150510150268
SPB – Kelas E
z
Analisis dan Pengembangan SPB
berbasis agroekosistem
Nama Petani: Bpk. Opan / 35 tahun
Ketinggian > 800 mdpl 750 mdpl 700 mdpl 650 mdpl 600 mdpl
Semak, Alang-alang, Padi, Jagung, Padi, Kolam,
Hutan campuran,
Vegetasi Kayu-kayuan, Kopi
Bambu, Kelapa, Kelapa, Kopi, Kelapa, Pemukiman
Jagung Buah-buahan Cengkeh
Pangan Pangan
Kayu Pangan
Pemanfaatan pendapatan
pendapatan, pendapatan,
pendapatan
Pemukiman
Tempat tinggal Tempat tinggal
Modal,
Lahan kritis, Pengairan, Pengairan belum Pemanfaatan
Masalah Pengambilan kayu
Produktivitas ada irigasi
Alsintan,
pekarangan
produktivitas
1. Produksi : Singkong, jagung, ubi, dan kacang tanah
- Apakah hasil pelatihan tersebut diterapkan? : Tidak, karena berbeda komoditas yang diupayakan
9. Sumber pengetahuan petani
- Pengolahan lahan - Jenis olah tanah (minimum tillage) dengan cara dicangkul untuk menggemburkan tanah
- Cara pengolahan (manual)
250 kg X @2500 = Rp. 625.000,00
c. Tenaga kerja pemupukan :
3 orang (6 HOK)
3 X 6 X @50.000 = Rp. 900.000,00
- Pengairan : Tadah hujan
a. Tenaga pemeliharaan saluran : 4 orang (3 HOK)
4 X 3 X @50.000 = Rp. 600.000,00
- Pemeliharaanz : Penyiangan gulma & Pengendalian HPT
a. Pestisida antrakol
: 8 botol X @80.000 = Rp. 640.000,00
b. Tenaga kerja : 3 orang (4 HOK)
3 X 4 X @50.000 = Rp. 600.000,00
- Panen
a. Tenaga kerja : 10 orang (1 HOK)
10 X 1 X @50.000 = Rp. 500.000,00
- Pengelolaan pasca panen : 3 orang (1 HOK)
3 X 1 X @50.000 = Rp. 150.000,00
- Permodalan : Dana sendiri
a. Modal usaha tani : ±Rp. 5.915.000,00
- Biaya sewa lahan (kalau ada) : -
- Penjualan hasil produksi :
a. Jagung : 4000 kg X @1.500 = Rp. 6.000.000,00/musim
b. Singkong : 6000 kg X @2.000 = Rp. 12.000.000,00/musim
- Pendapatan : Rp. 18.000.000,00
- Analisis Usaha Tani : Biaya produksi = ±Rp. 5.915.000,00
Hasil panen = ±Rp.18.000.000,00
Keuntungan = hasil panen – biaya produksi
= 18.000.000,00 – 5.915.000,00
= Rp. 12.085.000,00
B/C Ratio = keuntungan/biaya produksi
= 12.085.000/5.915.000
= 2,043
z
Kelebihan serta kekurangan sistem pertanian
yang dijalankan oleh Bpk. Opan
Kelebihan:
Melakukan sistem rotasi dengan kacang tanah, dan ubi dapat memperkecil resiko serangan HPT
Kekurangan
Kurangnya pengetahuan mengenai prospek sistem LEISA serta tidak adanya integrasi menuju
sistem LEISA
Penggunaan bahan kimia masih ditemukan, walaupun sudah memanfaatkan bahan-bahan organic
Berdasarkan hasil wawancara bersama Pak Opan, beliau belum maksimal menerapkan
sistem LEISA. Hal ini disebabkan karena pengetahuan Pak Opan mengenai sistem pertanian
LEISA yang masih sangat minim. Dapat dilihat ketergantungan Pak Opan akan input berbahan
kimia sintetik yang masih tinggi dan tidak memaksimalkan potensi Agroekosistem yang tersedia.
Potensi penggunaan LEISA pada lahan tersebut sangat besar. Hal ini dikarenakan
banyaknya agroekosistem yang ada disana yang dapat dimanfaatkan sebagai input pertanian
secara alami seperti banyaknya pohon pisang yang dapat dimanfaatkan bagian bonggol pisang
sebagai MOL, pembuatan pestisida nabati, dan pemanfaatan kompos dari hewan ternak seperti
ayam dan kambing. Selain itu, pengaplikasian sistem tanam rotasi tanaman atau tumpang sari
dapat dilakukan dilahan tersebut.
z
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mencapai pertanian berkelanjutan
Petani seharusnya dapat lebih memanfaatkan penggunaan bahan
organik/pupuk organic dalam perlakuan pemupukan untuk
mengurangi dampak negativ dari residu yang dihasilkan akibat
penggunaan pupuk kimia sintetis.