Anda di halaman 1dari 17

BIAN

Melindungi anak Indonesia dari penyakit penyakit yang


dapat dicegah dengan imunisasi
Merupakan upaya yang dicanangkan
oleh Kementrian Kesehatan pada
BIAN (Bulan Imunisasi Anak
tahun 2022 untuk mempercepat
Nasional) cakupan Imunisasi rutin anak yang
sempatmenurun selama Covid-19
Berdasarkan data Kementrian Kesehatann
terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum
menapatkan Imunisasi dasar lengkap
seelama pandmi Covid-19
Mengapa
Imunisasi…..

Pemberian Imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit


berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif, dan mafaat dari
Imuniasi lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan
BIAN meliputi
kegiatan Imunisasi ;

TAMBAHAN yaitu berupa KEJAR yaitu pemberian satu/lebih jenis


pemberian satu dosis Imunsasi Imunsasi untuk melengkapi status
Imunisasi dasar maupun lanjutan bagi
Campak dan Rubella tanpa anak-anak yang belum menerima osis
memandang status Imunisasi vaksin sesuai usia (OPV, IPV, dan DPT-
sebeumnya diberikan untuk anak HB-IB) diberikan untuk anak usia 12-59
usia 9 bulan-12 th bulan
Manfaat BIAN

Mencegah
kesakitan dan CAMPAK PERTUSI DIFTE HEPATITI MENINGIT
POLIO SB
PNEUMONIA
IS
kecacatan S RI
akibat ;
CAMPA
K
Infeksi virus serius bagi anak kecil

Cara Penyebarannya
• Melalui uap udara pernafasan (batuk, bersin)
• Melalui air liur (minum bersama, dll)
• Melalui kontak kulit (jabat tangan/pelukan)
• Dari ibu ke bayi dalam proses mngandunng, persainnan, atau menyusui.

Gejala ;

tidak muncul hingga 10-14 hari setelah terpapar, gejalanya seperti batuk,
pilek, mata meradang, sakit tenggorokan, demam, ruam kulit, bercak
kemerahan
POLIO

 Virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan


Cara Penyebaran
 Melalui makanan atau air yang terkontaminasi
Gejala
Tidak bergejala, namun orang yang sakit akibat virus polio beresiko
mengalami kelumpuhan yang terkadang berakibat fatal
PERTUSIS (Batuk Rejan Pada Bayi)
 Infeksi saluran pernafasan yang mudah menular
 Cara Penyebaran
 Melalui uap udara pernafasan (batuk, bersin)
 Melalui air liur (minum bersama, dll)
 Melalui kontak kulit (jabat tangan/pelukan)
Gejala
Batuk, pilek, hidung tersumbat, dan bersin
DIFTERI
 Infeksi serius pada hidung dan tenggorokan
Cara Penyebaran
 Melalui uap udara pernafasan (batuk, bersin)
 Melalui air liur (minum bersama, dll)
Gejala
Sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan
lemas
HEPATITIS B
 Infeksi hati yang serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B
Cara Penyebaran
 Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring)
 Melalui hubungan seks vaginal/anal/ral tanpa alat pengaman
 Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui
Gejala
Gejalanya beragam, seperti menguningnya mata, sakit perut, urine keruh. Beberapa orang
terutama anak-anak tdak mengalami gejala apapun. Dalam kasus-kasus kronis, gagal hati,
kanker, atau jaringan parut dapat terjadi.
PNEUMONIA
 Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara disalah satu atau
kedua paru-paru yang dapat berisi cairan. Pada pneumonia kantung udara bisa
berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat mengancam nyawa terutama pada bayi,
anak-anak, dan lansia diatas 65 tahun.
Cara Penyebaran
 Melalui uap udara pernafasan (batuk, bersin)
Gejala
Berupa batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernafas.
MENINGITIS
 Radang selaput otak dan sum-sum tulang belakang.
Cara Penyebaran
 Melalui uap udara pernafasan (batuk, bersin)
Gejala
Sakit kepala, demam, dan leher kaku
 Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan
kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya
bisa mencapai elminasi Campak-Rubella,
mempertahankan status Indonesia bebas polio,
mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan
bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan
pertusis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai