan atau pengetahuan.
Umumnya, penalaran bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu induktif dan deduksi.
Tidak semua penalaran bersifat ilmiah, hal ini
dikarenakan pemikiran manusia tidak harus selalu
dapat dibuktikan Kebenaran nya.
Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan penalaran yang


dimulai dari peristiwa-peristiwa yang khusus
kemudian beranjak ke peristiwa yang sifatnya
umum.
Secara umum terdapat tiga pola penalaran
induktif, yaitu penalaran generalisasi, penalaran
analogi dan penalaran Sebab-Akibat.
Penalaran Generalisasi

 Penarikan generalisasi merupakan penalaran berdasarkan data


yang sesuai dengan fakta, Jenis penalaran ini dimulai dengan
mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian
menuju peristiwa peristiwa yang umum.
 Contoh : Bensin merupakan jenis bahan bakar apabila terkena
api akan mudah terbakar. Demikian juga minyak tanah,
termasuk bahan bakar yang mudah terbakar. Solar pun demikian
pula halnya, bila terkena api akan mudah terbakar. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semua jenis
bahan bakar apabila terkena api akan mudah terbakar.
Penalaran Analogi

Penalaran analogi merupakan penalaran yang


berdasarkan banyaknya kesamaan tersebut ditariklah
suatu kesimpulan. Penalaran jenis ini berdasarkan dari
dua peristiwa khusus yang mempunyai kesamaan satu
dengan yang lain untuk diambil.
Orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya tidak
akan menjalani hidupnya dengan baik, ia akan selalu
dalam keraguan, sama seperti seseorang yang hidup di
dalam rumah tanpa penerangan. Ia akan berjalan tak
tahu arah, tak jelas kemana ia berjalan sehingga ia akan
mudah tertabrak benda yang ada disekitarnya.
Penalaran Sebab-Akibat.

Penalaran ini dimulai dengan mengemukakan fakta


berupa sebab kemudian disusul dengan kesimpulan
yang berupa akibat. Penalaran Induksi hubungan
sebab akibat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
hubungan Sebab Akibat, hubungan Akibat Sebab
dan hubungan Sebab Akibat 1 – Akibat 2
Hubungan sebab akibat adalah peristiwa-peristiwa
yang menjadi sebab, sampai kemudian pada
kesimpulan yang menjadi akibat.
Hubungan akibat sebab adalah peristiwa yang
awalnya menjadi akibat, kemudian akan
menimbulkan sebab akibat pada peristiwa
selanjutnya.
 Hubungan akibat 1 – akibat 2 adalah Akibat yang
pertama akan menjadikan sebab akibat pada peristiwa
kedua dan selanjutnya.
Penalaran Deduksi

Penalaran deduksi merupakan penalaran yang dimulai dari peristiwa


peristiwa yang umum mengarah pada kesimpulan yang khusus. Pada
dasarnya merupakan penguraian atau pembuktian sebuah kesimpulan
kedalam data-data khusus. Pola penalaran ini diterapkan dalam penulisan
paragraf deduktif, yaitu pada paragraf yang kesimpulannya ditulis pada
awal.
Contoh: Keberhasilan dunia pertanian membawa dampak pada
peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satu cara yang ditempuh adalah
dengan pemuliaan tanaman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi tanaman pangan. Usaha tersebut
diterapkan pada hampir semua jenis tanaman, misalnya: padi, palawija,
buah, sayur dan tanaman hias. Padi yang ditemukan sekarang mempunyai
umur singkat, batang pendek, dan butir gabah banyak. Buah-buahan yang
dijual di pasar selalu berkualitas tinggi begitu juga dengan sayur dan
tanaman hias, semua menunjukkan kondisi baik.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai