Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

“DAMPAK POSISTIF PANDEMI


COVID-19
PADA ASPEK EKONOMI”

Guna Memenuhi Tugas Matakuliah:


“Pendidikan Kewirausahaan”

Disusun Oleh:
I GEDE GANDI SANJAYA PUTRA
202001060006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA
2022
A. Pandemi Covid-19 mencapai 37 juta kasus dengan

Bulan Maret 2020, WHO kematian mencapai 1 juta orang

mengumumkan bahwa dunia sedang (WHO, 2020).

menghadapi suatu pandemi yang Media utama penularan virus


disebut dengan Corona Virus SARS-Cov2 adalah droplet yang
Infectious Disease 2019 atau dapat dengan mudah tersebar ketika
COVID-19(Li et al., 2020). Pandemi manusia berinteraksi secara langsung
COVID-19 berawal dari wabah dengan jarak tertentu. Pada awal
pneumonia yang terjadi di Kota penyebarannya, rata-rata daya
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina di awal transmisi virus tersebut masih cukup
bulan Desember 2019. Wabah rendah, yaitu sekitar 2,2 (Sun et al.,
tersebut terjadi di sebuah kluster 2020). Namun dalam
pasar yang menjual berbagai jenis perkembangannya, virus SARS-Cov-
daging binatang. Wabah tersebut 2 mengalami mutasi sehingga
diduga berasal dari daging salah satu muncul beberapa varian virus baru
binatang yang dijual di pasar tersebut yang memiliki kemampuan
dan menginfeksi sebagian orang penularan lebih tinggi, seperti yang
yang berada di pasar tersebut. Setelah terjadi di Inggris, Afrika Selatan,
diteliti, virus tersebut telah menyebar Brazil, dan India (van Oosterhout et
hingga negara lain. Penyebaran al., 2021)
COVID-19 terjadi sangat cepat
Pandemi COVID-19
hingga pada akhir 2020. Hingga
berkembang secara cepat sehingga
Oktober 2020, pandemi COVID-19
banyak negara yang tidak siap untuk
sudah terjadi di lebih dari 200 negara
melakukan adaptasi. Sejak awal,
dengan tingkat kefatalan yang
WHO telah menyarankan untuk
berbeda (WHO, 2020). Oleh WHO,
memfokuskan penanganan pandemi
pandemi COVID19 dianggap
pada aspek kesehatan dengan
berbahaya karena jumlah kasus yang
menerapkan isolasi wilayah dan
sangat banyak serta tingkat kematian
pelarangan aktivitas yang melibatkan
yang cukup tinggi. Hingga bulan
kerumunan. Namun demikian, bagi
Oktober 2020, jumlah kasus positif
beberapa negara hal tersebut tidak
COVID-19 di seluruh dunia telah
dilakukan karena meragukan

1
pandemi COVID-19 akan Dengan jumlah tersebut, menjadikan
berlangsung untuk waktu yang cukup Indonesia sebagai salah satu negara
lama (Setiati & Azwar, 2020). di Asia Tenggara dengan kasus
positif COVID-19 terbanyak (WHO,
B. Covid-19 Di Indonesia
2020).
Indonesia merupakan salah
Di Indonesia sendiri, kasus
satu negara yang dinilai memberikan
Covid-19 kian hari semakin
respon lambat dalam penangan
bertambah. Indonesia menjadi negara
pandemi COVID-19. Beberapa
dengan jumlah kasus covid-19
negara di Asia Tenggara seperti
terbanyak di Asia Tenggara. Bahkan,
Vietnam dan Singapura melakukan
Indonesia mencatat rekor kematian
pemeriksaan secara masif dan
harian tertingi di dunia pada hari
melaksanakan lockdown secara ketat
Minggu, 11 Juli 2021, dengan 1.007
untuk mendeteksi dan mencegah
kasus kematian. Rekor tersebut
penularan COVID19. Sebagai
melampaui India yang berad di urutan
hasilnya, negara tersebut dapat
ketiga dengan 720 kasus, Rusia
mengontrol laju penyebaran COVID-
urutan ke dua dengan 749 kasus dan
19 dan memiliki tingkat kematian
Brazil 597 kasus. Pada hari
yang rendah (Fauzi & Paiman, 2020).
sebelumnya, Sbatu 10 Juli, kasus
Di Indonesia, kasus pertama COVID-
kematian harian di Indonesia berada
19 terjadi pada bulan Maret 2020 di
pada posisi ketiga dengan 826 kasus,
Kota Depok, Jawa Barat. Setelahnya,
kedua India dengan 899 kasus, dan
penyebaran COVID-19 terjadi secara
tertingi Brazil dengan 1.172 kasus
cepat hingga dalam kurun waktu satu
kematian (cnnindonesia.com., 12 Juli
bulan, jumlah infeksi COVID19
2021).
mencapai lebih dari 1.500 kasus
dengan jumlah kematian mencapai Yang memperihatnkan
139 orang. Hingga akhir bulan Maret memasuki pertengahan Juli,
2021, jumlah konfirmasi kasus Indonesia disebut telah melampaui
COVID-19 di Indonesia mencapai India sebagai pusat baru pandemi
lebih dari 1,3 juta orang dengan virus corona di Asia, dengan infeksi
jumlah kematian lebih dari 40 ribu harian melebihi 40.000 kasus selaama
orang (COVID-19.go.id, 2021). tiga hari berturut-turut. Yaitu 40.427

2
(12 Juli), 47.899 (13 Juli), dan 54.517 upaya penangan dan pencegahan
(14 Juli). Sementara itu di India, penyebaran COVID-19. Di sisi lain,
kasus turun menjadi 32.906 dari yang upaya-upaya tersebut diprediksi
sebelumnya 37.154 kasus. Kasus berdampak terhadap pembangunan
Covid-19 di Indonesia mungkin saja ekonomi dan sosial di wilayah
akan berkembang seperti d India, jika tersebut.
tidak ada upaya dari Indonesia (baik
Selain memberikan dampak di
dari pemerintah maupun masyarakat)
bidang kesehatan, pandemi COVID-
untuk mengatasinya secara sungguh-
19 juga memberikan dampak yang
sungguh dan konsisten, terutama
besar di segala aspek kehidupan.
dalam rangka penerapaan protokol
Namun demikian, dampak yang
kesehatan dalam berbagai aspek
cukup dirasakan adalah dampak
kehidupan bermasyarakat.
dalam bidang ekonomi. Perlambatan
C. Dampak Pandemi Covid-19 Di ekonomi yang terjadi pada masa
Indonesia pandemi COVID-19 ini selanjutnya
menyebabkan peningkatan
Pandemi COVID-19 terjadi di
pengangguran serta kemiskinan.
berbagai wilayah di Indonesia
Pandemi COVID-19 menyebabkan
dengan intensitas yang berbeda.
banyak pekerja yang kehilangan
Beberapa wilayah khususnya di
pekerjaan, sementara angkatan kerja
Pulau Jawa menjadi pusat
baru juga tidak berusaha mencari
penyebaran COVID-19. Wilayah
pekerjaan karena ketidaktersediaan
tersebut pada umumnya merupakan
lapangan kerja baru. Selanjutnya,
pusat pemerintahan dan ekonomi
pandemi COVID-19 juga
serta memiliki kepadatan penduduk
menyebabkan penurunan pendapatan
yang tinggi. Sebagai akibatnya,
yang diikuti meningkatnya jumlah
wilayah-wilayah tersebut tercatat
penduduk miskin. Penduduk miskin
memiliki kasus positif COVID-19
merupakan kelompok yang paling
dan atau kematian yang lebih tinggi,
rentan terkena dampak Pandemi
sehingga ditetapkan sebagai zona
COVID-19. Bank Dunia
merah. Sebagai pusat penyebaran
memprediksi jumlah penduduk
COVID-19, wilayah-wilayah
miskin secara global di tahun 2020
tersebut dituntut untuk melakukan

3
mengalami peningkatan hingga penjualan yang jauh menurun,
mencapai 130 juta jiwa. sehingga ada yang cara penjualannya
juga berubah menjadi online. Harus
Kondisi yang sama juga
diakui semenjak pandemi Covid
terjadi di Indonesia. Pandemi
diumumkan secara resmi oleh
COVID-19 menyebabkan
pemerintah Indonesia, dan terjadi
peningkatan pengangguran menjadi
pembatasan sosial serta masyarakat
lebih dari 7%, sementara kemiskinan
mengurangi aktivitas di luar rumah
juga meningkat menjadi 9,77% (BPS,
jika tidak perlu, maka dampaknya
2021). Penurunan pertumbuhan
juga berpengaruh terhadap konsumen
ekonomi utamanya disebabkan oleh
yang melakukan transasksi. Ada
pembatasan aktivitas, utamanya pada
yang omzet penjualannya turun
periode Maret hingga September
sampai 50%. Banyak usaha kecil
2020 yang berdampak pada
terdampak karena berkurangnya
penurunan aktivitas ekonomi
jumlah konsumen. Mereka
masyarakat. Pandemi COVID-19
melakukan beberapa strategi agar
memberikan dampak ekonomi secara
penjulannya bertahan. Hal ini
berbeda di setiap wilayah. Hal
diperparah lagi dengan kenaikan
tersebut disebabkan perbedaan
harga bahan baku.
struktur ekonomi setiap wilayah.
Wilayah yang ditopang oleh sektor Berdasarkan hasil wawancara
industri yang membutuhkan terhadap penjual gorengan, dampak
keterlibatan sosial dan mobilitas yang dirasakan terhadap
tinggi seperti transportasi, pariwisata, pendapatannya adalah berkurangnya
dan perdagangan paling merasakan daya beli masyarakat. Sebelum
dampak pandemi. pandemi COVID-19 responden ini
bisa memperoleh penghasilan bersih
D. Dampak Pandemi Pada Aspek
dari berjualan gorengan sebesar
Ekonomi
300.000 – 400.000/hari sekarang
Selama masa pandemic ini
hanya bisa memperoleh pendapatan
kegiatan perdagangan mengalami
bersih sebesar 60.000/hari. Kemudian
perbedaan yang sangat jelas, banyak
dampak lain selama pandemi
usaha yang terpaksa harus tutup
COVID-19 ini adalah pengurangan
karena mengalami kerugian, omset

4
bahan baku yang digunakan, dari ketika dijual kembali. Tapi karena
yang sebelumnya bisa menggoreng bahan semua sudah dalam bentu beku
sebanyak 3-4 kg kentang, ubi, dan maka masih ada kesempatan untuk
bengkoang sudah sangat sulit untuk menjual barang tersebut secara on line
terpenuhi sehingga sekarang hanya dengan waktu yang lebih panjang.
menjadi 1- 1,5 kg. Ssebelumnya Beberapa karyawan harian yang
menggunakan karyawan sebanyak 11 bekerja di katering ini juga mendadak
orang sekarang hanya tinggal 4 orang kehilangan pekerjaan dan mencari
dan menggunakan keluarga. Untuk pekerjaan lain. Pendapatan usaha ini
sementara responden ini belum bisa turun sekitar 70% karena selama
menabung di masa pandemi karena pandemic memang tidak ada pesanan.
pendapatan hasil jualan hanya Responden beralih menjadi reseller
disisihkan untuk digunakan sebagai ikan kering yang dijual secara daring
modal lagi untuk berjualan keesokan dan mendapatkan pengganti
harinya. Prinsipnya jangan sampai pendapatan dari usaha baru tersebut
kegiatan penjualan berhenti. walau tidak sebesar usaha katering.

Tidak hanya pedagang kecil, E. Sisi Positif Pandemi Terhadap


usaha katering juga terdampak Ekonomi Masyarakat
pandemic ini. Seoran responden
Pandemi ternyata juga
pemilik usaha katering mengatakan
memberikan dampak terhadap profesi
usahanya berhenti total selama masa
dadakan, yaitu penjual masker.
pandemic berlagsung karena seluruh
Seorang penjual masker mengatakan
kegiatan seperti arisan begitu juga
bisa memperoleh 700.000 –
acara pernikahan batal. Konsumen
1.000.000 dalam sehari bahkan bisa
yang sudah membayar uang muka
lebih pada awal-awal penyebaran
minta dikembalikan uang dan ini
COVID-19 Untuk keuntungan
sangat memberatkab karena sudah
bersihnya bisa memperoleh 40-50%
terlanjur membeli bahan baku.
dari penghasilan hari itu. Berdasarkan
Dampak yang sangat merugikan
keterangannya, responden ini menjual
adalah ketika seluruh bahan baku
masker memang karena pada saat
untuk katering yang sudah jadi dan
COVID-19 ini saja, sebelumnya ia
penuh di freezer ternyata tidak laku
menjual pakain dan pada saat

5
pandemic pendapatan dari penjulan tetap. Hal itu membuat responden
pakaian menurun sehingga ia beralih merasa kasihan serta bersimpati dan
menjual masker juga sambil berjualan mencoba membantu adiknya dengan
pakaian ditambah dengan penjualan membuka usaha kecil-kecilan, yaitu
lain seperti kacamata, sarung tangan, kedai makanan jepang dengan menu
jas hujan. Penjualan masker ini takoyaki. Pada awal-awal merintis, ia
diperoleh dengan mengambil dari mengatakan mendapat respon positif
agen masker di pasar. dari masyarakat sekitar yang ingin
mencoba jajanan jepang tersebut.
Pandemi covid-19 tidak hanya
Dengan harga yang terbilang murah,
memberikan dampak negatif bagi
banyak konsumen dari berbagai
masyarakat, namun juga memberi
kalangan tertarik untuk mencoba
dampak positif bagi masyarakat.
takoyaki ini. Beliau mengatakan
Salah satu sisi positif yang didapat
omset yang didapatkan perhari rata-
dari pandemi covid-19 ini yaitu
rata mencapai 800.000 – 1.000.000.
masyarakat lebih kreatif dalam
Hal ini membuat adiknya memiliki
berinovasi ditengah kondisi yang kian
pekerjaan baru dan mendapat
memburuk. Banyak sekali usaha-
pengahasilan tetap di masa pandemi
usaha yang dirintis sejak pandemi
covid-19 ini.
covid-19 ini terjadi.

Salah satu usaha yang buka


ditengah situasi covid-19 yaitu
merupakan Kedai Makanan Jepang
“Rakkii Takoyaki”. Saat
diwawancara responden itu
menjelaskan mengapa ia
berkeinginan untuk membuka usaha
kecil dimasa pandemi saat itu. Akibat
tragedi pandemi ini, adik responden
itu terpakasa berhenti bekerja karena
diPHK oleh salah satu hotel di Bali.s
Sehingga ia tidak memiliki pekerjaan
serta memiliki penghasilan yang

6
Daftar Pustaka

“Indonesia Melampaui India, Bersiap Jadi Episentrum Baru Covid-19


Asia”, https://www.kompas.com/indonesia-melampaui-india-bersiap-jadi-
episentrum-baru-covid-19-asia, diakses 16 Oktober 2022

Rocklöv, J., & Sjödin, H. (2020). High population densities catalyse the spread of
COVID-19. Journal of Travel Medicine, 27(3), 1–2.

19. The Lancet Public Health, 5(5), e240. https://doi.org/10.1016/S2468-


2667(20)30085-2 Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Makro Ekonomi Kota
Pontianak
Rocklöv, J., & Sjödin, H. (2020). High population densities catalyse the
spread of COVID-19. Journal of Travel Medicine, 27(3), 1–2.

Anda mungkin juga menyukai