PENETAPAN BIAYA

PESANAN
KELOMPOK 2 :
Diana Holila 180810102022
Eni Misaroh 180810102029
Siti Nur Rohmah 180810102031
Achmad Ihya’ Ulumuddin 180810102045
Achmad Al Nidzami B 180810102048
Nabila Nadzira 180810102068
 Penentuan Biaya Pesanan
Penentuan biaya pesanan
dilakukan oleh perusahaan yang
melakukan produksi berdasarkan
pesanan,
contoh: perusahaan percetakan,
reparasi mobil, konstruksi, dan
pembuat pesawat terbang. Dalam penentuan biaya pesanan,
biaya produksi di akumulasi
perpesanan dan dilakukan sejak
pesanan dikerjakan sampai pesanan
selesai dikerjakan.

2
 Dalam penentuan biaya pesanan, ketiga elemen biaya produksi,
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik di akumulasi untuk setiap pesanan.

Total biaya pesanan adalah penjumlahan

semua produk yang terjadi dan dibebankan ke
pesanan tersebut. Biaya per unit dihitung
dengan cara membagi total biaya produk
perpesanan dengan jumlah unit yang
dihasilkan.

3
 Akun yang sering digunakan dalam pencatatan biaya
pesanan
Biaya
Overhead
Biaya
Pabrik Harga
Gaji dan Overhead Barang
Bahan Upah
Pabrik
Sesungguhmy
dibebanka
Jadi
Pokok
a
n barang Penjualan
dalam
proses
 AKUNTANSI BIAYA BAHAN

PEMBELIAN BAHAN

Pada 3 Maret 2013, Perusahaan Kinanti membeli bahan baku dan penolong
pabrik seharga Rp140.000 secara kredit untuk memenuhi ketiga pesanan
tersebut. Akun yang digunakan untuk mencatat persediaan bahan baku dan
penolong hanya satu yaitu akun Bahan. Perusahaan Kinanti mencatat
persediaan bahan menggunakan metode perpetual. Jurnal untuk mencatat
transaksi pembelian bahan adalah sebagai berikut.

Bahan Rp140.000
Utang Dagang Rp140.000

5
 Penggunaan bahan baku dilakukan dengan cara menerbitkan bon barang.
Bagian yang berhak menerbitkan bon barang adalah bagian produksi
dengan mencantumkan bahan baku yang dibutuhkan beserta nomor
pesanan.

a. Jurnal Penggunaan Bahan Baku untuk Produksi

Tanggal 10 Maret 2013 bagian produksi meminta bahan baku sebesar
Rp125.000. Bahan baku ini akan digunakan untuk pesanan No.501 sebesar
Rp50.000, pesanan No.502 sebesar Rp30.000, dan pesanan No.503
Rp45.000. Penggunaan bahan baku ini selanjutnya akan dicatat ke dalam
akun Barang Dalam Proses.
Barang Dalam Proses Rp125.000
Bahan Rp125.000

6
 b. Jurnal Penggunaan Bahan Penolong Pabrik untuk Produksi

Bagian produksi Perusahaan Kinanti meminta bahan penolong pabrik

sebesar Rp10.000 untuk menyelesaikan semua pesanan. Penggunaan
bahan penolong ini tidak dapat ditelusur ke pesanan.
Bahan Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp10.000
Bahan Rp10.000

7
 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

1. Biaya Tenaga Kerja

Pembayaran gaji dan upah karyawan bisa dilakukan harian,
mingguan, bulanan, ataupun sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati.
Perusahaan Kinanti membayar gaji dan upah secara mingguan tiap hari Sabtu.
Tanggal 18 Maret 2013. Perusahaan Kinanti mencatat gaji dan upah karyawan pabrik
yang terutang sebesar Rp500.000.
Gaji dan Upah Rp500.000
Utang Gaji dan Upah Rp500.000
Sabtu, 19 Maret 2013, gaji dan upah karyawan dibayarkan secara tunai.
Utang Gaji dan Upah Rp500.000
Kas Rp500.000

8
 2. Pendistribusian Biaya Tenaga Kerja
Tanggal 21 Maret 2013, diperoleh data dari kartu jam kerja
bahwa pesanan nomor 501 menggunakan biaya tenaga kerja sebesar
Rp225.000, No.502 sebesar Rp150.000, dan No. 503 sebesar
Rp75.000. Biaya tenaga kerja tidak langsung diketahui berjumlah
sebesar Rp50.000.
Barang Dalam Proses Rp450.000
Gaji dan Upah Rp450.000
Biaya Overhead Pabrik Rp50.000
Gaji dan Upah Rp50.000

9
 AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD
PABRIK

Biaya overhead pabrik terdiri atas semua

biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri
langsung kepesanan dan bukan merupakan
biaya pemesanan serta administrasi dan
umum

Biaya Overhead Pabrik Pembebanan Biaya

Sesungguhnya Terjadi Overhead Pabrik

10
 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Terjadi

Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya

tergantung pada jenis biayanya. Overhead pabrik tersebut
adalah biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak
langsung, pencatatannya dilakukan pada saat terjadinya
biaya tersebut. Jika biaya overhead pabrik tersebut adalah
biaya depresiasi dan asuransi pabrik, pencatatannya
dilakukan tiap akhir periode.

11
 Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Beberapa permasalahan yang terjadi

menyangkut biaya overhead pabrik salah
satunya adalah waktu terjadinya biaya
overhead pabrik yang tidak sama.
 AKUNTANSI
UNTUK PESANAN
SELESAI DAN
PENJUALAN

13
 Akuntansi Sisa Bahan, Produk
Cacat dan Produk Rusak

Akuntansi Akuntansi
Akuntansi
Produk Produk
Sisa Bahan
Cacat Rusak

14
 AKUNTANSI SISA AKUNTANSI PRODUK AKUNTANSI PRODUK
BAHAN CACAT RUSAK

Sisa bahan adalah Produk cacat adalah unit Produk rusak adalah unit
bahan baku yang produk yang tidak produksi yang tidak
tersisa dari proses memenuhi standar produksi memenuhi standar
produksi yang tidak dan dapat diperbaiki secara produksi dan tidak dapat
dapat diikutsertakan teknis dan ekonomis untuk diperbaiki karena secara
kembali dalam proses dapat dijual sebagai produk teknis tidak
produksi dengan baik atau tetap sebagai memungkinkan atau tidak
tujuan semula, tetapi produk cacat. ekonomis. Penyebab
ada kemungkinan Penyebab produk cacat produk rusak ada dua
untuk digunakan pada ada dua macam. Pertama, macam, yaitu pertama
proses produksi timbulnya produk cacat timbulnya produk rusak
dengan tujuan yang disebabkan karena disebabkan karena
lain atau dijual. konsumen. Kedua, konsumen. Kedua
Contoh sisa bahan disebabkan karena disebabkan karena
yaitu kain perca yang kesalahan saat proses kesalahan saat proses
di proses menjadi kaos produksi. produksi.
dsb.
15
 Perusahaan jasa
menggunakan penentuan
biaya pesanan dengan
berbagai variasi. Karena
jenis jasa yang
ditawarkan PENENTUAN
antarperusahaan jasa Perusahaan jasa yang
BIAYA PESANAN menggunakan penentuan
berbeda-beda dan
pesanan yang diterima PADA biaya pesanan adalah
PERUSAHAAN kantor akuntan publik,
untuk satu perusahaan kantor konsultan bisnis,
jasa juga berbeda-beda. JASA kantor hukum, bengkel
reparasi, dan lain-lain.
Perusahaan jasa tersebut
menentukan harga untuk
pelayanan jasanya
dengan tarif per jam
tenaga kerja.

16
17