Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN STATUS GIZI

“FOOD TABOO”
KELOMPOK 1

Widy Try Windy N 201 13 007


Nur Mila Sari N 201 13 017
Puri Indayani N 201 13 029
Muh. Maulidin N 201 13 037
Lily Novelia N 201 13 047
Istia Muh. Ali N 201 13 049
Ferial Apriliani N 201 13 065
Dian Faradiba N 201 13 081
Program Studi Kesehatan
Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan
OUTLINE
1. Pengertian Status Gizi
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi status
gizi
3. Pengertian Food Taboo
4. Jenis- jenis Food Taboo
5. Contoh Makananan
tabu di Indonesia
6. Penyelesaian Food
Taboo
Pengertian Status Gizi

Status gizi merupakan tanda-tanda


penampilan seseorang akibat keseimbangan
antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi
yang berasal dari pangan yang dikonsumsi
pada suatu saat berdasarkan pada kategori
dan indikator yang digunakan (Depkes RI,
2005 dalam Wahyuningsih., dkk, 2014)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi

1. Faktor Ekonomi
Faktor yang dominan sebagai determinan
konsumsi pangan adalah pendapatan
keluarga dan harga. Perubahan pendapatan
akan mempengaruhi konsumsi pangan
keluarga. Meningkatnya pendapatan berarti
memperbesar peluang untuk membeli
pangan dengan kualitas dan kuantitas yang
lebih baik. Sebaliknya penurunan
pendapatan akan menyebabkan kualitas
dan kuantitas pangan yang dibeli
2. Faktor Sosial
a. Fungsi Gastronomik
b. Sarana identitas budaya
c. Arti religius dan Magis
d. Sebagai sarana
komunikasi
e. Makanan sebagai simbol
status
f. Makanan sebagai simbol
pengaruh dan kekuasaan
g. Makanan sebagai sarana
3. Faktor Budaya
Budaya memberi peranan dan nilai yang
berbeda terhadappangan dan
makanan.Misalnya tabu makanan yang
masih dijumpai di beberapa daerah.
Makanan Tabu yang merupakan bagian
dari budaya menganggap makanan
makanan tertentu berbahaya karena
alasan-alasan yang tidak logis
Definisi Food Taboo

Tabu makanan adalah suatu larangan dalam


mengonsumsi makanan tertentu karena ada
beberapaancaman atau hukuman bagi orang
yang mengonsumsinya. Dalam ancaman ini,
terdapat kekuatan supranatural dan mistik
yang akan menghukum mereka yang
melanggar aturan ini atau tabu (Susanto,
1977 dalam Sukandar, 2007).
Jenis-jenis Food Taboo
Menurut Setyani (2012), Food Taboo dibedakan
menjadi 2, yaitu :
Permanent Food Taboo
Makanan yang dihindari secara permanen
selalu dilarang untuk kelompok khusus. Contoh
klasik dari food taboo permanen adalah larangan
mengkonsumsi daging babi yang dilakukan oleh
orang Yahudi dan Muslim. Hindu berpantang
makan daging sapi karena sapi dianggap suci.
Berbagai argumen telah digunakan untuk
menjelaskan asal-usul food taboo tersebut,
termasuk agama, budaya, dan kebersihan
• Temporary Food Taboo
Beberapa makanan dihindari hanya untuk
jangka waktu tertentu (temporary).
Pantangan ini sering berlaku untuk wanita
dan berhubungan dengan siklus reproduksi.
Pantangan makanan ini terkait dengan
periode tertentu dari siklus kehidupan yang
meliputi: kehamilan, kelahiran, menyusui
bayi, dan inisiasi
Contoh Food Taboo di Indonesia
Makanan Tabu bagi Ibu Hamil
No Makanan Alasan Tabu
1 Air Kelapa Bayi influenza dalam kandungan
2 Buah tala Mata bayinya bola
3 Cuka Dapat menyebabkan keguguran
4 Cumi – cumi Anak akan berkulit hitam
5 Daun kelor Anak yang dilahirkan gampang
terserang penyakit
6 Es Anaknya nanti besar, Bayi dalam
kandungan influenza
7 Gurita Anaknya mirip gurita
8 Ikan pari Anakyang dilahirkan loyo, tidak
kekar seperti ikan pari
9 Ikan toka-toka Anaknya mirip toka-toka
10 Jantung pisang Badannya sakit, Takut anaknya
hangus, Takut ari arinya mengumpul
seperti jantung pisang Bayi sulit
keluar saat melahirkan
11 Cabai/ lombok Takut bayinya kepanasan, Anaknya
Makanan Tabu bagi Ibu
Menyusui

N Makanan Alasan Tabu


o
1 Ayam Badan anak yang disusui
akan bau busuk
2 Cabe Rawit Anak mencret, Pedasnya
menular ke anak, Pantat
anak merah
3 Daun Kelor Anak yang disusui akan
sakit perut
4 Udang Anak yang disusui kena
sakit cacar
Makanan Tabu bagi Perempuan
Dewasa

No Makanan Alasan Tabu


1 Mangga Bau badan, Haidnya tidak
berhenti
2 Ikan Balle – Balle Sumpah nenek moyang untuk
tidak memakan ikan tersebut
karena mereka pernah ditolong
oleh ikan tersebut
3 Ikan Balana ( ikan gabus) Sumpah nenek moyang untuk
tidak memakan ikan tersebut
karena mereka pernah ditolong
oleh ikan tersebut
4 Ikan Hiu Sumpah nenek moyang untuk
tidak memakan ikan tersebut
karena mereka pernah ditolong
oleh ikan tersebut
5 Ikan Ciko (ikan merah Sumpah nenek moyang untuk
kecil) tidak memakan ikan tersebut
karena mereka pernah ditolong
Makanan tabu bagi Laki-
laki Dewasa
Makanan yang ditabukan bagi laki-
laki dewasa adalah Daun kelor dan
sayuran terong /makanan yang
mengandung Daun Kelor atau terong.
Mereka mengatakan jika kelor
tersebut dimakan maka badannya
akan pegal–pegal dan loyo.
Makanan Tabu bagi orang sakit

Makanan yang ditabukan adalah Pisang


Ambon yang dimakan pada pagi hari. Mereka
mengatakan jika Pisang Ambon dimakan pagi
hari mereka akan sakit perut.
Penyelesaian Food Taboo
Langkah awal dari strategi berkomunikasi secara
kultural dapat ditempuh dengan mengikuti jalan pikiran
dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
Pendekatan yang paling utama adalah melalui
perbaikan struktur sosial masyarakat tentang pandangan
mereka terhadap bahan makanan, walaupun lokal tetapi
kaya akan nilai gizi. Menurut Adriani dan Wirjatmadi
(2012), Langkah-langkah yang ditempuh antara lain :
Perbaikan gizi keluarga dengan melakukan lombah
menyiapkan hidangan makanan nonberas ( kasus
budaya Timor ).
Perbaikan budaya masyarakat dengan pengarusutamaan
gender (PUG), terutama di tingkat keluarga.
Memperluas areal pertanian dengan menanam berbagai
komoditas yang mempunyai nilai gizi tinggi sebagai
bahan pangan atau makanan, seperti kedelai ( kasus
budaya Jawa ).
Pemberian makanan tambahan yang bernilai gizi bagi
anak-anak balita dan orang lanjut usia.
Penyuluhan gizi terpadu dan konsultasi gizi bagi
masyarakat di samping melakukan pengkajian atau
penelitian dan riset, untuk melihat pengaruh budaya
terhadap makanan itu sendiri dengan berbagai implikasi
yang terkait di dalamnya.
Melakukan pengkajian atau penelitian dan riset, untuk
melihat pengaruh budaya terhadap makanan itu sendiri
dengan berbagai implikasi yang terkait di dalamnya.
Notulensi dan Hasil Diskusi
Moderator : Nurmayanti Ayu Pratiwi (kelompok 4)
Pemateri : Lily Novelia
Pertanyaan :
1.Jelaskan secara ilmiah terkait dengan alasan food taboo
ketimun dan juga makanan pedis. (Rizki Fajriani Kelompok 4)
Jawaban :
Mentimun secara medis tidak terbukti sebagai penyebab
keputihan pada organ intim wanita. Mentimun memiliki
kandungan vitamin A, B dan C. selain itu mentimun juga memiliki
kandungan mineral seperti mangan, silika dan potasium yang
bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit.
Adapun bertambahnya cairan vagina secara abnormal disebabkan
oleh infeksi jamur dan bakteri. Kurangnya menjaga kebersihan
juga menjadi salah satu pemicunya. Sehingga mengkonsumsi
mentimun tidak memiliki hubungan dengan keputihan abnormal.
Biasanya sepanjang trismester pertama, calon ibu sering
menderita emesis gravidarum, yaitu banyaknya air liur, rasa
mual dan muntah akibat perubahan sistem pencernaan berupa
produksi asam lambung berlebihan dan melambatnya wakti
pengosongan lambung atau penurunan pergerakan peristaltik
usus, akibat perubahan hormon pada kehamilan. Pada keadaan
itu, calon ibu biasanya membutuhkan perangsangan rasa
pedas. Ibu hamil yang sedang mengandung boleh
mengomsumsi makanan pedas asal masih dalam dalam batas
normal karena pada dasarnya bayi dalam kandungan tidak
akan terpengaruh dengan makanan pedas yang dimakan oleh
sang ibu, yang menjadi bahaya adalah ketika ibu yang sedang
mengandung memakan makanan pedas secara berlebihan
akan memiliki resiko tinggi seperti terkena diare dan hal ini
dapat memicu terjadinya dehidrasi baik pada ibu hamil atau
bayi dalam kandungan hal ini dapat memicu kontraksi
Yang Menjawab :
Dian Faradiba, Istia Muh Ali, Ferial Apriliani, Nur Mila Sari
2. Jelaskan secara ilmiah mengapa anak yang meminum air
kelapa mengalami influenza dan juga jelaskan mengapa salah
satu penyelesaian food taboo itu mengutamakan gender.
(Miftahul Haerati Kelompok 4)
Jawaban :
Hal tersebut merupakan sesuatu ayng dianggap mitos. Secara
ilmiah anak meminum air kelapa sebenarnya tidak menyebabkan
influenza, bahkan dapat meningkatkan sistem imun dan
menambah zat gizi mikro yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Salah satu penyelesaian food taboo itu mengutamanakan gender
karena pada umumnya pantangan makanan itu lebih kepada
wanita dimana wanita itu mengalami beberapa keadaan yang
menyebabkan lebih sensitif dalam mengkonsumsi makanan
misanya pada saat menstruasi,hamil, dan menyusui. Maka dari
itu penyelesaian food taboo ini harus diintervensi dengan
mengutamakan gender khususnya perempuan.
Yang Menjawab : Nur Mila Sari dan Muhammad Maulidin
3. Jelaskan Makanan yang disulawesi tengah yang benar sebagai food taboo
dan mitos dengan menyesuaikan dengan teori. (Yuyun Yulianti Kelompok 3).
Jawaban :
Mengonsumsi daun kelor menyebabkan proses kelahiran sakit adalah mitos
karena Ketika melahirkan memang normal jika merasa sakit. Rasa sakit itu
disebabkan oleh kontraksi rahim dan peregangan mulut rahim, peregangan
dasar panggul, dan pelepasan plasenta. Jadi tidak ada kaitan antara makan
daun kelor dengan nyeri saat melahirkan. Mitos tersebut justru merugikan
ibu hamil. Sebab daun kelor merupakan salah satu sayuran yang kaya
kandungan gizi. Kandungan vitamin A daun kelor setara 4 kali kandungan
vitamin A pada wortel, 7 kali kandungan vitamin C pada jeruk, 4 kali
kandungan mineral calcium dari susu, dan 9 kali kandungan protein dari
yoghurt.
Ibu hamil tidak boleh makan pisang, nanas, dan mentimun.
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi nanas muda terlalu banyak akan
mengakibatkan keguguran adalah fakta, karena dapat menyebabkan
terjadinya kontraksi sebelum waktunya. Hal ini terjadi akibat dari enzim
bromelain yang terkandung dalam nanas yang dapat menyebabkan
lemahnya leher rahim (serviks) sehingga bisa mengakibatkan rahim akan
berkontraksi. Kontraksi rahim ini bisa membahayakan janin yang ada di
dalamnya dan berpotensi terjadinya hal yang berbahaya bagi janin.
Tidak boleh mengonsumsi pisang, dan mentimun adalah mitos
karena justru disarankan karena kaya akan vitamin C dan serat yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses
pembuangan sisa-sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu
membahayakan. Saat hamil maupun melahirkan, adalah normal jika
ibu mengalami keputihan. Kecuali jika keputihan tersebut terinfeksi
oleh bakteri, jamur, dan virus yang biasanya ditandai dengan
keluhan gatal, bau tidak sedap, dan warnanya kekuningan, kehijauan,
atau kecoklatan.
Mengonsumsi ikan laut, kepiting, ikan pari, Gurita, Cumi-
cumi menyebabkan ASI menjadi asin dan bayi akan berkulit hitam
adalah mitos. Padahal, protein yang terkandung dalam ikan laut,
ikan pari, udang dan kepiting dapat meningkatkan kecerdasan otak si
anak.
Minum air es akan menyebabkan bayi besar adalah mitos. Faktanya
bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang
mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum
oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing
manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air
es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.
Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit
kemerahan atau berkulit lebih gelap adalah mitos. Faktanya warna kulit
seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi faktor genetik dari
orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil,
membuat rasa tak enak di perut apalagi bila sedang mual, jadi bukan karena
menyebabkan bercak kemerahan pada kulit.
Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru
lahir adalah mitos. Faktanya Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang
baik.
Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan dan menyuburkan rambut
bayi adalah mitos. Faktanya kelapa muda memang berkhasiat untuk
menjadikan air ketuban putih dan bersih. Sementara itu minum air kelapa
muda atau hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi. Lebat tidaknya rambut
bayi tidak ditentukan oleh minuman ataupun makanan tertentu yang
dikonsumsi Ibu selama hamil, melainkan karena faktor keturunan.
Terong Sebabkan Loyo adalah mitos. Faktanya Mungkin lantaran orang
begitu terpaku pada persamaan bentuk terung dengan alat reproduksi pria.
Padahal, meski sepintas terlihat sama, namun alat reproduksi dipenuhi
pembuluh-pembuluh darah yang otomatis akan terisi penuh begitu terjadi
peningkatan libido atau dalam keadaan terangsang. Sementara terung,
diapa-apain pun akan tetap loyo karena strukturnya memang berbeda.

Yang Menjawab : Widy Try Windy, Lily Novelia, Puri Indayani

Anda mungkin juga menyukai