Anda di halaman 1dari 14

BAB IX

KELAIKLAUTAN KAPAL

NAMA: BIMA WITJAKSANA


KELAS: ATT V
PERIODE: G3.P3.2022
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
3
1
PENJELASAN BAGIAN
DASAR HUKUM 1-9

PENGERTIAN
KELAIKLAUTAN KAPAL
DASAR
HUKUM
 PERHUBUNGAN RI NO. 20 TAHUN 2015  PERMENHUB NO. 45 TAHUN 2012 TENTANG
TENTANG STANDAR KESELAMATAN MANAJEMEN KESELAMATAN KAPAL.
PELAYARANC
PP PERHUBUNGAN NO. 29 TAHUN 2014  PERMENHUB NO. 110 TAHUN 2016 TENTANG
TENTANG PENCEGAHAN PENCEMARAN PEJABAT PEMERIKSA KESELAMATAN KAPAL
LINGKUNGAN MARITIM PERMENHUB NO. 134 TAHUN 2016 TENTANG
 PP NO. 21 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN KEAMANAN KAPAL DAN
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM FASILITAS PELABUHAN
 PERMENHUB NO. 39 TAHUN 2016 TENTANG  PERMENHUB NO. 51 TAHUN 2021 TENTANG
GARIS MUAT KAPAL & PEMUATAN PROSEDUR DAN TATACARA PELAKSANAAN
VERIFIKASI MANAJEMEN KEAMANAN KAPAL
 PERMENHUB NO. 58 TAHUN 2021 TENTANG
DAN FASILITAS PELABUHAN
SERTIFIKASI MARITIME LABOUR
CONVENTION  PP RI NO. 31 TAHUN 2021 TENTANG
 PERMENHUB NO. 61 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PELAYARAN
KELAIKLAUTAN KAPAL PENUMPANG
KECEPATAN TINGGI BERBENDERA  UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG Pelayaran,
INDONESIA BAB IX.
 PERMENHUB NO. 57 TAHUN 2021 TENTANG
TATA CARA PEMERIKSAAN, PENGUJIAN, DAN
SERTIFIKASI KESELAMATAN KAPAL.
PENGERTIAN
KELAIKLAUTAN
KAPAL

KELAIKLAUTAN KAPAL merupakan keadaan kapal yang telah memenuhi persyaratan keselamatan kapal,

pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat dan pemuatan, kesejahteraan awak

kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan

pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal.

Terkait dengan KELAIKLAUTAN KAPAL diatur secara rinci dalam UU NO. 17 tahun 2008 Tentang

Keselamatan dan Keamanan Pelayaran, pada BAB IX yang diuraikan dalam 9 bagian yang masing-masing

bagian berisi pasal-pasal.


Bagian 1: Keselamatan Kapal
Pengertian
Keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi,
bangunan, permesinan dan pelistrikan, stabilitas, tata susunan serta
perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio elektronik
kapal ,yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan
dan pengajuan.

Dijelaskan dalam pasal : 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130,
131, 132, 133.
Bagian 2: Pencegahan Pencemaran Dari Kapal

Pengertian

Pencegahan Pencemaran dari Kapal adalah upaya yang harus dilakukan Nakhoda


dan/atau awak kapal sedini mungkin untuk menghindari atau
mengurangi pencemaran tumpahan minyak, bahan cair beracun, muatan berbahaya
dalam kemasan, limbah kotoran (sewage), sampah (garbage), dan gas buang
dari kapal ke perairan dan udara.
Dijelaskan dalam pasal : 134
Bagian 3: Pengawakan Kapal
Pengertian
Pada bagian 3 ini membahas tentang aturan awak kapal bahwa tiap
kapal wajib diawaki oleh awak kapal yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan
internasional. Awak kapal yang diatur pada bagian 3 ini adalah
nahkoda dan anak buah kapal.

Dijelaskan dalam pasal : 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141,
142, 143, 144, 145, 146.
Bagian 4: Garis Muat Kapal & Pemuatan

Penjelasan
Pada bagian ini dijelaskan mengenai aturan-aturan garis muat yang
harus sesuai dengan syarat yang berlaku dan juga pemuatan yang
wajib memenuhi persyaratan kelaikan peti kemas.
Dijelaskan dalam pasal : 147, 148, 149, 150.
Bagian 5: Kesejahteraan Awak Kapal & Kesehatan
Penumpang.

Penjelasan
Pada bagian 5 ini membahas secara rinci mengenai hal-hal apa saja
yang berkaitan dengan kesejahteraan awak kapal dan kesehatan
penumpang seperti gaji, jam kerja dan jam istirahat, jaminan,
kompensasi, kesempatan pengembangan karier, pemberian
akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan minuman, serta
pemeliharaan dan perawatan kesehatan dan pemberian asuransi
kecelakaan kerja.

Dijelaskan dalam pasal : 151, 152, 153.


Bagian 6: Status Hukum Kapal
Penjelasan
Status hukum kapal merupakan suatu proses pengukuran kapal,
pendaftaran kapal, dan penetapan kebangsaan kapal. Setiap kapal wajib
dilakukan pengukuran yang akan disahkan oleh pejabat pemerintah yang di
beri kemenangan oleh Menteri. Pada bagian ini, dijelaskan dalam pasal-
pasal mengenai proses pengukuran kapal, pendaftaran kapal, dam
penetapan kebangsaan kapal.
Dijelaskan dalam pasal : 154, 155, 156, 157, 158, 159, 160,
161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168.
Bagian 7: Manajemen Keselamatan dan Pencegahan
Pencemaran dari kapal

Penjelasan
Pada bagian 7 ini menjelaskan tentang manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal. Bagian 7 ini hanya memuat satu
pasal yang terdiri dari 6 ayat yang membahas mengenai sertifikat
sebagai tanda kapal telah memenuhi persyaratan manajemen
keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal.
Dijelaskan dalam pasal : 169.
Bagian 8: Manajemen Keamanan Kapal

Penjelasan
Pada bagian 8 ini dijelaskan mengenai manajemen keamanan kapal
yaitu untuk pemilik atau operator kapal yang mengoperasikan kapal
untuk ukuran tertentu diwajibkan untuk memenuhi syarat manajemen
keamanan kapal yang kemudian diberi sertifikat. Secara rinci pada
bagian ini dijelaskan mengenai sertifikat terkait manajemen
keamanan kapal.
Dijelaskan dalam pasal : 170
Bagian 9: Sanksi Administratif.
Penjelasan
Bagian ini menjelaskan bahwa yang melakukan pelanggaran pada
pasal-pasal tertentu akan dikenakan sanksi administratif berupa
peringatan, denda administratif, pembekuan izin atau pembekuan
sertifikat, pencabutan izin atau pencabutan sertifikat, tidak diberikan
sertifikat, atau tidak diberikan Surat Persetujuan Berlayar.
Dijelaskan dalam pasal : 171
TERIMA KASIH
Sumber bacaan: UU NO. 17 tahun 2008 Tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, created
by Eka Sukmawatu, S. H., M. H.

Anda mungkin juga menyukai