Anda di halaman 1dari 50

PENGHUNIAN DAN PENGELOLAAN

RUSUNAWA

DISAMPAIKAN PADA
DIKLAT PENGELOLAAN RUMAH SUSUN

Surabaya, 15 September 2017


1
Kompetensi Dasar
Asrama ITS

Asrama Univ. Nusa Cendana Setelah mengikuti pembelajaran


pada pelatihan ini peserta pelatihan
mampu memahami proses
Asrama Univ. Lampung
penghunian dan pengelolaan rumah
susun sederhana sewa

Asrama Univ. Sam Ratulangi


Indikator Keberhasilan
Asrama ITS

1. Menjelaskan arah kebijakan dan strategi


Asrama Univ. Nusa Cendana 2. Menjelaskan penghunian rumah susun
3. Menjelaskan pengelolaan rumah susun
4. Menjelaskan contoh organsasi
Asrama Univ. Lampung
pengelolaan rumah susun
5. Menjelaskan pemindahtanganan rumah
susun sewa sebagai aset Negara

Asrama Univ. Sam Ratulangi


1. Latar Belakang
 Pemenuhan kebutuhan rumah MBR, karena tidak semua MBR mampu
membeli/ memiliki rumah, sehingga rumah sewa menjadi salah satu
alternatif hunian di perkotaan;
 Mengingat harga tanah di perkotaan tinggi dan berdampak pada harga
sewa yang sangat tinggi jika dibangun rumah tapak, maka perlu
dibangun rumah susun sewa;
 Pelaku pembangunan tidak tertarik membangun dan mengelola rusun
sewa bagi MBR, dan oleh karena itu pemerintah/ pemerintah daerah/
BUMN/ BUMD menyediakan rusun sewa bagi MBR;
 Penghunian rusun sewa terdiri dari beberapa sasaran, pekerja, PNS,
prajurit TNI/ Polri, mahasiswa, peserta didik pendidikan berasrama;
 Pengelolaan sementara rusun sewa oleh penerima bantuan;
 Pengelolaan tetap rusun sewa tergantung pada status aset rusun sewa;
obyek PNBP, alih status penggunaan, hibah, PMN (BUMN), BLU;
2 . Permasalahan Umum
1. Usulan (banyak) namun acapkali tidak lengkap dan alokasi anggaran
Asrama ITS
terbatas;
2. Kecenderungan tinggi untuk selalu bergantung kepada Pemerintah Pusat
(permintaan PSU, Meubelair dll);
3. Lahan tidak siap bangun (perlu jalan akses, ada bangunan, perlu land
clearing, belum lunas, belum bersertifikat dsb);
4. Disain perlu menyesuaikan dengan karakter lokal dan penataan kawasan;
5. Kendala Desain dan pembangunan dalam 1 tahun anggaran;
Asrama Univ. Nusa Cendana
6. Perencanaan Konvensional  Pelaksanaan Pracetak;
7. Bangunan selesai  Kendala sambungan listrik dan air bersih serta
penyiapan meubelair (Oleh Pengusul);
8. Kesulitan dalam seleksi calon penghuni (masalah budaya);
9. Kompetitor “landed house”, sewa sama atau lebih murah;
10. Keterbatasan biaya pengoperasian dan pemeliharaan Rusunawa, akibat
Asrama Univ. Lampung
sewa yang murah dan tidak di alokasikan PSO (APBN/ APBD);
11. Kendala dalam pembentukan Lembaga Pengelola.
12. Alokasi < 3 menara/ tower di setiap lokasi  pengelolaan tidak ekonomis;

Asrama Univ. Sam Ratulangi


Permukiman Nelayan di Cilacap Permukiman Pekerja di Tangerang

6
3. Pola Penyelenggaraan Rusuna
Ruang Shalat Rumah Susun Sederhana Ruang Tamu

SEWA SEWABELI MILIK


Laundry
Mini Market (Rusunawa) (Rusunawali) (Rusunami)
Sasaran
Pekerja Mahasiswa Umum Umum

Bangun Urban Bangun


Baru Renewal Baru

Penyelenggara Pelaku
Kemenpera MoU PU & DKI BUMS BUMN/D

Pemilikan Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah


tanah Perusahaan PerTi Daerah Sendiri BUMN/D Negara Daerah
(% Terbesar) (Setneg)

Pengelolaan
BADAN PENGELOLA PPRS

Batas Income Masyarakat Berpenghasilan Menengah ke bawah


Penghasilan/ bulan < Rp. 2,5 Juta Penghasilan/ bulan < Rp. 4,5 Juta
4. Potensi Kondisi fisik dan Masalah Penghunian Rusunawa
Contoh di Beberapa Lokasi Rusunawa

Kota/Nama Rusun Kondisi Fisik dan Penghunian (Eksisting)

Potensi Masalah

Jakarta/Rusun PSU yang memadai: tersedia jalan mobil dan parkir luas
Pulogebang kualitas hotmix, jalan setapak perkerasan beton, RTH, saluran
air bersih, jaringan listrik, dan gas.
Pembangunan rusun menunjang kebuthan tempat tinggal
masyarakat dan karyawan industri di sekitar rusun
Unit hunian yang dipasarkan 192 unit standar dan sudah
terhuni seluruhnya (penuh)
Embrio core business: Laundry

Padang/Asrama Asrama Mahasiswa UNAND dibangun dalam kompleks Kondisi fisik bangunan yang
Mahasiswa Universitas yang memudahkan aksesibilitas penghuni kurang terpelihara, akibat
UNAND (mahasiswa) terbatasnya dana
Ketentuan wajib untuk menghuni Asrama pada tahun pertama,
membantu dalam mengatasi pengaturan penghuni
Adanya bantuan pinjaman investor dalam pembangunan Asrama

Embrio core business: food center


8
Kota/Nama Rusun Kondisi Fisik dan Penghunian (Eksisting)
Potensi Masalah
Palembang/Rusun Rusun sewa dilengkapi dengan jaringan listrik Fasilitas jemuran yang tidak
Kasnariansyah dan air bersih, parkir, keamanan, kebersihan, memadai, mengurangi estetika
serta fasilitas perdagangan. bangunan.
Rusun sewa ini terdiri dari 5 lantai, lantai 1 Minimnya ketersediaan angkutan
untuk kantor pengelola dan ruko, lantai 2 s/d 6 umum (saat ini transportasi yang
berupa unit rusun yang disewakan untuk MBR. melewati Rusun Sewa hanya
ojek).
Letak Rusun Sewa berdekatan dengan tempat
ibadah, pasar, puskesmas, dan sekolah (berada
di luar kompleks rusun).
Embrio core business: Fasilitas Perdagangan
(Lantai 1 diperuntukkan untuk ruko)

Batam/Rusun Bida Muka Rusun sewa Bida Muka Kuning dibangun dengan Rusun Sewa ini mengalami
Kuning maksud untuk mengatasi permasalahan rumah defisit, salah satunya disebabkan
liar (ruli) yang ada disekitar lokasi. karena banyaknya kebocoran
akibat design bangunan yang
kurang bagus.
Embrio core business: Telepon seluler, 9
Kota/Nama Rusun Kondisi Fisik dan Penghunian (Eksisting)
Potensi Masalah
Bandung/Rusun Cingised Rusun Sewa Cingised berada di lokasi strategis Dari 5 TB Rusun Cingised yang
yang mudah dicapai dengan angkutan umum dan dibangun, hanya 2 TB yang baru
dekat dengan fasilitas utama seperti operasional.
pendidikan, kesehatan, komersial, dan
perkantoran.
Rusun Sewa Cingised dibangun untuk Kondisi fisik bangunan terutama
menampung MBR Kota Bandung yang memang yang terhuni saat ini dalam
tidak memiliki rumah. keadaan rusak akibat gempa dan
hingga saat ini belum ada
perbaikan.
Masa penghunian Rusun Sewa Cingised 3 TB yang tidak terhuni menjadi
ditetapkan maksimal 3 tahun, dan setelah masa Rusun hantu yang kondisi fisiknya
tersebut habis, penghuni diharapkan keluar semakin menurun akibat tidak ada
dari Rusun dan mampu menempati hunian yang pemeliharaan bangunan.
lebih baik.
Embrio core business: Fasilitas perdagangan
sep: warung sembako, dll (di lantai 1)
10
Kota/Nama Rusun Kondisi Fisik dan Penghunian (Eksisting)
Potensi Masalah
Yogyakarta/Rusun Sewa Asrama Mahasiswa UGM dibangun di dalam
UGM kompleks Universitas, sehingga memudahkan
aksesibilitas mahasiswa.
Prioritas utama penghuni adalah mahasiswa baru
UGM yang berasal dari luar kota. Tapi hanya boleh
tinggal disini maksimal 1 tahun. Setelah itu, mereka
harus mencari kos-kosan di sekitar Universitas, agar
industri kos-kosan juga tidak mati.
Terdapat kegiatan lain selain tempat tinggal, antara
lain: kegiatan soft skill (pembinaan kemampuan)
melalui kegiatan outbound dan diskusi.
Surabaya/Rusun Rusun Sewa Siwalankerto terletak di lokasi yang Jumlah TB sebanyak 5 TB,
Siwalankerto cukup strategis yaitu berada di dekat lingkungan namun baru 2 TB yang
universitas dan permukiman penduduk, serta dekat operasional (3 TB lainnya
dengan berbagai fasilitas pendukung. perlu dilakukan perbaikan).
Dari 5 TB yang dibangun, sudah 2 TB yang terhuni Aksesibilitas ke Rusun Sewa
dengan tingkat okupansi sekitar 80%. yang saat ini hanya dilalui
oleh ojek, dan tidak 11
Kota/Nama Rusun Kondisi Fisik dan Penghunian (Eksisting)
Potensi Masalah
Makassar/Rusun Kima-Daya Rumah susun ini dibangun untuk Fasilitas jemuran yang tidak
karyawan/buruh yang bekerja di lingkungan memadai, mengurangi estetika
kawasan industri yang terletak di sebelah bangunan.
selatan lokasi rumah susun.
Rusun dengan tipe 21 sebanyak 192 hunian (4
lantai), dilengkapi jaringan listrik dan air
bersih, tempat ibadah serta fasilitas
perdagangan.
Penyediaan air bersih: dari ground tank ke
torn melalui pompa. Sistem pengelolaan air
limbah: sistem septic tank komunal. Sistem
pengelolaan sampah: dikumpulkan petugas
sampah & dibawa ke TPS.
Makassar/Asrama Univ. Asrama Mahasiswa Univ. Hasanuddin dibangun
Hasanuddin di dalam kompleks Universitas, sehingga
memudahkan aksesibilitas mahasiswa.
Ketentuan wajib untuk menghuni Asrama pada
tahun pertama, membantu dalam mengatasi
12
pengaturan penghuni
5. Kelompok Sasaran Penghuni

Penghunian
Rusunawa

Lajang Keluarga
Lantai Dasar
Sarana
Pekerja Pekerja

PNS Umum PNS

Prajurit Sosial Prajurit

Mahasiswa Peribadatan MBR


Perkotaan
Siswa Pendidikan
Berasrama Double Loaded
Perniagaan Corridor
Double Loaded
Corridor Pengelola Single Loaded
Corridor
Komunal Toilet Hunian Individual Toilet
Difabel
Individual Toilet
Komunal Toilet
6. Tata Laksana Penghunian

5.1. Prosedur Seleksi Calon Penghuni


PENGELOLA
CALON PENGHUNI
Seleksi persyaratan calon
penyewa

Lulus Seleksi Tidak Lulus

Calon Penyewa
mengajukan Surat Penetapan daftar calon penyewa yang
Permohonan Sewa memenuhi syarat & lulus seleksi

Permohonan
ditolak
Kelengkapan Surat
Permohonan Sewa : Pengumuman calon penyewa yang
lulus seleksi
1 FC. KTP/KK
2 FC. Buku nikah
3 Pas photo uk. 3x4 3 lbr
4 Slip gaji
5 Surat Ket. Kerja
6 Materai @Rp. 6000 3 lbr
Pemanggilan calon
penyewa
5.2. Prosedur Alokasi Sewa

PENGELOLA

Penunjukan/undian lokasi

Pemeriksaan
dokumen asli calon Pemeriksaan kondisi fisik
penyewa bangunan & utilitas oleh
pengelola & penyewa
Berita Acara
(Berita Acara) Serah Terima
Kunci
Kelengkapan Surat
Permohonan Sewa :
PENYEWA
1 KTP/KK
2 Buku nikah Penandatangan Surat
3 Pas photo uk. 3x4 Perjanjian Sewa (SPS)
3 lbr
4 Slip gaji Pembayaran Uang Jaminan
5 Surat Ket. Kerja Sewa & Uang Sewa bulan
6 Materai @Rp. 6000 3 lbr pertama
5.3. Prosedur Pembayaran Sewa

PENYEWA
PENGELOLA

Uang Sewa
Terima uang sewa

Membayar uang
sewa mulai tanggal 1
s/d 20 bulan berjalan

Penyewa membawa : · Buat kuitansi


· Kuitansi · Catat dalam :
· Kartu Pembayaran Sewa · Kartu pembayaran sewa - Kartu pembayaran sewa
· Kuitansi pembayaran bulan - Kartu penerimaan sewa
sebelumnya

Pembayaran dilakukan di loket kantor lokasi :


· Hari Senin s/d Jum’at
· Pukul 08.30 s/d 12.00 dan pukul 13.00 s/d 14.00
5.4. Prosedur Pemutusan Sewa Sewa
A. Pengunduran diri

PENGELOLA
PENYEWA - Pemeriksaan administrasi
sewa
- Pemeriksaan kondisi fisik unit
yang disewa

Mengajukan Surat Pengelola melakukan verifikasi


Pengunduran Diri & & menetapkan besarnya
Permohonan kewajiban pembayaran yg
Pengembalian Uang menjadi beban penyewa
Jaminan
Jika uang jaminan sewa < Jika uang jaminan sewa >
kewajiban pembayaran kewajiban pembayaran

Penyewa membawa :
Pengelola mengembalikan uang
1 SPS, Penyewa membayar
jaminan sewa setelah
2 Kartu Pembayaran Sewa, kekurangan kewajiban
diperhitungkan dengan
3 Kuitansi pembayaran sewa pembayaran kepada pengelola
kewajiban pembayaran penyewa
bulan terakhir,
4 Kuitansi uang jaminan,
5 Rekening listrik, air & Gas.

Penyewa serahkan kunci kepada


Pengelola
B. Pembatalan Sewa:

PENYEWA PENGELOLA
Melanggar SPS

Surat Peringatan I & II

Tidak mengindahkan
peringatan

Pengosongan Unit Membatalkan SPS


7. Hak, Kewajiban dan Larangan

Hak Penghuni:

• Menerima unit hunian dalam kondisi baik dan layak huni;

• Menempati dan mengelola unit hunian yang disewa;

• Memanfaatkan prasarana , sarana dan utilitas rumah susun;

• Membawa dan menempatkan barang-barang pribadi sesuai dengan ketentuan

pengelola;
• Menggunakan ruang bersama , sesuai dengan ketentuan pengelola;

• Menyewa sarana perniagaan yang berada pada lantai dasar;

• Mengajukan perawatan dan perbaikan atas unit hunian;

• Menerima tamu pada area/ ruang yang telah ditentukan pengelola;

• Memperoleh pelayanan dari pengelola.


Kewajiban Penghuni:
• Menempati sendiri unit hunian yang disewa.
• Membayar Jaminan sewa sebesar 3 (tiga) kali tarif sewa per bulan.
• Membayar sewa setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Memelihara unit hunian dan fisik bangunan serta menjaga kebersihan lingkungan.
• Turut serta memelihara sarana, prasarana, utilitas.
• Melaporkan kerusakan sarana, prasarana, utilitas.
• Membayar ganti rugi atas setiap kerusakan yang diakibatkan kelalaian penyewa.
• Mencegah hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan penyewa.
• Memarkir kendaraan ditempat yang telah ditetapkan.
• Mengosongkan unit sewa pada saat Surat Perjanjian Sewa (SPS) berakhir dalam
keadaan baik dan bersih.
Larangan Bagi Penghuni:

• Menyewakan, memindahtangankan hak sewa kepada pihak lain.


• Menggunakan unit hunian sebagai tempat usaha.
• Mengubah, menambah, mengurangi unit sewa dalam bentuk apapun.
• Menggunakan fasilitas umum seperti jalan lingkungan, tempat parkir,
halaman depan/belakang lantai dasar, selasar, ruang bawah tangga untuk
kepentingan pribadi seperti memagar, membuat garasi, kegiatan usaha,
lapak/meja untuk berdagang, gudang dan fungsi lainnya.
• Membuat gaduh/bising seperti suara mesin kendaraan, radio/tape
recorder, TV dan lain-lain yang dapat mengganggu kenyamanan penghuni
lainnya.
• Memelihara binatang, seperti : anjing, kucing, burung, ayam dan lain-lain
yang dapat mengganggu kenyamanan penghuni lainnya.
Larangan Bagi Penghuni:

• Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu keamanan,


ketertiban dan kesusilaan.
• Melakukan kegiatan atau perbuatan yang dilarang Undang-Undang seperti
penyalahgunaan narkotika, miras, terorisme, perjudian, prostitusi.
• Melakukan kegiatan politik seperti kampanye, rapat-rapat partai dan lain-lain.
• Memproduksi dan atau menyimpan segala jenis bahan peledak, bahan kimia,
bahan bakar/bahan terlarang lainnya yang dapat menimbulkan kebakaran
dan bahaya lain.
• Meletakkan barang-barang yang beratnya melebihi daya dukung bangunan
yang ditentukan.
• Menjemur pakaian dan lainnya diluar tempat yang telah ditentukan.
• Melakukan tindakan merusak atau pencemaran terhadap fasilitas bersama
yang ada dilingkungan komplek Rusunawa.
• Mencoret-coret dinding atau menempelkan berbagai macam iklan tanpa ijin.

22
8. Pengelolaan Rusunawa
a. Masalah Pengelolaan

Selasar
Tampak merupakan
rusunawa malik
yang bersama
kurang kurang
terpelihara bersih

Plafon
rusak dan
Penambahan
bocor dari
bangunan
atas akibat
Lantai satu,
dari OP
diatas tanah
kurang
bersama

23
Pelaksanaan dan Perawatan
yang kurang sehingga
menimbulkan kerusakan dan
berbahaya bila terkena panel
listrik

Terlihat bangunan
tambahan di lantai bawah

24
8.1. Potensi Masalah Pengelolaan Rusunawa
Contoh di Beberapa Lokasi Rusunawa

Kota/Nama Rusun Sistem Kelembagaan – Pengelola maupun Pemerintah (Eksisting)

Potensi Masalah

Jakarta/Rusun Membayar uang kontrak setiap bulan dan Penghuni menunggak bayar gas
Pulogebang uang jaminan kontrak untuk 3 bulan. sekitar 15% s/d 17%. Pengelola tidak
tahu karena penghuni langsung bayar
gas ke Perusahaan Gas Negara.
Padang/Asrama Tarif sewa yang cukup terjangkau, yaitu Tarif sewa yang ada belum mampu
Mahasiswa UNAND fixed Rp 1.650.000,- per tahun: Ketentuan menutupi biaya operasional dan
biaya tambahan selain tarif sewa, seperti: pengelolaan Asrama
Deposit, Dana Sosial, Denda, Biaya Ekstra
untuk penambahan alat elektronik.
Sistem pengelolaan Asrama oleh 2 badan: Kegiatan komersial ditangani
Pengelola Asrama (mengurus asrama dan langsung oleh Universitas, sehingga
mahasiswa) dan Biro Administrasi Umum & pemasukan dari sewa unit tidak bisa
Keu (mengurus keuangan) dimanfaatkan secara optimal untuk
Asrama
Adanya organisasi penghuni (Asosiasi Kekurangan dana operasional
Mahasiswa Asrama) yang membantu terpaksa diambil dari Dana
mengontrol penghuni asrama BLU/PNBP UNAND

25
Kota/Nama Rusun Sistem Kelembagaan – Pengelola maupun Pemerintah (Eksisting)

Potensi Masalah

Palembang/Rusun Ketentuan membayar uang jaminan Pendapatan dari tarif sewa rusunawa tidak
Kasnariansyah (deposit box) penghunian Rusun Sewa cukup untuk memenuhi kebutuhan
selama 3 bulan sebesar 3 kali harga sewa pengelolaan, pemeliharaan, dan perguliran
dana pembangunan.
Penghuni menunggak bayar sekitar 20%
s/d 30%.
Batam/Rusun Bida Muka Ketentuan pembayaran air dan listrik Tingkat hunian yang masih sepi (belum
Kuning yang mengikuti tarif dasar, namun mencapai 80%).
dibayarkan secara kolektif ke Pengelola
Rusun Sewa.
Bandung/Rusun Cingised Pemerintah Pusat dan Daerah saling Belum adanya serah terima pengelolaan
bahu-membahu dalam membangun Rusun maupun aset Rusun Sewa Cingised dari
Sewa, baik dalam hal penyediaan Pusat ke Daerah, sehingga Pemda sulit
bangunan Rusun, hingga bantuan mengelola Rusun tersebut.
penyediaan PSUnya.
Controlling: Pengelola Rusun Cingised Sekitar 3 ribu calon penghuni yang
memiliki aturan pengawasan penghunian mendaftar, belum tertampung akibat
melalui Sidak 3 atau 6 bulan sekali belum berfungsinya seluruh TB yang 26 ada.
Kota/Nama Rusun Sistem Kelembagaan – Pengelola maupun Pemerintah (Eksisting)

Potensi Masalah

Yogyakarta/Rusun Tarif sewa yaitu mahasiswa UGM Internasional Pendapatan dari tarif sewa rusunawa
Sewa UGM dikenakan biaya sewa sebesar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
Rp400ribu/orang/bulan, sedangkan mahasiswa pengelolaan, pemeliharaan, dan
Indonesia sebesar Rp350ribu/orang/bulan perguliran dana pembangunan.
Mahasiswa yang tidak mampu mengajukan
keringanan kepada Direktur Kemahasiswaan
UGM, lalu akan dicarikan sponsor untuk
mendanai biaya sewanya.
Surabaya/Rusun Rusun Sewa Siwalankerto dikelola BUMD Bapel Biaya pengeluaran Rusun yang cukup
Sewa Siwalankerto Aparna, sehingga memiliki kewenangan penuh besar antara lain untuk: (1) Pemakaian
dalam mengelola keuangan Rusun, termasuk listrik; (2) Pemakaian air bersih; (3)
penetuan tarif sewa. Pajak (PPh 21); (4) Gaji karyawan; (5)
Biaya promosi Rusun.
Biaya pengelolaan dan pemeliharaan Rusun Sewa Sebagian besar tarif sewa Rusun sudah
Siwalankerto saat ini dibantu dengan pinjaman tidak terjangkau lagi bagi MBR (target
modal dari PT Jatim Grha Utama (PT JGU group tidak tercapai).
Sumber pemasukan selain tarif sewa: (1) Iuran 27
K3; (2) Tarif tetap air, listrik dan K3; (3) Tarif
Kota/Nama Rusun Sistem Kelembagaan – Pengelola maupun Pemerintah (Eksisting)

Potensi Masalah

Makassar/Rusun Rumah susun ini dikelola oleh lembaga Pendapatan dari tarif sewa rusunawa tidak
Sewa Kima-Daya yang berbentuk UPTD yang berada di cukup untuk memenuhi kebutuhan
bawah Dinas Pekerjaan Umum Kota pengelolaan, pemeliharaan, dan perguliran
Makassar. dana pembangunan.
Makassar/Univ. Controlling: kontrol ketat kepada para Pendapatan dari tarif sewa rusunawa tidak
Hasanuddin pengguna (pembiayaan ganti rugi cukup untuk memenuhi kebutuhan
kerusakan maupun tindakan tegas pengelolaan, pemeliharaan, dan perguliran
terhadap berbagai bentuk dana pembangunan.
pemanfaatannya yang merusak).

28
8.2. Pengelolaan Rusunawa
a. Siklus Manajemen BMN/D
 Tupoksi UPT Rusunawa relevan pada tahap penggunaan, pemanfaatan serta
pengamanan dan pemeliharaan rusunawa sebagai BMN/BMD
 Pengelola rusunawa merupakan unit atau pihak yang ditunjuk oleh Pengguna
Barang untuk mengelola rusunawa sebagai BMN/D
 Pengelolaan rusunawa sudah dilaksanakan sejak saat belum dihibahkan

b. Sasaran Pengelolaan BMN:

• Tercatat dengan baik


• Pengelolaan BMN dilakukan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi dan keterbukaan, efesiensi, akuntabilitas, serta kepastian nilai
• Dapat terus diketahui gambaran jumlah, kondisi dan nilai BMN yang wajar
c. Kriteria Keberhasilan Pengelolaan Rusunawa sebagai BMN/D
 Pengelola mengetahui barang atau aset apa saja yang dimiliki/dikuasainya.
 Pengelola mengetahui bagaimana kondisi aset yang dimilikinya/ dikuasainya.
 Pengelola mengetahui berada di mana saja barang atau aset tersebut.
 Pengelola mengetahui siapa yang bertanggung jawab dan memanfaatkan suatu
aset tertentu.
 Pengelola mengetahui bagaimana pemanfaatan dari setiap aset yang
dimiliki/dikuasainya.
 Pengelola mengetahui berapa nilai dari aset yang dimiliki/dikuasainya.
 Pengelola melakukan evaluasi secara regular atas semua aset yang
dimiliki/dikuasainya apakah masih sesuai dengan kebutuhan organisasi
9. Tujuh Pokok Pengaturan PERMENPERA NO.14 Tahun 2007
Tentang Pengelolaan Rusunawa

Pemanfaatan Fisik Bangunan Rusunawa:


Pemanfaatan Ruang & Bangunan,
termasuk Pemeliharaan, Perawatan, Peningkatan Kualitas PSU

Kepenghunian:
Kelompok Sasaran, Proses Penghunian, Perjanjian Sewa
Menyewa serta Hak, Kewajiban & Larangan Penghuni

Administrasi Keuangan & Pemasaran:


Sumber Keuangan : Tarif Sewa, Pemanfaatan Hasil Sewa, Biaya Denda,
dll.
Pemasaran : Sosialisasi & Promosi, Strategi Pemasaran
Kelembagaan:
Pembentukan, Struktur, Tugas, Hak, Kewajiban & Larangan
Badan Pengelola, serta peran Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi & Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Penghapusan & Pengembangan Bangunan Rusunawa

Pendampingan, Monitoring & Evaluasi

Pengawasan & Pengendalian Pengelolaan Rusunawa


9.1. Pemanfaatan Fisik Bangunan Rusunawa

Ruang Hunian
Pemanfaatan
Fisik Ruang Bukan Hunian

Rutin

1 Pemeliharaan Berkala

Mendesak
2 Perawatan
Darurat
3 Peningkatan Kualitas
Prasarana, Sarana & Utilitas
9.2. Kepenghunian

KELOMPOK SASARAN PROSES PENGHUNIAN PERJANJIAN

WNI yang merupakan MBR, Meliputi pendaftaran & Isi perjanjian mencakup:
terdiri dari: penetapan penghuni rusunawa
1. TNI/POLRI yang dilakukan oleh badan a. identitas kedua pihak;
2. Pekerja/Buruh pengelola. b. waktu terjadinya kesepakatan;
3. Mahasiswa/Pelajar c. ketentuan umum & peraturan yang
harus ditaati oleh kedua pihak;
Syarat: d. hak, kewajiban & larangan para pihak;
1. Mengajukan permohonan e. jangka waktu & berakhirnya
tertulis; perjanjian;
2. Mampu membayar harga f. force majeur;
sewa; g. penyelesaian perselisihan; dan
3. Memiliki kegiatan yang dekat h. sanksi.
dengan lokasi rusunawa.
9.3. Administrasi Keuangan dan Pemasaran (1)

1. SUMBER KEUANGAN Uang Jaminan


2. TARIF SEWA - Modal Pengelolaan
3. PEMANFAATAN HASIL SEWA - Biaya Denda
- Hibah
- Tarif Sewa
- Bunga Bank, dll -

- Setinggi-tingginya 1/3 dari penghasilan calon


penghuni
- Disesuaikan dengan biaya operasional & biaya Hasil sewa dapat
dimanfaatkan untuk:
pemeliharaan
- Kegiatan
- Untuk mahasiswa disesuaikan dengan peraturan operasional
perguruan tinggi - Pemasaran
- Untuk calon penghuni yang tidak mampu, badan - Pemanfaatan
pengelola dapat mengusahakan subsidi silang uang jaminan

maupun bantuan lain


ADMINISTRASI KEUANGAN &
PEMASARAN
4. ADMINISTRASI KEUANGAN
5. PENCATATAN & PELAPORAN
6. PEMASARAN

Dapat dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU)

Pencatatan & pelaporan keuangan dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi


Indonesia

A. Persiapan Pemasaran: Program Pemasaran, Survei & Analisis Pasar, Menyusun


Strategi Pemasaran
B. Strategi Pemasaran, direalisasikan melalui Program Sosialisasi & Promosi
9.4. Kelembagaan Badan Pengelola

1) Difasilitasi oleh Pemda dan/atau Pemilik Tanah


PEMBENTUKAN 2) Diangkat dengan SK Gubernur/Bupati/Walikota
dan/atau Pimpinan Perguruan Tinggi

Terdiri dari Kepala, Bendahara, Pengurus Administrasi,


STRUKTUR
Pengurus Penghunian & Pengurus Pemeliharaan

TUGAS Melakukan pengelolaan rusunawa

Sebelum terbentuknya Badan Pengelola, pengelolaan


sementara dilakukan oleh instansi/satuan kerja yang menerima
Rusunawa melalui penyerahan aset kelola sementara
Tugas Pemerintah Dalam
Pengelolaan

PEMERINTAH
PEMKAB/KOTA PEMPROV
PUSAT

Melaksanakan pembinaan Melakukan pembinaan&


Melakukan koordinasi
kepada badan pengelola, pengawasan
pembinaan & pengawasan
badan hukum yang kepada badan
melalui sosialisasi &
mengelola rusunawa pengelola & penghuni
pengendalian tarif sewa
melalui monitoring, melalui
dengan pemkab/kota
evaluasi & tindakan pendampingan &
turun tangan pemberdayaan
serta pengendalian
tarif sewa
9.5. Penghapusan dan Pengembangan

Penghapusan Bangunan Rusunawa dilakukan apabila bangunan:


1) Tidak layak fungsi & tidak dapat diperbaiki;
2) Dapat menimbulkan bahaya;
3) Sudah tidak sesuai dengan peruntukannya.

Pengembangan Bangunan Rusunawa, terdiri dari:


1) Penambahan Bangunan  dapat dilakukan apabila masih tersedia lahan.
2) Penambahan Komponen bangunan  dapat dilakukan apabila komponen tidak ada
dalam perencanaan pembangunan.
9.6. Pendampingan, Monitoring dan Evaluasi

PENDAMPINGAN MONITORING & EVALUASI

1) Dilakukan oleh penerima aset kelola 1) Dilakukan oleh pengguna barang


sementara kepada badan pengelola milik negara

2) Melalui pembinaan, pelatihan &


penyuluhan 2) Meliputi aspek administratif &
aspek teknis
9.7. Pengawasan dan Pengendalian

Sebelum dilakukan serah terima aset kelola sementara kepada penerima aset
kelola sementara, bangunan rusunawa didaftarkan sebagai barang milik negara
oleh kuasa pengguna barang milik negara.

Pengawasan & pengendalian dilakukan oleh penerima aset kelola sementara


kepada badan pengelola & penghuni

Penghuni dapat berperan serta melakukan pengawasan & pengendalian


10. Contoh Organisasi Pengelolaan Rusunawa
10.1 Rusunawa Pemda:

Catatan: Dengan adanya Perubahan OPD, perlu dilakukan penyesuaian


10.2. Rusunawa TNI-AD:

43
10.3. Rusunawa Perguruan Tinggi (UMM):

REKTOR

PR I PR II PR III

Manajer

Wakil Manajer

Administrasi / Keuangan / Akuntansi


Tatalaksana

Devisi Sarana Devisi Devisi Humas / Devisi


Prasarana Operasional Pemasaran Diklat

Security Cleaning Service


Sumber: Purek III, UMM
Rusunawa Perguruan Tinggi (IPB):
10.4. Organisasi BLU Pengelola Rusunawa (Usulan):
Manager On Site
(KETUA Pengelola Dewan Pengawas
Rusun Sewa)

BENDAHARA WAKIL KETUA Satuan Pengawas Intern

Divisi
Divisi Divisi Divisi
Operasional
Pengelolaan Keu - BLU Sumber Daya Manusia Advokasi & Knsultasi
Dan Pemeliharaan
Divisi Divisi
Divisi Divisi
Manajemen Investasi Pengembangan
Humas Informasi & Publikasi
Rusun Sewa
Divisi Divisi
Divisi Divisi
Administrasi & Umum Riset Dan
Kegiatan Kemitraan Usaha
Pengembangan Usaha

Outsourcing
46
11. Diperlukan SOP Dalam Pengelolaan Rusunawa

A. SOP Kepada Penghuni


1. Penggunaan mobil ambulan (kalau ada)
2. Gangguan atau kerusakan sarana dan fasilitas
3. Penanganan tindak pencurian dan sejenisnya di rusunawa
4. Kendaraan penghuni rusunawa
5. Peminjaman barang inventaris rusunawa (contoh megaphone, wireless)
6. Penanganan penghuni yang sakit dan/atau membutuhkan rawat inap
7. Penempelan publikasi (promosi)
8. Tindakan sangsi terhadap pelanggaran
9. Jam malam
10. Partisipasi penghuni dalam kegiatan yang diadakan pengelola (lomba,
upacara dan lainnya)
11. Ijin meninggalkan rusunawa

47
B. SOP kepada Karyawan Pengelola
1. Bantuan kesehatan untuk karyawan dan keluarga inti pegawai
2. Penggantian biaya melahirkan karyawan atau istri pegawai
3. Kerja lembur
4. Ijin, cuti (tahunan, menikah, melahirkan)
5. Pemberian hadiah bagi karyawan yang berprestasi atau yang menikah
6. Bantuan uang duka bagi anggota karyawan inti yang mengalami musibah
7. Bantuan seragam dan alat tulis sekolah untuk anak karyawan
8. Tindakan sangsi kepada karyawan yang melanggar disiplin rusunawa

C. SOP Pelayanan Umum


1. Penggunaan mobil ambulan oleh penghuni dan masyarakat umum (kalau ada)
2. Peminjaman barang inventaris rusunawa (misalnya peralatan olah raga, wireless,
megaphone dan lainnya)

48
D. SOP Penanganan Penghuni Sakit di Rusunawa
1. Penghuni sakit atau teman sekamarnya melapor ke pengelola
2. Pengelola memeriksa kondisi penghuni sakit
3. Jika kondisi penghuni masih dalam batas ringan maka tidak dirujuk ke balai pengobatan
atau rumah sakit terdekat, tapi diberi obat yang sesuai dan tersedia di rusunawa
4. Penggunaan obat sintetik diminimalkan
5. Jika kondisi penghuni sudah cukup serius maka pengelola menghubungi ambulance
untuk membawa penghuni pasien ke balai pengobatan
6. pengelola menyelesaikan administrasi pengobatan atau perawatan serta lapor ke UPTD
atau pengelola. Bila penghuni (lajang) harus rawat inap maka pengelola
bertanggungjawab mengatur jaga pasien dan menghubungi keluarga penghuni.
7. Bagi penghuni sakit berhak mengajukan BPJS kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
8. UPTD atau pengelola mengupayakan bantuan kesehatan dari RSUD bila diperlukan

49
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai