Anda di halaman 1dari 1

PENATAAN

PERMUKIMAN KUMUH DI
MARGAHAYU, BEKASI
PENDAHULUAN
Dalam dimensi waktu penduduk semakin berkembang, padat merayap di Doxiadis menyatakan bahwa permukiman adalah tempat
perkotaan. Hal ini akan mengakibatkan pertambahan kepadatan jumlah manusia hidup dan berkehidupan. Oleh karenanya, suatu
penduduk yang diiringi dengan kebutuhan primer seperti, sandang, pangan, permukiman terdiri atas isi yaitu manusia dan tempat fisik
papan, kesehatan dan pendidikan, termasuk Kota Bekasi. Berdasarkan artikel manusia tinggal yang meliputi elemen alam dan buatan
yang saya baca di web dan data yang saya survey, Dinas Perumahan, Kawasan manusia .Jejaring , baik yang alamiah maupun yang buatan
Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi mencatat, ada sekitar 112 titik yang memfasilitasi berfungsinya suatu permukiman
kawasan kumuh yang ada di Kota Bekasi. Dari keseluruhan mencapai 3.367 .Kecamatan Bekasi Timur adalah salah satu Kecamatan yang
Kepala Keluarga dari keseluruhan 4 RW tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas ada di Kota Bekasi dengan luas 1.349 Ha.Salah satu wilayah
Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi, Dadang Ginanjar dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang
menambahkan, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih kurang, menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama
sehingga perlu dilakukan sosialisasi agar membangkitkan kepedulian pada saat musim hujan.Memiliki jumlah penduduk 131,816
masyarakat.Dalam lingkup pembahasan projek Pengembangan dan Penataan Laki – laki, 127,454 Perempuan, dan Jumlah keduanya
Kawasan Kelurahan Margahayu Sebagai Wilayah yang layak di Kota Bekasi adalah 259,270.
dengan pilot projek KOTAKU Pada Kawasan Margahayu di Kota Bekasi, RW 007 ini sangat padat penduduknya. Dengan luas wilayah
terdapat beberapa sketsa dalam program perencanaan secara 258,679.06 m², RW 007 dihuni kurang lebih oleh 1278
berkelanjutan.Perencanaan fasilitas pendukung dan infrastruktur baru secara Kepala Keluarga.Sistem jaringan drainase yang ada di RW
mikro dan makro akan dilampirkan mengikuti peremajaan kawasan pada site 007 saat ini masih tergolong kurang baik, sistem jaringan
terpilih yang akan dilampirkan melalui perencanaan block plan dan fungsi drainase yang tidak memadai rentan terjadinya pengotoran
elemen bangunan pembentuk site kawasan terpilih. sungai olehmasyarakat.Kebutuhan air bersih di RW 007
menggunakan air PAM yang disuplai oleh PDAM.Kebutuhan
listrik masyarakat RW 007 umumnya diperoleh dari berbagai
sumber, antara lain, sambungan listrik baru/legal dari PLN,
sambungan listrik dari warga sekitar RW 007.
LAND SHARING STRENGHTS ANTROPOS (MANUSIA)
Model land sharing penataan • Letak kawasan memudahkan adanyaRW 007 ini sangat
diatas lahan interaksi sosial yang tinggi diantarapadat penduduknya. Dengan luas wilayah sekitar 258,679.06 m², RW 007 dihuni
dengan tingkat kepemilikan masyarakat penghuni. oleh kurang lebih 2.500 jiwa; dengan kata lain kepadatannya sekitar 700 jiwa per
masyarakat tinggi. • Ketersediaan lahan yang cukuphektare. Penduduk RW 007 kebanyakan berasal dari suku bangsa Sunda dan Betawi
Dalam penataan kembali masyarakat strategis untuk pembangunan /
akan penataan perumahan pada kawasan. NATURE (ALAM)
mendapatkan kembali lahannya WEAKNESSES Masyarakat di riparian sungai masih sangat kurang terhadap kesadaran betapa
dengan luasan • Kurang teraturnya sirkulasi pentingnya menjaga lingkungan yang menjadi dari bagian hidup mereka sehari-hari.
yang sama secara sah dengan kendaraan dan pejalan kaki akibatHal tersebut sangat tergambar pada cara mereka membuang limbah kotoran,
memperhitungkan tidak ada lahan parkir limbah rumah tangga dan
kebutuhan akan kebutuhan • Kurang adanya area terbuka hijau sampah langsung ke dalam aliran sungai sehingga kualitas air sungai menjadi
prasarana umum. • Minimnya lahan membuat luasantercemar
rumah kurang layak untuk ditinggali Tidak hanya itu dampak yang langsung dapat terlihat adalah polusi visual akibat dari
• Tingginya potensi kebakaran penumpukan sampah yang bahkan tidak hanya berasal dari sekitar pulau namun
OPPORTUNITIES juga yg
• Adanya insentif (Anggaran Biaya) dari terbawa dari hulu Sungai di daerah Margahayu itu sendiri.
pemerintah daerah tentang
pembangunan atau penataan ulangNETWORK (JARINGAN)
lahan permukiman. RW 007 dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Lapangan Serbaguna, dan di
• Adanya pelatihan-pelatihan darisebelah timur Terminal Bus Bekasi dan Stasiun Kereta Bekasi Timur
menpera untuk pengembangan SDM
dinas. SHELLS (RUANG)
THREAT Kawasan RW 007 beberapa ada di pinggiran sungai yang tidak tertata dengan baik,
• Adanya potensi penggusuran karena hal ini ditandai dengan banyak bangunan rumah dan fasilitas umum yang
adanya rencana kota untukmerambah badan sungai, hal ini menimbulkan penyempitan sungai dan kawasan
membangun kawasan perdaganganterlihat kumuh.
dan jasa di RW 007. Masyarakat RW 007 menganggap sungai sebagai bagian belakang dari aktivitas
masyarakat sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari seluruh bangunan rumah yang
sebagaian besar tidak menghadap ke sungai melainkan membelakangi sungai.
KONSOLIDASI LAHAN Dengan orientasi bahwa sungai sebagai bagian belakang rumah maka, sungai
Konsolidasi tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan sebagai tempat pembuangan baik itu limbah padat (sampah) maupun limbah cair
kembali penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah agar sesuai (MCK).
dengan RTRW, serta usaha-usaha pengadaan tanah untuk kepentingan
pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas Lingkungan SOCIETY (MASYARAKAT)
hidup/pemeliharaan sumber daya alam, dengan melibatkan partisipasi Berbagai aktivitas dalam rangka mencari nafkah ini pada akhirnya cenderung
masyarakat secara langsung, baik di kawasan perkotaan maupun menutup kepedulian terhadap kondisi lingkungan yang kualitas fisik bangunan
perdesaan. Tujuannya adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara rumah, kualitas sosial dan budaya makin lama makin menurun, serta kurangnya
optimal, melalui peningkatan efisiensi dan produktifitas penggunaan tanah kepedulian terhadap berbagai informasi yang berkaitan dengan kawasan mereka
dengan sasaran untuk mewujudkan suatu tatanan penguasaan dan Kesibukan masyarakat RW 007 terbilang cukup padat. Dari hari Senin hingga Sabtu
penggunaan tanah yang tertib dan teratur, dalam arti untuk mereka bekerja keras yang pada umumnya dilakukan oleh kaum lelaki sebagai
pengembangan kawasan baru maupun pembangunan kawasan kota kepala keluarga
(urban renewal).

JURUSAN ARSITEKTUR TUGAS MATA KULIAH : PERUMAHAN, NAMA : HERNANDO HELMI YUSUF FATTAH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN PERMUKIMAN DAN PERKOTAAN
NIM : 052001800044
UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN AKADEMIS 2020/2021 JUDUL TUGAS : POSTER UAS DOSEN : Ir. MOH. ALI TOPAN, MSP

Anda mungkin juga menyukai