Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERDIRJEN
PERBENDAHARAAN
NOMOR PER-5/PB/2022
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
PELAKSANAAN ANGGARAN
Struktur Perdirjen IKPA
BAB JUDUL BAB KETERANGAN PENGATURAN JUMLAH PASAL
I Ketentuan Umum Mengatur mengenai definisi-definisi yang ada di dalam batang tubuh 1 Pasal
Peraturan Direktur Jenderal. (Pasal 1)
II Ruang Lingkup Mengatur mengenai batasan pengaturan Peraturan Direktur Jenderal. 2 Pasal
(Pasal 2 s.d. Pasal 3)
III Aspek Pengukuran dan Mengatur mengenai jenis aspek pengukuran dan indikator yang 12 Pasal
Indikator Kinerja digunakan dalam penilaian IKPA. (Pasal 4 s.d. Pasal 15)
IV Nilai Indikator Kinerja Mengatur mengenai tata cara penilaian IKPA pada OM-SPAN. 4 Pasal
Pelaksanaan Anggaran (Pasal 16 s.d.Pasal 19)

V Penyesuaian Perhitungan Mengatur mengenai mekanisme penyesuaian perhitungan dan data 3 Pasal
dan Data dalam IKPA. (Pasal 20 s.d. Pasal 22)
VI Laporan dan Penggunaan Mengatur mengenai kewajiban pelaporan informasi capaian IKPA oleh 2 Pasal
KPPN, Kanwil DJPb, dan Direktorat PA, serta penggunaannya. (Pasal 23 s.d. Pasal 24)
VII Ketentuan Peralihan Mengatur mengenai masa peralihan penilaian kinerja dengan 1 Pasal
pengecualian indikator kinerja tertentu. (Pasal 25)
VIII Penutup Mengatur mengenai mulai berlakunya Peraturan Direktur Jenderal. 2 Pasal
(Pasal 26 s.d. Pasal 27)

2
Bab I: Ketentuan Umum
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian


Keuangan selaku BUN untuk mengukur kualitas
kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian
Negara/Lembaga dari sisi:
KUALITAS
KUALITAS
IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
ANGGARAN
ANGGARAN
KUALITAS HASIL
PELAKSANAAN
ANGGARAN

3
Bab II: Ruang Lingkup

Peraturan Direktur Jenderal ini mengatur


mengenai penilaian kinerja pelaksanaan
anggaran belanja K/L dengan menggunakan
IKPA.

Penilaian kinerja pelaksanaan anggaran


belanja K/L dilakukan dengan
menggunakan Aplikasi OM-SPAN.

4
Bab III: Aspek Pengukuran dan
Indikator Kinerja
Kualitas implementasi perencanaan anggaran Kualitas pelaksanaan anggaran
merupakan penilaian terhadap kesesuaian antara
merupakan penilaian terhadap kemampuan Satker dalam
pelaksanaan anggaran dengan yang direncanakan dan
merealisasikan anggaran yang telah ditetapkan pada DIPA.
ditetapkan dalam DIPA

Deviasi Halaman III Penyerapa Belanja


Revisi DIPA Penyelesaia Pengelolaan Dispensasi
DIPA n Kontraktu
n Tagihan UP dan TUP SPM
Anggaran al

Kualitas hasil pelaksanaan anggaran

merupakan penilaian terhadap kemampuan Satker dalam


pencapaian output sebagaimana ditetapkan pada DIPA.

Capaian Output

5
Bab III: Aspek Pengukuran dan
Indikator Kinerja
Kualitas Perencanaan Anggaran

dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA dalam hal kewenangan pagu tetap
1Revisi DIPA yang dilakukan oleh Satker dalam satu triwulan.

dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap


2 Deviasi Hal Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan pada setiap jenis belanja.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling
lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tw I Tw II Tw III Tw IV

6
Bab III: Aspek Pengukuran dan
Indikator Kinerja
Kualitas Pelaksanaan Anggaran
Penyerapan dihitung berdasarkan rata-rata nilai kinerja penyerapan anggaran pada setiap triwulan.
3 Anggaran Nilai kinerja, diperoleh dari rasio antara penyerapan terhadap target penyerapan setiap
triwulan.
Belanja dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu (bobot 40%),
4 Kontraktual akselerasi kontrak dini (bobot 30%), dan akselerasi – kontrak belanja modal (bobot
30%) .
Penyelesaian dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyelesaian tagihan dengan mekanisme
5 Tagihan SPM-LS Kontraktual terhadap seluruh SPM-LS Kontraktual yang diajukan ke KPPN.

Pengelolaan dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu (bobot 50%),
6 UP dan TUP persentase GUP (bobot 25%), setoran TUP (bobot 25%) .

Dispensasi dihitung berdasarkan rasio jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi keterlambatan
7 SPM penyampaian SPM melebihi batas waktu penyampaian SPM yang ditentukan pada akhir tahun
anggaran terhadap jumlah SPM yang disampaikan ke KPPN dan telah diterbitkan SP2D-
nya pada triwulan IV.
7
Bab III: Aspek Pengukuran dan
Indikator Kinerja
Kualitas Hasil Pelaksanaan Anggaran

8Capaian Output
dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu
(bobot 30%) dan capaian RO (bobot 70%).

8
Bab IV: Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran

IKPA K/L
hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Kategori Nilai
Eselon I dalam lingkup K/L
nilai IKPA≥ 95 Sangat Baik

IKPA 89 ≤ nilai IKPA < 95 Baik


hasil
Eselonperhitungan
I
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Satker 70 ≤ nilai IKPA < 89 Cukup
dalam lingkup Eselon I.
nilai IKPA < 70 Kurang
IKPA
hasil
Satkerperhitungan
berdasarkan data
transaksi IKPA pada
Satker.
9
BAB V: Penyesuaian Perhitungan dan Data
untuk Satker dalam Kronologis
unit eselon I atau
Bukti Dukung
K/L berkenaan

UE 1
Kronologis

Bukti Dukung Reviu dan Penelitian

1 KANWIL DJPb Dit. PA


• Gangguan sistem
informasi;
Penetapan
• Kondisi lain (ditetapkan
Dir. PA a.n. Dirjen).

Dit. SITP
Satker KPPN

Kronologis Kronologis

Bukti Dukung Bukti Dukung


OM-SPAN

Perubahan kebijakan di bidang


2 penganggaran dan pelaksanaan anggaran
10
Bab VI: Laporan dan Penggunaan
Laporan Capaian IKPA
Tingkat K/L – Dit. PA pejabat setingkat Sekretaris Jenderal/Utama K/L

Tingkat Wilayah – Kanwil DJPb Kepala KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPb

Tingkat Satker – KPPN  KPA Satker dalam wilayah kerja KPPN

Penggunaan Nilai IKPA


monitoring dan
evaluasi belanja K/L

pemberian
penghargaan

11
Bab VII: Ketentuan Peralihan

Khusus penilaian IKPA Tahun Anggaran 2022, penilaian


indikator kinerja:

Revisi DIPA Penyerapan Anggaran

dimulai pada periode triwulan


II.
Penilaian kinerja untuk indikator kinerja selain yang disebut di atas,
mengikuti ketentuan dalam Lampiran huruf B.

12
Bab VIII: Penutup

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2021 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian
Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

13
Reformulasi IKPA 2022
Latar Belakang
1. Mendukung belanja berkualitas dengan penguatan value for money dalam penilaian kinerja.
2. Mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output belanja.
3. Penetapan derajat kewajaran (fairness treatment) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.

REFORMULASI IKPA

SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) - 3 ASPEK, 8 INDIKATOR


1.Revisi DIPA
4. Data Kontrak 2.Deviasi Halaman III
1.Revisi DIPA 5. Pengelolaan UP dan TUP
2.Deviasi Halaman III 6. LPJ Bendahara
3.Pagu Minus 7. Dispensasi SPM

Kesesuaian Antara Perencanaan Kepatuhan terhadap peraturan


dengan Pelaksanaan Anggaran perundang-undangan

ASPEK IKPA
Efektivitas Pelaksanaan
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Anggaran

8. Penyerapan Anggaran
9. Penyelesaian Tagihan 12. Kesalahan SPM 8. Capaian Output 3. Penyerapan Anggaran 6. UP dan TUP
10.Capaian Output 13. Perencanaan Kas 4. Belanja Kontraktual 7. Dispensasi
11.Retur SP2D 5. Penyelesaian Tagihan
Komparasi Penilaian IKPA TA 2021 vs 2022 per Indikator
No. Indikator 2021 2022 (Reformulasi)
1 Revisi DIPA Revisi pagu tetap yang diperhitungkan  4 jenis revisi Revisi pagu tetap yang diperhitungkan  14 jenis
2 Deviasi Hal III DIPA • Dihitung dari rata-rata deviasi DIPA secara kumulatif. • Perhitungan deviasi per jenis belanja
• Tidak ada batasan maksimum deviasi (bisa lebih dari • Ambang batas deviasi 5% untuk nilai maksimum.
100%) • Batas maksimum deviasi per jenis belanja 100%
3 Pagu Minus Dihitung dari pagu minus berjalan yg dikunci per 31 Des Tidak diperhitungkan

4 Data Kontrak Berdasarkan ketepatan waktu penyampaian data kontrak Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) kontrak dini (pra DIPA), (3) akselerasi
kontrak 53.
5 Pengelolaan UP dan TUP Berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) persentase GUP, (3) setoran TUP
TUP
6 LPJ Bendahara Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian LPJ Tidak diperhitungkan
7 Dispensasi SPM Berdasarkan kategori jumlah dispensasi SPM yang terbit Berdasarkan kategori rasio dispensasi SPM yang terbit
8 Penyerapan Anggaran Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap target penyerapan
target penyerapan triwulanan triwulanan. Target penyerapan triwulanan mengacu pada target penyerapan
per jenis belanja.
9 Penyelesaian Tagihan Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian tagihan SPM LS idem
Kontraktual
10 Capaian Output Dihitung dari realisasi RO terhadap target RO Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) realisasi RO
11 Retur SP2D Dihitung dari rasio retur SP2D Tidak diperhitungkan
12 Kesalahan SPM Dihitung dari rasio kesalahan SPM yang ditolak pada saat Tidak diperhitungkan
validasi PMRT.
13 Renkas Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian Renkas Tidak diperhitungkan

15
Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Dihitung berdasarkan persentase
realisasi anggaran terhadap target Penilaian tidak diperhitungkan berdasarkan jenis belanja, namun secara
realisasi triwulanan (15%-40%- agregat, sedangkan karakteristik penyerapan anggaran masing-masing
60%-90%) jenis belanja berbeda.
2. Nilai IKPA adalah nilai rata-rata
nilai kinerja triwulanan.

Tw Tw
Tw I Tw II
III IV
Reformulasi
B. Pegawai 20% 50% 75% 95%

B. Barang 15% 50% 70% 90% 1. Ditetapkan persentase target penyerapan triwulanan pada masing-masing jenis
belanja.
2. Persentase target penyerapan dikalikan dengan pagu masing-masing jenis belanja
B. Modal 10% 40% 70% 90% akan menghasilkan nominal target penyerapan, yang akan dikumulatifkan sehingga
membentuk nominal target penyerapan triwulanan untuk seluruh belanja triwulanan.
B. Bansos 25% 50% 75% 95%

16
Ilustrasi: Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran

Satker B memiliki komposisi pagu sbb:


Satker A memiliki komposisi pagu sbb: Belanja Pegawai (51): 50 M
Belanja Pegawai (51): 100 M Belanja Barang (52): 150 M
Belanja Barang (52): 200 M Belanja Modal (53): 50 M
Belanja Modal (53): 300 M Belanja Bansos (57): 700 M

Target penyerapan anggaran Triwulanan


Target penyerapan anggaran Triwulanan Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
10,0 M 25,0 M 37,5 M 47,5 M
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV 51 50 M
(20%*50) (50%*50) (75%*50) (95%*50)
20 M 50 M 75 M 95 M 22,5 M 75,0 M 105,0 M 135,0 M
51 100 M 52 150 M
(20%*100) (50%*100) (75%*100) (95%*100)
(15%*150) (50%*150) (70%*150) (90%*150)
30 M 100 M 140 M 180 M 20,0 M
52 200 M 5,0 M 35,0 M 45,0 M
(15%*200) (50%*200) (70%*200) (90%*200) 53 50 M
(10%*50) (40%*50) (70%*50) (90%*50)
30 M 120 M 210 M 270 M
53 300 M 175,0 M 350,0 M 525,0 M 665,0 M
(10%*300) (40%*300) (70%*300) (90%*300) 57 700 M
(25%*700) (50%*700) (75%*700) (95%*700)
Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
Total 950 M 212,5 M 470,0 M 702,5 M 892,5 M
Target (reformulasi) 13,3% 45,0% 71,3% 90,8% Target (reformulasi) 22,4% 49,5% 73,9% 93,9%
Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0% Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0%
17
Ilustrasi: Perhitungan Nilai IKPA Penyerapan Anggaran

Penyerapan Anggaran Triwulanan Satker A Target penyerapan anggaran Triwulanan


penyerapan anggaran untuk Satker A Target penyerapan anggaran (total) untuk Satker A
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
Total 600 M 54 M 198 M 357 M 557 M Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
% 100% 9,0% 33,0% 59,5% 92,8%
% 100,0% 13,3% 45,0% 71,3% 90,8%
Nilai IKPA Penyerapan Anggaran
IKPA Penyerapan Anggaran diukur berdasarkan realisasi terhadap target penyerapan anggaran (total)
Target Penyerapan Anggaran Kumulatif (Miliar)
Nilai Kinerja
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw
I/Target Penyerapan Tw I II/Target Penyerapan Tw II III/Target Penyerapan Tw IV/Target Penyerapan Tw
NKPA *100% *100% III *100% IV *100%
67,5 73,3 84,0 100,0
(54/80*100) (198/270*100) (357/425*100) (557/545*100)
Rata-Rata NKPA Tw I, Tw Rata-Rata NKPA Tw I, Tw
NKPA Tw I Rata-Rata NKPA Tw I, Tw II
II, Tw III II, Tw III, Tw IV
IKPA-PA
67,5 70,4 74,9 81,2 18
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA

Isu
Formula Perhitungan
1. Deviasi dihitung secara agregat (total seluruh jenis belanja). Deviasi tinggi di salah satu
(Eksisting)
belanja dapat dikompensasi dengan deviasi di jenis belanja lainnya.
2. Sulitnya mencapai nilai maksimal 100, karena mensyaratkan rata-rata deviasi bulanan
1. Dihitung berdasarkan rata-rata sebesar 0,00%.
deviasi bulanan. 3. Tidak ada batas nilai deviasi bulanan (deviasi dapat lebih dari 100%), sehingga
2. total realisasi dikurang total RPD dimungkinkan adanya nilai ekstrim karena deviasi sangat tinggi di salah satu periode
bulan berkenaan. yang akan berdampak pada periode berikutnya. Dalam beberapa kasus, Satker tidak
dapat melakukan perbaikan kinerja untuk memperbaiki deviasi di periode yang akan
datang.

Rentang Nilai Reformulasi


No.
Deviasi Indikator
1. Deviasi dihitung pada masing-masing jenis belanja, sehingga menghindari
1 0-5,0% 100,0 deviasi belanja yang saling mengkompensasi.
2. Ditetapkan ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
0-95,0 memperoleh nilai maksimal (100).
2 >5,0% (sesuai persentase 3. Ditetapkan batas maksimal deviasi tiap bulannya (sebesar 100%) untuk
deviasi) mengurangi dampak nilai ekstrim.

19
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA
Perbandingan Penilaian Tahun 2021 vs 2022 (Reformulasi)
Penilaian 2021 Penilaian 2022 (Reformulasi)
RPD Realisasi
Rata- Deviasi (%) Rata-
Deviasi Rata Nilai Rata Nilai
Total Deviasi IKPA Rata2 Deviasi Deviasi IKPA
51 52 53 Total 51 52 53 Total 51 52 53
Periode Bulanan 51,52,53 s.d. bln
2b. Deviasi
terkompensasi
(i)= (l)= (m)= 1. Nilai 100
(k) = (n)= (q)=100-
untuk deviasi
(a) (b) (c)
2a. deviasi(d) (e) (f) (g) (h) [(h)- (j) [(e)-(a)]/
2c. Dihitung berdasarkan [(f)-(b)]/
deviasi masing2 jenis (o) (p)
100-(j) [(g)-(c)]/(c)
2d. Deviasi per jenis belanja s.d 5,0%(p)
(d)]/(d) belanja
(a) (b) tidak terkompensasi

Jan 1,0 1,0 0,0 2,0 1,0 1,1 0,0 2,1 5,00% 5,00 95,00 0,00% 10,00% 0,00% 3,33% 3,33 100,00
3a. Deviasi 3b. Dampak
Feb 1,0 1,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,00% 2,50deviasi
97,50 100,00%
ekstrim 100,00% 3c. Batas
0,00%maksimal 66,67% 35,00 65,00
ekstrim deviasi
Mar 1,0 2,0 3,0 6,0 1,0 2,0
2a. deviasi 3,0 6,0 0,00% 1,67 98,33 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%4. Satker23,33
masih memiliki
76,67
kesempatan untuk
Apr 2,0 2,0 5,0 9,0 2,1 2,0 5,0 9,1 1,11% 1,53 98,47 5,00% 0,00% 0,00% 1,67% 17,92 nilai82,08
memperbaiki

May 1,0 0,5 0,5 2,0 1,0 10,0 10,0 21,0 950,00% 191,22 0,00 0,00% 100,00% 100,00% 66,67% 27,67 72,33
Jun 1,0 2,0 5,0 8,0 1,0 1,2 7,9 10,1 26,25% 163,73 0,00 0,00% 40,00% 58,00% 32,67% 28,50 71,50
Jul 2,0 3,0 4,0 9,0 2,1 3,0 4,0 9,1 1,11% 140,50 0,00 5,00% 0,00% 0,00% 1,67% 24,67 75,33
Aug 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 6,0 12,0 0,00% 122,93 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 21,58 78,42
Sep 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 5,9 11,9 0,83% 109,37 0,00 0,00% 0,00% 1,67% 0,56% 19,25 80,75
Arah Reformulasi Deviasi Hal III DIPA tahun 2) mendorong akurasi penilaian kinerja sampai
Oct
2022: 1,0 4,0 6,0 11,0 1,0 4,0 5,9jenis belanja
level 10,9 0,91% 98,52 1,48 0,00% 4)0,00% 1,67%
memungkinkan Satker untuk0,56% 17,38
terus berupaya 82,62
memperbaiki akurasi pelaksanaan kegiatan sesuai
1)Nov 1,0 motivasi
Mendorong 2,0 dan8,0 11,0 kinerja
ketercapaian 1,0 2,0 3) mengantisipasi
8,0 11,0 munculnya
0,00% 89,56
nilai 10,44yang0,00%
ekstrim 0,00%
rencana
0,00% 0,00% 15,80 84,20
optimal mengakibatkan capaian terlalu rendah
Dec (attainable) tidak diperhitungkan
20
Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Baru mengcapture dari sisi kepatuhan terhadap regulasi kontrak. dan belum
Dihitung berdasarkan ketepatan mendukung upaya akselerasi belanja.
waktu penyampaian kontrak 5 hari 2. Belum memperhitungkan upaya akselerasi belanja melalui:
kerja a. Penerbitan/penadantanganan kontrak sebelum DIPA berlaku efektif (kontrak pra
DIPA).
b. percepatan penyelesaian kontrak belanja 53 di triwulan I.

Reformulasi
Indeks
No. Komponen Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan dan akselerasi sebagai
Komposit
berikut:
1 Kepatuhan 40% a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5 hari kerja sejak tanda
tangan kontrak
2 Akselerasi 60% b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi - Kontrak belanja 53
dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta yang diselesaikan di triwulan I.

21
Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak
Komponen1 – Kepatuhan (40%)

Jan Mar Mei Jul Sep Nov

Feb Apr Jun Ags Okt Des

b. Kontrak c. Akselerasi
Pra DIPA Kontrak 53
(30%) (30%)
Komponen 2 - Akselerasi (60%)
c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
b. Kontrak Pra DIPA (30%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) 1. Kontrak Akselerasi  kontrak belanja 53 dengan
1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya nilai di atas 50 s.d. 200 juta yang diselesaikan s.d.
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan triwulan I (31 Maret) TA berkenaan.
Kontrak Komponen Ketepatan Waktu. 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di Kontrak Pra DIPA Akselerasi Kontrak Belanja 53.
atas Rp50 juta. 3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 juta. 3. Ketentuan Nilai: Tanggal Penyelesaian
3. Ketentuan Nilai: 4. Ketentuan Nilai: • Kontrak Akselerasi: Triwulan I  nilai 100
Kontrak yang tepat waktu  nilai 100 • Kontrak Pra DIPA  nilai 120 Tanggal kontrak
• Non Kontrak Akselerasi: Tw II: 90, Tw III: 80, Tw
• Kontrak Non Pra DIPA nilai 100 IV: 70
Tanggal kontrak Tanggal Daftar
22
Contoh: Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
1 2 3
AKSELERASI 1: AKSELERASI 2:
Tanggal Tanggal Tanggal Jenis Jumlah Status Ketepatan KEPATUHAN
No Kontrak Nilai Kontrak KONTRAK PRA KONTRAK 53 TW I
Kontrak Terima Penyelesaian Belanja Hari Waktu (40%)
DIPA (30%) (30%)
Kontrak 1 21/12/2021 19/01/2022 14/12/2022 312.530.221 52 21 TERLAMBAT 0 120  
Kontrak 2 21/12/2021 08/01/2022 03/10/2022 577.765.322 52 14 TEPAT WAKTU 100 120  
Kontrak 3 15/01/2022 19/01/2022 24/02/2022 157.271.101 53 1 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 4 18/03/2022 24/03/2022 25/11/2022 300.694.836 53 3 TEPAT WAKTU 100 100  
Kontrak 5 19/03/2022 24/03/2022 28/03/2022 111.430.370 53 2 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 6 07/04/2022 13/04/2022 31/10/2022 851.492.108 52 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 7 30/07/2022 04/08/2022 07/11/2022 718.944.240 52 2 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 8 18/08/2022 20/08/2022 28/08/2022 125.748.241 53 1 TEPAT WAKTU 100 80
Kontrak 9 20/08/2022 26/08/2022 31/12/2022 811.309.699 53 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 10 25/08/2022 31/08/2022 31/12/2022 2.960.378.728 53 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 11 29/10/2022 05/11/2022 27/12/2022 463.192.495 52 4 TEPAT WAKTU 100  
1 Kontrak 12 04/11/2022 10/11/2022 26/11/2022
2 850.279.568 53 3 3 TEPAT WAKTU 100  
Ketentuan penilaian: Ketentuan penilaian:  TOTAL NILAI KOMPONEN 1100 nilai rata-rata
540dari transaksi yang
280
• Kontrak Tepat • Kontrak Pra DIPA (Dini)  nilai Ketentuan Penilaian: Berdasarkan
• kontrak belanja 53 dan nilai kontrak tersedia
Waktu  nilai 120
NILAI KOMPONEN >50 juta s.d. 200 juta.
91,67 108,00 93,33
100 • Non Kontrak Pra DIPA  nilai 100 (1100/12) (540/5) (280/3)
• Nilai komponen  Rasio antara • Nilai komponen  rasio antara
• Kontrak Apabila Satker tidak punya transaksi Belanja Modal nilai
kontrak Akselerasi 53 terhadap total
Terlambat  kontrak Pra DIPA dengan jumlah
NILAI IKPA DATA KONTRAK
kontrak yang dihitung.
97,07
di atas 50 juta s.d. 200 juta, maka nilainya dikonversi.
Nilai 0 kontrak pada Tw I (91,67 * 40%) + (108,00*30%) + (93,33*30%)
23
Reformulasi IKPA Pengelolaan UP dan TUP
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Hanya memperhitungkan aspek kepatuhan regulasi dari sisi ketepatan waktu
1. Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP/TUP.
GUP/GUP Nihil/PTUP yang bersumber 2. Belum memperhitungkan aspek akurasi besaran UP dan TUP kaitannya dengan risiko
dari dana RM. idle cash yang disebabkan:
2. Punishment apabila terdapat setoran a. Satker tidak sepenuhnya menggunakan seluruh UP (100%) dalam satu bulan
TUP/UP yang belum disetorkan s.d. 31 b. Satker tidak sepenuhnya menggunakan TUP yang berakibat pada munculnya
Desember 2021. setoran TUP

Reformulasi
Indeks Indikator pengelolaan UP dan TUP memperhitungkan komponen ketepatan
No. Komponen waktu pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP sebagai
Komposit
berikut:
1 Ketepatan Waktu 50%
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
2 % GUP 25% b. Akurasi:
• % GUP Disebulankan
3 % Setoran 25% • % Setoran TUP

24
Reformulasi IKPA: Pengelolaan UP dan TUP

Perhitungan Nilai

UP SP2D GUP tepat waktu


Dikurang
Penalti
Ketepatan Waktu (50%) Nilai
TUP SP2D PTUP tepat waktu

Dibagi Total GUP dan PTUP

Perhitungan Nilai

Pengelolaan Rata-Rata % GUP


% GUP (25%) % GUP (disebulankan)
UP dan TUP (disebulankan)

Perhitungan Nilai

% Setoran TUP/Total TUP


% Setoran TUP (25%) 100% - % Setoran TUP
dalam setahun

25
Aspek Pembentuk Nilai IKPA Pengelolaan UP dan TUP

Ketepatan Waktu % GUP (disebulankan) % Setoran TUP/Total TUP dalam setahun

1. berdasarkan jumlah SP2D


1. %GUP adalah besaran UP yang % Setoran TUP adalah jumlah TUP yang disetor
GUP/GUP Nihil/GTUP yang
dipertanggungjawabkan/ diajukan dibandingkan dengan total TUP dalam satu tahun anggaran.
tepat waktu disampaikan ke
revolvingnya ke KPPN
KPPN (dalam 1 bulan). Misal:
2. %GUP disebulankan adalah
2. Penalti nilai apabila terdapat Dalam setahun, Satker mengajukan TUP dan menyetor sbb:
besaran %GUP yang telah dikalikan
setoran UP/TUP yang belum • TUP 18 Mei 2022  1 M, setoran 100 jt
dengan faktor hari dalam sebulan
disampaikan s.d. 31 Desember. • TUP 01 Oktober 2022  5 M, setoran 0
untuk memperoleh %GUP yang
*sama dengan formula sebelumnya • TUP 3 Desember 2022  50 M, setoran 10 M
setara dalam sebulan.
(dalam PER-4/PB/2021)
Maka % Setoran TUP adalah: 10,1 M/56,0 M: 18,03%
Formula & Ilustrasi
Misal:
%GUP disebulankan = • Satker memiliki UP sebesar 100 juta.
%GUP x (jml hari sebulan*)/ • Satker melakukan GUP sebesar 50 juta dan terbit SP2D GUP tanggal 13
Mei 2022 (%GUP: 50%).
• SP2D GUP yang terbit sebelumnya tertanggal 28 April 2022, sehingga
perbandingan nilai GUP dengan nilai Rentang waktu SP2D GUP dari
UP. UP/GUP sebelumnya rentang waktu GUPnya adalah 15 hari.
Maka %GUP disebulankan untuk GUP tersebut adalah:
*jml hari dalam sebulan: jumlah hari kalender pada masing-masing bulan. Misal 100%  50% x (30/15)
17 Januari ke 17 Februari  31 hari Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa persentase GUP sebesar 50,00% yang
28 April ke 28 Mei  30 hari dipertanggungjawabkan dalam 15 hari setara dengan persentase GUP sebesar 100,00%
yang dipertanggungjawabkan dalam satu bulan. 26
Ilustrasi: Indikator Pengelolaan UP dan TUP
Persentase (%) GUP Disebulankan
Selisih Outstanding Persen (%)
No. Jenis Tanggal Total GU Status Tanggal UP/GUP Jumlah Hari dalam Persen (%) GUP
Hari UP/TUP GUP
sebelumnya Sebulan disebulankan

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) =(g) x (j)/(d) 56,89*(28/28) = 56,89
1 UP 03-Feb-21 0 - 1.260.000.000   -      
28 adalah jumlah hari
2 GUP 03-Mar-21 28 716.788.090 1.260.000.000 56,89 TEPAT WAKTU 03-Feb-21 28 56,89 kalender dari 3 Feb ke 3
3 GUP 01-Apr-21 29 668.467.241 1.260.000.000 53,05 TEPAT WAKTU 03-Mar-21 31 56,71
Mar (1 bulan)

4 TUP 08-Apr-21 0 2.500.000.000 2.500.000.000   -      

5 PTUP 14-Apr-21 6 -1.393.325.103 1.106.674.897   -      

6 GUP 20-Apr-21 19 702.526.936 1.260.000.000 55,76 TEPAT WAKTU 01-Apr-21 30 88,04 66,52*(30/17) = 117,38
Nilai diakui: 100 (maks)
SETORAN
7 TUP 26-Apr-21 18 -273.999 1.106.400.898   -       30 adalah jumlah hari
kalender dari 20 Apr ke 20
8 PTUP 28-Apr-21 20 -1.106.400.898 -   TEPAT WAKTU       Mei
9 TUP 04-May-21 0 3.000.000.000 3.000.000.000   -      
a. Ketepatan Waktu (50%) b. % GUP (25%) c. % Setoran TUP (25%)
10 GUP 07-May-21 17 838.117.997 1.260.000.000 66,52 TEPAT WAKTU 20-Apr-21 30 100,00
GUP tanggal % GUP disebulankan TUP/Setoran Tanggal Nominal
11 SP2DPTUP
GUP TW*:11-May-21
5 7 -1.965.532.864 1.034.467.136   -      
TUP 8 Apr-21 2.500.000.000
SP2DSETORAN
PTUP TW: 1 5 3-Mar-21 56,89
12 Dikurang:
TUP 31-May-21 27 -85.440 1.034.381.696   -   TUP 04-May-21
    3.000.000.000
Penalti Nilai: 1*) 1-Apr-21 56,71
13 GUP 03-Jun-21 27 670.042.666 1.260.000.000 53,18 TEPAT WAKTU 07-May-21 Total 31
TUP 58,89 5.500.000.000
7 20-Apr-21 88,04
Total GUP + PTUP
Setoran 26-Apr-21 273.999
14 PTUP 7-May-21 100,00
Nilai Ketepatan09-Jun-21
Waktu 36 -1.034.381.696
71,43 (5/7*100) -   TERLAMBAT      
Setoran 31-May-21 85.440
*) terdapat sisa UP yang belum disetor s.d. 31 Des 3-Jun-21 58,89
Total Setoran 359.439
72,10
Nilai Pengelolaan UP TUP: 78,73 = 71,43*50%Nilai
= Komponen + 72,10*25%
35,71 Persentase (56,89 + 56,71 += 18,02
88,04 + + 99,99 *25%
% Setoran/Total TUP = 25,00 0,01 %
GUP
100,00 + 58,89)/5 27
Nilai Komponen Setoran 99,99
Reformulasi IKPA: Revisi DIPA
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Belum diatur secara spesifik kriteria dan jenis revisi pergeseran (Pagu
1. Dihitung berdasarkan rasio revisi DIPA Tetap) yang termasuk dalam perhitungan indikator Revisi DIPA --> fokus
yang bersifat pergeseran terhadap
target revisi triwulanan
pada revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
2. Nilai level Eselon I dan K/L  Rata- Satker.
Rata Nilai IKPA Revisi DIPA Satker di 2. Lingkup revisi DIPA yang dihitung belum mencakup seluruh revisi
bawahnya. pergeseran yang terkait dengan kualitas perencanaan Satker, misalnya revisi
antarjenis belanja.

Formula Reformulasi

1. Penegasan dan penyesuaian sistem untuk mengakomodasi perhitungan


(1/Frekuensi Revisi DIPA) x 100 revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
Satker.
*sama dengan formula sebelumnya (dalam 2. Perluasan lingkup revisi pergeseran sebagai objek penilaian indikator
PER-4/PB/2021) Revisi DIPA yang relevan dengan kualitas perencanaan Satker.

28
Pengaturan IKPA Revisi DIPA Tahun 2022
Jenis Revisi Kondisi Pagu
Revisi yang diperhitungkan: apabila tidak
No. Kode Uraian Jenis Revisi
mengakibatkan perubahan pagu di level Satker.
1 201 Antar-Fungsi/Sub-Fungsi dan/atau Antar-Program
Contoh 1:
2 211 Pemenuhan Belanja Operasional a) Satker ABC, melakukan revisi
kode 213: Tidak
3 212 Penyelesaian Pagu Minus Belanja Pegawai Operasional
Pagu awal: 100 M diperhitungkan
Pergeseran Anggaran dari Belanja Operasional ke Belanja Non- Pagu akhir: 102 Miliar
4 213
Operasional
Contoh 2:
5 217 Penyelesaian Tunggakan a) Satker ABD, melakukan revisi
6 220 Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Swakelola kode 213: diperhitungkan
Pagu awal: 52 M
7 221 Pergeseran anggaran Antarjenis Belanja Pagu akhir: 52 M
8 222 Kontrak Tahun Jamak
9 225 RO Cadangan
Target Revisi
10 226 Penurunan volume RO secara total
Untuk memperoleh nilai 100  maksimum revisi
Penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan pergeseran 1 kali tiap triwulan.
11
229 hukum tetap (inkracht) *sama dengan ketentuan sebelumnya
Penyelesaian Pekerjaan yang Tidak Terselesaikan sampai dengan Akhir (PER-4/PB/2021)
12 231
Tahun Anggaran
29
Reformulasi IKPA: Capaian Output
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Perlu percepatan periode pelaporan data capaian output untuk memenuhi
1. Nilai Kinerja Capaian Output  kebutuhan pelaporan yang bersifat internal maupun eksternal.
dihitung berdasarkan capaian RO
dibagi target capaian per triwulan.
2. Belum memperhitungkan upaya Satker dalam melaporkan data capaian
2. Nilai IKPA Capaian Output  dihitung output secara tepat waktu di periode pertama pelaporan data.
berdasarkan rata-rata Nilai Kinerja 3. Moral hazard bagi Satker dalam melaporkan output dengan nilai yang tidak
Capaian Output sesuai kondisi riil, dengan tujuan mendapat nilai kinerja yang optimal.

Formula Reformulasi

Indeks 1. Memperhitungkan aspek (1) ketepatan waktu pelaporan, dan (2)


No. Komponen
Komposit ketercapaian output.
1 Ketepatan Waktu 30% 2. Penetapan target capaian triwulanan (triwulan I, II, dan III) selaras dengan
target penyerapan anggaran.
2 Capaian RO 70%

Catatan: open periode pertama pelaporan data capaian output diteteapkan paling lambat 5 hari kerja setelah bulan berakhir.
30
Ilustrasi Perhitungan Capaian Output
a. Ketepatan Waktu (30%)

• Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pengiriman data capaian output dari Aplikasi SAKTI.
Ketepatan Waktu dihitung dari tanggal kirim data pada Aplikasi SAKTI.
• Batas waktu pengiriman data adalah 5 hari kerja bulan berikutnya.
• Output yang TEPAT WAKTU bernilai 100, sementara yang TERLAMBAT bernilai 0.
• Satker dapat memperbaiki dan mengirim ulang data capaian output. Namun, untuk perhitungan
ketepatan waktu pengiriman data tetap menggunakan tanggal pengiriman yang pertama.

b. Capaian RO (70%)

• Nilai Kinerja masing-masing RO


dihitung berdasarkan realisasi RO
dibagi dengan Target RO.
• Target RO: Tw Tw Tw
• Tw I – III: PCRO sebesar Tw I
II III IV
target penyerapan
anggaran
• Tw IV: PCRO 100%, RVRO PENYERAPAN Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%)
sesuai target DIPA
• Syarat RO dihitung nilai CAPAIAN OUTPUT PCRO: 100, RVRO,
PCRO PCRO PCRO
sesuai DIPA
kinerjanya: status Terkonfirmasi
Misal, target penyerapan satker A: 13,3% - 45,0% - 71,3% - 90,8%
Maka target Capaian Outputnya: 13,3% - 45,0% - 71,3% - sesuai target DIPA
31
Ilustrasi: Perhitungan Data Capaian Ouptut
1 2
Nilai Nilai
NAMA KPP BULA PRO KR TARGET SATUA STATUS TARGET BATAS WAKTU TANGGAL
NO. SATKER KEG RO URAIAN RO RVRO PCRO STATUS Ketepatan Capaian
SATKER N N G O RO N KONFIRMASI PCRO PELAPORAN KIRIM
Waktu (30%) (70%)
1 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 001 RUU P2 APBN 1 UU 1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBA 0 100
ABC A T
2 123456 SATKER 019 12 CD4806 AA 001 Peraturan, Ketetapan 5 PerMen 5 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBA 0 100
ABC G dan Pedoman T
Menteri Mengenai
Investasi Pemerintah

3 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 002 Peraturan Menteri 1 PerMen 1 100 tidak 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 0
ABC G Mengenai terkonfirmasi WAKTU
Pembayaran Atas
Beban APBN
4 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 004 Peraturan Menteri 30 PerMen 30 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 100
ABC G Keuangan Mengenai WAKTU
Pengelolaan
Keuangan Badan
Layanan Umum
5 123456 SATKER 019 12 CD4804 AA 001 Perjanjian Terkait 1 Perjanjia 1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 100
ABC H Investasi Pemerintah n WAKTU
TOTAL 300,00 400,00
NILAI KOMPONEN 60,00 80,00
(300,00/5) (400,00/5)
NILAI AKHIR
b. Capaian RO (70%) 3 Nilai IKPA CO 74,00
1 a. Ketepatan Waktu (30%) 2
Komponen Ketepatan Waktu bernilai 60  3/5*100
Terdapat 3 dari 5 RO yang berstatus TEPAT WAKTU.
Komponen Capaian RO bernilai 80  400/5 Nilai Akhir 74,00  (80,00 * 70%) +
Terdapat 1 RO yang Tidak Terkonfirmasi, (60,00*30%)
Suatu data dinilai TEPAT WAKTU apabila dikirim s.d. batas akhir
sehingga nilai kinerja RO (NKRO) -nya 0
pelaporan reguler (paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya)
32
Dispensasi SPM

Kategori Nilai
Dispensasi SPM yang terbit (Permil)*)
Dihitung berdasarkan rasio SPM
0,00
yang diterbitkan dengan 100
Dispensasi SPM (tidak ada dispensasi SPM)
dispensasi akhir tahun terhadap
total SPM yang terbit di triwulan 95 0,01 – 0,099
IV 90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00

*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit


contoh: 5 permil  5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000 SPM

33
Strategi Peralihan
Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Keterangan
Penyerapan Anggaran Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Baru dihitung di tw II, III, IV

Deviasi Halaman III DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung dari Tw I, dengan membuka cut off data RPD Tw I bersamaan dengan cut off
tw II (14 April 2022)

Data Kontrak Tetap dihitung


a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) Akselerasi: Kontrak pra DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung, karena nilai minimal komponen ini sebesar 100

c) Akselerasi: Kontrak 53 Tetap dihitung Gradasi nilai kontrak Belanja Modal dimodifikasi sebagai berikut:
1) kontrak yang diselesaikan s.d. bulan Juni (Tw I & II) : 100.
2) kontrak yang diselesaikan Juli-Sep (Tw III): 80.
3) Kontrak yang diselesaikan Okt-Des (Tw IV): 70.
Pengelolaan UP/TUP Tetap Dihitung
a) Ketepatan waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) % GUP Tetap dihitung Nilai di Q1 sebesar 100. Nilai Q2 dihitung sesuai formulasi % GUP.
c) Setoran Tetap dihitung Tetap dihitung. Sepanjang tidak ada Setoran TUP, nilainya 100.

34
Strategi Peralihan

Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Strategi peralihan


Revisi DIPA Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Perhitungan baru dimulai
di tw II, III, IV

Capaian Output Tetap dihitung

a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung, dengan target rilis sistem aplikasi pelaporan data capaian output
(SAKTI dan OMSPAN) dan pengisiannya dapat dilakukan paling lambat s.d. akhir
Maret.
b) Capaian RO Tetap dihitung

Dispensasi SPM Tetap dihitung Transaksi baru dihitung di triwulan IV, sehingga tidak terpengaruh.

Penyelesaian Tagihan Tetap dihitung -

35
36

Anda mungkin juga menyukai