Di akhir pertemuan tersebut, Soekarno juga mengambil inisiatif membentuk Panitia Kecil
beranggotakan 9 orang, yang kemudian dikenal sebagai Panitia Sembilan. Panitia Sembilan ini
terdiri dari Soekarno (ketua), Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A. Maramis, Soebardjo
(golongan kebangsaan ), K.H. Wachid Hasjim, K.H. Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, dan R.
Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam). Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan
langsung mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56,
Jakarta. Rapat berlangsung alot karena terjadi perbedaan pandangan antarpeserta rapat tentang
rumusan dasar negara. Panitia ini bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan
dasar Negara yang melahirkan konsep rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Konsep rancangan Pembukaan ini disetujui pada 22 Juni 1945.
Oleh Soekarno rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar ini diberi nama Mukaddimah,
oleh M. Yamin dinamakan Piagam Jakarta, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut
Gentlemens Agreement.( Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Tim
Penyusun,2012:3536).
Akhirnya, disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum dalam mukadimah
(pembukaan) hukum dasar. Bunyi mukadimah memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan
UUD1945.Bunyi lengkap mukadimah adalah sebagai berikut.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahandi atas dunia harus dihapuskan, karena tidaksesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia, dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan yang
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan, dengan
berdasar kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Panitia Sembilan adalah sebuah tim beranggotakan 9 orang yang dibentuk secara khusus
untuk menyusun rumusan dasar Negara Indonesia. Panitia ini dibentuk dua bulanan sebelum
Proklamasi Kemerdekaan, yakni pada 22 Juni 1945 berdasarkan keputusan sebuah panitia kecil yang
diketuai Ir. Soekarno. Panitia kecil tersebut menyusul selesainya sidang pertama BPUPKI (Badan
Persiapan Usaha Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia) kemudian memberi mandat kepada Panitia
Sembilan untuk menyerap aspirasi, gagasan dan ide dari seluruh anggotanya mengenai dasar Negara
Indonesia.
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Pria yang akrab
disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap
disandingkan dengan Soekarno. Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga
dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator,
pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.Kiprahnya di bidang
politik dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang
pada tahun 1916. Pengetahuan politiknya berkembang dengan cepat saat Hatta sering
menghadiri berbagai ceramah dan pertemuan-pertemuan politik. Secara berkelanjutan, Hatta
melanjutkan kiprahnya terjun di dunia politik.
Pada awal Agustus 1945, nama Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan berganti nama menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dengan
Soekarno sebagai Ketua dan Hatta sebagai Wakil Ketua. Pada tanggal 17 Agustus 1945 di
jalan Pagesangan Timur 56 tepatnya pukul 10.00 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan
oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Keesokan harinya, pada tanggal 18
Agustus 1945 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Hatta sebagai
Wakil Presiden.
Pada tanggal 14 Maret 1980 Hatta wafat di RSUD dr. Cipto Mangunkusumo. Karena
perjuangannya bagi Republik Indonesia sangat besar, Hatta mendapatkan anugerah tanda
kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" yang diberikan oleh Presiden
Soeharto.
PENDIDIKAN
Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
Europeesche Lagere School (ELS), Padang, 1916
Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau (1913-1916)
Panitia Sembilan ini kemudian menghasilkan sebuah ketetapan yang terkenal dengan nama
Piagam Jakarta (Jakarta Charter)sesuai dengan nama pemberian M. Yamindan menjadi cikal
bakal Pancasila serta Pembukaan UUD 1945. Belakangan, point (sila) pertama dalam Piagam
Jakarta tersebut mengalami pengurangan tujuh kata yang ditujukan untuk menghindari
diskriminasi mayoritas dan minoritas keagamaan di Indonesia. Ketujuh kata tersebut adalah
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Selain itu, keempat
point (sila) yang lain tidak mengalami perubahan, penambahan atau pengurangan berarti dan
tetap digunakan hingga hari ini sebagai Pancasila.
http://gurupintar.com/threads/sebutkan-anggota-panitia-sembilan-dan-tugasnya.779/
https://plus.google.com/115106709413166325718/posts/XgcwzUHV8Py
https://ppknsmp123.blogspot.co.id/2015/11/siapa-saja-anggota-panitia-kecil-yang.html