Anda di halaman 1dari 18

NEGARA KESATUAN

REPUBLIK INDONESIA Nur Gunariaty,


B.Sc (hons)

(NKRI)
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
 Negara Kesatuan adalah negara berdaulat yang
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana
pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan
subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan
yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.

 NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)


adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem
desentralisasi, dimana pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
NKRI SEBELUM KEMERDEKAAN
 Kerajaan Sriwijaya (Abad VII – XIV)
- Lokasi: Palembang
 Wilayah Kekuasaan: Jawa Barat
dan Semenanjung Melayu
 Kerajaan Majapahit (Abad XIII – XV / 1293 – 1500)
 Lokasi: Mojokerto
 Wilayah Kekuasaan: Sumatera,
Semenanjung Malaya, Kalimantan,
Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara,
Maluku, Papua, Tumasik (Singapura)
dan sebagian kepulauan Filipina
SUMPAH PALAPA (MAJAPAHIT)
 KEBERHASILAN MAHAPATIH GADJA MADA (1360-an)
MENYATUKAN INDONESIA BERAWAL DARI SUMPAH PALAPA

“([Dia] Gajah Mada Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit


tidak akan melepaskan puasa. Gajah Mada berucap: "Jika telah
mengalahkan Nusantara, [baru] saya akan melepaskan puasa
(tidak lagi berpuasa). Jika telah mengalahkan Gurun, Seram,
Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, [baru] saya akan melepaskan puasa).”
NKRI SEBELUM KEMERDEKAAN

“Kita hanya dua kali mengalami nationale staat,


yaitu di jaman Sriwijaya dan di jaman Majapahit.
Nationale Staat hanya Indonesia seluruhnya, yang
telah berdiri di jaman Sriwijaya dan Majapahit dan
yang kini pula kita harus dirikan bersama-sama. ”
(Pidato Bung Karno, 1 Juni 1945)
MASA PENJAJAHAN

Portugis Belanda Inggris


(1509-1595) (1602-1942) (1811-1816)

Spanyol Perancis Jepang


(1521-1692) (1806-1811) (1942-1945)
NAMA INDONESIA
 Masa Kerajaan Majapahit : NUSANTARA
 Masa Penjajahan Belanda: HINDIA BELANDA
 Geroge Windsor Earl (Etnolog Inggris, 1850) : INDUNESIANS
 Adolf Bastian (Universitas Berlin, 1884-1894):
Mempopulerkan nama Indonesia lewat buku Indonesien Oder
Die Inseln Des Malayischen Arcipels
 Nama Indonesia kemudian sejak 1900 lebih umum digunakan
golongan nasional.
 Ki Hajar Dewantara (1913): mendirikan kantor beritadi
Belanda dengan nama Indonesa Pers-Bureau
NKRI SETELAH KEMERDEKAAN
 Sidang I BPUPKI merupakan awal keputusan atas Bentuk
Negara Kesatuan

 1946, Belanda datang kembali, yang kemudian berhasil


menguasai Jakarta sehingga ibukota dipindahkan ke
Yogyakarta.

 Belanda lalu .invansi yang kedua dan menyerang


Yogyakarta, dan menangkap Soekarno- Hatta
 Sesungguhnya, sebelum Soekarno dan Hatta menyerah,
mereka sempat mengetik dua buah kawat:
Pertama, memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Mr.
Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan
darurat di Sumatra.
Kedua, jika ikhtiar Sjafruddin gagal, maka mandat diberikan
kepada Mr. A.A.Maramis untuk mendirikan pemerintah dalam
pengasingan di New Delhi, India. 
KMB (23 Agustus 1949) kemudian menghasilkan
keputusan, Republik Indonesia Serikat (RIS),
sehingga PDRI dibubarkan.
Mosi Integral Natsir (3 April 1950) yang mendorong
kembalinya bentuk negara kesatuan
17 Agusus 1950, Kembalinya bentuk Negara
Kesatuan dan penetapan UUDS 1950
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kemudian menjadi titik
kembalinya UUD 45
PEMERINTAHAN INDONESIA

Bentuk Pemerintahan : Republik (Konstitusional)


Desentralisasi
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Lembaga Negara :
Legislatif (Lembaga legislatif punya tugas untuk merumuskan Undang-
Undang Dasar). MPR, DPR,DPD.
Eksekutif (Lembaga eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan
pemerintahan. Lembaga ini bertugas menjalankan pemerintahan dan
pembangunan sesuai undang-undang). Presiden, Wapres, Kementerian,
Lembaga setingkat Kementerian.
Yudikatif (Lembaga yudikatif punya tugas untuk menyelenggarakan
peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan). MK, MA, KY
OTONOMI DAERAH

 Otonomi daerah untuk pertama kalinya mulai diberlakukan di


Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah
 Otonomi daerah adalah suatu bentuk hak dan wewenang
berikut kewajiban dari sebuah daerah untuk dapat mengatur
serta mengurus urusan daerah sendiri berdasaran peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
ASAS OTONOMI DAERAH
 Asas Desentralisasi . Asas ini bermakna adanya penyerahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah-daerah otonomi
berdasarkan struktur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 Asas Dekonsentrasi . Asas ini bermakna adanya pelimpahan
wewenang dari pemerintah pusat kepadagubernur sebagai
representasinya di tingkat daerah.
 Asas Tugas Pembantuan . Asas ini bermakna bahwa terdapat
sebuah penugasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada
suatu daerah otonomi dan oleh kepala daerah kepada kepala
desa dalam rangka melaksanakan tugas tertentu yang disertai
adanya ketentuan tentang pembiayaan, sarana, dan prasarana,
serta sumber daya manusia.
DEKLARASI JUANDA

Berkaitan d engan w ilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957


pemerintah Indo nesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu
menyat akan:

“ Bah wa segala pera ir an di sekitar, di a ntar a, d an yan g m enghubu ngkan pulau-


pula u yang terma suk da la m da ratan Republik Indonesia, den gan tid ak
mem and ang lua s atau 167 lebarnya, ad ala h bagia n yang wajar dari wilayah
dar ata n Neg ara Repu blik Indonesia d an den gan demik ian m eru pa kan bagian
dar ipad a p er airan pedalam an ata u perairan nasional yan g bera da di bawah
ke daulatan Nega ra Rep ublik I ndonesia. Penentuan bata s laut 1 2 mil ya ng
diukur dari gar is- garis yang m enghubungkan titik terluar pada pulau-p ulau
Nega ra Republik Indonesia akan diten tukan d en gan Und ang-unda ng. ”
Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional
mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil
laut terhitung dari garis pantai pasang surut terendah.
Deklarasi Juanda menegaskan bahwa Indonesia
merupakan satu kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan
lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Prinsip ini kemudian ditegaskan melalui
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.
 Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut, Indonesia menganut
konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara ( archipelagic
state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut
PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of
the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun
1982. Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut
dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak
itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara
kepulauan.

 Berkat pandangan visioner dalam Deklarasi Djuanda tersebut,


bangsa Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas
2.000.000 km2, termasuk sumber daya alam yang dikandungnya.
KONSEP INDONESIA SEBAGAI NEGARA
KESATUAN DALAM UUD 45
Pasal 1 ayat (1) UUD 45
“Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.”
 Pasal 18 ayat (1)
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.”
 Pasal 18B ayat (2)
“Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”
 Pasal 25A
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang.”
 Pasal 37 ayat (5)
”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan”
Pembukaan UUD 45 alinea ke 4

Anda mungkin juga menyukai