PENANGAN PELANGGARAN

TAHAPAN PENDAFTARAN PARPOL

DAN PEMUTAKHIRAN DATA
PEMILIH

BANTEN, 13 JULI 2022

 HUKUM PIDANA
Hukum publik relasi antara negara-warga.

Bentuk kejahatan objektif di antara ragam etika.

• Misal:
• membunuh=kejahatan, bagi semua konsep.
• money politic dan cost politic, bisa relatif.

Pembuktian materil.

Ultimum remedium.

Stigma publik (penjara dan kurungan).

 TIGA PENDAPAT PIDANA PEMILU

1.Pidana khusus
2.Sebatas penyelesaian/acara khusus
*berkait waktu tahapan pemilu yang
singkat dan efek domino tahapan
3.Tak ada pidana/penyelesaian khusus
 DESAIN PENEGAKAN HUKUM PEMILU
SENGKETA PEMILU PELANGGARAN PEMMILU
SENGKETA HASIL DAN SENGKETA NON HASIL PIDANA, ADMINISTRASI, DAN ETIKA PENYELENGGARA

• Kerangka hukum yang tidak komprehensif, tertinggal dari peristiwa, sulit untuk
dilaksanakan, dan tidak memberikan daya cegah dan efek jera.
• Hukum acara penyelenggaaraan yang rumit, tidak konsisten, dan menjauh dari tujuan penegakan hukum dalam
pemilu.
• Desain kelembagaan yang masih tumpang tindih, dan belum sejalan dengan tujuan mewujudkan keadilan pemilu.
• Pengaturan yang terpisah antara Pemilu dan Pilkada membuat inkonsistensi dan penerapan standar yang
berbeda.
• Beda tafsir antar institusi penegakan hukum pemilu (Sentra Gakkumdu, antar- peradilan, misal pada kasus
Mulan Jameela, Misriyani Ilyas, dkk).
• Waktu penanganan yang sempit.
• Terlalu banyak jalur menuju keadilan pemilu, padahal LITIS FINIRI OPERTET: Setiap perkara harus ada akhirnya.
• Rasa aman masyarakat untuk melaporkan pelanggaran belum sepenuhnya hadir.
 PENGAWAS PEMILU

ASN
TNI/POLRI
PESERTA PEMILU

TIM/ PELAKSANA PENGAWAS PENY- PEMILU

KAMPANYE PEMILU

APARATUR DESA

PEMILIH/MASYARAKAT
PEJABAT NEGARA/
DAERAH
SUBJEK HUKUM KPU, KPU PROVINSI, DAN KPU KAB/KOTA
UU NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

• TIDAK MENINDAK LANJUTI TEMUAN BAWASLU TERKAIT PEMUTAKHIRAN DATA

PEMILIH, PENYUSUNAN DAN PENGUMUMAN DPS, DPS PERBAIKAN, DPS HASIL
PERBAIKAN, DPT, DP TAMBAHAN (PASAL 512 )

• TIDAK MENINDAK LANJUTI TEMUAN BAWASLU DALAM VERIVIKASI PARTAI

POLITIK CALON PESERTA PEMILU (PASAL 518)

• MENAMBAH ATAU MENGURANGI DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILU SETELAH

DITETAPKANNYA DAFTAR PEMILIH TETAP (PASAL 545)
 SUBJEK HUKUM PPK, PPS, DAN KPPS
UU NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM
• TIDAK MENINDAK LANJUTI TEMUAN BAWASLU TERKAIT
PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH, PENYUSUNAN DAN
PENGUMUMAN DPS, DPS PERBAIKAN, DPS HASIL
PERBAIKAN, DPT, DP TAMBAHAN (PASAL 512 )

• MENAMBAH ATAU MENGURANGI DAFTAR PEMILIH DALAM

PEMILU SETELAH DITETAPKANNYA DAFTAR PEMILIH TETAP
(PASAL 545)
SUBJEK HUKUM PESERTA DAN PELAKSANA KAMPANYE
UU NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

• DENGAN SENGAJA ATAU LALAI YANG

MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA
TAHAPAN PENYELENGGARAAN
PEMILU (PASAL 550 )
 SUBJEK HUKUM SETIAP ORANG
UU NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

• DENGAN SENGAJA MEMBERIKAN KETERANGAN TIDAK BENAR MENGENAI DIRI SENDIRI

ATAU DIRI ORANG LAIN TENTANG SUATU HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGISIAN
DAFTAR PEMILIH (PASAL 488 )

• DENGAN SENGAJA MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM MEMALSUKAN DATA DAN DAFTAR

PEMILIH (PASAL 544)

• MENAMBAH ATAU MENGURANGI DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILU SETELAH

DITETAPKANNYA DAFTAR PEMILIH TETAP (PASAL 545)
PREDIKSI DAN TINDAKAN DI MASA TAHAPAN PENDAFTARAN PARPOL
DAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH

PROBLEM SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN SETIAP DAERAH BERBEDA

DETEKSI DINI ATAS POTENSI-POTENSI PELANGGARAN PEMILU

MEMBUAT PEMETAAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI NIAT, KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN
PELANGGARAN PEMILU

MENUTUP CELAH KERAWANAN TERJADINYA PELANGGARAN PEMILU

KETERTIBAN ADMINISTRASI, PENGAWASAN, PENEGAKAN HUKUM

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU YANG PROFESIONAL, DAN TERLEPAS DARI KEPENTINGAN POLITIK
 HAPUSNYA HAK ATAU KEWENANGAN
EKSEKUSI PIDANA

1.
• KEMATIAN TERPIDANA

2.
• BERLAKUNYA KETENTUAN DALUARSA

3.
• PEMBERIAN GRASI OLEH PRESIDEN
TERIMA KASIH