( BSS )
• Ukuran kulit yang diambil dari kedua tepi luka harus sama dan jarak
antara jahitan pertama dan kedua tidak terlalu rapat
• Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1 cm dari tepi luka, khusus pada
bagian wajah sebaiknya tidak lebih daro 0,5 cm
1. Overlapping
2. Nekrosis
3. Infeksi
4. Perdarahan
5. Hematoma
6. Dead space
7. Sinus
8. Dehisensi
9. Abses
KLASIFIKASI BENANG JAHIT
• BERDASARKAN PENYERAPAN
DALAM TUBUH
• BERDASARKAN STRUKTUR
BAHAN
• BERDASARKAN BAHAN
PEMBUATNYA
Cont,
• Natural dan Sintesis : Benang natural biasanya dibuat dari kolagen yang didapatkan dari
traktus intestinal hewan mamalia, namun benang ini biasanya menimbulkan reaksi
peradangan. Benang sintetis dibuat dari polimer sintetik dan lebih sedikit menimbulkan
reaksi peradangan.
Simple suture
- Simple Interupted suture
- Simple running suture
- Matras ( Vertikal / Horizontal )
• Continues Suture
• Intradermal Suture
Simple Interrupted Suture
Teknik ini merupakan teknik yang paling dasar dalam ilmu bedah penutupan
luka dengan penjahitan. Jarum dimasukkan dengan sudut 90o sekitar 1─2 mm
dekat tepi luka hingga ke jaringan subkutan, atau dermis.
Kerugian teknik ini adalah bila jahitan terlalu kencang, dapat menyebabkan strangulasi
jaringan sekitar, termasuk pembuluh darah.
Cont,
Penjahitan Kulit Subkutikular
Benang dapat ditempatkan intra dermal, dengan cara simple, atau metode running.
Simpul dibuat dengan ditanam dengan teknik simple suture.
Pada metode running, jahitan terakhir dapat dibuat tanpa simpul, tapi dengan
melekatkan ujung benang pada permukaan kulit.
Penjahitan pada anak-anak sebaiknya menggunakan benang yang absorbable,
sehingga tidak perlu ada pencabutan benang.
Apabila jahitan direncanakan untuk terpasang lebih lama, maka jenis non-
absorbable, seperti nylon lebih dipilih. Keuntungan teknik ini adalah :
• Meminimalkan tegangan pada tepi luka
• Metode running berguna untuk lebih memuaskan penyembuhan secara kosmetik
Cont,
Matraz Vertikal
Teknik ini memudahkan untuk membentuk “tepi eversi” jahitan pada permukaan kulit. Penjahitannya dapat
menembus lebih dalam melalui lapisan dermal, atau bahkan subdermal. Simpul dibuat dipermukaan kulit
Kerugian teknik ini adalah memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Bila tidak trampil melakukan teknik
ini, maka hasil akhir penjahitan, akan terbentuk “tepi inversi”, tegangan pada luka, dan meningkatkan risiko
terbentuknya jaringan parut.
Cont,
Matraz Horizontal
Teknik ini memudahkan menutup luka yang memiliki perbedaan ketebalan
jaringan. Penjahitannya menembus jaringan subkutan, atau dermal terhadap
sisi luka yang berseberangan.
Keuntungan teknik ini adalah:
• Membantu meminimalkan tegangan jaringan sekitar luka
• Menutup dead space
• Mmebantu terbentuknya “tepi eversi” pada jahitan permukaan kulit
Secara umum, waktu pengangkatan benang non-absorbable biasanya 4─5 hari. Pada situasi
tertentu, benang non-absorbable diangkat setelah 10─12 hari.
Secara khusus, berikut ini adalah waktu pengangkatan benang pada masing-masing bagian
tubuh:
• Jahitan benang pada wajah, atau telinga sekitar 5─7 hari
• Jahitan benang pada kelopak mata, dapat diangkat antara 3─5 hari
• Jahitan benang pada leher diangkat dalam 7 hari
• Jahitan pada kepala dicabut sekitar 7─10 hari
• Jahitan pada bagian tubuh yang memiliki banyak pergerakan, atau tegangan kulit yang
tinggi, pengangkatannya dibiarkan agak lama, agar luka yang sembuh memiliki jaringan
yang kuat
• Jahitan pada badan, dan ekstremitas dibiarkan tinggal hingga sekitar 10─14 hari
Cont,
Cont,
TERIMA KASIH