Anda di halaman 1dari 31

BAB II

VIRUS
Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:


 Medeskripsikan ciri-ciri dan cara replikasi virus.
 Menjelaskan peran virus dalam kehidupan.
Ilmu tentang Virus disebut Virologi.
Virus (bahasa latin) virion yang berarti racun
Virus adalah organisme aselular (bukan sel) yang
tidak memiliki organel-organel.
2. Sejarah Penemuan Virus
1.Edward Jenner (1749-1823) adalah ilmuwan pertama
yang berhasil menemukan vaksin mencegah penyakit
cacar (variola).
2. Louis Paster adalah ilmuwan Perancis yang berhasil
menemukan pusat infeksi penyakit terdapat pada otak
dan medula spinalis. Selain itu, ia juga mampu
memindahkan infeksi tsb ke hewan percobaan di dalam
laboratorium.
3. Adolf Meyer (jerman),1883 adalah ahli mikrobiolog
bahwa : daun tembakau berbintik-bintik kuning 
organisme lebih kecil dari bakteri. Buktinya :
menyemprotkan getah tanaman yang sakit ke
tanaman yang sehat ternyata tertular.
4. Dimitri Ivanowsky (Rusia), 1893. ahli botani 
tanaman tembakau terkena penyakit mosaik.
Kemudian menyaring melalui pori-pori yg sgt halus
ternyata masih mampu menginfeksi daun tembakau.
5. M.W. Beijerinck, 1897.( Belanda) penyakit
tembakau mengandung jasad hidup yang disebut
virus
6. Wendell Stanley (Amerika Serikat), 1935.
7.Loffler dan Forsch (1897) ilmuwan dari Jerman
Virus yang menyerang hewan yakni penyakit kuku
dan mulut pada hewan ternak.
8. Reed (1900) menemukan virus menyebabkan
penyakit demam berdarah pada manusia.
Penyakit disebabkan nyamuk Aedes aegypti.
9. Laidraw dan Stuart Harris (1933-1936)
Menemukan virus influenza.
10.Jonas Salk (1953) menemukan vaksin pencegah
penyakit polio.
A. Sejarah Penemuan Virus
Percobaan A. Mayer pada penelitian virus
Disemprotkan

Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit

Tanaman Tanaman
tembakau tembakau
menjadi sakit
sehat

Ekstrak daun

Tembakau yang Daunnya dihaluskan


berpenyakit
Percobaan Dmitri Ivanowski pada penelitian virus

Tanaman tembakau
menjadi sakit
Filtrat
daun
Penyaringan tembakau
ekstrak daun yang
tembakau yang berpenyakit
Daun berpenyakit
tembakau yang
berpenyakit
dihaluskan Disemprotkan

Tanaman
tembakau
yang sehat

Filtrat
Wendell Stanley

Wendell Stanley mengkristalkan partikel mikroskopis yang


menyerang tanaman tembakau yang kemudian diberi nama
Tobacco Mosaic Virus (TMV)
Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus
Daun
menggulung
akibat
Turnip
Yellow
Mosaic Virus

Penyakit kuning
pada daun tomat
akibat bean golden Mosaik pada daun
mosaic virus tanamantembakau
Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Hepatitis
Herpes

Flu

Campak Ebola
Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus
Cacar unggas
Flu babi

Polyoma
B. Ciri-ciri Virus
1. Bersifat aseluler (tidak
mempunyai sel)
2. Berukuran 20-300 milimikron
3. Memiliki salah satu macam asam
nukleat (RNA atau DNA)
4. Berupa hablur atau kristal
5. Bentuknya beragam, antara lain
oval, silinder, polihedral, dan
kompleks
6. Tersusun atas asam nukleat yang
diselubungi kapsid
 Virus mempunyai dua fase yaitu di dalam sel
inang atau di luar sel inang . Sel inang yaitu : sel
makhluk hidup yang diinfeksi oleh parasit.
 Virus dapat dikristalkan, tetapi apabila berada
pada sel dan jaringan hidup mampu mengadakan
replikasi, maka virus dapat disebut sebagai
makhluk peralihan.
 Pada umumnya virus tidak mempunyai membran
plasma, sitoplasma, dan ribosom sehingga belum
disebut sebagai sel.
Struktur Tubuh Virus

Selubung lipid

RNA virus

Enzim
“reverse
transcriptase”

Selubung protein
(kapsid)
Bentuk-bentuk Virus
Bentuk-bentuk Selubung Protein (Kapsid) Virus

RNA virus
DNA
Subunit Selubung protein
protein Selubung ekor
selubung
Lempengan dasar
(kapsomer) Serabut ekor

Berbentuk
kompleks
Berbentuk heliks

Berbentuk polihedral
D. Virus Pemakan Bakteri (Bakteriofag)
Bakteriofag (fag) adalah virus pemakan bakteri yang ditemukan
oleh Frederick Twort dan Felix d’Herelle.
Bakteriofag menyebabkan sel bakteri pecah.

T2

T4
T1
Karakteristik Virus
 Virus bulat (influenza virus)
 Virus oval (virus rabies (rabies virus)
 Virus yg batang (virus mozaik tembakau (Tobaco
mosaic virus/TMV).
 Virus yg bentuk polihidris misal : Adenovirus
(penyebab penyakit demam).
 Virus yg bentuk T, Misal : virus yang menyerang
bakteri (bakteriofage atau disingkat fage.
Struktur dan Fungsi
Bagian-bagian partikel virus (virion)
Kapsid
(protein)
Bagian luar
Selubung protein
(pembungkus asam
Partikel (virion) nuklet)

Molekul asam
nuklet (pembawa
informasi genetika)
Bagian dalam
Berbagai protein
(enzim)
19
Bagian-bagian struktur virus:
1. Pembungkus atau selubung (kapsid) yang tersusun oeh protein,
satu unit pembentuk kapsid disebut kapsomer.
2. Bahan inti yang terdiri dari asam nukleat, yaitu terdiri dari DNA
saja atau RNA saja. Asam nukleat berfungsi untuk mengendalikan
aktivitas replikasi (reproduksi) virus.
3. Kepala yang tersusun atas nukleokapsid yang berbentuk polihedral
(segi banyak), yaitu di sebelah dalam terdapat asam nukleat dan
diluar tersusun atas kapsid.
4. Pada beberapa virus, bagian sebelah luar dari kapsid diketemukan
adanya selubung virus (envelope) atau membran yang
menyelubungi kapsid yang berasal dari membran inang. Selubung
ini tersusun atas fosfolipid dan protein dari sel inang serta protein
dan glikoprotein dari virus. Selubung virus berfungsi untuk
membantu menginfeksi sel inang dan membawa beberapa molekul
enzim.
20
Nama Virus dan Penyakit yang ditimbulkannya
Virus DNA Poxvirus Campak, cacar, myxomatosis pada kelinci, dan penyakit
pada burung hantu.

Herpesvirus Infeksi Mulut dan alat kelamin manusia, tumor

Adenovirus Infeksi Usus & alat pernapasan manusia, konjungtivitis,


dan Tumor.

Papovavirus Kutil pada manusia dan kanker pada hewan

Virus RNA Paramyxovirus NCD (tetelo pada ayam)


Myxovirus Influenza
Retrovirus Tumor kelenjar susu, leukemia, AIDS dan sarkoma rous
pada ayam

Rhabdovirus Rabies
Reovirus Muntah dan diare
Togavirus Demam berdarah
Picornavirus Infeksi perut, poliomyelitis, dan hepatitis A.

21
Reproduksi/Replikasi Virus
Virus menunjukkan ciri kehidupan, yaitu reproduksi
dalam sel organisme. Sel tempat organisme disebut :
sel inang. Maka virus dapat hidup secara parasit.
Maka cara reproduksi virus terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Tahap pertama Siklus Litik, yang mempunyai 5 (lima) tahap
yakni :
a. Tahap absorpsi (Penempelan)
b. Penetrasi ( infeksi/penetrasi)
c. Sintesis (eklipase)
d. Pematangan (perakitan)
e. Lisis
Lihat pada gambar 1. (siklus litik)

by gomes.hada@gmail.com 22
Gambar 1 .Siklus Litik

Virus atau materi


genetik yang masuk ke
dalam sitoplasma sel
inang

by gomes.hada@gmail.com 23
2. Siklus lisogenik

24
• Siklus ini diberi nama lisogenik karena sel inang pada tahap akhir
siklus tidak mengalami kerusakan atau kematian.

• Sel inang dapat bertahan dan tidak rusak pada akhir siklus karena
disebabkan sel inang mempunyai ketahanan diri terhadap serangan
virus maka disebut virulensi.

• Pada siklus lisogenik mempunyai empat (4) tahap yaitu;


1. Adsorbsi (penempelan)
2. Penetrasi (Penyuntikan)
3. Penggabungan karena pada fase ini DNA menyisip ke dalam DNA
bakteri sehingga DNA bakteri mengandung materi genetik virus.
DNA virus yang telah menyisip pada DNA bakteri tidak dapat aktif
untuk mengambil alih kendali metabolisme dari DNA bakteri,
dikarenakan bakteri mempunyai virulensi. DNA virus yang
menempel pada DNA bakteri dan tidak aktif disebut : Profage.
25
4. Pembelahan (Cleaveage)
 Pada fase ini, profage akan berada di dalam tubuh
bakteri selama bakteri masih mempunyai virulensi.
 Ketika sel bakteri mengalami pembelahan, DNA virus
juga ikut terkopi sehingga terbentuklah dua sel
bakteri yang masing-masing mengandung profage.
 Pembelahan sel bakteri dapat berulang-ulang dalam
beberapa generasi dan profagenya juga akan terbagi
dalam beberapa generasi.

26
Perbedaan antara Siklus litik dan lisogenik
No Variabel Pembeda Siklus Litik Siklus Lisogenik

1. Kondisi awal Bakteri Non virulen Virulen


(sel inang)

2 Jumlah tahapan 5 tahap : adsorbsi, 4 tahap : adsorbsi, penetrasi,


penetrasi, Sintesis, pengabungan dan pembelahan
pematangan dan lisis

3 Kelanjutan siklus Terhenti, karena sel Dapat dilanjutkan dengan siklus


inangnya rusak/mengalami litik jika virulensi bakteri hilang
lisis

4 Kondisi akhir bakteri Mengalami lisis (mati) Tidak mengalami lisis (tidak mati)
(sel inang)

27
Ada dua cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.
G. Vaksin
Metode konvensional dalam pembuatan vaksin memiliki efek samping
Metode Pembuatan Vaksin Efek Samping
1. Vaksin dibuat dari patogen 1. Patogen yang digunakan
yang dimatikan oleh bahan untuk vaksin mungkin masih
kimia atau pemanasan melakukan proses
metabolisme
2. Vaksin berasal dari patogen 2. Patogen yang digunakan
yang dilemahkan untuk vaksin mungkin masih
dapat menyebabkan
3. Vaksin berasal dari senyawa penyakit
patogenik mikroorganisme 3. Menimbulkan alergi
yang dibuat tidak aktif 4. Orang-orang yang membuat
vaksin mungkin bersentuhan
dengan patogen
Vaksin dibuat dengan rekayasa genetika dengan cara-cara
berikut.
Mengisolasi (memisahkan) gen-gen
penyebab sakit dari virus/patogen.

Menyisipkan gen-gen ke dalam sel bakteri


atau kultur sel hewan. Sel bakteri atau sel
hewan yang telah disisipi gen itu disebut
rekombinan.

Rekombinan akan menghasilkan antigen.


Rekombinan akan dikultur agar
menghasilkan antigen yang banyak.

Antigen diekstraksi untuk digunakan


sebagai vaksin.
Pembuatan Vaksin Cacar

Anda mungkin juga menyukai