Anda di halaman 1dari 8

KOLOKIUM

“SISTEM PERTANIAN TERPADU MELALUI INTEGRASI TERNAK


DAN TANAMAN (RUMPUT GAJAH MINI DAN PISANG) ”

OLEH

ERNI DAMAYANTI
P012181001

SISTEM-SISTEM PERTANIAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Judul: Sistem Pertanian Terpadu Melalui Integrasi Ternak Dan Tanaman

(Rumput Gajah Mini Dan Pisang)

Pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi

energi sehingga dapat di panen secara seimbang. Pertanian melibatkan mahluk

hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan

itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Dengan pertanian terpadu

ada pengikatan bahan organik di dalam tanah dan penyerapan karbon lebih rendah

dibandingkan pertanian konvensional yang memakai pupuk nitrogen dan

sebagainya. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan

efisien, maka sebaiknya produksi usahatani terpadu berada dalam suatu kawasan.

Pada kawasan tersebut sebaiknya terdapat sektor produksi tanaman, peternakan

maupn perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan

tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak

akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh komponen lainnya

(Hastuty, 2013).

Salah satu sistem pertanian terpadu yang dapat dilakukan adalah integrasi

antara ternak sapi potong dan tanaman. Ternak sapi merupakan ternak ruminansia

yang dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian dan perkebunan. Ternak

ruminansia ini disebut sebagai industri biologis karena mampu menfaatkan bahan

yang tidak bernilai menjadi energy untuk mengasilkan daging dan susu. Pisang

merupakan tanaman buah yang menghasilkan limbah berupa batang, daun, kulit

pisang dan bonggol. Semua limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan

bagi ternak sapi, sehingga integrasi antara sapi dan pisang dapat mendatangkan

keuntungan. Dilahan pertanaman pisang dapat pula ditanami rumput gajah yang
dapt gunakan sebagai sumber hijuan bagi ternak sapi. Potensi sapi potong

terutama sapi bali sangat besar terdapat di Sulawesi selatan.

Sulawesi selatan memiliki peran penting dalam pemenuhan daging dalam

negeri melalui pengembangan sapi potong khususnya sapi bali. Sulawesi selatan

terdapat beberapa daerah yang cukup potensial untuk pengembangan sapi bali

salah satunya adalah kecamatan sibulue kabupaten bone. Di kecamatan tersebut

memiliki tanaman pertanian dan perkebunan berupa padi, jagung, kacang tanah

ubi jalar, pisang dan lain-lain. Tanaman pisang merupakan tanaman yang dapat

ersedia di sepanjang tahun. Pisang dapat ditanam dengan rumput gajah sehingga

memiliki potensi untuk dilakukan pertanian yang berintegrasi. Limbah dari

tanaman pisang dapat dijadikan sebagai pakan tambahan bagi ternak sapi bali.

Rumusan Masalah:

Peternak sapi potong dihadapkan pada kondisi sulit berkaitan dengan

ketersediaan hijauan pakan ternak yang semakin minim. Ternak ruminansia

semakin hari semakin kekurangan suplai pakan hijauan, bahkan kehilangan

padang penggembalaan (pasture). Selain itu kotoran ternak yang dihasilkan belum

termanfaatkan dan belum terjual. Kotoran ternak belum diolah menjadi kompos

dan belum digunakan secaraoptimal untuk meningkatkan produktivitas lahan.

Permasalahan yang lain adalah pisang yang terdapat dikebun masyarakat belum di

lakukan pemupukan sehingga hasilnya produksi tidak maksimal. Selain itu limbah

dari pakan pisang belum dimanaat oleh masyarakat peternak.

1. Bagaimana pengaruh pemberian rumput gajah mini dan limbah pisang

terhadap pertambahan bobot badan ternak sapi bali?


2. Bagiamana pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas

pisang kepok?

3. Bagiamana pengaruh penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan

produktivitas rumput gajah mini?

4. Bagiamana analis pendapatan oleh peternak yang melakukan pola integrasi

tersebut?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adaah untuk mengetahui pengaruh pemberian rumput gajah

mini dan limbah pisang terhadap pertambahan bobot badan ternak sapi bali,

mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas

rumput gajah mini dan pisang kapok, serta analis pendapatan oleh peternak yang

melakukan pola integrasi tersebut?

Kerangka Berpikir

1. Pola pertanian terpadu yaitu merupakan suatu pola yang mengintegrasikan

beberapa unik usaha di bidang pertanian yang dikelola secara terpadu, berorientasi

ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efesiensi dan

produktifitas yang tinggi.

2. Sistem pertanian terpadu (IntegratedFarming System) didefenisikan sebagai

penggabungan semua komponen pertanian dalam suatu sistem usaha pertanian

yang terpadu. Pada sistem ini mengedepankan ekonomi yang berbasis teknologi

ramah lingkungan dan optimalisasi semua sumber energi yang dihasilkan.

3. Usaha tani terpadu yaitu suatu kegiatan di bidang pertanian yang direncanakan

sesuai dengan kondisi wilayah dan keluarga tani yang bersangkutan, dengan
mengupayakan adanya hubungan yang saling menunjang, dari beberapa komoditi

yang diusahakan, sehingga dapat dicapai hasil usaha tani yang optimal.

4. Ternak sapi bali merupakan salah satu plasma nutfah asli Indonesia yang

berfungsi sebagai ternak potong sehingga memiliki peran penting dalam

pemenuhan daging. Sapi bali dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian dan

perkebunan dalam jumlah cukup besar.

5. Rumput gajah merupakan salah satu jenis pakan yang disukai oleh ternak sapid

an mampu bertahan di musim kemarau.

6. Tanaman pisang adalah tanaman yang dapat tersedia sepanjang tahun. Limbah

pisang dapat dijadikan sebagai pakan ternak


Pertanian Terpadu

Integrasi Ternak dengan


Tanaman

Sapi bali Tanaman (pisang dan


rumput gajah)

Pisang, Rumput gajah


Sapi Limbah limbah

Pasar Pupuk Pasar (Produk


kompos Pakan ternak
olahan )

Diberikan ke tanaman Diberikan ke


pisang dan rumput ternak sapi
gajah

Produktivitas dan
pertumbuhan pisang Pertambahan bobot
dan rumput gajah badan

Rumah tangga

Gambar 1. Kerangak pikir integrasi ternak sapid an tanaman (rumpur gajah dan
pisang)
Metodologi Penelitian

Waktu dan Tempat : akan dilaksanakan pada tahun 2019 di lahan kebun pisang

dan kandang ternak sapi di desa Letta Tanah kecamatan sibulue Kabupaten Bone

Materi penelitian

Alat : sekop, cangkul, sabit, ember

Bahan: ternak sapi, rumput gajah, pisang, pupuk kompos.

Motode penelitian:

Pembuatan pupuk kadang

Kotoran sapi Pencampuran


bercampur urin 80 %, (Kotoran sapi, kapur, abu
Kapur pertanian :2 % dapur dan sekam)
Abu gosok: 10 %
Sekam:8 %
Efektif
mikroorganisme: 0,025
% Di Jemur selama 1 hari

di sisir dan di tambahkan


mikroorganisme
(diamkan 7 hari)

Pembalikan tumpukan
(dilakukan setiap 7 hari)

Pupuk kompos
(28 hari)

Gambar 2. Pembuatan Pupuk Kompos


Ternak sapi
Jumlah ternak yang digunakan adalah 8 ekor yang tertiri dari 4 ekor
jantan dan 4 ekor betina dengan perlakuan
1. Ternak sapi di beri pakan rumput gajah
2. Ternak sapi di pakan rumput gajah dan limbah pisang
Tanaman rumput gajah
Ditanaman di lahan antara tanaman pisang dengan perlakuan
1. Tanpa menggunakan pupuk kompos
2. Menggunakan pupuk kompos
Tanaman pisang
Tanaman pisang sudah tersedia ada di berikan perlakuan
1. Tanpa pemberian pupuk kompos
2. Pemberian pupuk kompos
Parameter Yang Di Ukur
1. Pertambahan bobot badan ternak sapi
Pertambahan bobot badan di hitung selama pemberian pakan 4 minggu.
Penimbangan dilakukan diawal dan diakhir
Bobot hidup (jantan)=( P×L)/11045
Bobot hidup (betina)=( P×L)/11050

2. Pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah


Rumput gajah yang telah di panen pada umur 40 hari dan timbang jumlah
produktivitasnya
3. Pertumbuhan dan produktivitas pisang
Pisang di lihat jumlah anakan dan lingkaran batang yang tumbuh setelah
pemerian pupuk kompos selama 1 bulan.
4. Pendapatan peternak
Pendapatan peternak dihitung dari biaya yang digunakan selama proses
integrasi dan jumlah penerimaan yang di terima.

Anda mungkin juga menyukai