Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Wawasan Kebangsaan pada Video


“Guru Bangsa : Tjokroaminoto (2015)”

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Mentor: Dr. Ganefo Ginting S.T., M.M.

Disusun Oleh
36. TOMY RIZKY IZZALQURNY, S.E., M.S.A.
NIP 199504102020121017
Kelompok 3

Pelatihan Angkatan 46
Kampus Pusdiklat Pegawai Kemendikbud
Jalan Raya Ciputat - Parung Km. 19 Bojongsari, Depok 16517
Sinopsis
Judul : Guru Bangsa: Tjokroaminoto
Tahun : 2015

Film ini menceritakan perjalanan dan perjuangan beliau untuk menjadi bangsa besar,
beliau disebut sebagai “Raja Jawa tanpa mahkota”. Nama lengkap beliau adalah Haji Oemar
Said Tjokroaminoto, beliau adalah guru yang banyak melahirkan tokoh-tokoh penting yang
mewarnai sejarah bangsa kita ingin diantaranya Ir Soekarno bapak proklamator dan presiden
pertama RI Kartosuwiryo ketua DI TII dan Semaun pendiri PKI.
Film ini dimulai dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang masih kecil sudah
menunjukkan pertentangan dengan kaum Belanda, hal ini juga didorong oleh pemikiran dari
Kakeknya. Pada saat dewasa maka pada saat bekerja, beliau melihat kesewenangan orang
Belanda, terhadap kaum pribumi, akhirnya beliau menentang kaum pribumi dan dikeluarkan
dari pekerjaannya. Hal ini menyebabkan beliau bersitegang dengan ayahnya. Akhirnya beliau
memutuskan untuk berhijrah, dan meninggalkan Istrinya yang sedang mengandung. Lalu
beliau menemui temannya yaitu seorang Kyai untuk mendapatkan dukungan, berita tentang
perlawanan yang dilakukan terhadap pemerintah Hindia Belanda Sudah tersebar di berbagai
daerah dan itupun sepaham dengan pemikiran dan gerakan lalu itu menyarankan agar Pak
Cokro pergi ke Surabaya untuk menemui teman dari Kyai itu yang bisa membantu.
Sebelum ke Surabaya beliau pulang ke rumah mertuanya di Ponorogo untuk menemui
istrinya dan mengajaknya ke Surabaya. Di Surabaya beliau bekerja di surat kabar. Hasil ini
menyebabkan beliau banyak melihat penderitaan rakyat akhirnya menjadi motivasi dalam
mendirikan sebuah organisasi yang mampu melindungi masyarakat pribumi karena organisasi
yang ada saat itu hanya mampu melindungi masyarakat golongan apa saja.
Beliau juga menjadi guru bagi anak-anak muda yang ingin menimba ilmu pada Pak
Cokro dan bagi para cendekiawan untuk berdiskusi tentang masa depan Nusantara. Pada saat
itu datanglah Pak Hasan Ali utusan dari Pak Samanhudi pendiri Sarekat Dagang Islam
mereka menemui Pak Cokro untuk membantu karena surat izin Sarekat Dagang Islam telah
dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda dikarenakan telah terjadi kerusuhan di berbagai
daerah. Pada tanggal 26 Januari 1913 di taman kota Surabaya dengan mengumpulkan
masyarakat lalu Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam dan menjadikannya
organisasi nasional yang akan melindungi semua lapisan masyarakat. Masyarakat menyambut
gembira, karena dengan adanya Sarekat Islam mereka merasa di manusiakan sejajar sama
rata sama rasa. Perkembangan Sarekat Islam sangat pesat karena kecerdasan dan kepiawaian
beliay maka Sarekat Islam menjadi organisasi besar di Indonesia. Karena itu pemerintah
Hindia Belanda pun mulai mengkhawatirkan hal itu mereka mulai mengawasi semua
pergerakan Sarekat Islam.
Pemimpin Sarekat Islam terancam akan dijebloskan ke penjara karena beberapa
artikel yang ditulis dianggap telah memprovokasi masyarakat untuk melakukan perlawanan
terhadap pemerintah Hindia Belanda, salah satu murid tokoh yang mempunyai paham radikal
sempat mempertanyakan sikap beliau yang terkesan tidak mau melawan Pemerintah Hindia
Belanda. Hal ini membuat hubungan mereka merenggang karena pak Cokro dinilai tidak
tegas. Pada saat itu juga muncul Agus Salim yang sangat mengagumi beliau, Agus Salim
memutuskan untuk Berhenti bekerja pada pemerintah dan ikut bergabung dengan Sarekat
Islam di tahun 1916.
Para tokoh Sarekat Islam dan para cendekiawan berkumpul di rumah Pak Cokro untuk
membahas kongres nasional Sarekat Islam yang pertama yang akan diadakan di kota
Bandung. disana terlihat Khusnul atau yang lebih kita kenal dengan Soekarno yang baru
bergabung dengan Sarekat Islam Ia hanya berdiri memperhatikan diskusi mereka setelah
rapat selesai. Pada saat itu juga muncul pertentangan dan kerusuhan di Semarang yang
dimungkinkan dipimpin oleh Semaun. Namun Pak Cokro yang tahu bahwa Semaun adalah
orang yang pintar tidak terlalu mempermasalahkan hal itu beliau yakin bahwa semua
mempunyai dasar atas semua yang dilakukan selalu optimis dan selalu mempunyai Harapan
pada setiap orang yang pernah menimba ilmu di rumah beliau sekecil apapun.
Kongres Nasional pertama sarekat Islam dipimpin langsung oleh Pak Cokro selaku
ketua Sarekat Islam, kongres itu dihadiri berbagai tokoh penting yang ada di nusantara. Pada
kongres itu membahas tentang masa depan bangsa ini yang sudah tidak selayaknya dipimpin
oleh Hindia Belanda dan disambut gembira oleh rakyat. Perkembangan Sarekat Islam yang
terus meningkat dengan pesat ini pemerintah hindia-belanda pun mulai menganggap Sarekat
Islam sebagai ancaman serius bagi pemerintahan mereka Belanda mulai merusak ranting-
ranting Sarekat Islam di daerah-daerah.
Di tengah perkembangan Sarekat Islam yang sudah mulai besar terjadi perpecahan di
dalam tubuh Sarekat Islam itu sendiri yaitu terlihat dari beberapa pertemuan yang diadakan
anggota Sarekat Islam terjadi banyak selisih paham antara pihak sebangun dan kawan-kawan
yang mempunyai Gagasan dan pemikiran yang berbeda dengan Pak Cokro. Perselisihan itu
pun semakin membesar untuk kesekian kalinya Pak Cokro tidak bisa mengikuti rapat yang
diadakan Sarekat Islam dan beliau lebih memilih menghadiri rapat lain yang membuat Semau
dan kawan-kawan menjadi semakin tidak percaya dengan beliau yang mempunyai gagasan
bahwa pendidikan adalah yang utama untuk mendirikan sebuah bangsa dibantah dan ditolak
oleh Semaun dan kawan-kawan mereka berpendapat bahwa agraria jauh lebih dibutuhkan.
Pada saat perpecahan tersebut, beberapa anggota melakukan kerusuhan dan
pemberontakan di beberapa daerah mengatasnamakan Sarekat Islam sehingga Pak Cokro
diawasi ketat oleh pemerintah Belanda sampai rumah beliau dijaga tentara penjajah. Istri Pak
Cokro yang sakit ini semakin menjadi akibat kurangnya perawatan medis karena pemerintah
Belanda mempersulitnya. Hal ini mengakibatkan meninggalnya istri beliau yang selalu
menemani beliau. Pada akhirnya beliau menyerahkan diri karena tidak ingin terjadi
pertumpahan darah rakyat beliau memilih menghadapi persidangan dan beliau pun
dimasukkan di dalam tahanan. Pak Cokro dibebaskan setelah 6 bulan di penjara karena semua
yang dituduhkan tidak terbukti di pengadilan.

Keterkaitan isi video dengan Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai Bela Negara
Pada wawasan kebangsaan dapat dilihat mengenai perjuangan dari Haji Oemar Said
Tjokroaminoto sebagai Guru Bangsa yang mampu memberikan nilai nilai yang dapat
membangkitkan kesatuan dan semangat warga pribumi dalam menuntut kesetaraan di mata
Belanda. Beliau juga menjadi guru bangsa yang melahirkan banyak tokoh penting antara lain
diantaranya Ir Soekarno bapak proklamator dan presiden pertama RI Kartosuwiryo ketua DI
TII dan Semaun pendiri PKI.
Pada Nilai-nilai bela negara dapat dilihat antara lain:
a. cinta tanah air;

Sikap cinta tanah air sudah diwujudkan oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto, mulai
dari beliau masih kecil yang menentang adanya pemerintahan Belanda, lalu pada saat
dewasa beliau mendirikan organisasi Serikat Islam dan menjadikannya organisasi
nasional yang akan melindungi semua lapisan masyarakat.

b. sadar berbangsa dan bernegara;

Haji Oemar Said Tjokroaminoto memiliki sifat kesadaran berbangsa dan bernegara
dengan baik, sehingga beliau rela datang ke setiap pelosok wilayah untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.

c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;

Kesetiaan beliau pada Pancasila diwujudkan oleh beliau yang berpribadi sabar dan
tabah yang tidak ingin adanya pemberontakan dan menjunjung tinggi persatuan
Indonesia.

d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan

Beliau merelakan waktunya, posisinya, serta merelakan istrinya dalam perjuangan


mewujudkan persatuan kesatuan di Indonesia dan menjadikannya organisasi nasional
yang akan melindungi semua lapisan masyarakat.

Hikmah atau pembelajaran

Pemberlajaran yang bisa kita ambil dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah cinta
tanah air yaitu sekuat tenaga mengadakan pendidikan untuk menanamkan perasaan
kebangsaan, memiliki keberanian yaitu selalu menanamkan rasa keberanian terutama dalam
menjadikannya organisasi nasional yang akan melindungi semua lapisan masyarakat .
Menanamkan sifat kemandirian, maksudnya setiap orang harus berusaha dengan sungguh-
sungguh dan pantang memakan hasil pekerjaan orang lain dan mampu mandiri tidak
menggantungkan kepada orang lain.
Saran sesuai dengan video tersebut dikaitkan wawasan kebangsaan dan nilai-
nilai bela negara

Kita harus meniru sikap dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto yaitu sikap wawasan
kebangsaan beliau yang memiliki motivasi dalam berjihad dan berjuang untuk kesetaraan
masyrakat Indonesia. Pada Nilai-nilai bela negara kita harus mengikuti sikap cinta tanah air
yang diwujudkan oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto, mulai dari beliau masih kecil yang
menentang adanya pemerintahan Belanda, lalu pada saat dewasa beliau mendirikan
organisasi Serikat Islam dan menjadikannya organisasi nasional yang akan melindungi semua
lapisan masyarakat. Meniru sikap sadar berbangsa dan bernegara, yaitu Haji Oemar Said
Tjokroaminoto memiliki sifat kesadaran berbangsa dan bernegara dengan baik, sehingga
beliau rela datang ke setiap pelosok wilayah untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan
berbangsa dan bernegara. Sikap setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, yiatu kesetiaan
beliau pada Pancasila diwujudkan oleh beliau yang berpribadi sabar dan tabah yang tidak
ingin adanya pemberontakan dan menjunjung tinggi persatuan Indonesia. Sikap rela
berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu beliau merelakan waktunya, posisinya, serta
merelakan istrinya dalam perjuangan mewujudkan persatuan kesatuan di Indonesia dan
menjadikannya organisasi nasional yang akan melindungi semua lapisan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai