Anda di halaman 1dari 3

Cara Pengukuran Tinggi Badan

No. Dokumen : sop/pkmrws/pkm/58


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 11 Juni 2018
SOP
PEMERINTAH Halaman : 1/3
PROVINSI DKI
JAKARTA

PUSAT dr. Ivo Novita Salim


KESEHATAN NIP.1973112422006042003
MASYARAKAT
KELURAHAN
RAWASARI

1. Pengertian Cara pengukuran tinggi badan merupakan prosedur dalam


pengukuran tinggi badan yang benar agar memperoleh hasil yang
akurat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendapatkan
hasil pengukuran tinggi badan yang akurat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
Rawasari Nomor 001 Tahun 2018 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan di
Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Rawasari
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
4. Buku Mengukur Pertumbuhan Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia 2011
5. Prosedur/Lang 1. Alat dan Bahan
kah-langkah a. Alat ukur tinggi badan
b. Alat Tulis
2. Petugas yang melaksanakan
Petugas kesehatan

3. Langkah-langkah
a. Letakkan microtois dilantai rata dan menempel pada dinding
yang rata dan tegak lurus
b. Tarik pita meteran tegak lurus keatas sampai angka pada
jendela baca menunjukan angka 0
c. Paku/ tempelkan ujung pita meteran pada dinding, geser
kepala microtois ke atas
d. Pastikan sepatu/ alas kaki, kaos kaki dan hiasan rambut
sudah dilepaskan
e. Posisikan pasien berdiri tegak lurus dibawah microtois
membelakangi dinding
f. Posisikan kepala pasien berada dibawah alat geser
microtois, pandangan lurus ke depan
g. Posisikan pasien tegak bebas, bagian belakang kepala,
punggung, pantat, betis dan tumit menemel ke dinding.
Karena posisi ini sulit untuk dilakukan anak obesitas, maka
tidak perlu ke lima titik tersebut menempel ke dinding,
asalkan tulang belakang dan pinggang dalam keseimbangan
(tidak membungkuk ataupun tengadah)
h. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
i. Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis
fankfort
j. Pengukur utama memegang dagu dan papan geser/
microtois, sedangkan asisten pengukur membantu menekan
perut dan pergelangan kaki agar menempel pada papan
ukur/dinding (balita)
k. Tarik kepala microtois sampai puncak kepala
l. Baca angka pada jendela baca dari arah depan dan mata
pembaca harus sejajar dengan garis merah
m.Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah
dari angka kecil ke arah angka besar
n. Catat hasil pengukuran tinggi badan

6. Bagan Alir
Microtois di tempel di
tempat yang rata dan lurus

Tarik hingga angka 0

No. Dokumen : op/pkmrws/pkm/58


No. Revisi : 00
Halaman : 2/3
Tempel pita di dinding

Geser kepala microtois ke


atas

Posisi pasien tegak lurus di


belakang alat ukur

Tarik kepala microtois sampai


puncak kepala

Baca Hasil

Catat hasil

7. Hal – Hal yang 1. Cara pengukuran antropometri tinggi badan


Perlu 2. Kalibrasi alat ukur
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh Unit UKP di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
Rawasari
9. Dokumen Rekam Medis Manual/Elektronik
Terkait
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Terbit
Historis
Perubahan

No. Dokumen : op/pkmrws/pkm/58


No. Revisi : 00
Halaman : 3/3

Anda mungkin juga menyukai