SULISTIKONMAH TIARA DWI PRATIWI VITHRA ADAM WIDI TRI ELYANTI APA ITU PENALARAN?
Penalaran merupakan proses berfikir dengan
menghubung- hubungkan bukti, fakta, petunjuk, eviden, atau hal lainnya yang dapat dijadikan bahan bukti untuk menarik kesimpulan atau pengetahuan. Umumnya, penalaran bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu induktif dan deduksi. Tidak semua penalaran bersifat ilmiah, hal ini dikarenakan pemikiran manusia tidak harus selalu dapat dibuktikan Kebenaran nya. Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan penalaran yang
dimulai dari peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian beranjak ke peristiwa yang sifatnya umum. Secara umum terdapat tiga pola penalaran induktif, yaitu penalaran generalisasi, penalaran analogi dan penalaran Sebab-Akibat. Penalaran Generalisasi
Penarikan generalisasi merupakan penalaran berdasarkan data
yang sesuai dengan fakta, Jenis penalaran ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian menuju peristiwa peristiwa yang umum. Contoh : Bensin merupakan jenis bahan bakar apabila terkena api akan mudah terbakar. Demikian juga minyak tanah, termasuk bahan bakar yang mudah terbakar. Solar pun demikian pula halnya, bila terkena api akan mudah terbakar. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semua jenis bahan bakar apabila terkena api akan mudah terbakar. Penalaran Analogi
Penalaran analogi merupakan penalaran yang
berdasarkan banyaknya kesamaan tersebut ditariklah suatu kesimpulan. Penalaran jenis ini berdasarkan dari dua peristiwa khusus yang mempunyai kesamaan satu dengan yang lain untuk diambil. Orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya tidak akan menjalani hidupnya dengan baik, ia akan selalu dalam keraguan, sama seperti seseorang yang hidup di dalam rumah tanpa penerangan. Ia akan berjalan tak tahu arah, tak jelas kemana ia berjalan sehingga ia akan mudah tertabrak benda yang ada disekitarnya. Penalaran Sebab-Akibat.
Penalaran ini dimulai dengan mengemukakan fakta
berupa sebab kemudian disusul dengan kesimpulan yang berupa akibat. Penalaran Induksi hubungan sebab akibat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu hubungan Sebab Akibat, hubungan Akibat Sebab dan hubungan Sebab Akibat 1 – Akibat 2 Hubungan sebab akibat adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab, sampai kemudian pada kesimpulan yang menjadi akibat. Hubungan akibat sebab adalah peristiwa yang awalnya menjadi akibat, kemudian akan menimbulkan sebab akibat pada peristiwa selanjutnya. Hubungan akibat 1 – akibat 2 adalah Akibat yang pertama akan menjadikan sebab akibat pada peristiwa kedua dan selanjutnya. Penalaran Deduksi
Penalaran deduksi merupakan penalaran yang dimulai dari peristiwa
peristiwa yang umum mengarah pada kesimpulan yang khusus. Pada dasarnya merupakan penguraian atau pembuktian sebuah kesimpulan kedalam data-data khusus. Pola penalaran ini diterapkan dalam penulisan paragraf deduktif, yaitu pada paragraf yang kesimpulannya ditulis pada awal. Contoh: Keberhasilan dunia pertanian membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pemuliaan tanaman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman pangan. Usaha tersebut diterapkan pada hampir semua jenis tanaman, misalnya: padi, palawija, buah, sayur dan tanaman hias. Padi yang ditemukan sekarang mempunyai umur singkat, batang pendek, dan butir gabah banyak. Buah-buahan yang dijual di pasar selalu berkualitas tinggi begitu juga dengan sayur dan tanaman hias, semua menunjukkan kondisi baik. Selesai