Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PENGELOLAAN DANA KOMITE SEKOLAH

SD NEGERI KALIGUBUG
UPT DIKPORA UNIT KECAMATAN PADURESO
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Bahwa dana Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug adalah dana amanat masyarakat yang
dikumpulkan oleh komite sekolah, untuk dipergunakan semaksimal mungkin membantu kelancaran
dan peningkatan mutu layanan kegiatan belajar mengajar agar terjadi peningkatan mutu pendidikan
di SD Negeri Kaligubug.
2. Bahwa untuk meningkatkan daya guna serta tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan
pemerataan pendidikan, kepedulian sosial di lingkungan SD Negeri Kaligubug, serta upaya
menggalang peningkatan partisipasi masyarakat maka perlu adanya pedoman pengelolaan
keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug.
3. Bahwa untuk memudahkan proses penerimaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasan terhadap
dana Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug, maka perlu dituangkan dalam bentuk peraturan intern
Komite yang tercakup dalam Ketentuan Umum Pengelolaan Dana Komite Sekolah SD Negeri
Kaligubug dan sistem akuntansi pengelolaannya.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan

1. Pedoman ini dimaksudkan untuk mengatur pengelolaan dana di lingkungan Komite Sekolah SD
Negeri Kaligubug.
2. Pedoman ini bertujuan untuk dijadikan acuan standar pengelolaan keuangan yang bersih, transparan
dan profesional sebagai kepastian bentuk pelayanan guna memudahkan upaya akuntabilitas,
transparansi dan responsible dalam pengelolaan dana Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug .
Pasal 3
Dasar Kebijaksanaan

1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tentang Peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.044/U/2002 tahun 2002 tentang Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah.
4. Acuan Operasional dan Indikator Kinerja Komite Sekolah, Direktorat Jendral Pendidikan
Menengah dan Tinggi Depdiknas Jakarta tahun 2003.
5. Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 59 tahun 2003 tentang petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan Komite Sekolah pada Sekolah di Provinsi DKI Jakarta.
6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug tahun 2010.
Pasal 4
Pengertian-pengertian

1. Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat mandiri,
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan
yang bertugas di lingkungan SD Negeri Kaligubug.
2. Pengurus Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug adalah orang-orang yang dipilih dari perwakilan
orang tua murid SD Negeri Kaligubug dan atau para guru, serta pegawai di lingkungan SD Negeri
Kaligubug , serta masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan, dengan masa
jabatan 3 (tiga) tahun
.
3. Ketua Komite Sekolah adalah salah seorang Pengurus Komite Sekolah SD Negei Kaligubug, yang
dipilih untuk memimpin kepengurusan Komite sesuai anggaran dasar dan rumah tangga Komite,
yang diberi kewenangan untuk mengendalikan keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug
4. Bendahara Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam menerima, mencatat, menyimpan, dan membayarkan serta membuat laporan uang Komite
Sekolah, dan sejauh tidak ada ketentuan khusus dari pemerintah maka seorang Bendahara Komite
adalah bendahara masyarakat dan bukan wajib pungut pajak.
5. Akuntan Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam mencatat BKK yang diberikan dari bendahara,membuat Jurnal, menerima SPJ, faktur-faktur
pembelian dari fungsi operasi, memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut dengan
BKK, SPD, SPP,SPO/TOR dengan APBS SD Negeri Kaligubug, mengarsipkan BKK menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal, dan membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi
Otorisator
.
6. Arus Kas/Cash Flow adalah gambaran dari keadaan uang Tunai Komite Sekolah mulai dari Saldo
Awal, Penambahan dan Pengurangan dan saldo akhir dalam kurun waktu tertentu.
7. Laporan Keuangan Komite adalah laporan Arus Kas/Cash Flow dalam kurun waktu tertentu yang
dilengkapi buku-buku pendukung yaitu, Buku Kas, Buku Bank, Journal Kas dan Bank Masukan,
Journal Kas dan Bank Keluaran, serta Buku Daftar Hutang dan Piutang dan Buku Daftar Inventaris
yang dibeli dari Dana Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug
8. IPBD (Iuran Peserta Didik Baru) adalah dana sumbangan awal yang diberikan orang tua peserta
didik baru baik yang baru masuk kelas I, maupun peserta didik pindahan, dan Iuran Peserta Didik
Baru ini hanya dikenakan sekali selama peserta didik yang bersangkutan bersekolah di SD Negeri
Kaligubug, dibayarkan paling lambat setahun pertama kecuali ada kesanggupan lain yang tidak
mengikat dari orang tua peserta didik.

9. IRB (Iuran Rutin Bulanan) adalah iuran rutin peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui Rapat
Pleno Komite Sekolah, dan dibayarkan oleh peserta didik selambat-lambatnya tanggal 10 setiap
bulan.

10. IKP (Iuran Kegiatan Penunjang) adalah sumbangan lain-lain peserta didik yang berkaitan dengan
aktivitas peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui Rapat Pleno Komite Sekolah, terdiri antara
lain; sumbangan bahan praktik, prakerin (PSG), UTS, UAS, TKM, Asuransi Kecelakaan, OSIS dan
Kegiatan Akhir Tahun.

BAB II
SUMBER DANA, ALOKASI PENGGUNAAN
DAN PROSEDUR PENERIMAAN
Pasal 5
Sumber Dana Komite Sekolah

Sumber Keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug berasal dari :


1. Iuran peserta didik Baru (IPDB), termasuk peserta didik pindahan
2. Iuran rutin bulanan (IRB)
3. Iuran Kegiatan Penunjang (IKP)
4. Unit Produksi dan Jasa (UPJ)
5. Sumbangan Donatur yang tidak mengikat
6. Sumbangan Insendental atas kesepakatan
7. Jasa bank
8. Sumbangan lain yang tidak mengikat

Pasal 6
Alokasi Penggunaan

Alokasi penggunaan komite diatur sebagai berikut;

1. Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) :


a. Urusan Pengembangan Peserta Didik / Kesiswaan
b. Urusan Pengembangan Ketenagaan
c. Urusan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan
d. Urusan Pengembangan Manajemen Sekolah

2. Iuran Rutin Bulanan(IRB) :


a. Urusan Wajib/Rutin Kurikulum
b. Urusan Wajib/Rutin Peserta Didik /Kesiswaan
c. Urusan Wajib/Rutin Ketenagaan
d. Urusan Wajib/Rutin Sarana dan Prasarana
e. Urusan Wajib/Rutin Organisasi dan Manajemen
f. Urusan Wajib/Rutin Manajemen Sekolah dan Ketatausahaan
g. Urusan Wajib/Rutin Peran Serta Masyarakat

3. Iuran Kegiatan Penunjang (IKP) :


a. Urusan Pengembangan Kurikulum
b. Urusan Pengembangan Sesuai Peruntukannya

3. Unit Produksi dan Jasa (UPJ) :


a. Urusan Pengembangan Kurikulum
b. Urusan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan
c. Urusan Pengembangan Manajemen Sekolah
d. Urusan Pengembangan Peranserta Masyarakat

Pasal 7
Prosedur Penerimaan

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Sebelum ditetapkan besarnya
rencana penerimaan dan biaya yang diperlukan dalam tahun anggaran tertentu, maka terlebih
dahulu Kepala Sekolah dan Staf manajemen mengajukan kebutuhan biaya yang dituangkan dalam
Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah (RAPBS) dengan langkah sebagai berikut :
a. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara
mendalam dengan perkiraan kemampuan Komite Sekolah.
b. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua
Komite dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang
diajukan.
c. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite dan Pengurus, selanjutnya RAPBS
dibawa ke Rapat Pleno Pengurus Komite dan Kepala Sekolah untuk dibahas dan disahkan.
d. Setelah disahkan dan ditetapkan berapa besar IPBD serta besarnya sumbangan rutin masing-
masing peserta didik per bulan, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua (Orang tua Peserta
didik Kelas I yang baru)
e. Setelah dipaparkan ke anggota baru, jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan
penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat
dijalankan.
f. Untuk bukti pengesahan RAPBS yang telah disepakati, cukup disahkan dalam berita yang
ditandatangani secara bersama-sama oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah dan atau
divalidasi melalui Notaris atau Akuntan Publik.
g. Jika karena sesuatu dan lain hal Kepala Sekolah tidak dapat mengajukan RAPBS untuk tahun
tersebut, maka Komite Sekolah akan berpedoman kepada APBS tahun yang lalu.

2. Pelaksanaan Penerimaan
a. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara
mendalam dengan perkiraan kemampuan Komite Sekolah.
b. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua
Komite dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang
diajukan.
c. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite dan Pengurus, selanjutnya RAPBS
dibawa ke Rapat Pleno Pengurus Komite dan Kepala Sekolah untuk dibahas dan disahkan
d. Setelah disahkan dan ditetapkan berapa besar IPBD serta besarnya sumbangan rutin masing-
masing peserta didik per bulan, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua (Orang tua Peserta
didik Kelas I yang baru)
e. Setelah dipaparkan ke anggota baru, jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan
penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat
dijalankan.
f. Untuk bukti pengesahan RAPBS yang telah disepakati, cukup disahkan dalam berita yang
ditandatangani secara bersama-sama oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah dan atau
divalidasi melalui Notaris atau Akuntan Publik.
g. Jika karena sesuatu dan lain hal Kepala Sekolah tidak dapat mengajukan RAPBS untuk tahun
tersebut, maka Komite Sekolah akan berpedoman kepada APBS tahun yang lalu.

2. Pelaksanaan Penerimaan
Setelah RAPBS disahkan menjadi APBS dan diketahui besarnya kebutuhan biaya serta
beban masing-masing peserta didik, baik IPDB maupun Iuran bulanan serta sumbangan
kesiswaan, maka dilakukan langkah sebagai berikut :
a. Kepala Sekolah menentukan Kolektor yang membantu memungut dana Komite, yang terdiri
dari :

1) Kolektor, petugas yang berasal dari Petugas Tata Usaha Sekolah, bersifat menetap di
Kantor Komite atau Kantor Sekolah.

2) Wali Kelas/Pembina akademik, bertugas mengumumkan/ memberikan arahan kepada


peserta didik untuk Pembayaran dana Komite Sekolah.
b. Setiap penerimaan uang dari peserta didik, maka kolektor harus membuat kuitansi 2 (dua)
rangkap, asli diberikan ke peserta didik dan tembusan diserahkan sebagai control Bendahara
Komite.

c. Setiap penerimaan Kolektor pada hari yang sama dan atau pada kesempatan pertama harus
segera disetorkan kepada Bendahara Komite Sekolah yang dilengkapi bukti atau keterangan
keuangan yang meliputi : Nama dan Kelas Pembayar, dan jenis iuran misal IPDB atau Iuran
rutin (Contoh Model Form 1)

d. Disamping pembayaran melalui Kas, maka pembayaran dapat dilakukan melalui Bank,
dengan cara orang tua murid menyetor/transfer ke Rekening Komite Sekolah yang sudah
ditentukan.

e. Untuk Peserta didik pindahan/mutasi, dibebankan IPDB sebagaimana peserta didik kelas I
yang baru, dan disetor ke Bendahara Komite dan atau Kolektor, untuk selanjutnya
diperuntukkan sebesar 25% untuk Kas Operasional Komite SD Negeri Kaligubug dan 75%
diserahkan ke sekolah untuk biaya administrasi mutasi dan manajemen sekolah.

Pasal 8
Penyimpanan Uang

1. Setelah Bendahara menerima uang dari kolektor, maka Bendahara mencatat dan menyimpan uang
tersebut.
2. Menyimpan uang tunai di brangkas besarnya maksimum Rp 5.000.000,00 (limajuta rupiah)
3. Jika uang telah melebihi Rp 5.000.000,00 maka dalam kesempatan pertama segera disetor ke bank
4. .Rekening bank penampungan dana Komite Sekolah harus atas nama Komite Sekolah SD Negeri
Kaligubug dan dapat berbentuk :
a. Rekening Giro, jika Rekening Bank dalam Rekening Giro maka Specimen pada Check dan
Bilyet Giro harus bersama-sama Ketua Komite Sekolah/Bendahara Komite Sekolah dengan
Kepala Sekolah
b. Rekening Tabungan, jika Rekening Bank dalam bentuk tabungan, maka dilakukan QQ atas
nama 2 (dua) orang yaitu Bendahara Komite Sekolah dan Kepala Sekolah
c. Deposito, jika dana disimpan dalam bentuk deposito maka sertifikat dibuat atas nama Komite
Sekolah SD Negeri Kaligubug QQ Ketua Komite dan Kepala Sekolah sedangkan sertifikat
Deposito dipegang oleh Bendahara Komite Sekolah

BAB III
KEWENANGAN DAN PROSEDUR PENGELUARAN APBS
Pasal 9
Kewenangan

1. Kewenangan pengeluaran keuangan komite diatur melalui mekanisme 4 fungsi, yaitu; fungsi
operasi/pelaksana, fungsi otorisator, fungsi bendahara dan fungsi akuntansi.
2. Rincian kewenangan masing-masing adalah sebagai berikut;
a. Fungsi Operasi; Yaitu pelaksana/penanggung jawab kegiatan atau proyek, yang memiliki
tanggung jawab dalam penggunaan APBS dengan mekanisme sbb;
1). Membuat Surat Permintaan dana (SPD) dilampiri SPP, SPO/TOR sebanyak 4 rangkap;
2). Menyerahkan SPD,SPP,SPO/TOR ke fungsi Akuntansi
3). Menerima dan mengarsipkan asli SPD,SPP,SPO/TOR berikut BKK dari Bendahara
4) Menerima dan membelanjakan dana sesuai program/termin pembelanjaan dari Fungsi
Bendahara
5) Mengumpulkan faktur-faktur pembelian, dan kwitansi
6) Mengarsipkan SPD,SPP, SPO/TOR l dan BKK menurut nomor
7) Membuat dan menyerahkan SPJ kegiatan berikut bukti kegiatan (lampirannya) ke Akuntansi
Komite setiap tanggal 5 setiap bulan
Menyerahkan sisa dana kegiatan ke bendahara komite.
9) Mengembalikan uang sisa kegiatan ke fungsi akuntansi, bila ditemukan selisih harga antara
pembelian dengan harga pasar.
10) Membukukan kedalam Jurnal Kas Program/Unit Kegiatan dan membuat daftar
inventarisasi bahan praktik/kegiatan.

b. Fungsi Otorisator; Yaitu Kepala Sekolah/Ketua Komite Sekolah/Wakil Kepala Sekolah


Urusan OM yang memiliki kewenangan untuk menyetujui pencairan dana APBS melalui
mekanisme sbb;
1).Menerima dan menandatangani SPD,SPP,SPO/TOR dari Fungsi Akuntansi yang telah
diperiksa dan diferifikasi kelayakannya dan atau sesuai program yang telah direncanakan
dalam APBS.
2).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR dibawah Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu Rupiah) disetujui dan
ditandatangani oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan OM dan untuk diatas Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta rupiah) disetujui dan ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.
3).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR mulai Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) harus disetujui
oleh KETUA KOMITE SEKOLAH.
4).Memberikan SPD SPP,SPO/TOR yang disetujui kefungsi bendahara
5).Menandatangani cek/kwitansi yang dikeluarkan bendahara

c. Fungsi Otorisator; Yaitu Kepala Sekolah/Ketua Komite Sekolah/Wakil Kepala Sekolah


Urusan OM yang memiliki kewenangan untuk menyetujui pencairan dana APBS melalui
mekanisme sbb;
1).Menerima dan menandatangani SPD,SPP,SPO/TOR dari Fungsi Akuntansi yang telah
diperiksa dan diferifikasi kelayakannya dan atau sesuai program yang telah direncanakan
dalam APBS.
2).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR dibawah Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu Rupiah) disetujui dan
ditandatangani oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan OM dan untuk diatas Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta rupiah) disetujui dan ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.
3).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR mulai Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) harus disetujui
oleh KETUA KOMITE SEKOLAH.
4).Memberikan SPD SPP,SPO/TOR yang disetujui kefungsi bendahara
5).Menandatangani cek/kwitansi yang dikeluarkan bendahara

d. Fungsi Bendahara; Yaitu petugas yang mempunyai kewenanangan untuk membayar


pembiayaan kegiatan/proyek sesuai APBS melalui mekanisme sbb;
1) Menerima SPD, SPP,SPO/TOR yang telah disetujui dari fungsi otorisator sebanyak dua
rangkap
2) Membuat Bukti Kas Keluar (BKK) sebanyak tiga rangkap
3) Menyerahkan ASLI SPD, SPP,SPO/TOR lembar kesatu, BKK lembar kesatu kefungsi
operasi
4) Menyerahkan Copy 1 SPD, SPP,SPO/TOR dan BKK lembar kefungsi akuntansi
5) Mengarsipkan Copy 2 SPD, SPP,SPO/TOR dan BKK menurut tanggal
6) Menyerahkan / mentransfer dana kefungsi Operasi
7) Menerima uang sisa kegiatan dan BKM dari fungsi Akuntansi
Membuat dan mengisi jurnal kas harian dan Kas Besar
9) Membuat laporan keadaan Kas ke Kepala Sekolah

e. Fungsi Akuntansi; ; Yaitu petugas yang mempunyai kewenangan untuk mencatat dan
mengaudit SPJ pembiayaan kegiatan/proyek sesuai APBS melalui mekanisme sbb;
1). Mencatat BKK yang diberikan dari bendahara
2) Membuat Jurnal
3) Menerima SPJ, faktur-faktur pembelian dari fungsi operasi
4) Memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut dengan BKK, SPD, SPP,SPO/TOR
dengan APBS SD Negeri Kaligubug
5) Mengarsipkan BKK menurut nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.
6) Membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi Otorisator

Pasal 10
Prosedur Pemakaian APBS

1. Prosedur pemakaian dan kelengkapan dalam penggunaan dana komite adalah; Pengguna (fungsi
operasi) mengajukan Permintaan Dana (SPD) dilengkapi dengan Surat Permintaan
Pembeliaan/Pembayaran (SPP)/Surat Pengajuan Order Pembelian Barang/Bahan (SPO) untuk
penggunaan pembelian bahan/barang dan TOR ( Term Of Referens ) untuk pembayaran
pembiayaan kegiatan/belanja insedental sebanyak 4 rangkap (Model Form.2) kepada komite
sekolah untuk diteliti kebenarannya sesuai program APBS SD Negeri Kaligubug , kemudian
dimintakan persetujuan pengeluaran dana kepada fungsi otorisator ( Kepala Sekolah/Wakil
Kepsek/Ketua Komite) untuk diteliti kelayakannya, dengan ketentuan :
a. Nilai nominal Uang lebih besar dari Satu Juta Rupiah (>Rp.1.000.000) otoritas ada pada
Kepala Sekolah.
b. Nilai diatas Rp.10.000.000 otoritas ada pada Ketua Komite dan Kepala Sekolah
c. Nilai nominal Uang antara lima ratus ribu sampai dengan Satu Juta Rupiah (Rp. 500.000 s.d
Rp.1.000.000) otoritas ada pada Wakil Kepala Sekolah Urusan OM.
d. Jika pengajuan dana tersebut disetujui, fungsi otorisator menandatangani SPD, SPP tersebut
dan memberikan kebendahara. Jika pengajuan dana tersebut tidak disetujui, fungsi otorisator
membuat pernyataan penolakan atas SPD/SPP tersebut dan mengembalikannya kefungsi
operasi/pengguna.
e. Setelah menerima SPD dan SPP yang telah ditandatangani Kepala Sekolah/Ketua
Komite/Wakil Kepsek, bendahara memverifikasi kebenaran data dalam dokumen tersebut dan
membuat Bukti Kas Keluar (BKK) dan Kwitansi sebanyak empat rangkap dengan tembusan ;
1 lembar diserahkan ke fungsi otorisator
1 lembar diserahkan ke fungsi operasi
1 lembar diserahkan ke fungsi Akuntansi
1 lembar (asli) untuk arsip bendahara

f. Pengguna (fungsi operasi) mengarsipkan SPD, SPP,SPO, TOR, BKK dan Kwitansi lembar
kesatu menurut tanggal. Fungsi operasi membelanjakan / menggunaakan uang yang diterima
sesuai jadwal termin penggunaan setiap bulan dan setiap bulan paling lambat tanggal 5 harus
sudah menyerahkan SPJ ( Surat Pertanggung Jawaban ) penggunaan dana kepada Bagian
Akuntansi (fungsi Akuntansi) sekolah dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. SPJ Belanja Barang meliputi ; SPO / DO, Laporan Penerimaan Barang / Bahan, Faktur
Pembelian, dan Kwitansi Pembelian
b. SPJ Honorarium Kegiatan meliputi ;TOR Kegiatan, Daftar Hadir Peserta Kegiatan, Daftar
Penerimaan Honorarium dan Bukti Kegiatan

g. Kemudian fungsi akuntansi. membuat jurnal. SPJ yang diterima dari fungsi operasi diteliti dan
diperiksa kesesuaiannya dengan BKK.dan Program, untuk kemudian membuat jurnal menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.dan melakukan audit serta memberikan surat hasil
audit kepada fungsi Otorisator dengan tembusan kepada fungsi operasi dan komunitas
program.

Pasal 11
Penggunaan Dana

1. Penggunaan dana APBS berupa program kegiatan, proyek dan operasional yang sudah terprogram
dalam APBS, dapat dilaksanakan oleh satuan operasional/penanggung jawab kegiatan, dengan
persyaratan sesuai prosedur pasal 10.1.a,b,c dan memperoleh persetujuan Kepala Sekolah/Wakil
Kepsek /Ketua Komite, sejauh ada koordinasi dengan Bendahara Komite Sekolah tentang
ketersediaan dananya.
2. Besarnya dana yang dapat digunakan oleh satuan operasional/penanggung jawab kegiatan sebesar
prosentase jumlah dana yang masuk pada kode akun mata anggaran yang sesuai.
3. Disamping pengeluaran dalam bentuk kegiatan/proyek dan operasional, Komite Sekolah dapat
membayarkan kepada Kepala Sekolah, guru dan karyawan berupa Tunjangan Fungsional
berdasarkan eselonisasi dan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) yang ditetapkan berdasarkan SK.
Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug.

Pasal 12
Kegiatan diluar Program
1. Semua kegiatan diluar program yang ada di APBS harus diajukan proposal secara tertulis, kepada
Ketua Komite Sekolah, untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Komite untuk memohon
persetujuan pengurus bersama Staf Manajemen Sekolah SD Negeri Kaligubug.
2. Perubahan program yang ada dalam APBS harus dilakukan usulan revisi kepada Ketua Komite
Sekolah, dan setelah mendapatkan persetujuan baru dapat dilaksanakan.

Pasal 13
Pajak

1. Sejauh belum adanya ketentuan tertulis dari pemerintah, maka sebagai bendahara masyarakat, maka
Bendahara Komite Sekolah tidak wajib memungut dan menyetor pajak.
2. Dalam hal pembelian barang dan jasa, Bendahara Komite wajib membayar PPn jika penjual
merupakan wajib Pungut yang memungut PPn, tetapi jika penjual tidak mengenakan PPn maka
Bendahara Komite tidak wajib memungtut PPn.
3. Dalam hal pembayaran Honorarium dan sejenisnya dan pembayaran pajak dilakukan oleh para
penerima honor dengan cara self assessment pada saat menghitung pajak terhutang pada akhir
tahun fiscal.

Pasal 14
Dokumen Pendukung Pengeluaran Uang
Setiap pengeluaran uang Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug selain dilengkapi lembar bukti
persetujuan pembayaran dari Kepala Sekolah, Ketua Komite atau Wakil OM, sesuai dengan tingkat
kewenangan pada pasal 10.1a,b,c, maka pengeluaran tersebut harus juga dilengkapi dokumen
pendukung sebagai berikut:
1. Barang Inventaris
a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi bermaterai yang cukup dan stempel toko
c. Faktur Umum
d. Faktur Pajak (jika penjual memungut PPn)
e. Surat Jalan dan Tanda Terima/ Periksa Barang dari User/sekolah

2. Jasa dan Proyek dalam APBS


a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi bermaterai yang cukup, yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Proyek/ Kegiat
c. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang diketahui oleh User/ atau pihak sekolah dan atau
Litbang LPM ( Lembaga Penjaminan Mutu)
d. Proposal dan Resume Hasil Kegiatan ( jika pekerjaan Proyek Pendidikan)

3. Honorarium/ Belanja Pegawai

a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP


b. Daftar Nominatif Penerima Honor yang sudah ditandatangani lengkap.
c. Daftar Hadir
d. Daftar Hasil Kegiatan/penilaian

4. ATK dan Barang Habis Pakai

a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP


b. Kuitansi atau Faktur Toko yang sudah ditandatangani Penerima Barang
c. Rekap pengeluaran barang/ATK

5. Taktis dan Dana Insidental

a. Lembar Persetujuan Otoritas


b. Nota Permintaan dari Penanggung Jawab
c. Kuitansi Tanda Terima

BAB IV
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN

Pasal 15
Administrasi Keuangan

1. Pengelolaan Keuangan Dana Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug , harus dapat memberikan
gambaran kondisi keuangan secara jelas mengenai penerimaan dan pengeluaran dana hasil
partisipasi masyarakat, khususnya Anggota Komite Sekolah (Orang tua, Murid – SD Negeri
Kaligubug)
2. Pengelolaan Keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug menjadi tanggung jawab
masyarakat/ anggota secara kolektif dan pengelolaannya sehari-hari diserahkan ke Bendahara
Komite dan pengurusannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam ketentuan
umum pengelolaan keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug

Pasal 16
Sistem Pembukuan

1. Sistem, Pembukuan dan Pencatatan Keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug, mengacu
kepada system Akuntansi Indonesia, penekanan pada Cash Basis dengan bentuk laporan Cash Flow
dan tidak perlu membuat laporan laba atau rugi maupun neraca
2. Sistem pembukuan harus dapat memberikan data keuangan secara lengkap dengan pencatatan yang
teratur. Semua data keuangan harus dicatat secara rinci, tidak ada yang ditinggalkan sehingga
memberikan informasi secara jelas kepada yang membutuhkan.

Pasal 17
Nomor Mata Anggaran

Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan, maka setiap item penerimaan dan pengeluaran
dana diberikan Kode Mata Anggaran (kode akun) sesuai ketentuan pada lampiran.
Pasal 18
Pelaksanaan Pembukuan

1. Buku Harian
a. Buku Harian terdiri dari Buku Kas dan Buku Bank yang dipergunakan untuk mencatat penerimaan
dan pengeluaran tunai baik melalui Kas maupun Bank.

b. Buku/ Catatan Kas dan Bank dibuat dalam 3 lajur (Debet, Kredit dan Saldo) sesuai contoh lampiran
c. Kesalahan catat dalam Buku Kas dan Buku Bank tidak boleh dihapus atau di-Tip Ex, tetapi cukup
dicoret dan ditulis ulang di sebelahnya.

d. Buku Kas dan Buku Bank harus ditutup setiap bulan oleh Ketua Komite Sekolah SD Negeri
Kaligubug dan Bendahara Komite diketahui oleh Kepala Sekolah

3. Buku/ Catatan Pembantu


a. Buku/ Catatan Jurnal Kas Masuk
1) Buku/ Catatan Jurnal Kas Masuk digunakan untuk mencatat uraian sumber pemasukan kas
sesuai kelompok mata anggaran.
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Kas Masuk
b. Buku/ Catatan Jurnal Kas Keluar
1) Buku/ Catatan Jurnal Kas Keluar digunakan untuk mencatat uraian Penggunaan Uang Kas,
sesuai pengelompokkan mata anggaran
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Kas Keluar
c. Buku/ Catatan Jurnal Bank Masuk
1) Buku/ Catatan Jurnal Bank Masuk diginakan untuk mencatat uraian sumber pemasukan Bank
seauai kelompok mata anggaran.
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Bank Masuk
d. Buku/Catatan Journal bank Keluar
1) Buku catatan Journal bank Keluar digunakan untuk mencatat uraian pengeluaran Bank, sesuai
kelompok mata anggaran.
2) Tata cara mengerjakan Journal Bank Keluar
e. Buku Piutang
1) Buku/catatan Piutang digunakan untuk mencatat tagihan tagihan yang belum dibayar.
2) Tata cara mengerjakan Buku Piutang
f. Buku hutang
1) Buku/catatan Hutang digunakan untuk mencatat kewajiban yang belum dibayar.
2) Tata cara mengerjakan Buku Hutang
g. Buku catatan Inventaris
1) Buku/catatan Inventaris digunakan untuk mencatat barang barang Inventaris yang dibeli dari
Dana Komite Sekolah.
2) Karena System Pembukuan memakai Cash Basis ( Bukan Acrual), maka pencatatan biaya/nilai
susut pada akhir tahun hanya bersifat Promemory ( tidak dibebankan lagi pada cash )
3) Tata cara mengerjakan Buku Inventaris

Pasal 19
Bentuk Laporan Keuangan

1. Bentuk Laporan Keuangan Komite Sekolah SD Negeri Kaligubug adalah bentuk Arus Kas/ Cash
Flow, yang dilampiri buku/catatan Kas, Bank, Journal Kas, Bank, Buku/catatan Hutang, Piutang,
dan Inventaris.
2. Bentuk format laporan Cash Flow dan cara mengerjakan lihat pada lampiran

BAB V
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN
Pasal 20
Pelaksanaan Pengawasan

1. Pengawasan Keuangan Dana Komite Sekolah dilakukan secara Interen oleh Pengurus Komite
Sekolah dan para anggota
2. Untuk pelaksanaan pemeriksaan intern tersebut, Pengurus Komite dapat membentuk tim ad hoc
yang independent yang berasal dari anggota diluar pengurus.
3. Dalam pemeriksaan tutup buku akhir tahun, pemeriksaan secara menyeluruh dapat diserahkan ke
Akuntan Publik beregestrasi
4. Pemeriksaan oleh aparat Fungsional ( Bawasda Kab Kebumen, BPKP,BPK ) hanya dapat dilakukan
jika ada permintaan tertulis dari pengurus.
5. Pengajuan tertulis dari pengurus untuk dilakukan pemeriksaan secara fungsional dilakukan jika :
a. Adanya kecurigaan terhadap tindak pidana oleh salah satu atau beberapa orang pengurus
Komite Sekolah
b. Adanya tidak kesepahaman yang tidak dapat dikompromikan antara Ketua Komite Sekolah dan
Kepala Sekolah
c. Adanya ketidak taan azaz dari pihak sekolah terhadap ketentuan ketentuan tertulis yang telah
ditetapkan oleh Komite Sekolah
d. Pengajuan pemeriksaan fungsional dianggap sah jika diajukan dan ditandatangani oleh salah
satu dari 3 Pejabat Komite Sekolah yaitu Ketua Komite Sekolah, dan atau wakil Ketua Komite,
dan atau Sekretaris Komite Sekolah.

Pasal 21
Laporan-laporan

a. Laporan Keuangan Komite Sekolah dilakukan secara berkala yaitu Laporan Triwulan, Laporan
Semester, dan Laporan Akhir Tahun ( Tutup buku )
b. Laporan Komite Sekolah di sampaikan kepada Anggota Perwakilan Kelas untuk disampaikan
kepada anggota lainnya secara transparan
c. Tembusan Laporan disampaikan kepada Kepala SD Negeri Kaligubug.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

1. Hal hal yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan Komite Sekolah SD Negri Kaligubug
Yang belum diatur dalam ketentuan umum pengelolaan Keuangan Komite Sekolah SD Negeri
Kaligubug Ini, akan diajukan ke Rapat Paripurna Pengurus untuk selanjutnya ditambahkan sebagai
addendum dari ketentuan Umum ini
2. Ketentuan ketentuan yang bertentangan dengan Ketentuan Umum Pengelolaan Dana Komite
Sekolah SD Negeri Kaligubug ini dinyatakan tidak Berlaku.
3. Ketentuan ini berlaku saat ditetapkan

Ditetapkan di : Kaligubug
Pada Tanggal : 30 Juni 2010
KOMITE SEKOLAH
SD NEGERI KALIGUBUG
Ketua, Bendahara,

Menyetujui
KEPALA SD NEGERI KALIGUBUG

Anda mungkin juga menyukai