Anda di halaman 1dari 38

Pembahasan Tindak Lanjut

LHP di Lingkungan
Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi s.d. TA
2014

01 BAST SERAH TERIMA


LHP DIKTI s.d. TA 2014 yang Masuk dalam
File Pemantauan Semester II Tahun 2019 dari
BPK
LHP DIKTI s.d. TA 2014 yang Masuk dalam
File Pemantauan Semester II Tahun 2019 dari
BPK
LHP DIKTI s.d. TA 2014 yang Masuk dalam
File Pemantauan Semester II Tahun 2019 dari
BPK
LHP PDTT PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
UNUD TA. 2005 dan TA. 2006
30 temuan 78 rekomendasi; 4 rekomendasi belum sesuai :

Temuan: Penerimaan Dana Dari Masyarakat Tahun Anggaran 2005 Sebesar


Rp4.080.826.129,00 Dan Tahun Anggaran 2006 Sebesar Rp4.078.398.925,00
Pada Fakultas Hukum Tidak Dilaporkan Sebagai PNBP Universitas Udayana
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar: Rektor Unud meminta pertanggungjawaban Fakultas
Hukum atas penggunaan dana PNBP/perolehan dari masyarakat yang tidak melalui mekanisme
DIPA/APBN.
• Tindak Lanjut:
• Telah diterima dokumen pertanggungjawaban renovasi FH UNUD yang dibebankan pada
anggaran pembangunan FH UNUD thn 2004-2005 (Rp4.080.826.129,00);
• Keterangan: Sisa yg belum dipertanggungjawabkan adalah Rp2.292.426.979,00 dengan rincian
sbb : (Rp8.159.225.054 - Rp1.785.971.946 - Rp 4.080.826.129);
• Bukti setor ke rekening rektor dengan total senilai Rp2.008.535.963.49
• Keterangan: Sisa yg belum dipertanggungjawabkan adalah Rp283.891.015,51
(Rp2.292.426.979,00 - Rp2.008.535.963.49)
• Rencana Aksi:
• Satker harus mempertanggungjawabkan atau menyetorkan sisa sebesar Rp283.891.015,51
LHP PDTT PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
UNUD TA. 2005 dan TA. 2006
Temuan: Terdapat Kelebihan Pembayaran Tunjangan Fungsional Kepada
Dosen Yang Sedang Mengikuti Tugas Belajar sebesar Rp264.075.000,00 Pada
TA 2005 dan sebesar Rp291.308.400,00 Pada TA 2006
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar: Rektor Universitas Udayana menegur secara tertulis
para pimpinan fakultas yang tidak tertib menatausahakan SK Tugas Belajar masing-masing dosen
bersangkutan dan memerintahkan kepada para juru bayar gaji segera mengusulkan penghentian
pembayaran tunjangan fungsional dosen yang sedang tugas belajar sesuai ketentuan.
Selanjutnya menarik kembali tunjangan fungsional yang sudah terlanjur dibayarkan kepada
dosen bersangkutan tersebut seluruhnya sebesar Rp555.383.400,00 dan disetor ke Kas Negara.
• Tindak Lanjut:
• Rektor menegur Dekan Fakultas Peternakan Unud sesuai Surat No.2391/H14/HM/2007 tgl 9
Juni 2007 karena tidak tertib menatausahakan SK Tugas Belajar masing-masing dosen
bersangkutan.
• Bukti setor pengembalian tunjangan fungsional ke kas negara a.n. R.A. Retno Murni, SH, MH,
Ph.D sebesar Rp1.750.000,00 (Rp500.000,00 pada tgl 16 Juni 2009; Rp500.000,00 pada tgl 18
Agust 2009; Rp500.000,00 pada tgl 9 Okt 2009; dan Rp250.000,00 pada tgl 3 Des 2009).
• Bukti setor senilai Rp69.012.400,00
• Rencana Aksi:
• Satker harus menyetorkan sisa sebesar Rp555.383.400,00 - Rp1.750.000,00 - Rp69.012.400,00
LHP PDTT PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
UNUD TA. 2005 dan TA. 2006
Temuan: Terdapat Pembayaran Yang Melebihi Prestasi Kerja Senilai
Rp138.415.100,00 Pada Pekerjaan Pengadaan Jurnal Dalam Dan Luar
Negeri Tahun Anggaran 2006 Dalam Kegiatan Penyelenggaraan
Kegiatan Dan Usaha Pendidikan Tinggi Universitas Udayana
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar : Rektor menegur Penanggungjawab
Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan dan Usaha Pendidikan Tinggi Unud atas
kelalaiannya melakukan pembayaran tanpa didukung jaminan.
• Tindak Lanjut:
• Rekomendasi pertama belum ditindaklanjuti (Surat teguran rektor belum ada)
• Tanggapan : Tidak benar adanya penyimpangan dan potensi kerugian Negara senilai
Rp128.476.850,00 (Rp138.415.100,00-Rp9.947.250). Dengan alasan bahwa pihak
kedua sudah memberikan jaminan uang tunai kepada pihak pertama sebesar
Rp138.415.100,00 terhitung sejak tanggal 14 Desember 2006, berdasarkan
addendum kontrak.
• Rencana Aksi:
• Satker harus menegur penanggung jawab kegiatan sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
UNUD TA. 2005 dan TA. 2006
Temuan: Terdapat Pembayaran Yang Melebihi Prestasi Kerja Senilai
Rp138.415.100,00 Pada Pekerjaan Pengadaan Jurnal Dalam Dan Luar Negeri
Tahun Anggaran 2006 Dalam Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan Dan Usaha
Pendidikan Tinggi Universitas Udayana
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar : Penanggungjawab Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan
dan Usaha Pendidikan Tinggi Unud menarik kelebihan pembayaran atau meminta jaminan uang
sebesar Rp128.467.850,00 kepada rekanan.
• Tindak Lanjut:
• Tanggapan : Tidak benar adanya penyimpangan dan potensi kerugian Negara senilai
Rp128.476.850,00 (Rp138.415.100,00-Rp9.947.250). Dengan alasan bahwa pihak kedua sudah
memberikan jaminan uang tunai kepada pihak pertama sebesar Rp138.415.100,00 terhitung sejak
tanggal 14 Desember 2006, berdasarkan addendum kontrak.
• Belum dilampirkan bukti jaminan uang
• Surat Pernyataan KBAUK dan Ketua Panitia Pengadaan Nomor 1975/H14.11/LK/2010 yang
menyatakan bahwa pihak kedua telah menyerahkan barang-barang sesuai dalam kontrak.
Terlampr juga berita acara serah terima dan pemeriksaan barang.
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kelebihan pembayaran dari rekanan atau meminta jaminan uang sesuai
rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN
PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

16 temuan, 22 rekomendasi; 8 rekomendasi belum sesuai; 3 rekomendasi


belum ditindaklanjuti :

Temuan: Prosedur Pengadaan Seafarer’s Training Project senilai EUR


17,501,478.66 equivalen Rp177.712.849.553,00 tidak mengikuti ketentuan
yang berlaku di Pemerintah Indonesia
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar mengupayakan
langkah-langkah: Comitment charge yang timbul yang disebabkan oleh pemberi pinjaman tidak
dibebankan kepada Pemerintah Indonesia.
• Tindak Lanjut:
• Belum ada
• Rencana Aksi:
• Butuh pembahasan
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Analisa biaya pekerjaan konstruksi fisik Pembangunan Gedung


Kantor Ditjen Dikti Tahap II-A lebih tinggi dari Tahap I sebesar
Rp305.013.548,92.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar
menginstruksikan kepada Ditjen Dikti agar menegur dan meminta pertanggungjawaban
penanggung jawab kegiatan dan panitia pengadaan barang/jasa atas kekeliruan menyusun OE
serta kesalahan perhitungan aritmetik, untuk menarik kembali dari kontraktor dan menyetor
ke kas negara. Bukti setor disampaikan kepada BPK.
• Tindak Lanjut:
• Surat Mendiknas No 153/MPN/KU/2008 tanggal 9 Oktober 2008 kepada Dirjen Dikti agar
menegur dan meminta pertanggungjawaban penanggung jawab kegiatan dan panitia
pengadaan barang/jasa atas kekeliruan menyusun OE serta kesalahan perhitungan
aritmetik, untuk menarik kembali dari kontraktor dan menyetor ke rekening kas negara.
• Surat Dirjen Dikti No 994/D/B/2009 tanggal 19 Juni 2009 kepada Penanggungjawab Kegiatan
PMPT dan Panitia Pengadaan Konsultan dan Kontraktor Pembangunan Gedung Kantor
Ditjen Dikti agar bukti pertanggungjawaban disampaikan ke BPK.
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kembali dari kontraktor dan menyetor sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Terjadi penambahan biaya eskalasi harga akibat ketidaktepatan


waktu pekerjaan struktur tahap I senilai Rp1.342.587.000,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar
menginstruksikan kepada Dirjen Dikti untuk menegur pihak kontraktor atas
keterlambatan pekerjaan dan meminta kembali kelebihan perhitungan eskalasi
harga sebesar Rp1,342,587,000.00 untuk kemudian disetorkan ke kas negara dan bukti
setor disampaikan kepada BPK.
• Tindak Lanjut:
• Surat Mendiknas No 155/MPN/KU/2008 tanggal 9 Oktober 2008 kepada Dirjen Dikti
agar menegur pihak kontraktor atas keterlambatan pekerjaan dan meminta kembali
kelebihan perhitungan eskalasi harga untuk kemudian disetorkan ke kas negara.
• Surat Dirjen Dikti No 995/D/B/2009 tanggal 19 Juni 2009 kepada Pimpinan PT
Pembangunan Perumahan (PP) untuk menjelaskan hal tersebut dan selanjutnya agar
bukti pertanggungjawaban disampaikan kepada BPK-RI.
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kembali dari kontraktor dan menyetor sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Terdapat kemahalan biaya jasa konsultan pekerjaan


kontrak jasa Layanan Manajemen Proyek (PMS) Rp5.477.070.500,00
dan tenaga ahli/konsultan yang tidak mempunyai ijin cuti diluar
tanggungan negara dalam melakukan pekerjaan penuh waktu.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar
menginstruksikan kepada Ditjen Dikti merevisi kontrak Jasa Layanan Manajemen
Proyek dengan menghitung kembali biaya jasa konsultan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan atas kelebihan pembayaran yang sudah dilakukan kepada
konsultan sebesar Rp 1.643.121.150,00 agar ditarik kembali dan disetor ke kas
negara serta copy bukti setornya disampaikan kepada BPK-RI.
• Tindak Lanjut:
• Penanggungjawab Kegiatan Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian
(TPSDP) telah menindaklanjuti dengan merevisi kontrak No 005/TPSDP/AK/2005
tanggal 1 November 2005 menjadi Nomor 008/TPSDP/AK/2007 tanggal 30 Maret
2007 yang semula sebesar USD 135.100 dan Rp12.809.139.420,00 menjadi USD
75.100 dan Rp9.388.075.020,00 dengan demikian terdapat pengurangan sebesar
Rp3.421.064.400,00 dan USD 60.000 (ekivalen Rp540.000.000).
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006
• Berdasarkan perhitungan BPK-RI terdapat kemahalan nilai kontrak jasa
layanan manajemen proyek sebesar Rp5.477.070.500,00 tetapi dari hasil
perhitungan Ditjen Dikti, sesuai dengan tanggapan proyek sebelumnya
bahwa gaji dasar konsultan yang tertera dalam kontrak telah sesuai
dengan Surat Edaran Bersama Bappenas & Depkeu 1203/D.II/03/2000
SE-38/A/2000 tanggal 17/03/00, hanya ada 5 konsultan yang gaji
dasarnya terlalu tinggi, tidak sesuai dengan gaji dasar pada kontrak
sebelumnya.
• Kelebihan gaji dasar ini dihitung berdasarkan amandemen kontrak kedua
dan terjadi kemahalan harga sebesar Rp106.312.500,00 dan telah
disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 28/01/08
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kembali dari kontraktor dan menyetor sesuai
rekomendasi BPK, di mana menurut BPK masih kurang
Rp1.536.808.650,00
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Terjadi penambahan biaya eskalasi harga akibat ketidaktepatan waktu


pekerjaan struktur tahap I senilai Rp1.342.587.000,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar melalui Rektor yang
bersangkutan memberikan sanksi kepegawaian kepada Tenaga/Pengajar PNS yang bertindak sebagai
konsultan tanpa ijin/cuti.
• Tindak Lanjut:
• Surat Mendiknas kepada Rektor ITB No 158/MPN/KU/2008 tanggal 9 Oktober 2008.
• Surat Rektor ITB kepada Mendiknas No 096/K01/KU/2009 tanggal 27 April 2009 menyampaikan
informasi sbb: Kontrak awal proyek PMS TPSDP antara CPMU dengan LAPI di dalam perjalanannya
mengalami amandemen. Amandemen kontrak II merupakan pihak CPMU atas pemeriksaan
dokumen BPK-RI terhadap amandemen kontrak I..
• Terbitnya amandemen Kontrak II berdampak kepada durasi kontrak yang semula 24 bulan menjadi
19 bulan dengan nilai kontrak yang mengalami pengurangan sangta signifikan (44%), yakni dari USD
1,159,465.00 + Rp6.392.204.904,00,- (setara dengan Rp17.986.854.904,00) menjadi USD 75,100.00
+ Rp9.388.075.020,00,- (setara dengan Rp10.139.075.020,00) akibat realisasi keterlibatan tenaga
ahli di dalam proyek ini menjadi tidak penuh waktu dan tidak dalam jangka waktu yang lama.
Dengan demikian para tenaga ahli (dosen ITB) yang berstatus sebagai PNS yang dilibatkan dalam
proyek PMS TPSDP tersebut tidak memerlukan Ijin CLTN.
• Rencana Aksi:
• Satker memberikan sanksi kepegawaian sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006
Temuan: Pelaksanaan Biaya Program Pelatihan (Retooling) Batch IV belum
sepenuhnya sesuai ketentuan dan menimbulkan ketidakhematan biaya sebesar
Rp763.856.500,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar Menteri Pendidikan Nasional menginstruksikan kepada Ditjen
Dikti untuk menegur penanggung jawab dan Pimpinan Proyek TPSDP serta menarik kembali serta
menyetor ke kas negara kelebihan perhitungan biyaa sebesar Rp 763.156.500,00. Bukti setor
disampaikan kepada BPK.
• Tindak Lanjut:
• Management cost yang diajukan oleh KSN adalah sebesar 7% (BLKI Tangerang) dan 10% (LPT Eka Jaya
Berrindo) dari nilai kontrak. Perbedaan jumlah kelas dan laboratorium, jumlah yang diajukan dalam
proposal adalah gambaran keseluruhan fasilitas yang dimiliki BLKI. Pada saat cek fisik , kami hanya
menunjukkan kelas yang digunakan untuk retooling, itupun belum seluruhnya bisa dicek karena
pemegang kunci ruangan tidak ada sehingga tidak dapat dicek langsung. Selisih jumlah jam kerja
instruktur dengan inception report, dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya sesuai dengan proposal.
• Dalam realisasinya memang terjadi perubahan jadwal, namun dalam hal kualitas penyelenggaraan
lebih dari yang direncanakan. Pembayaran kontrak TPSP kepada PT. KSN, setelah dilakukan
penghitungan ternyata terdapat kelebihan perhitungan sebesar Rp95.997.000,00 telah dikurangi total
kontrak yang dituangkan dalam Amandemen Kontrak No. 674/TPSDP/AK/X/2006 tanggal 7 Oktober
2006.
• Management Cost menurut kami adalah biaya yang sebenarnya yang dibutuhkan untuk menjalankan
pelatihan dan bukan merupakan komponen biaya program pelaksanaan.
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006
• Secara keseluruhan, biaya per paket yang dikelola PT MACON nilainya masih jauh di bawah anggaran
yang tertuang dalam TOR. Total Management Cost sebesar Rp220.041.000 (10% x
Rp2.200.410.000,00). Sedangkan total management cost PT MACON sebesar Rp238.350.000,00
sehingga kelebihan management cost sebesar Rp18.309.000 (Rp238.350.000,00 – Rp220.041.000,00)
dan telah disetorkan ke kas negara pada tanggal 30 Januari 2008. Sedangkan biaya makan telah
disetujui oleh panitia dan sesuai dengan harga pasar serta sangat minim.
• Terkait kelebihan biaya paket pelatihan computer Graphic Design telah dilakukan amandemen kontrak,
antara lain untuk komponen Living Allowance berkurang 19.800.000,00 dan transportation for
internship berkurang Rp7.175.000,00.
• Menurut pemeriksaan BPK pada Tekhnologi Manajemen Indonesia (TIM), komponen biaya yang masuk
dalam kategori management cost terdiri 14 item, sedangkan menurut TMI hanya 6 komponen saja,
sehingga kelebihan management cost 0,29% x Rp1.125.800.000,00 = Rp3.259.020,00
• dan telah disetorkan ke kas negara tgl 1 Februari 2008. Sedangkan biaya makan, untuk lokasi pelatihan
Jakarta biaya makan sebesar Rp15.000,00/peserta relatif kecil
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kembali serta menyetor ke kas negara kelebihan perhitungan biaya sesuai rekomendasi
BPK, menurut BPK masih kurang Rp741.588.480,00
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Terdapat ketidakhematan pelaksanaan Pelatihan Program (Retooling) Batch


III sebesar Rp926.042.767,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar Menteri Pendidikan Nasional menginstruksikan kepada Ditjen
Dikti untuk menegor penanggung jawab dan Pimpinan Proyek TPSDP untuk mempertanggungjawabkan
ketidakhematan dan kelebihan biaya pelatihan serta menarik kembali kelebihan biaya sebesar
Rp926,042,767.00 untuk disetor ke kas negara. Bukti setor disampaikan kepada BPK.
• Tindak Lanjut:
• a. PT KSN dalam bekerjasama dengan pihak co-provider telah mensyaratkan total jam kerja instriktur
sesuai dengan pengajuan proposal. Hal ini menyangkut juga pada mata kuliah yang didapatkan peserta.
Artinya sampai saat ini tidak ada peserta yang komplain karena kurangnya materi atau praktek yang
didapat mereka. Untuk biaya makan yang menurut BPK terlalu besar namun dilihat dari komponen lain
anggarannya lebih kecil. Anggaran yang diajukan KSN untuk setiap peserta tidak melebihi pagu yang
ditetapkan
• Sedangkan untuk penggunaan ruang kelas baik untuk Genetic Skill maupun Technical Skill sudah sesuai
dengan pengajuan proposal. Struktur cost dari TPSDP kepada PT KSN jelas berbeda dengan yang
diberikan KSN kepada co-provider. Semua co-provider struktur costnya adalah biaya unit cost per
peserta, sudah termasuk didalamnya biaya kelas, instruktur, makan, laboratorium, alat dan bahan,dll.
Artinya KSN sudah meminta pihak co-provider untuk menyelesaikan kelas sesuai dengan proposal dan
pihak co-provider menyanggupi hal tersebut, sehingga tidak terjadi kelebihan pembayaran sebesar
Rp32.000.000,00
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006
• b. Nilai management Cost menurut kami adalah biaya yang sebenarnya yang dibutuhkan untuk menjalankan
pelatihan dan bukan merupakan komponen biaya program pelaksanaan. Biaya per paket yang dikelola
masih jauh di bawah anggaran yang tertuang dalam TOR. Total Management Cost sebesar
Rp143.702.187,00. Sedangkan Total Management Cost PT MACON sebesar Rp170.900.000,00, sehingga
kelebihan management cost sebesar Rp27.015.814,00 (Rp170.900.000,00 – Rp143.884.186,00) dan telah
disetorkan ke kas negara pada tanggal 30 Januari 2008
• Sedangkan untuk biaya makan adalah hasil negoisasi yang telah disesuaikan dengan harga pasar dan sudah
sangat minim.
• c. Pada item trainning Instructors, biaya profesional staff satuan unitnya adalah hours, pengertiannya untuk
1 jam pelajaran adalah 45 menit (lihat jadwal trainning) sehingga total hours tetap seperti dalam kontrak
(tidak terjadi kelebihan). Pada prinsipnya biaya-biaya yang terakomodir dalam kontrak dan amandement
adalah hasil kesepakatan antara PPA dan TPSDP dengan mengacu pada HPS, proposal teknis, dan proposal
biaya serta harga pasar yang berlaku pada saat pelaksanaan training.
• Lokasi Co-Provider tersebar dibeberapa wilayah sehingga terjadi variasi harga terhadap masing-masing co-
provider dari HPS yang sudah ditetapkan. Ketidakhematan karena kesalahan perhitungan dan
ketidaksesuaian dengan ketentuan yang berlaku dari hasil koreksi ulang hanya ditemukan data angka
ketidakhematan senilai Rp15.379.375,00 dan telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke kas negara pada
tanggal 24 Januari 2008.
• Rencana Aksi:
• Satker mempertanggungjawabkan ketidakhematan dan kelebihan biaya pelatihan serta menarik kembali
kelebihan biaya sesuai rekomendasi BPK, menurut BPK masih kurang Rp883.647.578,00
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Pemerintah terlambat melaksanakan loan No. 1792-INO The


Technological And Professional Skill Development Sector Project
(TPSDSP) sehingga membayar commitment fee sebesar
Rp156.760.150,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar
memberikan tahukan kepada seluruh pejabat eselon I yang mempunyai proyek – proyek
dengan biaya pinjaman luar negeri untuk lebih meningkatkan kegiatannya sesuai jadwal
serta merevisi kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan agara tidak membebani negara dalam
bentuk peningkatan commitment fee.
• Tindak Lanjut:
• Menteri telah membuat Surat Edaran kepada seluruh Pejabat Eselon I yang mempunyai
proyek dengan biaya pinjaman luar negeri untuk lebih meningkatkan kegiatan sesuai
jadwal serta merevisi kegiatan yang tidak dilaksanakan agar tidak membebani negara
dalam bentuk peningkatan commitment fee.
• Namun SE Menteri belum dilampirkan.
• Rencana Aksi:
• Satker melampirkan SE Menteri dimaksud sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Penyerapan tenaga kerja lulusan


Program Pelatihan Retooling belum memadai.
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Menteri agar
menginstruksikan kepada Dirjen Dikti melakukan penelitian
dan evaluasi program Retooling untuk mengetahui penyebab
rendahnya penyerapan tenaga kerja program Retooling serta
melakukan penyempurnaan program tersebut.
• Tindak Lanjut:
• Belum ada tindak lanjut
• Rencana Aksi:
• Butuh pembahasan
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006

Temuan: Penyusunan Harga Perhitungan Sendiri (HPS)


Program Retooling Batch III Dan IV tidak didukung dengan
data dan analisa yang memadai.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar Dirjen Dikti menginstruksikan
kepada penanggung jawab kegiatan untuk menyusun standar biaya yang
didasarkan pada data dan analisis yang memadai.
• Tindak Lanjut:
• Dirjen Dikti telah menginstruksikan kepada penanggungjawab kegiatan
untuk menyusun Standar Biaya yang didasarkan pada data dan analisis
yang memadai. Namun instruksi tertulis Dirjen Dikti belum dilampirkan.
• Daftar standar biaya belum dilampirkan.
• Rencana Aksi:
• Satker melampirkan daftar standar biaya dimaksud sesuai rekomendasi
BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan pada
Universitas Sam Ratulangi di Manado untuk Tahun Anggaran 2005 dan
2006 (s.d. tanggal 31 Oktober 2006)
Temuan: Terdapat 7 (Tujuh) orang dosen yang tidak aktif mengajar namun gajinya masih
dibayarkan sebesar Rp203.370.300,00 dan tunjangan fungsional masih dibayarkan kepada
dosen yang menjabat struktural pada instansi lain diluar Unsrat sebesar Rp93.806.500,00.
• Rekomendasi: BPK-RI menyarankan agar : Rektor memerintahkan kepada Dekan fakultas masing-masing untuk
menarik kembali gaji yang terlanjur dibayarkan tersebut, selanjutnya disetor ke Kas Negara dan bukti setornya
disampaikan ke BPK RI.
• Tindak Lanjut:
• Surat Perintah kepada Dekan Fakultas Ekonomi Nomor:2358/H12/KU/2007 tanggal 1 Mei 2007 dan Surat
Pernyataan Dekan tertanggal 23 Mei 2007.
• Pernyataan tanggung jawab mutlak dengan cara mencicil dari Drs. Dullo Affandi Baks, Bukti Setor tanggal 7 Juni
2007 dan SSBP tanggal 15 Agustus 2007.
• Pernyataan tanggung jawab mutlak dengan cara mencicil dari Dra. S.C Mewengkang, Bukti Setor tanggal 7 Juni
2007 dan SSBP tanggal 15 Agustus 2007.
• Pernyataan tanggung jawab mutlak dengan cara mencicil dari Dra Dahlia Kaeng, Bukti Setor tanggal 7 Juni 2007
dan SSBP tanggal 15 Agustus 2007.
• Pernyataan tanggung jawab mutlak dengan cara mencicil dari a.n Neltje Kembuan orang tua Ricard Kaunang,
Bukti Setor tanggal 11 Des 2007 dan SSBP tanggal 15 Januari 2007.
• Surat Perintah kepada Dekan Fakultas Kedokteran Nomor:2264/H12/KU/2007 tanggal 25 April 2007.
• Pernyataan tanggungjawab mutlak dgn mencicil a.n Tommy W>Lengkey Bukti SSBP tanggal 30 Mei 2007
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan pada
Universitas Sam Ratulangi di Manado untuk Tahun Anggaran 2005 dan
2006 (s.d. tanggal 31 Oktober 2006)
• Bukti Lunas SSBP a.n Chandra Wibowo.
• SSBP yang didukung NTPN senilai Rp160.566.673,00.
Sedangkan SSBP yang tidak didukung NTPN atau NTPN
tidak jelas senilai Rp14.370.850,00 tidak dapat diakui
sebagai setoran ke kas negara (terlampir).
• Keterangan : Kelebihan bayar belum sebesar
Rp136.610.127,00.
• Rencana Aksi:
• Satker menarik kembali gaji yang terlanjur dibayarkan
tersebut, selanjutnya disetor ke Kas Negara dan bukti
setornya disampaikan ke BPK RI sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA
SETJEN, DIKTI, Dit. SMK KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2005/2006
Temuan: Hasil pengadaan dari penyelenggaraan Kegiatan dan Usaha Pendidikan Tinggi TA
2006 Universitas Sam Ratulangi terlambat diserahterimakan rekanan dan belum
dikenakan sanksi denda keterlambatan sebesar Rp22.619.300,00 dan tedapat
pekerjaan yang kurang diserahkan rekanan sebesar Rp451.811.819,56.
• BPK-RI menyarankan agar : Pembantu Rektor II menegur secara tertulis Panitia Pengadaan Barang yang tidak
cermat melaksanakan tugas, dan memerintahkan supaya memperhitungkan kelebihan pembayaran
kepada rekanan atas kekurangan pekerjaan sebesar Rp451.811.819,56,00 dan supaya pekerjaan tersebut
dilaksanakan sesuai kontrak.
• Tindak Lanjut:
• a. Surat Teguran kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor:2242/H.12/KU/2007 tanggal 24
April 2007.
• b. Surat Teguran kepada Panitia Pemeriksaan/Penerima Barang/Jasa Pemerintah No.2241/H12/KU/2007
tanggal 24 April 2007.
• Belum ada laporan pertanggungjawaban pekerjaan kurang sebesar Rp451.811.819,56.
• b. Surat KBAUK Unsrat Nomor 4533/H12.15/KU/2010 tanggal 25 Mei 2010 menyatakan barang yang belum
diserahkan senilai Rp420.885.438,06 bukan Rp451.811.819,56. CV Cahaya Agung telah menyerahkan 1 unit
barang senilai Rp77.500.000,00 dan CV Citra Karya menyerahkan 2 unit barang senilai Rp67.850.000,00
(didukung tanda terima barang). SSBP senilai Rp127.943.938,00
• Keterangan : Belum ada laporan pertanggungjawaban pekerjaan kurang sebesar Rp178.517.881,56
• Rencana Aksi:
• Satker melampirkan laporan pertanggungjawaban pekerjaan sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
(PNBP) PADA UNIVERSITAS CENDERAWASIH, TAHUN
ANGGARAN 2007 DAN 2008

5 temuan 7 rekomendasi; 1 rekomendasi belum ditindaklanjuti :

Temuan: Penerimaan PNBP sebesar Rp50.917.608.263,10 Tidak Seluruhnya


Disetorkan ke Kas Negara dan Digunakan Langsung Sebesar
Rp46.100.142.065,85
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan kepada Rektor agar menegur secara tertulis
Pimpinan Fakultas/Program Magister/Program Pendidikan Pusat Studi/UPT atas penggunaan
langsung PNBP TA 2007 dan TA 2008 dan selanjutnya meningkatkan koordinasi dengan
masing-masing unit kerja terkait secara periodik dalam rangka mencegah penggunaan
langsung.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat teguran Rektor kepada Pimpinan Fakultas/Program Magister/Program
Pendidikan Pusat Studi/UPT sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan pada Univ.
Syiah Kuala TA 2008

10 temuan 26 rekomendasi; 1 rekomendasi belum sesuai:

Temuan: Pengelolaan dana PNBP pada 14 Rekening Bank di Lingkungan Unsyiah tahun 2008
sebesar Rp13.277.922.525,63 dan TA 2009 sebesar Rp8.842.594.195,01 tidak sesuai ketentuan

• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsyiah agar: menertibkan kembali ke 14 rekening


tersebut, berdasarkan kebutuhan dari masing-masing rekening dan disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku serta meningkatkan pengawasan dan pengendalian..
• Tindak Lanjut:
• Surat Rektor No:1587/H11/Ku/2011 tgl 24 Mei 2011 kpd PR II agar menertibkan kembali 14 rekening dan
meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
• Surat PR II FKIP kepada Rektor tgl 25 Mei 2011 bahwa akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian
pengeloaan keuangan negara.
• Sem I 2012 : Status rekening telah dijelaskan oleh masing - masing bank. namun penertiban rekening
belum dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang
• Rencana Aksi:
• Satker membuat semacam surat jawaban/pernyataan terkait penertiban 14 rekening disertai bukti-bukti
pendukung (misalnya: dokumen penutupan rekening, persetujuan perubahan rekening, dll)
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

24 temuan 52 rekomendasi; 4 rekomendasi belum sesuai dan 7


rekomendasi belum ditindaklanjuti :

Temuan: Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Tidak


Melakukan Pemantauan Berkelanjutan atas Jumlah Mahasiswa yang
Terdaftar di Universitas Sam Ratulangi
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: mewajibkan fakultas dan
program studi untuk merekonsiliasi jumlah mahasiswa yang terdaftar setiap semester.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat rektor kepada pimpinan fakultas dan program studi untuk
melasanakan rekonsiliasi jumlah mahasiswa terdaftar setiap semester;
• Satker melampirkan contoh hasil rekonsiliasi yang telah dilaksanakan
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Penerimaan atas Kegiatan Kuliah Kerja Nyata


(KKN) TA 2008 dan TA 2009 Kurang Diterima Seluruhnya
Sebesar Rp62.620.000,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar:
memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) atas kelalaian
pemungutan biaya Kuliah Kerja Nyata (KKN).
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat teguran rektor kepada Ketua Lembaga
Pengabdian Masyarakat atas kelalaian pemungutan biaya KKN sesuai
rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Pengelolaan dan Penatausahaan Penerimaan Negara


Bukan Pajak Melalui Wisuda dan Sewa Toga Tidak Tertib Sehingga
Kurang Diterima Sebesar Rp70.360.000,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: memerintahkan
Kepala BAAK untuk menarik biaya wisuda dan sewa toga terhadap 384 mahasiswa
sebesar Rp70.360.000,00 dan menyetorkan ke kas negara sesuai dengan
mekanisme dan peraturan yang berlaku.
• Tindak Lanjut:
• Surat Rektor Nomor: 2371/H12/KU/2010 tgl 7 April 2010 tentang Perintah
kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan agar menarik
biaya wisuda dan sewa toga dan menyetorkannya ke kas negara
• Rencana Aksi:
• Belum ada setoran, Satker menarik biaya wisuda dan sewa toga 384 mahasiswa
sebesar Rp70.360.000,00 dan menyetorkannya ke kas negara sesuai
rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Pembayaran Gaji dan Tunjangan Dosen Tugas Belajar


yang Telah Menyelesaikan Studi Namun Belum Aktif Mengajar
Masih Dibayarkan Sebesar Rp132.673.500,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: mengusulkan
kepada Majelis Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Departemen Pendidikan Nasional
untuk melakukan TGR atas pembayaran gaji dan tunjangan tiga dosen sebesar
Rp132.673.500,00 dan menyetorkan ke kas negara.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker bersurat kepada Majelis TGR Kemendikbud untuk pelaksanaan TGR;
apabila sudah ada penyetoran, Satker melampirkan bukti setor ke BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008
Temuan: Pembayaran Gaji dan Tunjangan Dosen Tugas
Belajar yang Telah Menyelesaikan Studi Namun Belum
Aktif Mengajar Masih Dibayarkan Sebesar
Rp132.673.500,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar:
memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala BAUK dan Dekan Fakultas Sastra atas kelalaiannya dalam
membayarkan gaji dan tunjangan dosen Fakultas Sastra Universitas Sam
Ratulangi yang tidak aktif
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat teguran Rektor kepada Ka. BAUK dan Dekan
Fakultas Sastra sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Tunjangan Fungsional untuk 34 Dosen yang Melaksanakan


Tugas Belajar Masih Dibayarkan Sejak Bulan Ketujuh Penugasan
dengan Jumlah Seluruhnya mencapai Rp121.725.000,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: memerintahkan secara
tertulis Dekan masing-masing fakultas untuk menagih kelebihan pembayaran
tunjangan fungsional dosen sebesar Rp121.725.000,00 dan menyetorkan ke Kas
Negara.
• Tindak Lanjut:
• Surat Rektor Nomor: 2785/H12.II/KU/2010 tgl 8 April 2010 tentang perintah
kepada Para Dekan agar segera menagih kelebihan pembayaran tunjangan
fungsional dan menyetorkannya ke kas negara.
• bukti dan daftar setor ke kas negara sebesar Rp9.875.000,00
• Rencana Aksi:
• Di catatan BPK, sudah ada setoran sejumlah Rp42.250.000,-; Satker
menindaklanjuti dengan menagih dan menyetor sejumlah Rp79.475.000,- sesuai
rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Dosen yang Tidak Aktif Dibayarkan Gaji dan Tunjangan


Sebesar Rp50.630.700,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: memerintahkan
secara tertulis Dekan masing-masing fakultas untuk menagih kelebihan
pembayaran tunjangan fungsional dosen sebesar Rp50.630.700,00 dan
menyetorkan ke Kas Negara
• Tindak Lanjut:
• Surat Rektor Nomor: 2841/H12.II/KU/2010 tgl 9 April 2010 tentang Perintah
Penyelesaian TGR kepada Para Dekan agar segera menagih kelebihan
pembayaran tunjangan fungsional dan menyetorkan secepatnya ke kas negara
• Bukti dan daftar setor ke kas negara sebesar Rp12.761.300
• Rencana Aksi:
• Di catatan BPK, sudah ada setoran sejumlah Rp12.761.300,-; Satker
menindaklanjuti dengan menagih dan menyetor sejumlah Rp37.869.400,-
sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Penerimaan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa


Baru (PK2MB) dan Almamater Kurang Diterima Sebesar Rp839.800.000,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: memerintahkan Kepala BAAK
untuk menarik biaya almamater dan biaya Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa
Baru (PK2MB) sebesar Rp839.800.000,00 dan menyetorkan ke kas negara sesuai dengan
mekanisme dan peraturan yang berlaku.
• Tindak Lanjut:
• Surat Rektor Nomor: 2372/H12/KU/2010 tgl 7 April 2010 tentang Perintah kepada Kepala
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan agar menarik biaya almamater dan biaya
pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PK2MB) dan menyetorkan ke kas
negara.
• Almamater SSBP tgl 27 Mei 2010 sebesar Rp41.000.000,00
• PK2MB SSBP tgl 27 Mei 2010 sebesar Rp76.500.000,00
• Rencana Aksi:
• Di catatan BPK, sudah ada setoran sejumlah Rp117.500.000,-; Satker menindaklanjuti
dengan menagih dan menyetor sejumlah Rp722.300.000,- sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Penerimaan


Negara Bukan Pajak (PNBP) Melalui Biaya Seleksi dan Pendaftaran
Ulang atas Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur T2 dan Sumikolah
pada Universitas Sam Ratulangi Tidak Tertib Sehingga Terjadi
Kekurangan Penerimaan Minimal Sebesar Rp31.275.000,00
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: m emberikan sanksi
administratif sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala BAAK atas kelalaiannya
tidak memungut biaya seleksi dan pendaftaran ulang jalur penerimaan T2 dan
Sumikolah.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat teguran Rektor kepada Ka. BAAK sesuai rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Dana Bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk


Peningkatan Mutu Pendidikan (Pengembangan SDM) Fakultas
Hukum Universitas Sam Ratulangi Tahun Anggaran 2008 Sebesar
Rp500.000.000,00 Diterima Melalui Rekening Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sam Ratulangi
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: memberikan sanksi
administratif sesuai ketentuan yang berlaku kepada Dekan Fakultas Hukum atas
penggunaan langsung PNBP TA 2008 dan selanjutnya meningkatkan koordinasi
dengan masing-masing fakultas secara periodik dalam rangka mencegah penggunaan
langsung.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat surat teguran Rektor kepada Dekan Fakultas Hukum sesuai
rekomendasi BPK
LHP PDTT Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan pada Univ. Sam Ratulangi TA 2008

Temuan: Pencatatan atas Penerimaan Negara Bukan Pajak


(PNBP) Tidak Tertib dan Pengelolaan atas Beberapa Rekening
PNBP Universitas Sam Ratulangi Tanpa Persetujuan Menteri
Keuangan
• Rekomendasi: BPK RI merekomendasikan Rektor Unsrat agar: menertibkan
rekening di lingkungan Universitas Sam Ratulangi sesuai Peraturan Menteri
Keuangan No.57/PMK.05/2007 sehingga penerimaan PNBP dapat dikontrol
penggunaannya.
• Tindak Lanjut:
• belum ada
• Rencana Aksi:
• Satker membuat semacam surat jawaban/pernyataan terkait penertiban
rekening disertai bukti-bukti pendukung (misalnya: dokumen penutupan
rekening, persetujuan perubahan rekening, dll)
Terima Kasih
Tangerang. 22 Febuari 2021

Anda mungkin juga menyukai