Anda di halaman 1dari 16

Konsep

Internalisasi & Sosialiasi


Definisi Internalisasi

 Internalisasi merupakan suatu proses pembelajaran yang dilakukan sejak individu dilahirkan sampai ia
hampir meninggal.
 Internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung
melalui binaan, bimbingan, dsb (KBBI)
 Internalisasi merupakan proses belajarnya seseorang sehingga seseorang itu dapat diterima menjadi bagian
dari masyarakat, kemudian ia mengikat dirinya ke dalam nilai dan norma sosial dari perilaku kelompoknya
di masyarakat
Konsep Internalisasi

 Menurut Talcott Parsons, internalisasi merupakan proses panjang sejak awal sampai akhir kehidupan
seseorang, dimana ia belajar menanamkan kepribadiannya, segala perasaan, nafsu, serta emosi yang
diperlukannya sepanjang hidupnya.
 Individu melalui kehidupannya dengan bertambahnya pengalaman dapat belajar merasakan kegembiraan,
kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, macam-
macam hasrat seperti hasrat untuk mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan.
 Hal tsb diatas dipelajari seorang individu melalui proses internalisasi yang nantinya nilai dan sikap tersebut
akan menjadi bagian dari kepribadian individu.
Proses Internalisasi

Ada dua tahapan:


1. Proyeksi merupakan fase awal dari introyeksi
2. Introyeksi mengacu kepada suatu proses dimana individu menyalin atau mereplika suatu sikap atau perilaku
dari orang di sekitarnya
Contoh Internalisasi

 ketika seorang menirukan gaya rambut dan pakaian artis yang sedang tren saat ini
 menirukan budaya Korea, gaya K-Pop
 secara tidak langsung seseorang telah menginternalisasi dirinya sendiri karena mengikuti tren artis tersebut
dg budaya orang lain
 Masuknya budaya mengonsumsi makanan cepat saji dalam kebudayaan masyarakat Indonesia.
 Masuknya budaya kebarat-baratan pada masyarakat Indonesia, seperti penggunaan celana jeans,
memanjangkan rambut sebagai model rambut, dsb.
Konsep Sosialisasi

 Sosialisasi merupakan sebuah proses pengenalan suatu nilai yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.
 David A. Goslin (T.O Ihromi, 1999) menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses belajar yang dialami
seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat
berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnnya.
Konsep Interaksi Sosial

 Interaksi sosial: hubungan-hubungan sosial yang dinamis.


 Hubungan sosial berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
 Dalam interaksi juga terdapat symbol (sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh
mereka yang menggunakannya).
Pembatasan Budaya dengan
Kecukupan Gizi
1. Kegagalan melihat hubungan antara makanan dengan kesehatan

o Tidak ada konsep tentang perbedaan nilai gizi dari bahan-bahan makanan
o Masyarakat percaya bahwa kuantitas makanan yang cukup adalah penting
o Makanan pokok yang mengenyangkan tapi mengakibatkan gizi buruk bagi yang
memakannya.
o Pada waktu seseorang sakit, makanan-makanan yang sangat dibutuhkan oleh si pasien tidak
diberikan
o Memperbolehkan seseorang makan berbagai jenis makan pada saat sehat dan membatasi
makanan pada saat sakit.
o Makanan juga dibatasi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan
o Usia atau kondisi seseorang dapat dipakai sebagai alasan melarang makanan-makanan
tertentu.
2. Kegagalan untuk mengenali kebutuhan gizi pada anak

o Memberi makanan pd anak-anak bukan untuk membuat sehat melainkan karena


mereka sehat.
o Ketika sehat diberi daging, susu & kacang-kacangan namun pada saat sakit diare
hanya diberi bubur (karbohidrat).
Pembatasan Budaya pada anak kecil

 Makanan yang kaya protein, terutama daging dan susu tidak boleh dimakan oleh anak-anak yang mengidap
penyakit cacing  cacing muncul
 Pada orang Yoruba di Nigeria, telur tidak diberikan kepada anak kecil  menunda menutupnya ubun-ubun
Pembatasan Budaya pada remaja/dewasa

 Kebudayaan di Jeneponto, Sulawesi Selatan melarang perempuan untuk memakan:


 mangga  dapat menyebabkan bau badan dan haid tidak berhenti
 ikan  menyebabkan penyakit kulit
 Perempuan berusia produktif dilarang makan telur  menghindari sterilitas dan komplikasi kelahiran
 Larangan makan mentimun  keputihan sedangkan nanas  sulit hamil
 Larangan makan salak  perempuan susah BAB
Pembatasan Budaya pada Ibu Hamil

 Perempuan hamil juga tidak boleh memakan telur karena dikhawatirkan ASInya nanti berbau amis
 Perempuan yang sedang mengandung juga pantang memakan ikan laut, karena dapat membuat ASI menjadi bau
amis dan menyebabkan luka jahit sisa persalinan menjadi sulit kering
 Kebudayaan Mataraman di Jawa Timur melarang ibu hamil memakan telur dikarenakan bayi yang lahir nanti
mengalami bisulan di kepalanya
 Ibu hamil dilarang mengonsumsi udang karena bayi yang akan dilahirkan nanti menjadi bungkuk
 Ibu hamil tidak boleh minum es karena menyebabkan bayi besar dan akan sulit melahirkan. Air es tidak membuat
janin menjadi besar, kecuali air esnya dicampur dengan sirup atau gula
Pembatasan Budaya pada Bufas, Busui

 Ibu nifas suku Banjar  hanya makan dengan lauk ikan asin dan cacapan (asam jawa, garam, bawang merah dan
lombok yang diberi sedikit air)  agar luka vagina cepat kering
 Ikan asin  >> risiko hipertensi
 cacapan  kurang memenuhi kebutuhan gizi ibu nifas atau ibu menyusui
 Ibu nifas tidak diperbolehkan keluar rumah sama sekali selama 40 hari  ibu nifas tidak terkena paparan sinar
matahari  berisiko kekurangan vitamin D
 Ibu menyusui tidak boleh minum es karena mengakibatkan bayinya terkena flu
 Ibu nifas tidak boleh makan makanan yang berbau amis dan ikan berpatil  ASI, anak, dan urin juga akan berbau
amis
 Ibu nifas tidak boleh makan ikan papuyu/betok  mengakibatkankan sakit kepala
 Ibu nifas tidak boleh makan makanan berlemak (aneka daging dan kuah bersantan)  luka jahitan sukar kering
Pembatasan Budaya pada Laki-laki ?

 Di Jeneponto, Sulawesi Selatan, hanya pantang makan daun kelor  tubuh pegal-pegal
 Di Banjar, Jawa Barat, hanya dilarang mengonsumsi jengkol dan petai  rematik
 Di Rokan Hulu, Riau, tidak dianjurkan makan sayap dan kepala ayam  ditolak perempuan saat perjodohan
dan dapat membuat laki-laki menjadi pelupa.

Jenis-jenis tabu makanan ini menunjukkan bahwa laki-laki pada umumnya cenderung leluasa memilih
makanan yang mungkin tidak disukainya sebagai pantangan, dan bahan makanan tersebut memang tidak
bergizi tinggi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai