Anda di halaman 1dari 43

NILAI PEMUSATAN

NILAI PENYEBARAN
NILAI PEMUSATAN
Central tendency
Nilai representatif dr seklp nilai hsl
observasi
Nilai yg berkecendrungan di tengah
Utk mendpt gambaran umum dr suatu
pengamatan
Meliputi :
a. Mean (rata-rata hitung)
b. Median (nilai posisi tengah)
c. Modus (nilai dg frek terbanyak)
MEAN
Rata – rata hitung
Pada populasi : µ (miu), pada sampel : 
(x bar)
Jumlah semua nilai hsl pengamatan (x)
dibagi dg banyaknya pengamatan (n)
Sifat :
- mempertimbangkan semua nilai pengamatan
- hanya utk data kuantitatif
- dipengaruhi nilai ekstrim (besar at kecil)
MEAN
Rumus mean

- Data Tunggal :

 = x1 + x2 + x3 + …..
n
atau  : mean
x1 : nilai pengamatan ke-1
x2 : nilai pengamatan ke-2
=x x : jml nilai tiap pengamatan
n : jml pengamatan
n
MEAN
Rumus mean

- Data Berkelompok :

=  fx
n
atau
 : mean
fx : jml nilai pengamatan
 =  f.tt f.tt : jml nilai pengamatan
n n : jml pengamatan
Contoh 1 :
berat badan (kg) :

65, 66, 55, 70, 67, 53, 61, 64, 75 dan 50

Mean ?

c= 620 = 62 kg
10
Contoh 2 :
x f tt f.tt
41 – 45 2 43 86
46 – 50 5 48 240
51 – 55 10 53 530
56 – 60 15 58 870
61 - 65 13 63 819
45 8545

= 8545 = 56,6 Kg
45
MEDIAN

Nilai pengamatan yg terletak ditengah stl


data diarray
Sifat :
- mudah dihitung dan dimengerti
- dipengaruhi oleh jumlah pengamatan
- tdk dipengaruhi oleh nilai pengamatan
MEDIAN
Rumus median

Data Tunggal :

- nilai pengamatan di array


- jml pengamatan = n dan n = angka ganjil :
(n + 1)/2
- bila n = angka genap
antara ½ n dg ½ n + 1
MEDIAN
Data Berkelompok :
tentukan kelas median, penentuan dg bantuan
frek kumulatif
Nilai median dihitung :
Me = Bb + p (n/2 – F)
f
Me : median
Bb : batas bawah kls median
p : panjang kelas (interval)
n : jumlah data
F : jumlah semua nilai sblm kelas median
f : jumlah kelas median
Contoh 1 :

Data berat badan :


57, 55, 56, 49, 47

Dit. Median ?

Array : 47, 49, 55, 56, 57


n = 5, posisi median = (5 + 1)/2 = 3
Nilai pengamatan ke- 3 = 55
Jadi nilai median = 55
Contoh 2 :

Data berat badan :


57, 55, 56, 49
Dit. Median ?

Array : 49, 55, 56, 57


n = 4, posisi median = antara 4/2=2 & (4/2) + 1=3
Nilai pengamatan ke- 2 (55) dan ke- 3 (56)
Jadi nilai median = (55 + 56)/2 = 55,5 Kg
Contoh 3 :
x f f kum

41 – 45 2 2
46 – 50 5 7
51 – 55 10 17
56 – 60 15 32
61 - 65 13 45
45

Posisi me = (45+1)/2 = 23 = kelas 56 – 60


Bb = 55,5
p =5
F = 17
f = 15
Me = 55,5 + 5 x (23-17)/15 = 57,5 Kg
MODUS

Nilai yg paling sering muncul


Nilai yg frekwensinya terbanyak
Sifat :
- digunakan pd data kualitatif dan kuantitatif
- dpt unimodus, bimodus, multimodus
MODUS
Data Tunggal : nilai pengamatan yg sering muncul

Data Berkelompok :
tentukan kelas modus = cari kelas dg frekwensi tertinggi
Nilai modus dihitung :
Mo = Bb + p ( b1 )
(b1 + b2)
Mo : modus
Bb : batas bawah kls modus
p : panjang kelas (interval)
b1 : frekwensi kls modus – frekwensi sbl kls modus
b2 : frekwensi kls modus – frekwensi ssd kls modus
Contoh 1 :

Data berat badan :


57, 55, 55, 56, 56, 56, 49, 47
Mo = 56

Data berat badan :


57, 55, 55, 56, 56, 49, 47
Mo = 2 modus (55 & 56)
Contoh 3 :
x f

41 – 45 2
46 – 50 5
51 – 55 10
56 – 60 15
61 - 65 13
45

Posisi mo = 15 = kelas 56 – 60
Bb = 55,5
p =5
b1 = 15 – 10 = 5
b2 = 15 – 13 = 2
Mo = 55,5 + 5 x (5/5+2) = 59,1 Kg
Hub Mean, Median dan Modus

1. Kurva simetris : mean = median = modus


2. Kurva miring kanan : modus kekiri, mean
kekanan, median ditengah
3. Kurva miring kiri : modus kekanan, mean kekiri,
median ditengah
UKURAN DISPERSI
(PENYEBARAN DATA)
Dengan mengetahui nilai rata-rata saja,
informasi yang didapat kadang-kadang bisa
salah interpretasi.
Misalnya, dari dua kelompok data diketahui
rata-ratanya sama, kalau hanya dari informasi
ini kita sudah menyatakan bahwa dua
kelompok ini sama, mungkin saja kita bisa
salah kalau tidak diketahui bagaimana
bervariasinya data di dalam kelompok
masing-masing
Contoh :

A = 60, 65, 60, 55 → Mean = 60


B = 85, 55, 50, 50 → Mean = 60

Walau kedua mean sama, namun B lebih


bervariasi
Mengapa dispersi penting ?
Didapat info tambahan ttg
penyimpangan yg terjadi pada suatu
distribusi data.
Dapat menilai ketepatan nilai tengah
dalam mewakili distribusinya.
Untuk analisis melalui perhitungan
statistik yang lebih mendalam
Nilai dispersi / nilai variasi
Adalah nilai yang menunjukkan
bagaimana bervariasinya data di dalam
kelompok data itu terhadap nilai rata-
ratanya.
Jadi, semakin besar nilai variasi maka
semakin bervariasi pula data tersebut.
Mengapa terjadi variasi ?
Variasi merupakan peristiwa alamiah  dapat
terjadi pada semua kejadian
Misal :
1) beberapa orang analis mengukur leukosit
seseorang (hasil berbeda2), perbedaan
disebabkan variasi antar individu  variasi
eksterna
2) leukosit seseorang diukur oleh analis
berkali2 pada waktu berbeda (hasilnya
berbeda2), variasi disebabkan adanya variasi
intra-individu  variasi interna
Ukuran variasi / dispersi, al :
A. Dispersi absolut :
Rentang (range),
Kuartil,
Desil,
Persentil,
Deviasi rata-rata (mean deviation),
Deviasi standar (standar deviation), dan
Varians
B. Dispersi relatif berupa koefisien variasi
1. RENTANG (Range)
Ukuran dispersi paling sederhana
Range adalah :
selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil
dari data yang telah disusun berurutan
Contoh Range:
BB 5 orang dewasa 48,52,56,62,dan 67 kg
Range adalah 67 – 48 = 17 kg
Tabel Distribusi berat badan mahasiswa
Berat badan
Kelompok 1 Kelompok 2
40 40
43 39
49 40
60 40
60 43
64 45
65 50
65 52
66 55
70 70

Jumlah 582 474


Range 30 30
Rata-rata 58,2 47,4
Tabel Distribusi nilai ujian

Nilai ujian
Kelompok 1 Kelompok 2
40 10
45 25
50 55
55 70
60 90

Jumlah 250 250


Rata-rata 50 50
Range 20 80
Interpretasi tabel nilai ujian
Dilihat nilai rata2, kedua kelompok
seolah-olah punya nilai sama
Namun, range keduanya ternyata
berbeda
Kesimpulan :
- kelompok 1 punya kepandaian merata
- kepandaian kelompok 2 sangat
bevariasi
2. RATA-RATA DEVIASI
Rata-rata Deviasi (Mean deviation= Md)
adalah rata-rata dari seluruh perbedaan
pengamatan dibagi banyaknya
pengamatan.
Untuk itu diambil nilai mutlak.
Rumus: Md = Σ [ x – x ]
n
Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB
x1 55
x2 57
x3 59
x4 65
x 59

Nilai Mean Deviasi ?


Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x
x1 55 -4
x2 57 -2
x3 59 0
x4 65 +6
x 59 0

Nilai Mean Deviasi ?


Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x lx–xl
x1 55 -4 4
x2 57 -2 2
x3 59 0 0
x4 65 +6 6
x 59 0 12

Maka nilai Mean Deviasi = 12/4 = 3


VARIANS

Jumlah seluruh selisih nilai pengamatan dg


mean dipangkat 2 dibagi jumlah pengamatan
Rumus :
 l x - x l²
n-1
Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x lx–xl
x1 55 -4 4
x2 57 -2 2
x3 59 0 0
x4 65 +6 6
x 59 0 12

Nilai Varian ?
Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x l x – x l l x – x l²
x1 55 -4 4 16
x2 57 -2 2 4
x3 59 0 0 0
x4 65 +6 6 36
x 59 0 12 56

Maka nilai Varian = 56/3 = 18,67


4. STANDAR DEVIASI
Standar deviasi = simpangan baku
Yaitu suatu nilai yang menunjukkan tingkat
variasi suatu kelompok data
Jika simpangan baku di kuadratkan disebut
varians
Simpangan baku untuk data sampel  “S”,
varians  S2
Simpangan baku untuk data populasi  “σ”
(tho), varians  σ2
STANDAR DEVIASI

Akar varian
Rumus :
√  l x - x l²
n-1
Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x l x – x l l x – x l²
x1 55 -4 4 16
x2 57 -2 2 4
x3 59 0 0 0
x4 65 +6 6 36
x 59 0 12 56

Varian = 56/3 = 18,67


Maka Standar Deviasi = √18,67 = 4,3 Kg
KOEFISIEN VARIAN

Perbandingan SD terhadap mean dalam %


Untuk mengukur perbedaan besar
keragaman antara dua nilai dengan skala
berbeda
Rumus :
SD x 100%
x
Contoh :
Berat badan : 55, 57, 59, 65

BB x-x l x – x l l x – x l²
x1 55 -4 4 16
x2 57 -2 2 4
x3 59 0 0 0
x4 65 +6 6 36
x 59 0 12 56
Standar Deviasi = √56/3 = √18,67 = 4,3 Kg
Jadi Koefisien Varian = 4,3/59 x 100% = 7,3 %
LATIHAN
1. Lama hari dirawat 5 pasien dengan
penyakit jantung :
x1 = 5 hari
x2 = 7 hari
x3 = 10 hari
x4 = 18 hari
x5 = 20 hari
2. Nilai M.A. Statistik 80 mahasiswa sbb:
Nilai Ujian F

31 - 40 1

41 – 50 2

51 – 60 5

61 – 70 15

71 – 80 25

81 – 90 20

91 - 100 12

Jumlah 80

Anda mungkin juga menyukai