Anda di halaman 1dari 45

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

DI INDONESIA

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jln. Diponegoro no. 57 Bandung 40122
Telepon (022) 7272606, Fax (022) 7202761, Homepage :http:/www.vsi.esdm.go.id
TEKTONIK DUNIA

LEMPENG AMERIKA
LEMPENG PASIFIK UTARA
LEMPENG EURASIA

LEMPENG FILIPINA
LEMPENG CARIBIA
LEMPENG COCOS

LEMPENG AMERIKA
SELATAN
LEMPENG INDO-AUSTRALIA
LEMPENG NAZCA

LEMPENG ANTARTIKA 2
LEMPENG SCOTIA
RING OF FIRE

3
TECTONICS SETTING

4
TATAAN GEOLOGI DI INDONESIA

PASIFIK

EURASIA

LEMPENG INDO-AUSTRALIA

5
TATAAN GEOLOGI DI INDONESIA

PASIFIK

EURASIA

LEMPENG INDO-AUSTRALIA

6
TATAAN GEOLOGI DI INDONESIA

PASIFIK

EURASIA

LEMPENG INDO-AUSTRALIA

7
TATAAN GEOLOGI DI INDONESIA

PASIFIK

EURASIA

LEMPENG INDO-AUSTRALIA

8
TATAAN TEKTONIK INDONESIA
South China Sea Pacific Ocean

Eurasia Pasifik

Indian Ocean

6.5 cm/yr Indo-Australia

Dampak Positif: Dampak Negatif:


Tanah subur Rawan bencana geologi seperti
Pemandangan Indah gempabumi/tsunami,
Banyak Kandungan mineral logam, letusan gunungapi,
non logam dan migas dan tanah longsor
KONSEKUENSI DARI TUMPUKAN 3 LEMPENG
• Terbentuk zona penunjaman sebagai penyebab gempabumi dasar laut yang
berpotensi membangkitkan Tsunami dan berpotensi menyebabkan bencana
• Lipatan, perbukitan di patahan di darat/busur kepulauan. Patahan aktif dapat
sebagai sumber gempabumi di darat, berpotensi menyebabkan bencana.
• Terbentuk 127 Gunungapi (13% gunungapi di dunia ada di Indonesia)
 Terdapat 127 gunungapi
 80 gunungapi dinyatakan sangat aktif, yang ditandai pernah meletus sejak
1600 – kini
 3 gunungapi bawah laut (Buana Wuhu/Sangir, Hobalt dan Emperor of
China /Flores)
 68 gunungapi sangat aktif dipantau secara menerus melalui 74 Pos
Pengamatan Gunungapi
Indonesia rentan terjadi letusan gunungapi yang berpotensi menyebabkan
bencana.
• Perbukitan dengan lereng sedang hingga terjal, dengan jenis tanah lolos air
tinggi dan kurangnya vegetasi berakar kuat dan dalam, wilayah tersebut rentan
terjadi gerakan tanah/longsor.
PERGERAKAN TEKTONIK LEMPENG MENYEBABKAN TERJADINYA
GEMPABUMI DAN TSUNAMI, MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN
GUNUNGAPI DAN PEGUNUNGAN YANG RAWAN GERAKAN TANAH
Bencana Geologi di Indonesia
• Mitigasi : Upaya/ langkah-langkah memperkecil dampak
bencana

• Bencana : Rangkaian peristiwa yang menyebabkan korban


jiwa, kerusakan/hilangnya harta benda, merusak
lingkungan, mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat

• Bencana Geologi : Bencana yang disebabkan oleh


dinamika geologi dalam pencapaian keseimbangannya
seperti antara lain letusan gunungapi, gempabumi, tsunami
dan gerakan tanah/tanah longsor.

Mengapa Perlu Mitigasi Bencana Geologi ???

Besarnya Dampak Belum dapat Mendadak & Waktu cepat


Bencana Geologi diramal : Tidak teratur & dampak
(Korban >>, kerugian >>) Kapan, berapa bencana lama
besar
Landasan Hukum Mitigasi Bencana

1. UU RI no. 24 Tahun 2007 tentang


”Penanggulangan Bencana”
2. UU RI no. 26 Tahun 2007 tentang
”Penataan Ruang”
Apa itu
Gunungapi ?
Gunungapi adalah bukit
atau gunung yang
mempunyai lubang
kepundan atau rekahan
dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan batuan
(magma) dan gas ke
permukaan bumi

Lubang tersebut
dinamakan Kawah bila
ber-diameter <2000 m
dan disebut Kaldera bila
ber-diameter > 2.000 m.
Jenis dan Sumber
Erupsi Gunungapi
(Modifikasi dari Kraft, 1985)

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan
pembentukan busur gunungapi (Modifikasi dari Kraft,1989)
Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerak Samudera Hindia
dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke
permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).
TIPE GUNUNGAPI BERDASARKAN
SEJARAH ERUPSI
1. TIPE-A, yaitu gunungapi yang pernah mengalami erupsi
sekurang-kurangnya satu kali sesudah 1600 M

2. TIPE-B, yakni gunungapi yang sesudah 1600 M belum


mengalami erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan misalnya solfatara

3. TIPE-C, yakni gunungapi yang erupsinya tidak diketahui


dalam sejarah manusia namun masih terlihat tanda-tanda
kegiatan masa lampau berupa lapangan fumarola
  JUMLAH GUNUNGAPI AKTIF
DAERAH PENYEBARAN JUMLAH
TIPE A TIPE B TIPE C

SUMATERA 12 12 6 30

JAWA 21 8 5 34

LOMBOK 1 - - 1

BALI 2 - - 2

SUMBAWA 2 - - 2

FLORES 17 3 5 25

LAUT BANDA 8 1   9

SULAWESI 6 2 5 13

KEPULAUAN SANGER 5 - - 5

HALMAHERA 5 1 - 6

       
JUMLAH 79 27 21 127
PROSES KELUARNYA MAGMA
DALAM BENTUK LELERAN ATAU
LONTARAN MATERIAL PIJAR

Erupsi G. Sangeangapi 30 Mei 2014

LETUSAN UAP AIR YANG


MELONTARKAN MATERIAL LAMA
ATAU BAHAN NON MAGMATIK
Erupsi G. Ssinabung 2010
ERUPSI GUNUNGAPI : kegiatan
penerobosan magma kepermukaan
bumi

 ERUPSI EKSPLOSIF : terjadi jika


erupsi dengan tekanan yang kuat,
sehingga disertai dengan ledakan.

 ERUPSI EFUSIF : terjadi jika erupsi


dengan tekanan gas yang lemah,
menghasilkan leleran atau aliran
lava.

 ERUPSI CAMPURAN : erupsi yang


melibatkan keduanya.
MATERIAL YANG DIHASILKAN
GUNUNGAPI

•ALIRAN LAVA
•AWANPANAS (NUEE ARDANTE/ALIRAN
PIROKLASTIK)
•ABU/PASIR VULKANIK (JATUHAN PIROKLASTIK)
•GAS-GAS VULKANIK
•HUJAN LUMPUR
•ALIRAN LAHAR (PRIMER & SEKUNDER)
CAIRAN BATUAN PIJAR, CAIRAN SILIKA
YANG BERADA DI BAWAH GUNUNGAPI DAN
BERSUHU ANTARA 900 – 14000C
ALIRAN BATU PIJAR, MAGMA YANG
KELUAR KE PERMUKAAN BUMI, BIASANYA
MEMBENTUK ALIRAN ATAU KUBAH, SUHU
SEKITAR 600 – 10000C
• LAVA YANG MENUMPUK DI ATAS LUBANG
KEPUNDAN DENGAN BENTUK KUBAH

• APABILA KUBAH LAVA TERBENTUK DI DALAM


KAWAH YANG DINDINGNYA TERBUKA (KE ARAH
TERTENTU) MAKA DAPAT MENIMBULKAN
BAHAYA GUGURAN BATU (PIJAR) ATAU AWAN
PANAS.

• LONGSORNYA KUBAH LAVA INI SANGAT


BERBAHAYA KARENA DAPAT TERJADI SECARA
MENDADAK DAN DAPAT MEMBENTUK AWAN
PANAS GUGURAN
KUBAH LAVA
AWU
Agustus 2007

7 DESEMBER 2008

1 JUNI 2009

3 JUNI 2009
KARANGETANG
JATUHAN PIROKLASTIKA

MATERIAL LETUSAN GUNUNGAPI YANG DILEMPARKAN


KE UDARA, UKURANNYA BISA BERVARIASI DARI :
BOM > 63,5 mm, BERASAL DARI MAGMA YANG
DILEMPARKAN KE UDARA, JATUH KE PERMUKAAN
TANAH
LAPILI 2,54 – 63,5 mm,
ABU <2,54 mm.

MATERIAL DI ATAS MERUPAKAN MATERIAL/BATU PIJAR


DAN ABU
DAMPAK ABU VULKANIK

Rumah roboh dan Lahan perkebunan rakyat


rusak akibat hujan abu lebat (Lokasi Desa Kuta
rakyat jarak 4 Km timur laut dari G. Sinabung)

Hujan Abu di Luar


Radius 5KM Sukandebi
Kerusakan lahan perkebunan penduduk di Desa
Sukameriah (3,5 km di lereng Selatan G.
BOM VULKANIK
ALIRAN PIROKLASTIKA / AWANPANAS

• MERUPAKAN ALIRAN DAHSYAT YANG SANGAT MEMATIKAN,


TERDIRI DARI CAMPURAN GAS DAN MATERIAL GUNUNGAPI.
(UKURAN ABU SAMPAI BOULDER-BOULDER YANG BESAR)

• KECEPATANNYA DAPAT MENCAPAI 100 Km/jam DENGAN


TEMPERATUR DAPAT MENCAPAI 7000 C (ANTARA 200 – 7000 C).
SEHINGGA APA YANG DILALUINYA DAPAT TERBAKAR,
TERKUBUR, JUGA TERHANCURKAN. KAYU-KAYU DAPAT
TERARANGKAN.

• KAYU YANG TERARANGKAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT


UNTUK MENGETAHUI UMUR DARI SUATU ALIRAN AWANPANAS.
AWAN PANAS

G. Merapi,
2006 G. Kie Besi, 1887

Jawa Tengah Halmahera

G. Sinabung, 2014 G. Sinabung, 2014


Sumatera Utara Sumatera Utara
Gas yang dihasilkan oleh kegiatan gunungapi atau pada
saat terjadinya erupsi, pada umumnya terdiri dari :
Cl2, HCl, SO2, CO, CO2, H2 dan N2. juga terdapat H2O
(uap air ) dan bahan padat halus yang terdiri dari NH 4Cl,
NH4F, FeCl2 dan terutama SiO2.
PAPAN PERINGATAN BAHAYA LOKASI
KELUARNYA GAS BERACUN DI
KOMPLEK GUNUNG DIENG
• ALIRAN MASSA BERUPA CAMPURAN AIR DAN MATERIAL LEPAS
BERBAGAI UKURAN YANG BERASAL DARI ERUPSI GUNUNGAPI

• LAHAR LETUSAN (TERJADI AKIBAT LETUSAN PADA GUNUNGAPI


BERDANAU KAWAH) DAN

• LAHAR HUJAN (AKIBAT TURUN HUJAN LEBAT YANG


BERCAMPUR DENGAN MATERIAL HASIL LETUSAN DI DAERAH
PUNCAK/LERENG)
VOLCANO EXPLOSIVITY INDEX
(NEWHALL & SELF, 1982)

VEI adalah skala yang digunakan untuk


mengukur berapa besar intensitas
letusan suatu gunung api berdasarkan
volume dan material lontaran.

VEI Description Plume height Volume ejected Occurrence

0 Non-explosive < 100 m > 1,000 m³ Daily

1 Gentle 100 – 1,000 m > 10,000 m³ Daily

2 Explosive 1 – 5 km > 1,000,000 m³ Weekly

> 10,000,000
3 Severe 3 – 5 km Yearly

4 Cataclysmically 10 – 25 km > 0.1  km³ ≥ 10 yrs

5 Paroxysmal > 25 km > 1  km³ ≥ 100 yrs

6 Colossal > 25 km > 10  km³ ≥ 100 yrs

7 Super-colossal > 25 km > 100  km³ ≥ 1,000 yrs

8 Mega-colossal > 25 km > 1,000  km³ ≥ 10,000 yrs

Intensity = log10(mass eruption rate kg/s) + 3


DAMPAK LETUSAN GUNUNGAPI
TERHADAP LINGKUNGAN
DAMPAK POSITIF
Bahan galian : seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan
rumah tangga,patung, dll.,.
Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan juga mas (epitermal gold).
Energi panas bumi: listrik, pemanas ruangan, agribisnis
Mataair panas : pengobatan/terapi kesehatan.
Daerah wisata: keindahan alam
Lahan yang subur: pertanian dan perkebunan
Sumberdaya air: air minum, pertanian/peternakan, dll.

DAMPAK NEGATIF
Letusan gunung api dapat menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian jiwa maupun kerugian harta benda.
Mitigasi Bencana Letusan Gunungapi
Tujuan:
Mengurangi korban jiwa, harta benda dan
lainnya yang disebabkan oleh letusan
gunungapi.

Upaya:
 Monitoring
Gunungapi  Peringatan Dini
Gunungapi
 Pemetaan Kawasan
Rawan Bencana
(KRB) Gunungapi  Sosialisasi

 Penyelidikan / Riset
METODA PEMANTAUAN KEGIATAN GUNUNGAPI

STUDY OF PYROCLASTIC FLOW,


LAVA, AND LAHAR
Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi

Pos Pengamatan Gunungapi

Pemantauan Seismisitas
Gunungapi

Pemantauan Deformasi

Pemetaan Geologi Gunungapi

Pemeriksaan dan Pengukuran


Suhu Kawah

Sampling Gas dan Air


PERINGATAN DINI LETUSAN GUNUNGAPI
Tingkatan Status Aktivitas Gunungapi AWAS
Dan Respon Masyarakat
Ada gejala menuju letusan
utama
SIAGA
Ada prakiraan bhw aktivitas
akan berlanjut ke letusan Pengungsian
WASPADA

NORMAL
Terjadi peningkatan
kegiatan vulkanis Tidak melakukan
aktivitas
Tdk ada gejala di area terancam
peningkatan

Kegiatan masyarakat
Terbatas

PETA KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB)


PETA KAWASAN RAWAN BENCANA
G. KELUD – PROVINSI JAWA TIMUR

Kawasan Rawan Bencana III


Selalu terancam awan panas,
gas racun, lahar letusan dan
kemungkinan aliran lava

Terancam lontaran batu pijar


dan lumpur panas (radius 2 km)

Kawasan Rawan Bencana II


Berpotensi terlanda awan panas,
Aliran lava, lahar letusan dan
lahar hujan.

Berpotensi terlanda hujan abu


dan kemungkinan dapat terkena
lontaran batu (radius 5 km).

Kawasan Rawan Bencana I


Berpotensi terlanda lahar hujan
dan kemungkinan dapat terlanda
lahar letusan

Berpotensi terlanda hujan abu


dan Kemungkinan dapat terkena
lontaran batu (pijar) radius 10 km.

Lokasi Pengungsian
SOSIALISASI
REKOMENDASI TEKNIS

Di wilayah rawan bencana letusan gunungapi:


– Tidak membangun permukiman, bangunan vital dan
strategi, serta bangunan lainnya yang mengundang
konsentrasi banyak manusia di KRB III.
– Hati-hati bermukim di KRB II .
– Tidak membangun pemukiman dan aktivitas
penduduk di bantaran sungai yang berpotensi terjadi
aliran lahar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai