Anda di halaman 1dari 14

Aktivitas Manusia Zaman

Praaksara
By Ms Heni
Masa Praaksara

1. Zaman berburu dan


mengumpulkan 3. Zaman Bercocok
makanan tingkat Tanam
sederhana

2. Zaman berburu dan


mengumpulkan 4. Zaman
makanan tingkat Perundagian
lanjut
1. Zaman berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat
sederhana
Ciri-ciri:
1. Kebutuhan untuk hidup sangat
bergantung pada alam.
2. Manusia pada masa ini hidup
secara nomaden (tempat tinggal
berpindah-pindah).
3. Alat-alat bantu yang digunakan
dibuat dari batu yang masih kasar.
4. Meraka belum mengenal
bercocok tanam.
Secara Arkeologis
1. Zaman
Palaeolithikum
 Paleos = Tua
 Lithikum (Lithos) = Batu
 600.000 tahun yang lalu
 Peralatan dari batu yang masih sangat
kasar.
 Daerah Pacitan dan Ngandong (Jawa
Timur)
 Kebudayaan Pacitan (Kapak genggam,
kapak perimbas, kapak penetak dan
flakes (alat-alat dari serpihan batu.
 Kebudayaan Ngandong (hampir sama,
tapi ditemukan peralatan dari tulang)
2. Zaman berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat Lanjut

Ciri-ciri
1. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana
(berpindah-pindah tergantung kesuburan tanah)
2. Sudah mulai menetap cukup lama di gua-gua (abris sous roche)
3. memilih tempat tinggal yang dekat dengan sumber air.
4. Mereka yang tinggal dipantai meninggalkan jejak yaitu berupa
sampah dapur berupa kulit kerang atau disebut kjokkenmoddinger.
5. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas
bercocok tanam
2. Zaman Mesolithikum
(Batu Madya/Tengah)
 Masa Holosen atau sekitar 10.000 tahun
yang lalu.
 Kegiatan masyarakat foodgathering
(mengumpulkan makanan)
 Tinggal di gua pinggir pantai (abris sous
roche).
 Ditemukannya bukit-bukit kerang di
pinggir pantai yang disebut
Kjokenmondinger (sampah dapur)
 Dibagi 3 corak:
 Pebble Culture (kapak genggam)
 Bone Culture (kebudayaan berupa
tulang)
 Flake Culture (berupa alat serpih bilah)
3. Zaman Bercocok Tanam (Food
Gahering ke Food Producing)

Ciri-ciri:
1. Bercocok tanam dengan membuka lahan
baru.
2. Hidup menetap didataran rendah secara
berkelompok.
3. Mulai menguasai cara menyimpan makanan
4. Mulai mengenal system kepercayaan
5. Alat yang dipergunakan terbuat dari batu dan
bahan lain yang sudah di asah.
2. Zaman Neolithikum
(Batu Muda)
 Peralatan dari batu yang diasah,
pertanian menetap, peternakan dan
pembuatan tembikar.
 Dibagi menjadi dua kebudayaan yaitu
kapak lonjong dan kapaka persegi.
 Kapak persegi banyak ditemukan di
wilayah Indonesia bagian Barat,
seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa
dan Nusa Tenggara. 
 Kapak lonjong banyak ditemukan di
wilayah Indonesia bagian Timur,
seperti Sulawesi, Halmahera, Maluku
dan Papua.
4. Zaman Perundagian (sudah ada
keahlian)

Ciri-ciri
1. Sudah membentuk kelompok kerja dalam
pertukangan
2. Sudah mengenal status keanggotaan
3. Sudah mengenal Teknik pengolahan logam
4. Sudah membuat perhiasan dari emas
5. Sudah membuat tempat ibadah dari batu-
batu besar
6. Sudah mengenal system kepercyaan
(Animisme dan Dinamisme)
Zaman Logam
 Sudah dapat membuat alat-alat dari
logam di samping alat-alat dari batu 1. Zaman
 sudah mengenal teknik melebur logam,
mencetaknya menjadi alat-alat yang
Tembaga
diinginkan.  Orang menggunakan
 bivalve dan dengan cetakan tanah liat
dan lilin yang disebut a cire perdue.
tembaga sebagai alat
kebudayaan. Alat
kebudayaan ini hanya
dikenal di beberapa bagian
dunia saja. Di Asia Tenggara
(termasuk Indonesia) tidak
dikenal istilah zaman
tembaga.
2. Zaman Perunggu
o Pada zaman ini orang
sudah dapat mencampur
tembaga dengan timah
dengan perbandingan 3 :
10 sehingga diperoleh
logam yang lebih keras.
Hasil Budaya (Kapak
corong dan Nekara)
3. Zaman Besi
 Pada masa ini manusia telah
dapat melebur besi untuk
dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di
Indonesia tidak banyak
ditemukan alat-alat yang terbuat
dari besi.
 Hasil budaya : kapa, pisau,
cangkul, pedang.

Anda mungkin juga menyukai