Anda di halaman 1dari 35

Asep Soni Subagja, S.Si.

, Apt

Perhitungan Obat
A. BERDASARKAN BERAT BADAN (rumus clark)
B. BERDASARKAN UMUR (rumus young, fried)
C. BERDASARKAN LUAS PERMUKAAN BADAN (pengukuran
dengan
monogram)
Metoda
perhitungan dosis yang

lebih banyak
Dipergunakan karena tingkat
akurasinya
Lebih tepat adalah berdasarkan
berat badan.

BERDASARKAN BERAT BADAN


Rumus Clark :

DOSIS ANAK

D
D = Dosis dewasa
w = Berat badan Anak (kg)
DOSIS ANAK
BERAT BADAN ANAK
-------------------- = -----------------------------DOSIS DEWASA
BERAT BADAN DEWASA
BB DEWASA RATA-RATA (CLARK) : 68 KG/70 KG

CONTOH SOAL
Berapa dosis Amoksisilin yang harus diberikan kepada
seorang anak dengan berat badan 20 kg, jika diketahui
dosis maksimum (Dosis dewasa) Amoksisilin 500 mg, BB
rata-rata Orang dewasa 60 kg.
=>Dosis anak

= (BB anak) x DD/DM


BB (dewasa)

Dosis Amoks = 20/60 x 500 mg = 166,6 mg


= 1/3 tab ( Sehari 3x1/3 tab)

Konsep dan Teknik Cara


Pemberian Obat Melalui
Oral, Sublingual, dan Bukal

Konsep dan Tehnik Cara Pemberian


Obat Melalui Oral
Pemberian Oral
a. Paling mudah dan
paling umum
digunakan.
b. Obat diberikan melalui
mulut dan ditelan.
c. Lebih murah.

Pemberian Obat
Melalui Oral
a.Persiapan Alat dan Bahan :
1)Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian
obat.
2)Obat dan tempatnya.
3)Air minum dalam tempatnya.

Pemberian Obat Melalui Oral


b.Prosedur Kerja :

1. Jelaskan pada pasien mengenai


prosedur yang akan dilakukan.
2. Baca obat
3. Bantu untuk meminumkannya
dengan cara:
a. obat berbentuk tablet atau kapsul
dari botol -> tuangkan jumlah
yang dibutuhkan. Jangan sentuh
obat dengan tangan.
b. Kaji kesulitan menelan. Bila ada,
jadian tablet dalam bentuk bubuk
dan campur dengan minuman.
c. Kaji denyut nadi dan tekanan
darah sebelum pemberian obat
yang membutuhkan pengkajian.
4. Catat perubahan dan reaksi
terhadap pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil

Pemberian Sublingual
a. Dirancang supaya,
setelah diletakkan di
bawah lidah dan
kemudian larut, mudah
di absorpsi
b. Obat yang diberikan
dibawah lidah tidak
boleh ditelan
c. Klien tidak boleh
minum sampai seluruh
obat larut.

Pemberian Obat Melalui Sublingual


Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan.
2. Memberikan obat kepada pasien.
3. Memberitahu pasien agar
meletakkan obat pada bagian
bawah lidah, hingga terlarut
seluruhnya.
4. Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tidak minum
dan berbicara selama obat
belum terlarut seluruhnya.
5. Catat perubahan dan reaksi

Pemberian
Bukal
a. Rute bukal dilakukan dengan
menempatkan obat padat di membrane
mukosa pipi sampai obat larut
b. Klien harus diajarkan untuk
menempatkan dosis obat secara
bergantian di pipi kanan dan kiri supaya
mukosa tidak iritasi
c. Klien juga diperingatkan untuk tidak
mengunyah atau menelan obat atau
minum air bersama obat
d. Obat bukal bereaksi secara local pada

Pemberian Obat Melalui Bukal


Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Memberikan obat kepada pasien.
3. Memberitahu pasien agar meletakkan obat
diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai
habis diabsorbsi seluruhnya.
4. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut,
tidak minum dan berbicara selama obat belum
terlarut seluruhnya.
5. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian.
Evaluasi respons terhadap obat dengan
mencatat hasil pemberian obat.

Menyiapkan obat dari


Ampul
a.Persiapan alat:
1.Catatan pemberian obat atau kartu obat
2.Ampul obat sesuai resep
3.Spuit dan jarum yang sesuai
4.Kapas alcohol
5.Kasa steril
6.Baki obat
7.Gergaji ampul (jika perlu)
8.Label obat
9.Bak spuit
10.Bengkok

Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan
2. Priksa label ampul dengan catatan
obat atau kartu obat sesuai prinsip
lima benar
3. Lakukan penghitungan dosis sesuai
kebutuhan.
4. Pegang ampul dan turunkan cairan
di atas leher ampul dengan cara
menjentikan jari tangan pada leher
ampul beberapa kali atau dengan
cara memutar ampul dengan
tangan searah jarum jam.
5. Letakan kasa steril di antara ibu

7. Buang leher ampul pada tempat khusus


8. Tempatkan ampul pada permukaan yang datar
9. Buka penutup jarum sepuit kemudian masukan
jarum kedalam ampul tepat pada bagian tengah
ampul.
10. Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai dosis
yang dibutuhkan.
11. Keluarkan jarum dari ampul, tutup kembali
jarum sepuit dengan teknik yang benar.
12. Jika terdapat gelembung udara pada spuit:
a. Pegang sepuit secara vertical dengan jarum
menghadap ke atas.
b. Tarik pelunger kebawah dan jentikan spuit
dengan jari.

Menyiapkan obat dari Vial


Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan
2. Periksa label vial dengan catatan
obat atau kartu obat sesuai prinsip
lima benar
3. Lakukan penghitungan dosis
sesuai kebutuhan. Periksa kembali
jumlah larutan.
4. Hitung dosis yang diperlukan. Jika
perlu, rotasikan cairan yang ada
dalam vial dengan menggunakan
tangan agar tercampur
sempurna.Tidak boleh mengocok
larutan dalam vial karena dapat
menyebabkan larutan menjadi

1.

Usap bagian karet tersebut dengan kapas alcohol.

2.

Buka tutup jarum.

3.

Masukan udara kedalam sepuit sesuai dengan jumlah obat


yang dibutuhkan.

4.

Dengan hati-hati, masukan jarum secara tegak lurus tepat


ditengah-tengah karet darai vial.

5.

Injeksi udara ke dalam vial, jaga agar ujung jarum spuit


berada di atas permukaan cairan obat.

6.

Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai dosis yang


dibutuhkan.

7.

Keluarkan jarum dari vial, tutup kembali jarum sepuit


dengan teknik yang benar.

8.

Jika terdapat gelembung udara pada spuit:

a.Pegang sepuit secara vertical dengan jarum menghadap


ke atas.
b.Tarik pelunger kebawah dan jentikan spuit dengan jari.
c.Dorong pelunger perlahan keatas untuk mengeluarkan

Konsep Dan Tehnik Cara


Pemberian Obat Melalui
Intravena (Selang IV),
Intracutan (IC), Subcutan (SC),
Dan Intramuscular (IM)

Pemberian Obat melalui IV


Pemberian obat
intravena adalah
pemberian obat dengan
cara memasukkan obat
kedalam pembuluh
darah vena
menggunakan spuit.
Pemberian obat secara
intravena merupakan
pemberian obat yang
sangat BERBAHAYA.

Prosedur kerja
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
Salam terapeutik
Identifikasi klien
Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
Atur klien pada posisi yang nyaman
Pasang perlak pengalas
Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
Letakkan pembendung
Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan,
atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera
dan nyeri yang berlebihan.
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non


dominan.
Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser,
memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk
perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena
Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel
dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
Observasi adanya darah pada spuit
Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahanlahan.
Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang

Pemberian Obat Melalui Intrakutan


Pemberian obat yang
dilakukan dengan cara
memasukan obat kedalam
jaringan kulit yang dilakukan
untuk tes alergi terhadap obat
yang akan diberikan. Pada
umumnya diberikan pada
pasien yang akan diberikan
obat antibiotik. Pemberian
intrakutan pada dasarnya di
bawah kulit atau di bawah
dermis/epidermis. Secara
umum pada daerah lengan
tangan dan daerah ventral.

Prosedur kerja
a.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c.Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan .
d.Pasang perlak/pengalas pada daerah yang akan
dilakukan injeksi intrakutan.
e.Ambil obat yang akan dilakukan tes alergi. Kemudian
larutkan/encerkan dengan aquadest (cairan pelarut), ambil
0,55 cc dan encerkan lagi sampai 1 cc, lalu siapkan pada
bak steril (bak injeksi).
f.Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan
dengan kapas alcohol.
g.Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan
disuntik/diinjeksi.
h.Lakukan penusukan dengan lubang jarum
menghadap keatas membentuk sudut 15-20oterhadap
permukaan kulit.

Pemberian Obat Melalui Subkutan


Pemberian obat yang
dilakukan dengan
suntikan di bawah kulit.

osedur kerja
a.

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

b.

Cuci tangan

c.

Berdasarkan daerah yang akan dilakukan suntikan.


Bebaskan daerah suntikan bila pasien menggunakan
pakaian berlengan.

d.

Ambil obat dalam tempanya sesuai dengan dosis yang


akan diberikan. Kemudian, tempatkan pada bak injeksi.

e.

Desinfeksi dengan kapas alkohol.

f.

Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan


dilakukan suntikan subkutan.

g.

Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap


keatas sudut 45oterhadap permukaan kulit.

h.

Lakukan spirasi. Bila tidak ada darah, semprotkan obat


perlahan hingga habis.

i.

Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Spuit bekas


suntikan dimasukan kedalam bengkok.

Pemberian Obat Melalui Intamuskular


Pemberian Obat dengan memasukan obat
kedalam jaringan otot.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Ambil obat dan masukan ke dalam spuit sesuai
dengan dosis, kemudian letakan dalam bak
injeksi.
3. Periksa tempat yang akan dilakukan
penyuntikan.
4. Desinfeksi dengan kapas alcohol.
5. Lakukan penyuntikan.
Pada deltoid (lengan atas) dengan meminta
pasien untuk duduk atau berbaring mendatar
dengan lengan atas fleksi.
7. Lakukan penusukan dengan jarum dengan
possisi tegak lurus.
8. Setelah jarum masuk, lakukan aspirsi spuit bila
tidak ada darah semprotkan obat secara perlahan
hingga habis.


Konsep Dan Tehnik Cara
Pemberian Obat Secara
Topical (Kulit, Mata,
Telinga, Dan Hidung)

Pada kulit
Pemberian obat yang dilakukan pada kulit dengan tujuan
mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi permukaan
kulit, atau mengatasi infeksi kulit.
Prosedur kerja
A. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
B. Cuci tangan.
C. Gunakan sarung tangan.
D. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat
(bila terdapat kulit yang mengeras (kerak)) atau air sabun.
E. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian,
seperti mengoleskan, mengompres.
F. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
G. Catat prosedur dan respons pasien.

Prosedur kerja
1.

Jelaskan prosedur yang akan


dilakukan.

2.

Atur posisi pasien dengan


kepala mengadah dan posisi
perawat di samping kanan
pasien.

3.

Gunakan sarung tangan.

4.

Bersihkan daerah kelopak dan


bulu mata dengan kapas
lembap (atau tisu) dari sudut
luar mata kearah hidung, bila
angat kotor basuh dengan air
hangat.

5.

Buka mata dengan menekan


perlahan bagian bawah
menggunakan ibu jari telunjuk
di atas tulang orbita.

6.

Teteskan obat mata di atas


sakus konjungtiva sesuai dosis.

Pada Mata

Pada Telinga
Pemberian obat yang dilakukan pada telinga
dengan cara memberikan tetes telinga.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala miring ke
kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah yang
akan diobati, upayakan telinga pasien ke atas.
4. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun
telinga ke atas atau kebelakang (pada anak).
5. teteskan obat pada dinding saluran untuk
mencegahterhalang oleh gelembung udara
dengan jumlah tetesan sesuai dosis.
6. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit.
7. Tutup telinga dengan dengan balutan dan
plester (bila perlu)
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
9. Catat prosedur dan respons pasien.

Pada Hidung
Pemberian obat pada hidung dengan cara
memberikan tetes hidung. Prosedur ini
dilakukan pada inflamasi hidung (rhinitis).
Prosedur Kerja
1.

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2.

Cuci tangan.

3.

Atur posisi pasien dengan cara:

Duduk di kursi dengan kepala tengadah


kebelakang.
Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi
tempat tidur.
Berbaring dengan bantal di bawah bahu dan
kepala tengadah ke belakang.
4.Berikan tetesan obat pada masing-masing
lubang hidung (sesuai dosis).

Pemberian Obat melalui Anus / Rektum


Pemberian obat yang dilakukan melalui anus atau rectum dengan tujuan
memberikan efek local dan sistemik.
Prosedur kerja
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan.
c. Gunakan sarung tangan.
d. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
e. Olesi ujung obat supositorium dengan pelican.
f. Minta pasien mengambil posisi tidur miring (Sims) lalu regangkan bokong
dengan tangan kiri. Kemudian masukan supositoria dengan perlahan
melalui anus, sfingter interna dan mengenai dinding rectal kurang lebih 10
cm pada orang dewasa, dan kurang lebih 5 cm pada anak/bayi.
g. Setelah selesai, tarik jaringan dan bersihkan daerah skitar anal dengan tisu.
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring telentang/miring selama kurang lebih
15 menit.
i. Kemudian lepaskan sarung tangan dan letakan di bengkok.
j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
k. Catat prosedur dan respon pasien.

Pemberian Obat Melalui Vagina

Pemberian obat yang dilakukan melalui vagina yang tersedia dalam


bentuk krim dan supositoria untuk mengobati infeksi local.
Prosedur kerja
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan -> cuci tangan-> Gunakan
sarung tangan-> Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa> Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
Bila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator klim atau ikuti
petunjuk yang tertera pada kemasan, regangkan lipatan labia dan
masukan aplikator kurang lebih 7,5 cm dan dorong penarik aplikator
untuk mengeluarkan obat.Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal
rekumben.
Bila obat jenis supositoria, buka pembungkus dan berikan pelumas
pada obat. Regankan labia minora dengan tangan kiri dan masukan
obat sepanjang dinding kanal vagiana posterior sampai 7,5-10 cm.
Setelah obat masuk, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar
orifisium dan labila dengan tisu-> Anjurkan untuk tetap pada posisinya
selam 10 menit agar obat terabsorpsi ->Cuci tangan setelah prosedur

Konsep dan Tehnik


Pemberian Obat Melalui
Wadah Cairan Intravena
=> Prosedur kerja
1.Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan.
2.Periksa identitas pasien dan ambil obat serta masukan kedalam
spuit.
3.Cari tempat untuk menyuntikan obat pada kantung.
4.Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan hentikan aliran
cairan.
5.Lakukan penyuntikan dengan menusukan jarum spuit kedalam
kantung /wadah cairan.
6.Setelah selesai, tarik spuit dan campurkan lautan dengan
membolak-balikan kantung cairan dengan seksama dan
perlahan.
7.Atur kecepatan aliran cairan kembali.
8.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai