Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI GIZI

TABU MAKANAN DI SULAWESI SELATAN

NAMA KELOMPOK:
KELOMPOK 1
1. AGUSTIN DWI P (P27835113001)
2. KHARISMA RIZKA S (P27835113003)
3. DIYAH AGUSTINA AINUR R (P27835113004)
4. MIKA IRIANTI (P27835113006)
5. IKVINA ROHMIKA (P27835113007)
6. BUNGA PUSPITASARI (P27835113008)
7. ENDITA WAHYUANA P (P27835113009)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pantangan adalah tidak melakukan sesuatu dalam kehidupan baik untuk jangka
pendek ataupun jangka panjang. Hal ini dilakukan karena alasan kesehatan, kebiasaan
ataupun keyakinan tertentu. Pada pantangan di daerah-daerah tertentu di Indonesia
(misalnya, di Kuningan, Jawa Barat, Lombok, dll.), terdapat kolam yang berisi ikan-ikan
yang tidak boleh ditangkap dan dimakan. Bila pantangan ini dilanggar, si pelakunya akan
mengalami malapetaka.
Makanan sebagai Sistem Budaya bagi sebagian masyarakat, jenis-jenis makanan yang
biasa dikonsumsi sejak masa kanak-kanak akan berlanjut menjadi makanan kesukaan
pada saat dewasa. Sebagian besar masyarakat bersifat ”menyukai  apa yang mereka
makan” daripada “makan apa yang mereka suka”. Mereka mempunyai kesetiaan dan
kepekaan terhadap susunan hidangan makanan tradisionalnya dan peka apabila ada kritik
tentang makanan mereka. Hal yang berlaku umum dalam setiap kelompok sosial adalah
adanya pembatasan-pembatasan tertentu terhadap bahan pangan yang tersedia dalam
lingkungan alamnya. Artinya, ada bahan pangan yang potensial namun tidak dikonsumsi
karena dianggap sebagai “bukan makanan“. Sebaliknya apa yang dianggap “makanan“
merupakan bagian penting dari kebudayaan suatu masyarakat, dan diwariskan ke generasi
Berikutnya lewat proses sosialisasi(Khumaidi,1994).
Tabu pada Makanan adalah hal menarik dalam pemilihan makanan dari segi budaya
adalah adanya konsep tabu makanan. Tabu adalah tindakan untuk menghindari apa yang
diyakini berbahaya secara supranatural, sedangkan tabu makanan adalah tindakan untuk
menghindari makanan tertentu berdasarkan penjelasan sebab akibat yang bersifat
supranatural ( Sanjur,  1982). Hal tersebut kadang susah dijelaskan secara rasional. Tabu
makanan biasanya dikelompokkan berdasarkan tahapan kehidupan. Masing-masing
berbeda jenis maupun makna spiritual yang tersembunyi di dalamnya. Selain itu, masing-
masing daerah mempunyai tabu yang berbeda untuk diterapkan pada masyarakatnya,
walaupun terkadang dengan semakin moderen masyarakat, tabu tersebut banyak yang
sudah dilupakan dan dilanggar oleh penganutnya.
Aneka Penelitian tentang Tabu Makanan, banyak penelitian telah dilakukan untuk
meneliti tabu makanan yang terjadi di masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh  Wiwik
& Yushila (2006), mendapatkan adanya tabu makan telur pada anak-anak di daerah
Pekalongan, karena dikhawatirkan nantinya akan tumbuh bisul. Di daerah Magelang,
adanya tabu makan ikan bagi anak-anak, karena dikhawatirkan nantinya akan terkena
penyakit cacing pada anak.
            Tabu makan ikan hiu pada ibu menyusui di daerah Sulawesi Selatan, merupakan
temuan menarik pada penelitian yang dilakukan oleh Aswita& Dewi (2006). Dalam
uraiannya dikatakan bahwa hal itu berkaitan dengan legenda yang terjadi di daerah
Sulawesi Selatan, khususnya pada suku Bugis. Dahulu saat sedang mencari ikan di laut
terjadi badai yang dahsyat, dan mereka selamat karena ditolong oleh ikan hiu sehingga
terjadi perjanjian tidak boleh lagi makan ikan hiu untuk anak cucunya. Pada ibu
menyusui, makan ikan hiu dipercaya akan menyebabkan anak menderita penyakit kulit.
Selain itu untuk ibu menyusui di pulau Lombok, khususnya suku Sasak, terdapat tabu
makan ikan belut karena akan menyebabkan penyakit gatal pada anak yang disusuinya.
Pada masyarakat Papua, khususnya suku Jae, Ikan Kakap dan Ikan Sembilan tabu
dimakan karena bentuknya aneh, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan kelainan
pada tubuh, bahkan berakibat kematian (Apomfirez, 2002).
              Tabu makanan banyak yang berhubungan dengan sumber hewani, seperti daging
dan ikan. Menurut Reddy (1990), tabu makanan berkaitan dengan konsep ”panas-dingin”
yang dapat memengaruhi keseimbangan unsur-unsur dalam tubuh manusia, tanah, udara,
api dan air. Apabila unsur-unsur di dalam tubuh terlalu panas atau  terlau dingin, maka
akan menimbulkan penyakit. Daging dan ikan tabu dimakan karena mengandung unsur
panas, sehingga apabila dimakan dipercaya dapat menimbulkan penyakit. Tabu makanan
tersebut akan dipatuhi atau tidak, tergantung dari kekuatan budaya setempat, keyakinan
yang dianut serta budaya luar yang mempengaruhinya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dengan tabu makanan ?
1.2.2 Apa saja tabu makanan di daerah sulawesi Selatan?
1.2.3 Bagaimana sudut pandang dari ilmu gizi tentang tabu makanan ?
1.2.4 Bagaimana mengatasi tabu makanan di daerah sulawesi Selatan?
1.3 Tujuan masalah
1.3.1 Untuk mengetahui definisi tabu makanan.
1.3.2 Untuk mengetahui tabu makanan di daerah Sulawesi Selatan.
1.3.3 Untuk mengetahui tabu makanan dari sudut pandang gizi.
1.3.4 Untuk mengetahui cara mengatasi tabu makanan di daerah Sulawesi Selatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tabu Makanan

Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi
peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan.Misalnya tabu makanan
yang masih dijumpai di beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari
budaya menganggap makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan-alasan yang
tidak logis. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan
oleh sebab itu perlu berbagai upaya untuk memperbaikinya. Pantangan atau tabu adalah
suatu larangan untuk mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman
bahaya atau hukuman terhadap yang melanggarnya. Dalam ancaman bahaya ini terdapat
kesan magis yaitu adanya kekuatan supernatural yang berbau mistik yang akan
menghukum orang-orang yang melanggar pantangan atau tabu tersebut (Suhardjo, 1989).
Tabu pada Makanan adalah hal menarik dalam pemilihan makanan dari segi budaya
adalah adanya konsep tabu makanan. Tabu adalah tindakan untuk menghindari apa yang
diyakini berbahaya secara supranatural, sedangkan tabu makanan adalah tindakan untuk
menghindari makanan tertentu berdasarkan penjelasan sebab akibat yang bersifat
supranatural ( Sanjur,  1982). Hal tersebut kadang susah dijelaskan secara rasional. Tabu
makanan biasanya dikelompokkan berdasarkan tahapan kehidupan. Masing-masing
berbeda jenis maupun makna spiritual yang tersembunyi di dalamnya. Selain itu, masing-
masing daerah mempunyai tabu yang berbeda untuk diterapkan pada masyarakatnya,
walaupun terkadang dengan semakin moderen masyarakat, tabu tersebut banyak yang
sudah dilupakan dan dilanggar oleh penganutnya.
2.2 Tabu Makanan Daerah Sulawesi Selatan
Dalam jurnal “Taboo Food in Jeneponto South Sulawesi” oleh Dadang Sukandar dari
Fakultas Ekologi Manusia, IPB dilaporkan bahwa pada daerah Jeneponto, Sulawesi
Selatan terdapat beberapa makanan yang di tabukan. Ada makanan yang ditabukan bagi
Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Perempuan Dewasa, Laki – laki Dewasa, dan orang sakit.
Berikut Hasil data yang disajikan dalam jurnal “Taboo Food in Jeneponto South
Sulawesi”
2.2.1 Makanan Tabu bagi Ibu Hamil
Makanan yang ditabukan bagi ibu hamil sangat banyak. Pepaya, cabai dan jantung
pisang adalah makanan yang mempunyai alasan tabu paling banyak bagi ibu hamil.
No Makanan Alasan Tabu
1 Air Kelapa Bayi influenza dalam kandungan
2 Buah tala Mata bayinya bola
3 Cuka Dapat menyebabkan keguguran
4 Cumi – cumi Anak akan berkulit hitam
5 Daun kelor Anak yang dilahirkan gampang terserang
penyakit
6 Es Anaknya nanti besar
Bayi dalam kandungan influenza
7 Gurita Anaknya mirip gurita
8 Ikan pari Anakyang dilahirkan loyo, tidak kekar
seperti ikan pari
9 Ikan toka-toka Anaknya mirip toka-toka
10 Jantung pisang Badannya sakit
Takut anaknya hangus
Takut ari-arinya mengumpul seperti jantung
pisang
Bayi sulit keluar saat melahirkan
11 Cabai/ lombok Takut bayinya kepanasan
Anaknya mudah sakit
Anaknya sakit
Anaknya akan sakit mata
Ibunya terkena sariawan pa
rah
Bayinya merapa pedas
12 Nanas Menyebabkan keguguran
13 Pepaya Sakit diwaktu melahirkan
Sakit pada bua – bua (perut)
14 Pisang dempet Bayinya lahir kembar siam
15 Terong Anak lahir benjol –benjol

2.2.2 Makanan Tabu bagi Ibu Menyusui


No Makanan Alasan Tabu
1 Ayam Badan anak yang disusui akan bau busuk
2 Cabe Rawit Anak mencret
Pedasnya menular ke anak
3 Daun Kelor Anak yang disusui akan sakit perut
4 Udang Anak yang disusui kena sakit cacar

2.2.3 Makanan Tabu bagi Perempuan Dewasa


No Makanan Alasan Tabu
1 Mangga Bau badan
Haidnya tidak berhenti
2 Ikan Balle – Balle Sumpah nenek moyang untuk tidak
memakan ikan tersebut karena mereka
pernah ditolong oleh ikan tersebut
3 Ikan Balana ( ikan gabus) Sumpah nenek moyang untuk tidak
memakan ikan tersebut karena mereka
pernah ditolong oleh ikan tersebut
4 Ikan Hiu Sumpah nenek moyang untuk tidak
memakan ikan tersebut karena mereka
pernah ditolong oleh ikan tersebut
5 Ikan Ciko (ikan merah kecil) Sumpah nenek moyang untuk tidak
memakan ikan tersebut karena mereka
pernah ditolong oleh ikan tersebut. Jika ada
yang makan, maka akan menderita penyakit
kulit

2.2.4 Makanan Tabu bagi Laki-laki Dewasa


Makanan yang ditabukan bagi laki-laki dewasa adalah Daun kelor dan sayuran
terong /makanan yang mengandung Daun Kelor atau terong. Mereka mengatakan jika
kelor tersebut dimakan maka badannya akan pegal – pegal dan loyo.

2.3 Tabu Makanan di Sulawesi Selatan Dilihat dari Sudut Pandang Ilmu Gizi
2.3.1 Makanan Tabu Bagi Ibu Hamil
Masyarakat Sulawesi Selatan melarang para ibu hamil untuk meminum air kelapa,
memakan daun kelor, ikan, cumi-cumi, pepaya, nanas, pisang, dll. Jika ditinjau dari
segi ilmu gizi makanan tersebut sangatlah bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janin di
dalam kandungannya. Menurut penelitian dari Balittro (Balai Penelitian Tanaman
Obat dan Aromatik) diketahui kandungan nutrisi dari kelapa yang banyak
mengandung gizi esensial. Menurut hasil analisis, dalam 100 mililiter air kelapa
mengandung Mineral sebagai berikut (dalam mg) :

 Potasium: 291
 Sodium: 42
 Klorin: 75
 Kalsium: 44
 Magnesium: 10
 Sulfur: 58
 Phosphorus: 9.20
 Iron (mg/100 gr): 6
 Copper: 26

Air kelapa selain mempunyai kandungan mineral tinggi, juga mengandung vitamin
yang larut air yaitu vitamin B Kompleks dan protein asam amino yang baik. Berikut
beberapa manfaat yang dapat diambil dari air kelapa bagi para ibu hamil:

a. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh, di dalam air kelapa sangat kaya akan
asam laurat yang dapat memerangi asam lemak turunan dan juga memiliki efek
antibakteri, antivirus dan antijamur. Jadi, ibu hamil sangat dianjurkan agar
senantiasa mengonsumsi air kelapa, karena dapat meningkatkan kekebalan
tubuh dan juga pertumbuhan janin serta dapat mencegah infeksi flu, HIV,
herpes, dan lainnya.
b. Membantu Mencegah Sembelit, manfaat air kelapa lainnya yakni dapat
membantu mencegah mulas karena air kelapa secara efektif membersihkan
usus dan saluran pencernaan sehingga meringankan ibu hamil dari mulas dan
juga sembelit.
c. Mencegah Infeksi Saluran Kemih, hampir setiap wanita sering menderita
yang namanya infeksi saluran kemih atau biasa disebut UTI (urinary tract
infection). Dengan mengonsumsi air kelapa dapat membantu meningkatkan
aliran dan frekuensi urin, shingga racun dalam tubuh dapat keluar dengan
mudah sekaligus mencegah terjadinya infeksi saluran kemih dan timbulnya
batu ginjal.
d. Minuman Isotonik Alami, air kelapa merupakan minuman isotonik alami
yang dapat membantu dalam pengisian cairan dan hilangnya garam alami yang
dilepaskan oleh tubuh. Air kelapa muda kaya dengan kandungan elektrolit,
klorida, kalsium, potasium, magnesium, sodium, dan riboflavin. Sebagai
isotonik alami yang kaya mineral dan memiliki elektrolit sama dengan
elektrolit tubuh, air kelapa muda sangat bermanfaat untuk rehidrasi dan
memulihkan stamina tubuh. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak air
dibandingkan orang lain. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan
berbagai komplikasi, termasuk sakit kepala, kram, edema dan bahkan kontraksi
yang dapat menyebabkan persalinan prematur.
e. Membantu Pencernaan, air kelapa juga dipercaya memperbaiki fungsi
pencernaan. Selama kehamilan, plasenta memproduksi hormon progesteron
yang memperlambat kontraksi otot lambung sehingga pencernaan pun
melambat. Air kelapa dapat membantu meningkatkan kecepatan pencernaan
dalam penyerapan zat gizi makro dan mikro.
f. Meningkatkan HDL, air kelapa pada dasarnya bebas lemak dan dikenal
sebagai minuman nol kolesterol. Beberapa studi telah melaporkan bahwa air
kelapa juga memiliki efek positif untuk menaikkan tingkat HDL (High-density
lipoprotein), yaitu kadar kolesterol yang baik dalam tubuh.
g. Mengatasi heartburn pada ibu hamil, dada terasa panas seakan-akan terasa
seperti terbakar, itu adalah keluhan heartburn. Heartburn akan sangat
mengganggu kesehatan ibu hamil, tapi dengan mengonsumsi air kelapa keluhan
hertburn dapat teratasi.
h. Membantu mengurangi morning sickness, air kelapa dipercaya mempunyai
khasiat sebagai anti muntah, sehingga air kelapa dapat mengurangi keluhan
pusing, mual, dan muntah akibat morning sickness yang biasa terjadi pada usia
kandungan dibawah 16 minggu.
i. Mencegah kram kaki, keluhan kram pada kaki sering dikeluhkan ibu hamil,
hal ini disebabkan tubuh kekurangan kalium. Air kelapa mengandung 670 mg
kalium per 330 ml sementara tubuh membutuhkan sekitar 4.700 mg saat hamil.
Sangat dianjurkan menjaga asupan kalium disaat hamil.
j. Membantu Persalinan, sebagaimana diketahui kandungan elektrolit dari air
kelapa dapat dijadikan sebagai pengganti cairan, sehingga ibu tidak mudah
dehidrasi, dan dapat melakukan persalinan dengan lancar.

Daun Kelor mengandung lebih banyak vitamin C. Vitamin C memperkuat


sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek.
Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin
C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripada jeruk. Daun kelor
mengandung potassium. Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah
sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih
banyak daripada pisang. Daun kelor kaya akan Vitamin A. Vitamin A bertindak
sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit
ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun
kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel. Daun kelor mengandung kalsium. Kalsium
membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu
menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari
kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang
lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi
untuk memenuhi gizi bagi bayinya.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor
memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan
terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk
meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.
Cumi-Cumi mengandung beberapa komponen gizi yang penting antara lain
protein, lemak, karbohidrat, air dan vitamin serta beberapa mineral seperti kalsium,
besi, fosfor yang dibutuhkan oleh manusia. Menurut Mahmud, et al (2005). Ditinjau
dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan
proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki
kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah
dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam
amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan
adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang
dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat (Nugraha, 2008).
Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam
jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat
bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Selain kaya akan protein, cumi-
cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2
(riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K). Cumi–
cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. Daging
cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-
cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi
juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan
seperti direbus (Astawan, 2009).
Nanas adalah buah yang cukup ditakuti oleh ibu-ibu hamil karena diyakini
dapat menimbulkan keguguran. Namun, terlepas benar dan tidaknya persepsi tersebut,
buah nanas memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Tetapi,
hingga kini belum banyak masyarakat yang menyadari besarnya manfaat buah nanas
bagi kesehatan tubuh. Beberapa orang bahkan beranggapan bahwa buah nanas
berpotensi menyebabkan keputihan, sehingga tidak heran jika banyak wanita yang
menghindari mengonsumsi buah nanas. Anggapan tersebut tidak benar, bahkan
beberapa penelitian mengungkapkan bahwa buah nanas memiliki kandungan
antioksidan dan fitokimia yang tinggi, sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai
gangguan kesehatan, seperti kanker, serangan jantung, wasir, pencegah penuaan dini,
hingga mengurangi resiko stres.
. Namun, dalam mengonsumsi buah nanas juga harus terukur, karena disamping
memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh, buah nanas juga memiliki
pengaruh negatif atau efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan,
diantaranya adalah dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil, meningkatkan
kadar gula darah, berpotensi menimbulkan penyakit reumatik, serta dapat
mengakibatkan sakit kepala.
Kemudian salah satu makanan yang dilarang saat masa kehamilan adalah buah
pepaya. Padahal, dunia medis menyatakan bahwa buah pepaya cukup aman
dikonsumsi oleh ibu hamil untuk membantu mengatasi permasalahan pencernaan
seperti mulas. Kandungan vitamin A dan vitamin C buah pepaya sangat bermanfaat
bagi Ibu hamil. Tapi, perlu diingat bahwa hanya pepaya yang sudah benar-benar
matang yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan dengan jumlah tertentu. Sebaiknya
Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda sebelum
mengkonsumsi buah pepaya saat hamil. Hindari memakan buah pepaya yang masih
muda karena memilii kandungan zat lateks lebih banyak dibanding yang sudah
matang. Hindari makan buah pepaya selama minggu-minggu awal kehamilan karena
bisa menyebabkan keguguran. Pasalnya, pepaya memiliki zat lateks seperti
prostaglandin dan oksitosin yang umumnya digunakan untuk menginduksi persalinan.
Buah Pisang juga dilarang untuk Ibu Hamil. Faktanya di dalam buah pisang
terdapat kandungan asam folat atau yang biasa kita kenal dengan nama vitamin B9.
Vitamin ini adalah salah jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Asam folat ini
bermanfaat dalam pembentukan asam nukleat dan hemoglobin. Oleh karena itu asam
folat ini sangat bermanfaat dan penting bagi ibu hamil karena jika ibu hami
kekurangan asam folat ini maka ibu hamil akan mengalami gangguan pembentukan
eritrosit atau sel darah merah yang akan menyebabkan anemia. Jika anemia ini terus
berlanjut maka akan membahayakan ibu hamil dan bisa menyebabkan kematian.
Manfaat buah pisang untuk ibu hamil lainnya adalah asam folat dapat
membantu perkembangan selubung saraf yang membentuk sumsum tulang belakang
dan otak bagi bayi pada masa kehamilan. Asma folat ini juga akan mengurangi resiko
kelahiran prematur dan mengurangi resiko kelainan yang bisa terjadi pada bayi pada
saat dilahirkan seperti cacat dan rendahnya berat badan. Kepastian manfaat asam folat
yang terdapat di dalam buah pisang bisa dibuktikan dengan beberapa penelitian yang
membuktikan bahwa ibu hamil yang rutin mengkonsumsi buah pisang pada masa
kehamilannya akan mempunyai resiko 70% tidak melahirkan bayi yang cacat. Selain
itu masih ada banyak manfaat buah pisang untuk ibu hamil yaitu sebagai sumber
energi, apalagi ibu hamil itu sangat membutuhkan energi ekstra pada masa kehamilan.
Kandungan vitamin C yang terdapat pada buah pisang ternyata juga bermanfaat bagi
ibu hamil. Vitamin ini membantu pembentukan gusi, tulang, pembuluh darah dan
kulit pada bayi. Apalagi pada masa kehamilan, ibu hamil akan membutuhkan banyak
vitamin C dan buah pisang bisa menjadi salah satu alternatifnya.
2.1.2 Makanan Tabu Bagi Ibu Menyusui
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan memakan ayam, daun kelor, udang bagi Ibu
yang sedang menyusui merupakan pantangan bagi mereka. Padahal jika dilihat dari
ilmu gizi, ayam dan udag merupakan makanan yang berprotein tinggi. Protein sangat
dibutuhkan untuk membentuk sel-sel dalam tubuh bayi yang akan berpengaruh pada
tumbuh kembang anak tersebut. Selain kandungan protein yang tinggi, udang juga
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Seperti kalsium, fosfor, za
besi dll. Begitu juga dengan daun kelor, sebagaimana yang telah dijelaskan pada ibu
hamil, dau kelor juga mengandung vitamin C yang lebih bayak daripada jeruk.
Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi.
Selain itu daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah,
mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk
memenuhi gizi bagi bayinya.
2.1.3 Makanan Tabu Bagi Perempuan Dewasa
Tabu makanan tidak hanya diperuntukkan bagi ibu hamil dan menyusui di
Sulawesi Selatan, tetapi juga para perempuan dewasa. Para perempuan dewasa di sana
tidak diperbolehkan memakan mangga dan ikan. Mangga mengandung vitamin C
merupakan antioksidan yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga
kesehatan jaringan gusi.  Daging mangga yang berwarna kuning menandakan
kandungan betakaroten yang tinggi, dan  akan diproses menjadi vitamin A di dalam
tubuh. Dalam setiap 100 gram mangga terkandung 389 IU betakaroten yang juga 
temasuk salah satu antioksidan dan berguna untuk meningkatkan fungsi retina mata.
Mangga juga kaya akan kalium, yang berfungsi meningkatkan fungsi otot jantung,
kontraksi otot, dan tekanan darah. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi risiko stroke
terutama bagi perempuan dewasa. Sedangkan ikan, mengandung banyak sekali
manfaat bagi tubuh, kandungan beberapa vitamin dan mineralnya yang bermanfaat
untuk mempersipakan organ reproduksi perempuan. Selain itu, kandungan proteinnya
yang tinggi akan mengganti sel-sel yang rusak dalam tubuh, dan protein juga penting
dalam mempersiapkan organ reproduksi.
2.3.4 Makanan Tabu Bagi Laki-Laki Dewasa
Di Sulawesi Selatan laki-laki yang sudah dewasa dilarang memakan daun
kelor dan terong karena akan mneyebabkan gatal-gatal dan loyo. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya daun kelor kaya akan vitamin C, yang bermanfaat bagi sistem
kekebalan tubuh kita. Jika dilihat dari sudut pandang Ilmu Gizi, mengkonsumsi daun
kelor menyebabkan gatal hanyalah mitos masyarakat. Sedangkan terong, belum ada
penelitian ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Mengkonsumsi terong sebagai
sayuran adalah tabu bagi para lelaki, karena akan memperlemah kejantanan mereka.
Hal inipun tidak tepat, karena di dalam sayuran terong baik yang berkulit kehijauan
maupun berwarna ungu ditemukan banyak sekali khasiat positif bagi tubuh, antara
lain, tyrosine yang akan membersihkan kulit yang hiperpigmentasi (flek hitam).
Selain itu sebagai sumber karbohidrat dan banyak trace elements yang dikandungnya
dan sangat penting untuk kesehatan.
Terong bisa meningkatkan libido seksual karena mengandung Fosfor dan
Magnesium. Patut diketahui juga, terong mengandung Saponin. Senyawa ini berperan
dalam pembuatan hormon seks pria. Terong mempunyai nilai yang tinggi baik sebagai
makanan maupun sebagai obat. Vitamin B2 dalam teromg jauh lebih banyak daripada
sayuran lain. Terong diberikan untuk menangani keluhan liver dan meningkatkan
metabolisme kolesterol.
2.4 Cara Mengatasi Tabu Makanan di Sulawesi Selatan.
Kecukupan gizi bagi ibu hamil dan menyusui sangatlah penting untuk
membantu tumbuh kembang janin dan bayi mereka. Bagi mereka yang mempercayai
pantangan-pantangan tersebut, harus mencari alternatif lain agar zat gizi yang
dibutuhkan oleh ibu dan bayinya tercukupi. Alternatif lain bisa berupa suplemen zat
gizi yang dibutuhkan atau mencari makanan lain yang mempunyai kandungan gizi
sama dengan makanan yang dilarang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mitos – mitos yang beredar di masyarakat tentang makanan pantangan, tidak
semuanya dapat diterima. Sering terjadi, makanan yang menurut kepercayaan
masyarakat adalah makanan pantangan justru adalah makanan bergizi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
3.2 Saran

1. Perlu dilakukan penyuluhan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai


makanan yang menurut mereka adalah makan bergizi karena dipandang akan memberi
efek buruk pada sistem tubuh, justru adalah makanan yang bergizi dan sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Agar masyarakat mengerti dan menyadari akan makanan
pantangan bagi mereka yang justru adalah makanan bergizi.

2. Seharusnya masyarakat tidak langsung menerima mentah – mentah mitos – mitos


tentang makanan pantangan, perlu dicari faktanya sebelum melakukan tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Anonim. 2012. Ekologi Pangan dan Gizi Antropologi.
http://esgezetpunyablog.blogspot.com/2012/04/ekologi-pangan-dan-gizi-antropologi.html
(Diakses pada 2April 2014, 15.34)
Anonim. 2012. Pandangan Masyarakat Mengenai Makanan pantangan Yang Justru Adalah
Makanan Bergizi. http://rizqidyan.wordpress.com/2012/10/11/pandangan-masyarakat-
mengenai-makanan-pantangan-yang-justru-adalah-makanan-bergizi/. (Diakses pada 3 April
2014, 08.24)
Anonim. 2009. Pengaruh Kepercayaan Tradisional Bagi Ibu Hamil. http://khusnul-
mylive.blogspot.com/2013/04/pengaruh-kepercayaan-tradisional-bagi.html (Diakses pada
1April 2014, 10.21)

Anonim. 2011. Pola Makan di Beberapa Daerah. http://giziremajagahol.blogspot.com


/2011/10/pola-makan-di-beberapa-daerah-di.html (Diakses pada 1April 2014, 10.19)

Anonim. 2011. Tabu Pada Makanan. http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/2011/12/tabu-


pada-makanan.html (Diakses pada 1April 2014, 10.15)

Azharflz. 2011. Mitos Ibu Hamil Dilarang Makan Daun Kelor.


http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=8196 (Diakses pada 3 April 2014,
15.15)

Jauhari, Ahmad. Dr, M.Sc. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta: Jaya Ilmu

Muctadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta

Winarno, FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai