Kelompok 1 - RSPB Waduk Lambo NTT
Kelompok 1 - RSPB Waduk Lambo NTT
KELOMPOK 1
Ketua Kelompok
Evan - 055
Anggota Kelompok
Barda - 034 Anang - 023 Angela P - 053 Angel S - 015 Arum C - 030
Waduk Lambo
Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur
PRA-KONSTRUKSI
Alvita Saffa H - 056
PEMETAAN SOSIAL
Pada saat survei dilaksanakan, muncul permasalahan dimana masyarakat setempat menolak
pembangunan bendungan, hal tersebut dikarenakan beberapa hal diantarnya:
• Masyarakat setempat merasa tidak mendapat informasi terkait rencana pembangunan
• Pendekatan yang kurang tepat sehingga menimbulkan ketersinggungan masyarakat adat
• Hilangnya tempat tinggal, pembangunan waduk akan menenggelamkan seluruh wilayah Dusun
Malopama, Desa Rendubutowe dan kurang lebih akan 71 keluarga yang akan kehilangan tempat
tinggal.
sumber :
Wadu, Lake dan Pita (2021) "Resistensi Masyarakar Adat dalam Pembangunan Waduk Lambo di Desa Rendubutowe Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten
Nagekeo" Jurnal Administrasi Publik, Volume 16. No. 2, April 2021
Alvita Saffa H - 056
PEMETAAN SOSIAL
sumber :
Dodalwa, Maria Christina (2019) " Komunikasi Krisis Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo Studi Kasus: Resistensi Masyarakat Terdampak Terhadap Rencana
Pembangunan Bendungan Lambo"
Hasil survai Land Aquition and Resstlement Action Plan (LARAP)
Amalia Lutvita Nia - 046
SOSIALISASI RENCANA
PEMBANGUNAN
Pemerintah Kabupaten Nagda melakukan Pada 19 Maret 2016 Pemerintah Daerah melakukan
Kajian AMDAL 2002 sosialisasi kepada Kepala Desa dan Masyarakat
Sumber:
Wadu, Lake dan Pita (2021) "Resistensi Masyarakar Adat dalam Pembangunan Waduk Lambo di Desa Rendubutowe Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo" Jurnal Administrasi Publik,
Volume 16. No. 2, April 2021
Amalia Lutvita Nia - 046
INVENTARIS ASET
Hilangnya Sarana dan Prasarana Hilangnya tempat tinggal sebagai basis kultural Hilangnya Lahan Produktif
Berdasarkan analisis hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa sebenarnya pemerintah Daerah Nagekeo sampai saat
dimulai kegiatan pengukuran lahan yang menjadi area pembangunan Waduk Lambo belum mempunyai konsep yang
jelas tentang pergantian untung lahan-lahan masyarakat, relokasi masyarakatnya, bagaimana cara memindahkan
tempat?tempat ritual masyarakat adat, dan kuburan-kuburan nenek moyang masyarakat adat Lambo.
Sumber:
Wadu, Lake dan Pita (2021) "Resistensi Masyarakar Adat dalam Pembangunan Waduk Lambo di Desa Rendubutowe Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo" Jurnal Administrasi Publik,
Volume 16. No. 2, April 2021
Alberto Evan Argya- 055
PEMBEBASAN LAHAN
Kasus Permasalahan
A. Lahan yang digunakan adalah lahan adat yang dimana dalam UU tidak boleh digunakan untuk pembangunan
proyek.
B. Tidak ada FGD antara pemerintah dan warga.
C. Adanya kekeliruan dalam dokumen AMDAL.
[Sumber: Dodalwa, Maria Christina. 2019. Komunikasi Krisis Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo (Kasus
Resistensi Masyarakat Terdampak Terhadap Rencana Pembangunan Bendungan Lambo)]
Alfian Nugraha - 036
FORUM DIALOG
Negosiasi Pemda dan Bupati Bersama Pertemuan di Jakarta Antara Dialog Gubernur NTT Bersama
Rencana Pembangunan Waduk Kementrian PUPR Dengan
Masyarakat Adat Masyarakat Rendu
(2001) Masyarakat Adat Rendu
(2002-2003) (2017)
(2017)
Pada masa konstruksi, terjadi penolakan secara berkelanjutan dari masyarakat Lambo mengingat bahwa
pelaksanaan pembangunan waduk kurang memperhatikan kepentingan masyarakat adat sehingga survei yang
difasilitasi oleh pemerintah pun tidak mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat. Beberapa perwakilan
masyarakat Lambo dalam sosialisasi AMDAL sudah memberikan alternatif solusi, namun menurut pemerintah
alternatif tidak dapat dilaksanakan.
Sumber : Dodalwa, Maria C. 2019. Komunikasi Krisis Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo. UNDIP (diakses
pada tanggal 11 Desember 2022)
Anang Wahyu - 023
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Permasalahan saat proses Pembangunan
KOMUNIKASI
Terjadinya kesalahan komunikasi yang dibangun dari pihak pemerintah, stakeholder dan
masyarakat. Hal tersebut memiliki beberapa faktor :
• Kurangnya inisiasi koordinasi Top-Down antara pihak Pemerintah ke stakeholder
• Kurangnya partisipasi aktif dari pihak masyarakat dimulai pada saat sosialisasi akibat kesibukan
warga tersebut.
• Hal-hal yang tidak sesuai sebenarnya bisa dibicarakan pada saat sosialisasi, namun karena
kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat menimbulkan kesalahpahaman
Hasil : Komunikasi yang dibangun pada saat sosialisasi menimbulkan kesalahpahaman maksud
pembangunan waduk tersebut. Hal tersebut memberikan timbal balik berupa penolakan dari
masyarakat.
Agung Nur Faiz - 002
PENDAMPINDAN DAN FASILITASI
Faktor :
• Penolakan ini terjadi dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat adat
rendubutowe dalam pembangunan waduk sosialisasi hanya dilakukan sekali saja
• Pendekatan kepada masyarakat yang kurang tepat (pendekatan secara budaya)
• Hilangnyatempat tinggal (rumah, tempat ritual)
• Hilangnya lahan produktif (Sawah, ladang, kebun)
Konklusi : Tidak ada pendamping dan fasilitasi yang disediakan oleh stakeholder
PASCA-
KONSTRUKSI
Amma Dwiqi A Barda - 034
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Pada masa pasca konstruksi, koordinasi antar pemangku kepentingan yang terlibat harus selalu dijaga agar kegiatan yang
dilakukan tidak kehilangan arah dan tujuan. Koordinasi antar pemangku kepentingan pada masa pasca konstruksi antara lain
meliputi ruang lingkup penilaian dan pemantauan kegiatan pemberdayaan agar kekurangan dapat segera diatasi dan
diperbaiki. Hal ini tentunya sebagai upaya untuk menghindari timbulnya konflik dan masuknya unsur-unsur yang
menghambat pembangunan.
PEMANGKU KEPENTINGAN PERAN
Tokoh Masyarakat Menjadi fasilitator, komunikator, dan mediator antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Organisasi Daerah/LSM Sebagai pemberi masukan/kritik terkait pengelolaan dan operasional waduk kepada pemangku kepentingan utama
Membantu pemberdayaan masyarakat yang terkena dampak operasional waduk
Memfasilitasi pembentukan forum dialog antara pemangku kepentingan khususnya masyarakat dengan
pemerintah
Pemerintah Kabupaten Nagakeo Melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap aktivitas operasional waduk dan pemberdayaan masyarakat sekitar
Mengeluarkan kebijakan terkait aktivitas operasional waduk dan sebagainya
Arum Camelia - 030
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Karena pembangunan waduk ini belum berjalan, maka kegiatan pemberdayaan masyarakat pasca kontruksi
belum dapat dilakukan. Namun ada beberapa saran kegiatan yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:
• Memberikan pelatihan keterampilan baru. Hal ini dapat dilakukan jika setelah pembangunan terdapat
lapangan pekerjaan baru. Maka pelatihan keterampilan ini dapat dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat sehingga tetap bisa prdouktif dengan lahan atau tempat baru
• Pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang ada. Kedepannya jika terdapat kejaidain serupa,,
pemerintah maupun stakeholder terkait mampu melibatkan masyarakat dalam setiap proses yang ada
Angela Putri - 053
PENDAMPINGAN DAN FASILITASI