Anda di halaman 1dari 20

Bidan Nge-blog

Kumpulan Pengetahuan yang aku ketahui untuk kamu ketahui... ^^

Beranda

PASANG IKLAN

Wednesday, 24 October 2012


MAKALAH KEBUDAYAAN IBU NIFAS DALAM SUKU TOLAKI
Beberapa waktu yang lalu, kami diberikan tugas membuat makalah
kebudayaan masa nifas. sebenarnya, soalnya lumayan gampang (Ciaahh!!
sok banget!!!) hahaha, tapi jawabannya yang susah di cari! terutama bagi
aku yang notabebenya bukan masyarakat asli tolaki. yeah, untung saja
beberapa teman asli dari tolaki yang memberi informasi tambahan mengenai
kebudayaan tolaki.
mungkin, bagi kamu yang sedang sibuk mencari tugas yang sama dengan
aku. nih, aku kasih makalah yang aku dan teman-teman kelompokku buat
untuk kamu jadikan referensi. yeah, boleh di copas sih. asal jangan di
REUSE! hahah, cukup dijadikan REFERENSI. okkeee

KEBUDAYAAN IBU NIFAS DALAM SUKU TOLAKI

LOGO POLTEKKES KENDARI / POLTEKES/ POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala


kebesaran dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yang
berjudul Aspek Kebudayaan Ibu Nifas dalam Suku Tolaki ini dengan lancar.
Penyusunan Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas. dan sebagai
sarana untuk menambah pengetahuan serta wawasan.
Penyusun juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Makalah ini, pihak-pihak tersebut adalah:
1. Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Ibu Sitti Aisa, AM.Keb,
S.Pd, M.Pd
3. Orangtua tercinta.
4. Teman-teman kelompok 3 yang telah bekerjasama sehingga penyusunan
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan
tersebut. Penyusun juga senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik
dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya lebih baik lagi.
Harapan Penyusun, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kendari,12 Oktober 2012

Peyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan semua


manusia. Dalam era globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu
ekstrem pada masa ini menuntut semua manusia harus memperhatikan
aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di
kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak
yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan
budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan
sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan
ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif
terhadap kesehatan ibu dan anak. Pola makan, misalnya, pacta dasarnya
adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan
cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan
tertentu, termasuk pola makan ibu nifas yang disertai dengan kepercayaan
akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.
Tak terkecuali suku Tolaki yang berada di Provinsi Silawesi Tenggara.
Masyarakat suku Tolaki masih memegang beberapa kepercayaan, larangan
hingga anjuran tertentu bagi Ibu Nifas. Padatnya pembangunan hingga
derasnya pengaruh globalisasi di Sulawesi Tenggara, ternyata tidak mampu
menghilangkan kepercayaan dan kebudayaan suku Tolaki terhadap Ibu Nifas.
Kebudayaan tersebut tidak dapat dihilangkan, salah satu alasan yang
kuat dikarenakan pembuktian terhadap beberapa mitos hingga kepercayaan

Ibu

Nifas

benar

adanya.

Namun

di

sisi

lain,

terdapat

beberapa

kepercayaan/mitos yang sama sekali tidak membawa dampak positif bagi


Ibu Nifas hingga bayi baru lahir.

B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana pengertian Masa Nifas?

2.

Apa Kebutuhan Ibu Nifas?

3.

Bagaimana pengaruh kebudayaan Tolaki terhadap Ibu Nifas?

4.

Apa saja Faktor-Faktor pemicu kebudayaan Ibu Nifas?

C.

Tujuan

1.

Mengetahui aspek sosial budaya pada Ibu Nifas dalam suku Tolaki.
BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Masa Nifas


Menurut para ahli, Masa Nifas adalah :

1.

Periode post natal adalah waktu penyerahan dari selaput dan plasenta
(menandai akhir dari periode intrapartum) menjadi kembali ke saluran
reproduktif wanita pada masa sebelum hamil. Periode ini juga disebut
puerperium
(Varney, 1997, hal. : 549).

2.

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan,


penyembuhan dan pengembalian alat-alat kandungan. Proses masa nifas
berkisar antara 6 minggu atau 40 hari. (Jenny Sr, 2006, hal. : 7).
Secara umum, Masa nifas (Puerperium) atau Periode Post natal adalah
masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 8 minggu.
Nifas dibagi dalam 3 periode :

1.

Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri


dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh
bekerja setelah 40 hari.

2.

Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia


yang lamanya 6 8 minggu.

3.

Remute Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bila berminggu-minggu bulanan
atau tahan.

B.
a.

Kebutuhan masa nifas.


Fisik
Istirahat,makanan bergizi,udara segar,lingkungan yang bersih.

b.

Psikologi
Distres waktu persalinan segera di stabilkan dengan sikap badan atau

keluarga yang menunjukan simpati,mengakui,menghargai,sebagai mana


adanya.
c.

Social
-Menemani ibu bila kelihatan kesepian
-Ikut menyayangi anaknya
-menangapi bila memperhatikan kebahagiaan
-Menghibur bila terlihat sedih.

d.

Kebutuhan Gizi Yang Perlu diperhatikan :

1.

Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya

2.

Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas

3.

Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis


atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan

4.

Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau
berlemak, tidak mengandung nikotin serta bahan pengawet atau pewarna)

5.

Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya


sayuran hijau.

C.

Kebudayaan Ibu Nifas dalam Suku Tolaki.


Pada dasarnya, setiap suku memiliki beberapa kebudayaan terkait
dengan Ibu hamil, menyusui, hingga masa nifas. Kebudayaan tersebut
diantaranya :

1.

Ibu dilarang makan terong.


Alasan :

Karena terong dapat membuat tubuh si ibu dan bayi menjadi gatal.
Pembuktian :
Terong merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak mengandung
Vitamin A dan C. Terutama pada jenis Terong Belanda. Terong jenis ini
mempunyai banyak manfaat dan khasiat, diantaranya mengandung
antosianin, termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah
satu jenis antioksidan. Antioksidan ini dapat membantu daya tahan tubuh
menjadi lebih baik. Terong juga kaya akan vitamin A dan C untuk
meningkatkan daya tahan tubuh selain itu, bagi pertumbuhan tubuh terong
sangat bagus karena mengandung fosfor dan magnesimu yang akan
membantu pertumbuhan tulang.
Oleh karena itu, tidak benar bila terong dapat menyebabkan gatal-gatal pada
Ibu dan Bayi.
2.

Ibu diwajibkan mandi air hangat/ mengkompres perut dengan botol yang
diisi dengan air panas.
Alasan :
Karena dengan mandi air hangat dapat mengobati luka dalam pasca
melahirkan.
Pembuktian :
Hal ini dinilai cukup benar. Karena air hangat dapat memperlancar peredaran
darah. Aliran darah yang lancar sangat mempengaruhi sistem metabolisme
dalam tubuh. Dalam darah terkandung oksigen serta nutrisi yang diperlukan

bagi sel-sel dalam tubuh, sehingga dalam proses penyembuhan luka


dalam menjadi sedikit lebih cepat.
3.

Ibu nifas tidak boleh makan makanan yang pedas.


Alasan :
Karena makanan pedas bila dikonsumsi ibu dapat menyebabkan ASI menjadi
pedas.
Pembuktian :
Sebenarnya, makanan pedas yang mengandung cabai memiliki kandungan
kapsaisin bersifat antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan
mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga orang
yg

suka

makan

sambal

dpt

memperkecil

kemungkinan

menderita

penyumbatan darah (aterosklerosis), shg mencegah munculnya serangan


stroke dan jantung koroner, serta impotensi. Namun, bagi ibu nifas
mengonsumsi sambal/cabai dapat menyebabkan naiknya asam lambung
sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di perut. Bila dikonsumsi berlebih
dapat mengakibatkan infeksi pada lambung. Bayangkan saja, apabila ibu
yang pasca melahirkan masih memiliki luka didaerah perut(setelah operasi
caesar) ataupun rasa sakit pasca melahirkan, kemudian megonsumsi
cabai/makanan pedas lainnya akan menambah rasa sakit bagi ibu. Oleh
karena itu, larangan ini memiliki dampak positive bagi Ibu nifas.
4.

Ibu diwajibkan mengenakan gurita diperut.


Alasan :

Karena gurita dapat mengembalikan bentuk tubuh yang melar pasca


melahirkan.
Pembuktian :
Pada dasarnya, dunia kedokteran tidak menganjurkan setiap pasien bersalin
untuk memakai stagen. Stagen tidak memeberikan efek positif dalam
mengecilkan atau mengencangkan perut karena sifatnya yang pasif.
Kebudayaan ini hanya membawa dampak positive bagi ibu yang mengalami
masalah kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang melar pasca
melahirkan. Tetapi, bila dilihat dari sisi kesehatan, penggunaan gurita sama
sekali tidak mempengaruhi kondisi kesehatan ibu. Karena, gurita hanya akan
menyamarkan perut ibu yang melar pada saat menggunakan gurita, tetapi
bila

dilepas,

bentuk

tubuh

ibu

akan

kembali

terlihat

melar/kendur.

Penggunaan gurita diperbolehkan karena gurita tidak membalut perut ibu


terlalu kencang seperti stagen. Namun perlu pula diperhatikan bagi ibu yang
baru melakukan operasi caesar. Jahitan yang masih baru atau basah jika
langsung dipakaikan gurita, apalagi stagen, malah akan bertambah parah.
Jahitan bisa terbuka kembali, atau bahkan bernanah.
5.

Jika ibu duduk atau tidur harus meluruskan kakinya.


Alasan :
Agar urat-urat tidak kendur.
Pembuktian :
Pada ibu yang baru saja melahirkan atau berada pada masa nifas jelas hal ini
sangat mempunyai dampak yang positive bagi si ibu tersebut, karena jika

ibu duduk atau tidur pada posisi miring atau di tekuk dapat mempengaruhi
posisi tulang ibu tersebut karena tulang ibu pada masa nifas seperti bayi,
yang apabila si ibu melakukan gerakan miring pada saat tidur dan menekuk
saat duduk akan berisiko, larangan ini baik untuk ibu karena pada ibu pada
masa nifas mudah terkena varises dan dampak negative akan larangan ini
jelas tidak ada baik bagi si ibu maupun pada bayi yang baru dilahirkan.
6.

Ibu diwajibkan kencing diatas bara api.


Alasan :
Agar luka di vagina pasca melahirkan cepat sembuh.
Pembuktian :
Bara Api menghasilkan Uap panas. Dalam hal ini, kencing di atas bara api
dapat dikatakan terapi Uap. Terapi uap merupakan salah satu pilihan yang
paling mudah dan sederhana untuk mengeluarkan racun-racun yang
menumpuk di dalam tubuh. Saat pori-pori terbuka dan jutaan kelenjar
keringat mulai mengeluarkan keringat, maka tubuh juga akan mengeluarkan
sampah-sampah sisa metabolisme. Terapi uap juga berfungsi memperlancar
aliran darah. Hal ini sekaligus akan memperlancar suplai nutrisi ke seluruh
tubuh. Selama proses mandi uap, aliran darah ke kulit meningkat dari 5-10%
menjadi 50-70%. Peningkatan aliran darah ini sekaligus membawa nutrisi
penting

ke

kulit

dan

jaringan,

menstimulasi

aktivitas

selular

dan

pertumbuhan sel-sel. Namun perlu diingat, kencing di atas bara api tidak
boleh di lakukan pada ibu yang masih memiliki luka pasca melahirkan
khususnya di daerah vagina. Karena akan memungkinkan si ibu terkena

percikkan bara api atau abu yang dapat menambah parah luka pasca
melahirkan.

D.

Faktor-Faktor Pemicu Kebudayaan Ibu Nifas

1.

Faktor predisposisi yang meliputi:

a.

Pengetahuan

Perilaku

yang

didasari

oleh

pengetahuan

akan

lebih

langgeng

dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.


Pengetahuan yang hanya setengah justru lebih berbahaya daripada tidak
tahu sama sekali, kendati demikian ketidaktahuan bukan berarti tidak
berbahaya.
b.

Pendidikan
Pendidikan

merupakan

jalur

yang

ditempuh

untuk

mendapatkan

informasi. Informasi memberikan pengaruh besar terhadap perilaku ibu nifas.


Apabila ibu nifas diberikan informasi tentang bahaya pantang makanan
dengan jelas, benar dan komprehensif termasuk akibatnya maka ibu nifas
tidak akan mudah terpengaruh atau mencoba melakukan pantanng makanan
c.

Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan tindakan sesorang
dalam

melakukan

sesuatu

hal.

Adanya

pengalaman

melahirkan

dan

menjalani masa nifas maka ibu akan mempunyai perilaku yang mengacu
pada pengalaman yang telah dialami sebelumnya. Misalnya ibu nifas yang
dahulunya mengalami masalah baik pada dirinya dan bayinya karena

pantang makanan maka ibu nifas tidak akan melakukan pantang makanan
kembali pada masa nifas berikutnya.
d.

Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu usaha dalam memporelh imbalan yaitu uang.
Suami yang bekerja akan mendukung ibu dalam memenuhi kebutuhan masa
nifas yang mengandung banyak zat gizi, sedangkan ibu yang bekerja
menyebabkan ibu mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan
rekan kerja tentang pantang makanan.

e.

Ekonomi
Status
Pendapatan

ekonomi
yang

merupakan

tinggi

simbol

menunjukan

status

sosial

kemampuan

di

masyarakat.

masyarakat

dalam

memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat gizi untuk ibu
hamil. Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu
nifas untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
kesehatan
f.

Budaya
Menjalankan ritual yang menyatakan tentang hubungan, kekuatan, dan
keyakinan. Derajat keyakinan. Derajat keyakinan budaya khusus dan perilaku
yang ada dalam kehidupan keluarga dfikaitkan dengan lama waktu kieluarga
tersebut ada di dalam syatu komunitas, komposisi komunitas, dan jarak
geografik, serta bersifat sementara dari keluarga besar dan komunitaas asal.
Lingkungan sangat mempengaruhi, khususnya di pedesaan yang mana
masih

melekatnya

budaya

tarak

dari

nenek

moyang.

Dan

sangat

berpengaruh besar terhadap prilaku ibu pada masa nifas. Adapun keadaan
keluarga yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu orang tua yang
masih percaya dengan budaya tarak yang memang sudah turun temurun
dari nenek moyang.
2.

Faktor pendukung : yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau


tidak bersedianya fasilitas fasilitas atau sarana sarana kesehatan.
Misalnya Puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban.

3.

Faktor pendorong : yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas


kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok retefensi dari
perilaku masyarakat. (Paath, 2005).
BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan akan budaya ibu nifas yang telah dijelaskan dalam
Makalah ini, maka dapat kita ambil kesimpulan, sebagai berikut :

Masa nifas (Puerperium) atau Periode Post natal adalah masa pulih
kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 8 minggu

Nifas dibagi dalam 3 periode yaitu : Puerperium dini,

Puerperium

Intermedial, Remute Puerperium.

Kebutuhan Ibu dalam masa nifas, terdiri atas kebutuhan : Fisik, Psikologi,
Social, Kebutuhan Gizi.

Dalam suku Tolaki masih terdapat kebudayaan-kebudayaan Ibu Nifas.


Kebudayaan tersebut ada yang bersifat negative hingga positif.

Kebudayaan tarak(larangan makan makanan tertentu) dapat ditemukan


dalam suku Tolaki. Diantaranya larangan makan terong, dan makanan pedas.

Kewajiban

mandi

air

hangat,

duduk

dengan

kaki

lurus,

hingga

menggunakan stagen, merupakan beberapa kebudayaan yang masih ada


ditengah masyarakat hingga kini.

Beberapa

kebudayaan

Ibu

Nifas

di

suku

Tolaki

yang

bersifat

negatif(membawa dampak negative bagi ibu) adalah, larangan makan


terong, hingga kewajiban mengenakan stagen.

Adapun kebudayaan yang dinilai memiliki dampak positif bagi ibu nifas
diantaranya : duduk/tidur dengan kaki diluruskan, mandi air hangat,
larangan mengkonsumsi makanan pedas, dan kencing di atas bara api
(Terapi Uap).

Faktor-faktor

yang

memicu

Faktor

predisposisi

(pengetahuan,

pendidikan, pengalaman, pekerjaan, ekonomi, budaya), faktor pendukung,


faktor pendorong.
B.

Saran
Masih adanya kebudayaan Ibu nifas ditengah-tengah masyarakat Tolaki
merupakan hal yang wajar. Namun, bila kebudayaan tersebut membawa
pengaruh negatif maka perlu dilakukan khusus agar kebudayaan tersebut
tidak terus dilakukan.

Bidan, masyarakat, hingga keluarga terdekat harus lebih memperhatikan


kebudayaan yang dianggap bernilai negatif.

Tidak perlu dilakukan pelarangan mendadak terhadap kebudayaan yang


dianggap negatif tersebut, karena hal itu akan membuat masyarakat yang
berpegang teguh pada kepercayaan tersebut akan marah atau tersinggung.

Bidan

atau

para

staf

kesehatan harus

lebih

gencar

melakukan

penyuluhan akan kebudayaan-kebudayaan yang dianggap tidak bermanfaat


bagi Ibu hamil, melahirkan hingga Ibu Nifas.

Ibu Nifas pun harus lebih mencari informasi penting akan kebutuhan gizi
hingga anjuran-anjuran yang baik bagi dirinya selama masa Nifas. Ibu nifas
diwajibkan tidak hanya berpangku tangan menerima segala kebudayaan
tanpa mencaritahu atau menyeleksi hal-hal yang dianggap diluar dari akal
sehat untuk diikuti.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Suparyanto, M.Kes. 2010. Pantang Makanan di masa Nifas. http://drsuparyanto.blogspot.com/2010/12/pantang-makanan-di-masa-nifas.html Diakses pada tanggal 10
Oktober 2012
Manfaat Terong Bagi Kesehatan. 2012. http://ngenee.blogspot.com/2012/06/manfaatterong-bagi-kesehatan.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
Manfaat Terong. 2012. http://manfaat.org/manfaat-terong#.UHqyOWMhO_A. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2012
Manfaat Mandi Air Hangat Bagi Kesehatan http://intipskesehatan.blogspot.com/2012/05/mandi-air-hangat-sehat.html Diakses pada tanggal 10 Oktober
2012
Iwandahnia. 2010. Fatal Bila Sirkulasi Darah Tidak Lancar.
http://iwandahnial.wordpress.com/2010/04/09/fatal-bila-sirkulasi-darah-tidak-lancar/. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2012
Indry file. 2012. Dampak Positif dan Negatif makan cabai.
http://indryfile.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-makan-cabai.html. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2012
Admin .2011. Dampak Negatif dan Positif mengkonsumsi Sambal. http://kolominspirasi.blogspot.com/2011/10/dampak-negatif-dan-positif-mengkonsumsi.html. Diakses pada

tanggal 10 Oktober 2012


Administrator. 2012. Bolehkah Menggunakan Stagen atau Gurita Setelah Melahirkan?.
http://bidanku.com/index.php?/bolehkah-menggunakan-stagen-atau-gurita-setelah-melahirkan.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
Ikarowina Tarigan. 2009. Enam Manfaat Terapi Uap.
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/08/25/1549/13/-EnamManfaat-Terapi-Uap Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
Posted by Maryni Manga at 09:30
Reactions:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kebidanan, TERBARU
2 comments:
1.

Poetra Doery21 May 2014 at 20:08


mantap Bu bidan materix,,,
Reply
2.
Lily iryadi14 October 2014 at 20:47
thanks yah kak ...
Reply
Add comment
Load more...
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Google+ Followers
PAGE RANK

Enter the URL of any website or web page to get its Google PageRank. Remember,
"www.domain.com" and "domain.com" may have different results.
Site URL :
http://

BLOGGER INDONESIA

Subscribe To
Posts
Comments

Total Pageviews
Entri Populer

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL


sekedar membantu adik-adik kebidanan yang mencari referensi makalah mengenai
asuhan kehamilan. saya mempunyai satu arsip makalah asuhan...

ASUHAN PADA NEONATUS DAN BAYI DENGAN MASALAH DIAPER RASH,


SEBORRHEA, BISULAN DAN MILLIARISIS
Berikut adalah contoh makalah Asuhan Kebidanan Neonatus, balita dan anak prasekolah.
yang mau lihat, monggo di lihat. yang mau jadikan...

MAKALAH KEBUDAYAAN IBU NIFAS DALAM SUKU TOLAKI

Beberapa waktu yang lalu, kami diberikan tugas membuat makalah kebudayaan masa
nifas. sebenarnya, soalnya lumayan gampang (Ciaahh!! sok ban...

KALIMAT LENGKAP
kalimat lengkap terdiri atas Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K) nah,
pada postingan kali ini, saya akan memberikan c...

ANTENATAL CARE 14T (ANC 14T)


seperti janji saya kemaren, kali ini saya akan memberikan informasi seputar antenatal
care yaitu ANC 14T. 1) Ukur Berat badan dan Tingg...

Keuntungan Kuliah di Jurusan Kebidanan


Pagi guys!!!! it's sunny days! setelah kemaren saya membahas tentang Tips Membuat
Judul KTI bagi Mahasiswi D-III Kebidanan. kali ini s...

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA


A.
Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan (growth) merupakan
masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran ata...

KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan...

Blog Favorit

Ryni For Fun

GAYA BERBUSANA - Postingan kali ini bukan tentang jalan-jalan loh.... kali ini aku
akan memberikan sedikit gaya berpakaian ala saya. hahahahha yah, bisa dibilang mix and
mat...

1 year ago

Translate
Lencana Facebook
RyNi-chan CassieShawolelftriples Koreanism

Buat Lencana Anda

Blog Archive
Followers
Contributors

Maryni Manga

Ryni Manga

adsense

Anda mungkin juga menyukai