LINTAS
DISUSUN OLEH :
ALDI SOLEH PANDAWA 170200578
ABIYYU DAFFA 170200588
REFDI OKTORA MELIALA 170200417
PENGERTIAN
Pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan tilang merupakan
kasus dalam ruang lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU Nomor 14
Tahun. Hukum pidana mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-
undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang
melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam
undang-undang pidana.
BENTUK PELANGGARAN
Merupakan suatu perbuatan yang berwujud aktif atau pasif yang dapat
mengakibatkan timbulnya suatu hal atau suatu keadaan yang dilarang
oleh hukum
Akibat dari perbuatan tersebut bersifat melawan hukum
Adanya suatu keadaan dimana menyertai terjadinya kelakuan dan
akibat yang dilarang oleh hukum.
DAMPAK AKIBAT MELANGGAR
LALU LINTAS
1.) Tingginya angka kecelakaan lalu lintas baik pada persimpangan lampu lalu lintas
maupun pada jalan raya;
2.) Keselamatan para pengendara dan para pejalan kaki menjadi terancam;
3.) Kemacetan lalu lintas akibat dari masyarakat yang enggan untuk berjalan kaki
atau memanfaatkan sepeda ontel;
4.) Kebiasaan melanggar peraturan lalu lintas yang biasa kemudian menjadi budaya
melanggar peraturan.
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
LALU LINTAS
Minimnya pengetahuan mengenai,peraturan,marka dan rambu lalu lintas
Tidak semua pengemudi kendaraan paham dan mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas, arti
dari marka, dan rambu-rambu lalu lintas. Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran untuk
mencari tahu arti dari marka dan rambu-rambu lalu lintas ditambah pada saat ujian memperoleh
SIM, mereka lebih senang mendapatkan SIM dengan instan daripada mengikuti seluruh prosedur.
Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang tuanya sendiri.
Kondisi ini sangatlah ironi bila seorang anak kelak mencontoh orang tuanya, bila orang tuanya
sering melanggar peraturan, kemungkinan besar anak itu juga melanggar.
Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi. Ini juga menjadi kebiasaan
kebanyakan orang indonesia. Kita ambil contoh, seorang pengemudi tidak akan melanggar lalu
lintas ketika ada polisi yang sedang mengatur arus lalu lintas di simpang jalan atau ada polisi
yang sedang jaga di pos dekat simpang tersebut. Namun bila tidak ada polisi, dia bisa langsung
tancap gas.
UPAYA PEMERINTAH DALAM
MENGATASI KECELAKAAN LALU
LINTAS
Pertama-tama penegak hukum harus dapat menjaga kewibawaannya untuk
kepentingan profesinya. Di lain pihak dia harus mempunyai kepercayaan pada
dirinya sendiri untuk mengambil keputusan yang bijaksana, sehingga
menghasilkan keadilan. Semenjak calon pengemudi menjalani ujian untuk
memperoleh surat izin mengemudi harus dipertimbangkan hal-hal yang
menyangkut tingkat kecerdasan pengemudi, kemampuan untuk mengambil
keputusan dengan cepat, aspek fisik pengemudi/calon pengemudi.
TERIMAKASIH