Anda di halaman 1dari 16

BAB 7.

HUBUNGAN NON LINEAR


Pemahaman akan fungsi-fungsi non linear
dalam mempelajari ilmu ekonomi tidak
kalah pentingnya dengan pemahaman akan
fungsi linear.
Meskipun banyak hubungan antarvariabel
ekonomi cukup dapat diterangkan dengan
model non linear, namun tidak sedikit pula
yang lebih realistik dan rasional ditelaah
dengan model non linear. Bahkan sebagian
dari model ekonomi linear yang ada
sesungguhnya merupakan penyederhanaan
dari hubungan-hubungan yang non linear,
merupakan linearisasi dari model non linear
Ada empat macam bentuk fungsi non-
linear, yaitu:

1.Fungsi Kuadrat
2.Fungsi Kubik
3.Fungsi eksponensial
4.Fungsi logaritmik
1. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat
dua adalah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua.
Bentuk umumnya adalah :

y = a + bx + cx2 ; c0
a. Identifikasi persamaan kuadrat

Bentuk lebih umum persamaan kuadrat


ialah: :

ax2 + pxy + by2 + cx + dy + e = 0

(setidak-tidaknya salah satu a atau b tidak


sama dengan nol)

apabila p = 0 maka persamaan menjadi :

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
b. Lingkaran

Bentuk umum persamaan lingkaran adalah:

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

Bentuk baku rumus lingkaran, yaitu :

(x – i)2 + (y – j)2 = r2
c. Ellips.

Bentuk umum persamaan elips :

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

Bentuk baku rumus elips, yaitu :

(x - i)2 (y – j)2
--------- + --------- = 1
r12 r22
d. Hiperbola

Bentuk umum persamaan hiperbola :

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

Bentuk baku rumus hiperbola :

(x - i)2 (y – j)2
--------- - --------- = 1 atau
m2 n2
(y - j)2 (x – i)2
--------- - --------- = 1
n2 m2
Untuk menentukan asimtot gunakan rumus :

x-i y–j y–j x-i


----- =  ----- atau ----- =  -----
m n n m

e. Parabola

Bentuk umum persamaan parabola adalah:

jika sumbu simetri sejajar sumbu vertikal

y = ax2 + bx + c
Jika sumbu simetri sejajar sumbu horizontal :

X = ay2 + by + c

Titik ekstrim parabola (i, j) adalah:

-b b2 – 4ac
---- , ---------
2a -4a
2. Fungsi Kubik

Bentuk umum :

y = a + bx + cx2 + dx3 d0


3. Penerapan Ekonomi

a. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan


Pasar.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh
kesamaan Qd = Qs
P Qs Qd : jumlah permintaan
Qs : Jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Pe E Qe : jumlah keseimbangan

Qd
0 Q
Qe
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada
kondisi linear. Pajak atau subsidi yang
menyebabkan harga jual yang ditawarkan
berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan
penawaran, sehingga harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan dan jumlah keseimbangan
yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak
menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih
tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi lebih
sedikit. Sebaliknya, subsidi menyebabkan harga
keseimbangan menjadi lebih rendah dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih banyak.
b. Fungsi Biaya

Selain pengertian biaya tetap, biaya variabel


dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula
biaya rata-rata (average cost) dan biaya
marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap
unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi
biaya total terhadap jumlah keluaran yang
dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya
tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
satu unit tambahan produk.
Biaya tetap : FC = k (k ; konstanta)
Biaya variabel : VC = f(Q).
Biaya total : C = FC + VC
= k + f (Q)
= c (Q).
FC
Biaya tetap rata-rata : AFC = ----
Q
VC
Biaya variabel rata-rata : AVC = ----
Q
Biaya rata-rata : AC = C/Q
= AFC + AVC
Biaya Marjinal : ∆C/∆ Q
Bentuk non linear dari fungsi biaya pada umumnya
berupa fungsi kuadrat parabolik dan fungsi kubik.
Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya
secara grafik dapat dilihat sebagai berikut:

a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik .


Andaikan C = aQ2 – bQ + c
maka :
AC = C/Q = aQ – b + c/Q
AVC = VC/Q = aQ – b
AFC = FC/Q = c/Q

Anda mungkin juga menyukai