PTUN Peradilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara Diatur pada pasal 24 ayat 2 : “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh Mahkamah Konstitusi” B. TUJUAN PEMBENTUKAN HAPTUN untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib yang dapat menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur di bidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat C. FUNGSI PTUN 1.Direktif, Sebagai Pengarah Dalam Membagun Untuk Membentuk Masyarakat Yang Hendak Dicapai Dengan Tujuan Kehidupan Bernegara. 2.Integratif, Sebagai Pembina Kasatuan Bangsa. 3.Stabilitatif, Sebagai Pemelihara Dan Menjaga Keselarasan, Keserasian, Dan Keseimbagan Dalam Kehidupan Bernegara Dan Bermasyarakat. 4.Perfektif, Sebagai Penyempuran Baik Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara Maupun Sikap Tindak Warga Apabila Terjadi Pertentangan. 5.Korektif, Sebagai Pengoreksi Atas Sikap Tindak Baik Administrasi Negara Maupun Warga Apabila Terjadi Pertengtangan Hak Dan Kewajiban Untuk Mendapatkan Keadilan. D. PENGATURAN HUKUM FORMIL DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI DUA CARA YAITU :
1. Diatur Bersama Dengan Hukum Materiilnya
Ketentuan Mengenai Prosedur Berperkara Diatur Diatur Bersama Dengan Hukum Materiilnya Atau Dengan Susunan Kompetensi Badan Peradilan Dalam Bentuk Uu/Peraturan Lain. Haptun Sebagai Pelaksana Diatur Pada Pasal 12 Uu No.14 Tahun 1970 Diatur Bersama Hukum Materiilnya 2. Prosedur Berperkara Diatur Tersendiri Dalam Berperkara Tersendiri Ini Diatur Dalam Bentuk Uu/Peraturan Lainnya. Seperti Pada Uu No. 5/1986 Tentang PTUN Dan Uu No.9/2004 Tentang PTUN E. KARAKTERISTIK PTUN
1. salah satu unsur PTUN adalah pihak-pihak, dan salah
satu dari pihak itu adalah badan atau pejabat TUN dalam kedudukannya dan bertindak berdasarkan wewenang yang diberikan oleh han dalam menjalankan tugas pelayanan umum 2. dimuka PTUN para pihak yang berperkara mempunyai kedudukannya yang sama. Hakim harus memperlakukan kedua belak pihak dengan sama adil. 3. Badan atau pejabat tun dalam menjalankan fungsinya mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan per-uu- an baik secara langsung (atribusi) mauoun pelimpahan (delogasi) serta mandal dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu hukum dikenal dengan istilah (freis ermessen). F. SUBJEK PTUN 1. Pihak Penggugat 2. Pihak Tergugat 3. Pihak Ketiga Yang Berkepentingan
G. OBJEK PTUN
4. Keputusan Tata Usaha Negara
5. Penetapan Norma-norma Hukum Secara Meningkat 6. Penetapan Tertulis(beschikking) H. ASAS-ASAS PTUN 1. ASAS Praduga Rechtmatig 2. Asas Pembuktian Bebas 3. Asas Keaktifan Hakim (Dominus Litis) 4. Asas Putusan Pengadilan Yang Mempunyai Kekuatan Mengikat
I. SENGKETA PTUN A. Melalui Upaya Administrasi 1. Banding Administratif 2. Keberatan B. Melalui Gugatan 3. Sengketa Tun 4. Badan Atau Pejabat Tun