Anda di halaman 1dari 32

BULAN IMUNISASI

ANAK NASIONAL (BIAN)


TAHUN 2022
PUSKESMAS LAREN
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih
dari 15x lipat dibandingkan 2021 LATAR BELAKANG (1)
a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi terjadi
penularan virus campak dan polio dan telah terjadi
peningkatan kasus yang signifikan di awal tahun
2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat
--> Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang
melaporkan
c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit akan
semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
 Gagal mencapai target eliminasi Campak-
Rubela pada tahun 2023
 Gagal mempertahankan Indonesia Bebas Polio
yang telah dicapai sejak 2014, menjadi perhatian
dunia internasional bila sampai ditemukan satu
saja kasus polio
 Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi beban
ganda di tengah pandemi yang belum selesai
LATAR BELAKANG (2)
1. TERJADI PENURUNAN CAKUPAN IMUNISASI YANG SIGNIFIKAN
SEJAK PANDEMI COVID
2. AKUMULASI ANAK YANG TIDAK MENDAPATKAN IMUNISASI RUTIN
LENGKAP MENYEBABKAN TIDAK TERBENTUKNYA HERD IMUNITY

SANGAT BERPOTENSI TERJADI KEJADIAN LUAR


BIASA BAHKAN WABAH

3. Mayoritas wilayah J AT I M berisiko tinggi terjadi penularan Penyakit


PD3I dan telah terjadi peningkatan kasus yang signifikan di Tahun 2021
dan awal Tahun 2022;
Kasus Difteri di Blitar, Tulungagung, Sampang dan Probolinggo
Kasus Campak Rubella di Kota Batu dan Situbondo
Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tetanus pada bayi baru


Polio
lahir dapat menyebabkan
menyebabkan
kematian
kelumpuhan
permanen pada
kaki dan/atau Difteri
lengan
Difteri dapat mengakibatkan
Rojudin, Campang Way penyumbatan saluran Tetanus
Handak, lumpuh tgl 28-
05-05
Foto 03-07-’05 pernapasan dan kelumpuhan otot
jantung yang menyebabkan
Polio kematian

Rubela bila menulari ibu hamil pada


trimester pertama atau awal
Pertusis atau batuk rejan kehamilan, dapat menyebabkan
keguguran atau kecacatan pada bayi
menyebabkan anak batuk
yang dilahirkan yang dikenal
terus menerus dan
sebagai Sindroma Rubela
bertambah parah serta
Kongenital (Gangguan Penglihatan
menimbulkan suara dan Pendengaran serta penyakit
melengking, batuk dapat Jantung Bawaan)
terjadi berbulan-bulan Campak
Campak dapat menyebabkan
komplikasi berupa radang paru,
Pertusis
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, hingga berakibat
kematian Sindroma Rubela
PEMETAAN WILAYAH RESIKO TINGGI KEGIATAN BIAN per KAB KOTA
PERIODE 2017 S/D 2021 JATIM

DPT-HB2 Kriteria resiko tinggi :


DPT-HB1
1. Besarnya sasaran
2. Terdapat wilayah
kumuh dan padat
3. Terdapat wilayah
sulit
geografi/kepulauan
4. Cak MR1, Cak MR2,
DROP OUT MR1,
DROP OUT MR 2
5. KLB CAMPAK

RENDAH SEDANG TINGGI SGT TINGGI


PEMETAAN WILAYAH RESIKO TINGGI KEGIATAN BIAN per PUSKESMAS
PERIODE 2017 S/D 2021 KABUPATEN LAMONGAN
DPT-HB2
DPT-HB1
Kriteria resiko tinggi :
1. Besarnya sasaran
2. Terdapat wilayah
kumuh dan padat
3. Terdapat wilayah
sulit
geografi/kepulauan
4. Cak MR1, Cak MR2,
DROP OUT MR1,
DROP OUT MR 2
5. KLB CAMPAK
Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit akan semakin
meluas. Risiko bagi JAWA TIMUR :
 Gagal mencapai target eliminasi Campak- Rubela pada
tahun 2023
 Gagal mempertahankan Bebas Polio yang telah dicapai
sejak 2014, menjadi perhatian dunia internasional bila
sampai ditemukan satu saja kasus polio
 Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi beban ganda di
tengah pandemi COVID- 19 yang belum selesai
Pencegahan tidak cukup dengan ASI, Gizi/Nutrisi, Vitamin,
Herbal, Kebersihan Lingkungan, Aktifitas Fisik?
 Belum cukup !

 ASI, Gizi/Nutrisi, Vitamin, Herbal, Kebersihan Lingkungan, Aktivitas Fisik


• Menjaga daya tahan tubuh umum, mengurangi resiko
• Tidak membuat antibodi spesifik melawan bakteri/virus tertentu
• Tidak mampu melawan bakteri/virus kalau jumlahnya banyak dan ganas
• Membantu proses penyembuhan

 Antibodi spesifik : dibentuk tubuh oleh rangsangan vaksin


Spesifik untuk tiap bakteri/virus tertentu :
• Vaksin COVID untuk merangsang pembentukan antibodi spesifik melawan COVID
• Vaksin Campak Rubella merangsang pembentukan antibodi spesifik pembunuh virus Campak
Rubella

 Hasil Uji Klinis di banyak negara terbukti IMUNISASI LEBIH


EFFISIEN, EFFEKTIF
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi

• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat (indigenous)


di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan
mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun
2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi
polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mengapa Dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)??

Cakupan imunisasi rendah, Terjadi peningkatan kasus


mengakibatkan immunity dan terjadi KLB (Kejadian Bulan Imunisasi Anak
gap (kesenjangan imunitas) Luar Biasa) PD3I Nasional (BIAN)

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN


DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN DARI
PARA AHLI

No. Komite Ahli Rekomendasi


1 Komite Penasihat Ahli Imunisasi • Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
Nasional atau ITAGI untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
• Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik (IPV)
untuk mempertahankanIndonesia Bebas Polio dan mencapai
Eradikasi polio global tahun 2026
2 Komite Verifikasi Nasional Eliminasi Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela untuk
Campak-Rubela/CRS Indonesia mencapai Eliminasi tahun 2023
3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan
imunitas terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun (balita)
KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2 KEGIATAN:
1. IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA)
2. IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)

IMUNISASI KEJAR BERUPA PEMBERIAN


IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA SATU ATAU LEBIH JENIS IMUNISASI
PEMBERIAN SATU DOSIS UNTUK MELENGKAPI STATUS IMUNISASI
IMUNISASI CAMPAK-RUBELA DASAR MAUPUN LANJUTAN BAGI ANAK
TANPA MEMANDANG STATUS YANG BELUM MENERIMA DOSIS VAKSIN
IMUNISASI SEBELUMNYA SESUAI USIA (DIMULAI SEJAK BULAN
(DIMULAI BULAN AGUSTUS 2022) MEI 2022)

BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)


STRATEGI PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK
NASIONAL (BIAN)
Strategi Pelaksanaan :
• Bekerja sama dengan kepala desa, ketua RT/RW, guru dan kepala sekolah, kader
posyandu dan dasawisma setempat
• Melakukan promosi BIAN terintegrasi dengan imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19
• Menyelenggarakan layanan imunisasi dengan memanfaatkan tempat layanan imunisasi
yang sudah tersedia dan membuka pos layanan baru
• Untuk sasaran yang bersekolah, agar mengoptimalkan pelayanan imunisasi di
sekolah/satuan pendidikan, namun apabila sekolah/satuan Pendidikan belum
menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka maka pelayanan bisa dilakukan di pos
pelayanan komunitas.
• Advokasi kepada pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat.
• Melibatkan organisasi profesi
• Melibatkan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan
• Melibatkan organisasi atau lembaga yang menangani anak dengan kebutuhan khusus
TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
Provinsi Sasaran Campak Sasaran Tahap dan
Rubela Imunisasi Kejar Waktu

Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, 9 bulan - < 15 tahun Tahap I
Sumatera Barat (Mulai
Mei 22)
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka 9 bulan - < 12 tahun Anak usia 12-59
Belitung, Lampung bulan yang
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa tidak/belum
Tenggara, Maluku, dan Papua lengkap OPV, IPV,
dan DPT-HB-Hib
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa 9-59 bulan Tahap II
Tengah, dan Jawa Timur (Mulai
Agust
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan 22)

PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-RUBELA,
NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Mekanisme Pelaksanaan BIAN

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional


Imunisasi Rutin dan COVID,
 Imunisasi RUTIN (lengkapi, sesuai jadwal)
HB, BCG SD SD
RV 2/3x, PCV 3x 18 - 24 bln SD SD
kelas 5 Kelas 6
DPT-HB-Hib 3x kelas 1 kelas
OPV 4x, IPV 1x 9 bln DPT-HB-Hib 4 1x Td, HPV1 HPV2
2
Campak Rubela Campak Rubela 1x Rubela
DT 1xTd
1x
 Imunisasi COVID
Campak 6 thn
17 thn
2x
 BIAN Luar Jawa: mulai Mei 2022
Bulan Jawa : mulai Agustus 2022
Imunisasi
12 thn 15 thn
Anak 9 bln 5 thn
1. Imunisasi C
Nasional a m p a k R u b e l a  1 k a l i Aceh
Sumut
Lengkapi Boleh Sumbar
TAMBAHA 1 thn 5 thn
Tetes + Riau
2. Imunisasi • OPV (polio tetes) 4 x
N Belum lengkap • IPV (polio suntik) 1x 3 suntik KepRiau
KEJAR: bersam
• DPT-HB-Hib 4x
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, 14 Mei 2022 aan
SASARAN:
PEMBERIAN 1. 9 bln s.d < 12 thn :
1 DOSIS PROVINSI DI PULAU
IMUNISASI SUMATERA, KALIMANTAN,
TAMBAHAN SELURUH SULAWESI, NUSA TENGGARA,
PROVINSI, MALUKU DAN PAPUA
CAMPAK TAHAP 1:
RUBELA PROVINSI
2. 9 bln sd < 15 thn,
KECUALI KHUSUS ACEH, SUMATERA
LUAR PULAU
TANPA BALI DAN UTARA, SUMATERA BARAT, JAWA, MULAI
MEMANDANG DIY RIAU DAN KEP RIAU MEI 2022
STATUS
BIAN IMUNISASI
SEBELUMNYA
3. 9 s.d 59 bulan
DI PULAU JAWA
PROVINSI
TAHAP 2:
PROVINSI
PULAU JAWA,
IMUNISASI
MULAI
KEJAR SELURUH AGUSTUS
Bulan UNTUK SASARAN:
ANAK USIA 2022
Imunisasi MELENGKAPI
STATUS
PROVINSI BAWAH LIMA
Anak IMUNISASI TAHUN

Nasional ANAK (JENIS (BALITA)


IMUNISASI LAIN,
SELAIN
CAMPAK Sumber : Kemenkes
RUBELA)
AMAN : Suntikan ganda bayi
& anak (2 - 4 suntikan
Di banyak negara :
DPT-HB-Hib + IPV + PCV + MR
Paha kanan, kiri, lengan kanan, kiri

INDONESIA, Mei / Agustus 2022 Bulan


Imunisasi Anak Nasional Umur > 1 thn
• DPT-HB-Hib : paha kiri
Campak
• IPV : paha
Rubela
kanan
• Campak Rubella
: paha : lengan
• PCV : diteteskan di mulut
IPV DPT-HB-Hib
•• Praktis
OPV / ekonomis
• 1 x datang melindungi bayi (jarak >
anak banyak penyakit berbahaya 2,5cm),
PCV
• Kekebalan & KIPI : sama dengan
suntikan tunggal
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, 21 April 2022
Mengapa imunisasi harus beberapa kali ? Di ulang ?
• supaya kadar antibodi tetap tinggi
• bertahan lama, tidak cepat habis
• kekebalan lebih kuat, lebih lama

Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, 14 Mei 2022


Stakeholders dalam Mendukung Pelaksanaan BIAN

 Kementerian/Lembaga terkait  Lembaga-lembaga LSM Lokal dan


 Pemerintah Daerah Provinsi dan Internasional
Pemerintah daerah Kabupaten/Kota  Peran Tim Penggerak (PKK) di tiap
 Kementeriaan Pendidikan dan tingkatan, Tokoh masyarakat dan
Kebudayaan dan Kementerian Agama alim ulama
beserta seluruh jajaran Dinas  Organisasi Profesi (IDAI, IDI, IBI,
Pendidikan dan Kanwil Kemenag di PPNI, PERSI)
tingkat daerah (provinsi dan  Seluruh Organisasi kemasyarakatan
kabupaten/kota) dan keagamanaan
 Badan Kesehatan Dunia (WHO),  Lapisan masyarakat, swasta,
Badan Dunia untuk anak-anak  Media cetak
(UNICEF) dan badan-badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa lain.

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Dukungan yang diharapkan dari DISDIK & KEMENAG
 Mendukung pelaksanaan imunisasi campak dan rubela di satuan pendidikan anak
usia dini (PAUD)/TK;
 Mensosialisasikan mengenai pelaksanaan imunisasi campak dan rubela pada anak
usia 9-59 bulan;
 Memfasilitasi tempat pelaksanaan dan sarana penunjang imunisasi campak dan
rubela pada satuan pendidikan;
 Mengkoordinasikan kepada orang tua pendidik agar anaknya untuk memperoleh
imunisasi campak dan rubela; dan
 Memastikan seluruh peserta didik memperoleh imunisasi campak dan rubela.
 Menindaklanjuti dengan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/TK) tingkat kecamatan. .

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Dukungan yang diharapkan dari TP PKK dan Kader PKK

 Tim Penggerak PKK Kab/Kota melakukan sosialisasi kepada Tim Penggerak PKK
Kecamatan, Desa/Kelurahan, serta kader-kader PKK tentang pelaksanaan Bulan
Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di jenjang wilayah masing-masing.
 Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa/Kelurahan, serta kader-kader PKK
melakukan Koordinasi dengan UPT Puskesmas dan Bidan Desa/Kelurahan dalam
pelaksanaan Pendataan sasaran dan penyelenggaraan layanan Bulan Imunisasi
Anak Nasinal (BIAN)
 Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa/Kelurahan, serta Kader-kader PKK
melakukan sosialisasi dan Edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan
pentingnya imunisasi.
 Berperan aktif dalam Posyandu termasuk program imunisasi

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Dukungan yang diharapkan dari Pemerintah Desa

 Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat untuk memastikan


anak-anak di wilayah masing-masing sudah mendapatkan
imunisasi lengkap
 Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk pendataan
sasaran
 Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan
penggerakan masyarakat

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Dukungan yang diharapkan dari PC Muslimat/Fatayat NU
 PC Muslimat NU Kabupaten melakukan sosialisasi kepada Pimpinan Anak
Cabang, Pimpinan Ranting Muslimat NU, tentang pelaksanaan Bulan Imunisasi
Anak Nasional (BIAN).
 PC Muslimat NU Kabupaten melakukan sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat/anggota muslimat NU tentang manfaat dan pentingnya imunisasi
kepada anak dengan berkoordinasi bersama puskesmas
 Memotivasi masyarakat yang mempunyai anak balita agar mau datang ke pos
pelayanan imunisasi saat pelaksanaan kegiatan BIAN yang dilaksanakan mulai
bulai Mei 2022 (Imunisasi Kejar) dan Kampanye Campak dan Rubela pada bulan
Agustus 2022 (di Posyandu, PAUD, Polindes, Puskesmas, Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya)

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Dukungan yang diharapkan Pimpinan Daerah Aisyiyah

 Mensosialisasi melalui pengajian anggota, media sosial organisasi maupun


dengan kegiatan pendukung yang lain.
 Berkoordinasi dengan pimpinan Amal Usaha Aisyiyah untuk mensosialisasikan
kepada wali murid/wali santri.
 Mendukung pelaksanaan BIAN yang diselenggarakan oleh instansi setempat.

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Masalah / pertanyaan lain ?
Dianggap belum lengkap Lengkapi, Aman
Buku vaksinasi terselip / hilang ?
1 - 5 thn segera • OPV 4x, :
• Lupa vaksinasi lengkap / belum ?
lengkapi • IPV 1x Tetes
• Takut kelebihan vaksinasi ?
Kelebihan tidak • DPT-HB-Hib 4x +
Anak berkebutuhan khusus / SLB berbahaya. 3-4
• autis, ADD, Sindroma Down, disabilitas intelektual, palsi serebral Boleh. suntik
• tuna rungu, wicara, netra, daksa, grahita Harus. Penting bersa
maan
Anak dgn penyakit kronis, stabil, kekebalan normal Tidak ada antibody spesifik
Boleh.
• Epilepsi, asma, talasemia, DM, hipertensi Yang bisa mematikan virus :
Aman
• Kelainan jantung, ginjal, syaraf, hormon dll antibodi, antivirus /
antibiotik . Bukan makanan,
Makan bergizi, vitamin, herbal, olahraga : bisa mematikan virus / bakteri ?
vitamin. herbal atau olahraga
Sebelum / sesudah vaksinasi lain2 : COVID / BIAS / Umroh / Boleh, jarak 1 bulan
Sering divaksin akan melemahkan kekebalan tubuh ? TIDAK MELEMAHKAN KEKEBALAN,
Akan tergantung pada vaksin ? justru memperkuat kekebalan, tidak tergantung
Sudah di vaksin masih bisa tertular ? Bisa, tapi jauh lebih ringan, dibanding yang bekum divaksin
Kekebalan dari infeksi alamiah lebih tinggi ? Infeksi alamiah berbahaya ; sakit berat, cacat, meninggal
(1) Peran Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, Organisasi Wanita + Media
Mengedukasi Keluarga, Tokoh Masyarakat / Agama, Organisasi Wanita dll
4 Materi edukasi
1. Bahaya penyakit : sakit berat, cacat, kematian (sesuai jenis penyakitnya)
• Sentuh hati /perasaan keluarga: kasihan anak /cucu sakit berat, cacat,
meninggal
• Foto, berita, contoh kasus di sekitar / tetangga / daerah dll.
2. Tujuan / manfaat imunisasi : melindungi anak cucu kita dari sakit berat, cacat dan
kematian (bukan untuk kepentingan program Kemenkes, WHO, Unicef, IDAI, PAPDI
dll)
3. Vaksin aman : sekian juta anak di daerah /negara kita /negara lain sudah divaksin,
aman
Inclusive terms : “ anak, cucu, keponakan Bupati, Camat, Dokter, saya juga di
imunisasi ..”
4. Ajakan : “..ayo segera lengkapi imunisasi anak cucu kita agar tidak sakit berat, cacat,
meninggal”
Jadwal ?, umur ?, dimana ?
(2) Peran Media, Tenaga Kesehatan, Pemerintah Daerah, TNI / POLRI, Lintas
Sektor, Tokoh Masyarakat / Agama, Organisasi Wanita dll
• Imunisasi sudah lengkap? : dipuji, dihargai, di depan publik, di media sosial
• Mengajak / meyakinkan orangtua lain community confidence
• Belum lengkap? : diajak untuk melengkapi beritahu jadwal, umur, lokasi, dibantu
• Ragu ? : dengarkan alasannya, empati edukasi sesuai keraguannya
• Jelaskan : jutaan bayi anak telah di vaksin, di Indonesia / negara lain
• Menolak ? : jangan dimarahi, dimusuhi akan semakin “berisik”
• Menyebarkan informasi tidak benar, mengajak orang lain menolak imunisasi ?
• Melanggar UU ITE, melanggar UU Perlindungan Anak / Hak Anak
• Laporkan ke Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo

Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, April 2022


Contoh : pesan/ PENYAKIT MENULAR SIAP MENYERANG KELUARGA KITA
ajakan melengkapi (COVID, Campak, Rubela, Difteri dan penyakit lain) Mengakibatkan SAKIT
Disebarkan di MEDSOS:
imunisasi BERAT,CACAT atau MENINGGAL
WAG, SMS, IG, TV Radio dll
 Ayo LINDUNGI KELUARGA KITA dari COVID VARIAN APAPUN:
 PAKAI MASKER, jangan longgar, jangan melorot
• Jangan berkerumun lama, sering cuci tangan
 LENGKAPI VAKSINASI COVID umur 6 thn sampai lansia
• ANAK & REMAJA umur 6 - <18 thn : 2x, jarak 1 bulan
• Umur 18 thn sampai LANSIA : 3x, jarak dosis 1 ke dosis 3 minimal 3
bulan
 AWAS BAHAYA : DIFTERI,RADANG PARU,RADANG OTAK,LUMPUH LAYUH
Dibacakan / diumumkan • Ayo LENGKAPI IMUNISASI ANAK umur 1 - < 5 tahun:
di RS, Puskesmas, rapat
• DPT-HB-Hib (penta) 4x, polio tetes 4x, polio suntik 1x
Kecamatan/ Kelurahan,
pengajian, PKK, dll
 WASPADA BAHAYA CAMPAK RUBELLA
• Ayo TAMBAH Imunisasi CAMPAK RUBELLA : bayi mulai umur 9 bln, sampai
umur <5 th (Jawa) / <12 thn (luar Jawa) / <15 thn ( 5 provinsi)
Dibuat POSTER
/BANNER ,ditempel di  BIAN : Mulai Mei / Agustus 2022, di Puskesmas, Posyandu, Sekolah, RS, dll
tempat umum dll
IMUNISASI AMAN, BERMANFAAT MELINDUNGI ANAK, CUCU, KEPONAKAN KITA

Salam kami: Nama2 Dokter, Camat / lurah / Dikbud / Depag/ PKK / Ustadz / tokoh lain dlL
Contoh : WA Bapak, Ibu, yang kami sayangi
ajakan melengkapi KALAU IMUNISASI ANAK CUCU KEPONAKAN BELUM
imunisasi (BIAN) LENGKAP AKAN MUDAH DISERANG PENYAKIT
BERBAHAYA, BERAKIBAT SAKIT BERAT, CACAT
atau MENINGGAL
Disebarkan di MEDSOS:
WAG, SMS, IG, TV Radio dll  Ayo LENGKAPI IMUNISASI ANAK umur 1 - < 5 tahun:
• Polio tetes 4x, polio suntik 1x,
• DPT-HB-Hib (penta) 4x
 Ayo TAMBAH Imunisasi CAMPAK RUBELLA :
• semua bayi mulai umur 9 bln 1x
• sampai umur < 5 thn (Jawa), < 12 thn (luar Jawa), < 15 thn (5 Prov)

 Ayo ikuti BULAN IMUNISASI ANAK NASONAL (BIAN)


Dibacakan / diumumkan Mulai Mei / Agustus 2002 di Puskesmas / Posyandu / Sekolah / RS dll
di RS, Puskesmas, rapat
Kecamatan/ Kelurahan, IMUNISASI AMAN dan BERMANFAAT
pengajian, PKK, dll MELINDUNGI ANAK CUCU
KEPONAKAN KITA,
Dibuat POSTER agar TIDAK SAKIT BERAT, CACAT atau MENINGGAL
/BANNER ,ditempel
Salam kami : Nama2 : Dokter, Camat / Lurah, Ustadz , Kepala
di tempat umum dll Dinas Dikbud,
Eyang MIKO, Kepala Depag,
SOEDJATMIKO, Ketua PKK, Ketua Pengajian, tokoh lain dll dll
14 Mei 2022
Tempat Pelayanan BIAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Pos Pelayanan Imunisasi:


 Puskesmas, Puskesmas pembantu;  Pos pelayanan di SEKOLAH (PAUD)
 Rumah Sakit Pemerintah, Rumah
Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan
 Pos pelayanan komunitas: Posyandu,
POLRI
polindes, Pos Mobile dengan mobil
 Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik
Mandiri Bidan; dan Puskesmas keliling atau lainnya, dan TTU
 Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

• 9
KESIMPULAN

Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan capaian imunisasi


hampir di semua provinsi, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menutup
immunity gap akibat status imunisasi yang tidak lengkap.
Ada beberapa kegiatan dalam rangka menutup immunity gap dan
percepatan pencapaian target imunisasi, YAITU BIAN yang harus dilakukan
pada tahun 2022 sehingga penyusunan mikroplaning dan perencanaan
yang baik, sosial mobilisasi, serta pelibatan seluruh stakeholder menjadi
penting untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut.
 Perencanaan yang valid dan matang menentukan 70 % keberhasilan
" AYO SUKSESKAN BULAN IMUNISASI ANAK
NASIONAL (BIAN)"
LINDUNGI ANAK ANDA DARI PENYAKIT
BERBAHAYA LAINNYA DENGAN #IMUNISASI”

Anda mungkin juga menyukai