Anda di halaman 1dari 45

Penanganan Risiko

Proyek KPBU

Oleh:
Harry Setyawan, ST., M.Sc
Kepala Seksi Mitigasi Risiko
PENGANTAR RISIKO

2
PENGERTIAN RISIKO DALAM PROYEK
INFRASTRUKTUR
Pengertian Risiko
Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami
atau kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan yang
merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan fInansial akibat
bahaya yang terjadi.

Beberapa Kategori
Risiko Proyek
Infrastruktur

• Risiko Lokasi
• Risiko Interface

• Risiko Pendapatan
• Risiko Politik

• Risiko Sponsor
• Risiko Kahar

• Risiko Finansial • Risiko Kepemilikan Aset

• Risiko Operasional • Konektivtas Jaringan

• Risiko Desain, Konstruksi,


dan Operasional

3
KARAKTERISTIK PROYEK
INFRASTRUKTUR DENGAN KPBU

Dana Investasi Besar

Jangka Panjang

Masa Pengembalian Investasi yang Panjang

Seringkali Timbul Environment Effects and


Clearances

Ketidakpastian realisasi tingkat balikan investasi


 risiko tinggi

Diperlukan manajemen risiko

2
KATEGORI RISIKO INFRASTRUKTUR KPBU

• Pembebasan Lahan
• Permintaan tidak sesuai rencana
Risiko Lokasi • Ketidaksesuaian Lokasi Risiko Pendapatan
• Tarif lebih rendah dari rencana
• Kerusakan lingkungan

• Perencanaan dan desain Risiko Konektivitas • Konektivitas tidak sesuai rencana


Risiko Desain, • Keterlambatan Penyelesaian
Konstruksi dan Uji
• Kenaikan biaya proyek
Operasi
• Ketidaksesuaian hasil Uji Operasi • Kualitas pekerjaan pemerintah
Risiko Interface
tidak sesuai
Risiko Sponsor • Kegagalan BU menyediakan pinjaman
• Perubahan regulasi/
perundangan
• Ketidakpastian pinjaman Risiko Politik • Perizinan
Risiko Finansial • Perubahan parameter finansial • Perubahan tarif pajak
• Kenaikan premi asuransi

• Kenaikan biaya pemeliharaan Risiko Kahar • Bencana alam


• Perkembangan teknologi
Risiko Operasional • Utilitas tidak tersedia
• Kekurangan sumber daya Risiko Kepemilikan • Penurunan nilai ekonomi aset
• Demonstrasi,, pemogokan dll Aset

4
Identifikasi Risiko Berdasarkan
Fase Proyek

Pra
No. Jenis Risiko Konstruksi Operasi
Konstruksi
1 Lokasi √ √ √
2 Desain, Konstruksi dan uji operasi √ √ √
3 Sponsor √ √ √
4 Financial √ √ √
5 Operasi     √
6 Pendapatan     √
7 Konektifitas Jaringan   √ √
8 Interface   √ √
9 Politik √ √ √
10 Force Majeure √ √ √
11 Kepemilikan aset   √

6
Pendekatan ISO 31000:
Manajemen Risiko

Mengacu pada sistem ISO 31000


dan bahwa Kementerian PUPR
menggunakan pendekatan
Performance Risk Based
Management, maka didalam setiap
langkah kegiatan Direktorat BII,
sangat terkait erat pada kegiatan
manajemen risiko. Dimana setiap
langkah yang dilakukan oleh
Kementerian PUPR dalam proses
pemantauan dan evaluasi kegiatan
Proyek KBU harus dikomunikasikan,
sehingga akan mengurangi/
memitigasi risiko yang mungkin dapat
terjadi pada setiap tahap kegiatan.

7
PROSES PENGELOLAAN RISIKO

Dalam konteks proses pengelolaan risiko secara umum, prinsip alokasi


risiko merupakan konsep yang digunakan dalam proses penanganan risiko
(risk treatment)

Identifikasi Penanganan Pemantauan


Analisis Risiko
Risiko Risiko Risiko

Dilakukan
oleh PJPK - menanggung risiko; Dilakukan
- menghindari risiko; oleh PJPK
- memitigasi risiko; bersama
- mengalokasikan dengan
risiko Badan
Usaha dan
PT.PII

8
ALOKASI RISIKO

9
ALOKASI RISIKO

Risiko ke sektor
publik  Kapasitas Prinsip Alokasi Risiko 
untuk mitigasi risiko Transfer risiko ke
 belum tentu Mencapai Value for Money swasta 
memberikan Value meningkatkan premi
for Money risiko  biaya
proyek lebih tinggi.

• Sebisa mungkin, seluruh risiko proyek teridentifikasi, dikuantifikasi dan dimitigasi


(dicegah keterjadiannya atau dikurangi dampaknya)
• Apakah sumber risiko utama proyek? Bagaimana alokasi risiko tersebut dan
strategi pengelolaan/mitigasi risikonya?
• Secara umum, risiko terkait Desain, Konstruksi dan Operasi  Pihak Swasta

• Risiko terkait pengadaan lahan, perijinan, regulasi/kebijakan  Pemerintah


• Memastikan Risiko dapat Dikelola  Bankability (for debt financing)

5
PRINSIP ALOKASI RISIKO

• Risiko yang sulit untuk dikendalikan pemerintah agar memenuhi asas efektivitas biaya (konstruksi, operasi), sebaiknya
ditanggung pihak swasta;
• Risiko di luar kendali kedua belah pihak, atau sama-sama dapat dipengaruhi kedua belah pihak sebaiknya ditanggung
bersama (kejadian kahar);
• Risiko yang dapat dikelola Pemerintah, karena posisinya lebih baik atau lebih mudah mendapatkan informasi
dibandingkan swasta (risiko peraturan atau legislasi) sebaiknya ditanggung Pemerintah;
• Risiko yang walaupun sudah ditransfer, tetap memberikan eksposur kepada Pemerintah atau PJPK (menghambat
tersedianya layanan penting ke masyarakat), dimana jika BU gagal memenuhi kewajiban maka pemerintah dapat
mengambil alih proyek.
ALOKASI RISIKO KPBU
Risiko menurut fase proyek dan dipicu oleh Pemerintah

Pra Konstruksi Konstruksi Operasi


Risiko Pembayaran
Layanan
Persetujuan
penyesuaian tariff

Perubahan hukum yang diskriminatif/proyek spesifik

Kegagalan/keterlambatan persetujuan yang penting

Terminasi dini akibat tindakan Pemerintah


Keterlambatan penyediaan
akses atas lahan proyek
Persetujuan Anggaran untuk
Proyek

11
BEST PRACTICE ALOKASI RISIKO KPBU

Alokasi Persamaan Perbedaan


- Risiko lokasi (terkait pembebasan lahan dan status lahan) - Risiko pendapatan
- Risiko politik - Risiko permintaan (BOT Air
- Currency inconvertibiity & Non transfer Minum, BOT Persampahan, BOT
- Ekspropriasi/pengambil alihan Ketenagalistrikan, BOT Mulut
- Perubahan Perundangan (termasuk pajak) diskriminatif & spesifik Tambang)
- Perizinan
- Risiko parastatal
Sektor
- Default PJPK
Publik
- Risiko operasi
- kuantitas, kualitas & kontinuitas input
- Risiko pendapatan
- kelayakan proyek
- cidera janji penyesuaian tarif
- Risiko konektivitas jaringan
- Fasilitas pesaing dan konektivitas
- Risiko lokasi (terkait kondisi tanah) - Risiko pendapatan
- Risiko desain, konstruksi & uji operasi - Risiko permintaan (Konsesi Penuh
- Default kontraktor dan sub-kontraktor Kebandaraan,Pelabuhan)
- Risiko operasi
- Kuantitas dan kualitas output
Sektor
- Risiko politik
Swasta
- Perubahan Perundangan (termasuk pajak) yang umum
- Risiko pendapatan
- Risiko finansial
- Risiko sponsor
- Default BU
- Risiko force majeure - Risiko pendapatan
- Risiko interface - Risiko permintaan (Konsesi
Bersama - Perbedaan kualitas pekerjaan antara sektor publik & sektor swasta Penuh dan O&M sektor Jalan tol,
keretaapi, kebandaraan) –
tergantung pemicu risiko

11
POLA PENANGANAN / MITIGASI RISIKO

14
Pengelolaan/Manajemen Risiko

• Tujuan Pengelolaan/Manajemen Risiko :


– Meningkatkan efisiensi  value for money
– Memastikan keberlangsungan proyek  dampak berkurang
– Meningkatkan kelayakan proyek  biaya proyek menurun
– Meningkatkan manfaat proyek bagi masyarakat

17
Manfaat Pengelolaan Risiko

 Bagi Pemerintah :
 Meminimalisir ketidakefisienan
 Menentukan pola investasi yang paling optimal
 Bagi badan usaha :
 Mengetahui sumber risiko
 Memberikan alternatif mitigasi risiko
 Evaluasi risiko
 Bahan proposal kerjasama
 Bagi Lembaga Pembiayaan dan Penjaminan Infrastruktur :
 Mengetahui risiko penyelenggaraan investasi infrastruktur
 Mempercepat proses asessment profile resiko dan penentuan
bentuk Penjaminan proyek KPBU
 Dapat menghitung Premi yang wajar sesuai tingkat resiko pada saat
ini

18
PENGENDALIAN RISIKO

 Bila Tingkat Risiko Ringan, maka risiko diterima dan dipertahankan dan dipastikan agar risiko tidak
meningkat
 Bila Tingkat Risiko Tinggi atau Moderat, maka risiko tidak diterima dan dilakukan mitigasi risiko
 Mitigasi Risiko, yaitu: mengurangi kemungkinan, mengurangi akibat atau mengalihkan risiko
 Hindari Risiko yaitu bila sisa risiko setelah atau Tindak Lindung tetap tinggi, tidak sebanding dengan
perkiraan hasil.

17
PENJAMINAN RISIKO KPBU

Risiko
Kategori Sesuai dgn dapat
didefinisikan dlm
prinsip alokasi dipertimbangkan
Risiko Regulasi
risiko? utk dijamin
Kemenkeu Mengacu kepada
Yes Acuan Alokasi Risiko
Yes PT PII
Infrastruktur No
No

Sesuai Regulasi Penjaminan:


Risiko Infrastruktur adalah peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi pada Proyek Kerja Sama selama
berlakunya Perjanjian Kerja Sama yang dapt mempengeruhi secara negatif investasi Badan Usaha, yang
meliputi ekuitas dan pinjaman dari pihak ketiga

Risiko Infrastruktur yang dapat diberikan Penjaminan Infrastruktur adalah yang:


1. terjadinya diakibatkan oleh tindakan atau tiadanya tindakan PJPK atau Pemerintah selain PJPK
2. diakibatkan oleh kebijakan PJPK atau Pemerintah selain PJPK
3. diakibatkan oleh keputusan sepihak dari PJPK atau Pemerintah selain PJPK
4. diakibatkan oleh breach of contract oleh PJPK

13
Manfaat Penjaminan

Mitigasi risiko bagi


Menarik minat investor sektor swasta
swasta /lembaga keuangan
Pemberian jaminan
Meningkatkan kompetisi dan proses evaluasi lebih
dalam proses tender transparan, jelas dan konsisten

Mengurangi risiko kejutan Bank lebih yakin untuk


langsung pada APBN akibat memberikan pendanaan
klaim penjaminan
Jangka waktu pinjaman
Pengelolaan risiko fiskal lebih panjang
lebih sistematis dan
akuntabel Mendorong PJPK untuk
membuat kontrak sesuai
standar umum

14
IMPLEMENTASI ALOKASI RISIKO
DALAM PROSES PENJAMINAN PT PII

Terhadap cakupan penjaminan infrastruktur oleh PT PII,


Regulasi Penjaminan Infrastruktur mendefinisikan bahwa
kewajiban finansial PJPK dalam kontrak KPBU tersebut
timbul akibat risiko yang disebabkan oleh peristiwa
penyebab (triggering events) berikut:
a) tindakan atau tiadanya tindakan PJPK atau
Pemerintah selain PJPK dalam hal-hal yang menurut
hukum atau peraturan perundang-undangan PJPK
atau Pemerintah selain PJPK memiliki kewenangan
atau otoritas untuk melakukan tindakan tersebut;

b) kebijakan PJPK atau Pemerintah selain PJPK;

c) keputusan sepihak dari PJPK atau Pemerintah selain


PJPK;

d) ketidakmampuan PJPK dalam melaksanakan suatu


kewajiban yang ditentukan kepadanya oleh BU
berdasarkan Perjanjian Kerjasama (breach of
contract).

20
MANAJEMEN RISIKO

21
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

2522
IDENTIFIKASI RISIKO

 Inventarisasi risiko-risiko dalam proyek sesuai tahapan proyek


 Melakukan klasifikasi risiko berdasarkan Acuan Alokasi Risiko PT.PII
 Teknik valuasi risiko :
 Valuasi sederhana
 Valuasi lanjut
 Merencanakan alokasi risiko awal

23
DATABASE RISIKO (Risk Register)

Klasifikasi yang ditetapkan berdasarkan eksposure yaitu suatu kondisi bahaya yang dinyatakan
dengan kombinasi parameter probabilitas dan parameter dampak. Tingkat Risiko terdiri dari 3
(tiga) risiko yaitu Risiko Tinggi (RT), Risiko Signifikan/Sedang (RS), dan Risiko Rendah (RR).

24
SKALA PROBABILITAS RISIKO
(KEMUNGKINAN KEJADIAN)

Peluang kejadian (x) dalam setahun/satu rentang


periode:

x < 2  sangat jarang, nilai 1

2=< x =<4  jarang, nilai 2

5=< x =< 6  kadang-kadang, nilai 3

7=< x =<9  sering, nilai 4

x =>10  sangat sering, nilai 5

25
SKALA DAMPAK RISIKO

Rasio nilai dampak (x) terhadap nilai proyek (y) :

x < (10%*y)  sangat kecil, nilai 1

 (11%*y) =< x =< (30%*y)  kecil, nilai 2

 (31%*y) =< x =< (50%*y)  cukup besar, nilai 3

 (51%*y) =< x =< (70%*y)  besar, nilai 4

x > (70%*y)  sangat besar, nilai 5

26
TEKNIK VALUASI SEDERHANA

 Pakar risiko harus realistik dalam mengestimasi dampak dan probabilitas terjadinya suatu
risiko.
 Besaran estimasi titik (point estimates) harus merefleksikan tingkat kepentingan suatu risiko
dan ketersediaan informasi.
 Risiko = konsekuensi × probabilitas terjadinya
 Ilustrasi perhitungan risiko secara sederhana
Asumsi Probabilitas Konsekuensi Risiko
Di bawah perkiraan 20 10.000 2.000
Tidak ada deviasi 10 0 0

Biaya meningkat: paling mungkin 40 15.000 6.000

Biaya meningkat: moderat 20 20.000 4.000


Biaya meningkat: ekstrem 10 25.000 2.500
Total 100   10.500

 Kekurangan teknik valuasi sederhana :


 Hanya memberikan satu perkiraan hasil untuk risiko dengan asumsi risiko saling independen satu dengan yang
lainnya.
 Bobot hasil dari setiap risiko akan diakumulasikan untuk memberikan hasil most likely yang telah disesuaikan
dengan risiko.

27
TEKNIK VALUASI LANJUT
 Menerapkan probabilitas terhadap risiko dan mempertimbangkan saling
ketergantungan antar risiko
 Analisis probabilitas mengatasi keterbatasan pendekatan sederhana dengan
menetapkan sebuah distribusi probabilitas untuk setiap risiko, dan kemudian
mempertimbangkan efek dari risiko dalam suatu kombinasi.
 Hasil dari analisis berupa suatu rentang nilai di mana hasil akhir akan berada
diantaranya

DISTRIBUSI PROBABILITAS RISIKO


 Distribusi probabilitas suatu variabel menggambarkan kemungkinan variabel
tersebut memiliki satu nilai tertentu atau dalam rentang nilai tertentu.
 Distribusi standar yang biasa digunakan dalam analisis risiko :
 distribusi triangular
 distribusi normal (Gaussian)
 distribusi seragam
 distribusi beta.

28
ANALISIS RISIKO KUALITATIF

 Analisis risiko kualitatif mendeskripsikan probabilitas dan kemungkinan terjadinya


dan dampaknya bila terjadi dalam skala ordinal atau angka
 Skala probabilitas risiko menunjukkan seberapa besar risiko terjadi
 Setiap risiko dianalisis probabilitas dan dinyatakan dalam matriks Probabilitas
Impact
 Bila dimensi probabilitas dan dampak diagregasikan maka dapat disusun
pemeringkatan
 Hal yang penting untuk diperhatikan adalah skala yang dipakai sama dengan skala
yang dipakai untuk dampak, bisa menggunakan angka atau sifat
Kons Dampak
ekue Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
nsi

Sangat kecil Terima Terima Terima Terima Terima


Contoh Kualitatif ordinal Kecil Terima Terima Transfer Transfer Transfer
sebagian sebagian sebagian
Sedang Terima Transfer Transfer Transfer Transfer
sebagian
Besar Transfer Transfer Transfer Transfer Transfer
Sangat besar Transfer Transfer Hindar Hindar Hindar
Kons Dampak
ekue 0,1 0,3 0,5 0,7 0,9
nsi

0,9 0.09 0.27 0.45 0.63 0.81 Contoh Kualitatif angka


0,7 0.07 0.21 0.35 0.49 0.63
0,5 0.05 0.15 0.25 0.35 0.45
0,3 0.03 0.09 0.15 0.21 0.27
29
ANALISIS RISIKO KUANTITATIF DAN
SEMI KUANTITATIF
 Analisis risiko kuantitatif :
memungkinkan penyediaan data
dan informasi yang lebih lengkap
dibanding risiko kualitatif
 Salah satu pertimbangan penting lain
dalam menggunakan metode
kuantitatif adalah data yang akurat
internal maupun eksternal
 Analisis semi kuantitatif : dapat
dilakukan bila kekurangan data,
dengan menggunakan parameter-
parameter subjektif yang
selanjutnya dilakukan dengan
metode standar sehingga terbuat
distribusi sebaran tertentu

30
EVALUASI RISIKO

 Membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung pada tahapan analisis risiko
dengan kriteria standar yang digunakan
 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih analisis risiko yaitu:
a. Dampak relatif risiko tersebut terhadap proyek
b. Ukuran proyek
c. Kompleksitas proyek
 Analisis Sensitivitas dilakukan untuk :
a. Mengidentifikasi variabel-variabel input yang berpengaruh terhadap output untuk nantinya dapat
dikelola dan diminimalisasi risikonya.
b. Memperoleh informasi lebih untuk mempertajam asumsi yang akan digunakan.
c. Mengidentifikasi dampak kesalahan perkiraan estimasi.
d. Memaparkan perkiraan yang sulit atau tidak tepat.
 Analisis Skenario dilakukan mengingat adanya fakta bahwa kemungkinan
beberapa variabel saling berhubungan sehingga menghasilkan suatu kombinasi
yang masuk akal sebagai asumsi yang dapat menghasilkan nilai yang berbeda
 Dapat diaplikasikan untuk stress analysis. Artinya, skenario bisa disusun
berdasarkan skenario terburuk (worst scenario) dan terbaik (best scenario).
 Dapat dilakukan secara retrospektif; artinya perhitungan dapat dilakukan secara
mundur

31
SIMULASI MONTE CARLO

Contoh hasil simulasi NPV sebuah


 Sebuah metode analitik yang bertujuan membuat proyek hipotetik
imitasi dari sebuah sistem yang mempunyai sifat
acak (random), di mana jika digunakan model lain
akan menjadi sangat kompleks secara matematis
yang membuatnya tidak lagi ekonomis
 Proses simulasi secara umum mempunyai langkah-
langkah yang hampir sama dengan metode analisis
lainnya
 Perbedaan sebuah simulasi satu dengan yang lain
yaitu adanya faktor subjektif yang mempengaruhi
jalannya proses analisa data tersebut Hasil simulasi :
 Faktor subjektif yang dimaksud adalah peranan • ada keyakinan sebesar 90%
manusia dalam memasukan data dan membuat bahwa NPV proyek akan berada
simulasi ini semirip mungkin dengan kondisi nyata di antara -0,409 dan 0,371 juta
 Proses simulasi mencoba untuk memprediksi apa dolar.
yang mungkin terjadi pada kenyataan jika sebuah • Pada persentil ke-5, NPV proyek
keputusan diambil untuk dilaksanakan adalah -0,409 juta dolar. Bila
digunakan konsep value at risk
dengan toleransi 95%, proyek ini
bisa dianggap tidak layak karena
value at risk yaitu nilai pada
persentil ke-5 adalah negatif. 32
PENGENDALIAN RISIKO

 Bila Tingkat Risiko Ringan, maka risiko diterima dan dipertahankan dan dipastikan agar risiko tidak
meningkat
 Bila Tingkat Risiko Tinggi atau Moderat, maka risiko tidak diterima dan dilakukan mitigasi risiko
 Mitigasi Risiko, yaitu: mengurangi kemungkinan, mengurangi akibat atau mengalihkan risiko
 Hindari Risiko yaitu bila sisa risiko setelah atau Tindak Lindung tetap tinggi, tidak sebanding dengan
perkiraan hasil.

33
TRANSFER RISIKO

 Transfer risiko dapat dilakukan melalui negosiasi dengan pihak lain


 Dalam manajemen risiko, organisasi maupun individu dapat memanfaatkan
asuransi sebagai bagian dari transfer risiko
 Esensi dari transfer risiko adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko
tersebut benar-benar terjadi maka ditanggung bersama atau secara utuh oleh
pihak lain
 Transfer risiko tidak berarti badan usaha harus menanggung seluruh risiko proyek.
Pun, Pemerintah juga tidak dalam posisi terbaik untuk menerima semua risiko
karena ada risiko-risiko yang paling baik dikelola oleh badan usaha
 Ilustrasi Value for Money Alokasi Risiko

Transfer sebagian Risiko

Pemerintah BUJT

Kompensasi dalam bentuk hak pengelolaan


secara komersial dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan.
34
CONTOH PROFIL RISIKO PROYEK KPBU
PROYEK KPBU PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BATAM

35
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
1. RISIKO LOKASI
Keterlambatan dan kenaikan Keterlambatan dan kenaikan biaya akibat proses x     Pemerintah menyediakan lahan proyek Kebutuhan lahan lokasi intake, WTP
biaya pembebasan lahan pembebasan lahan yang berkepanjangan – [Tahap sebelum proses pengadaan BU dan jaringan transmisi sudah
Pra-konstruksi] diidentifikasi dengan jelas

Lahan tidak dapat dibebaskan Kegagalan perolehan lokasi lahan proyek karena x     Status hukum lahan dan prosedur yang Kejelasan status hukum dan tata
proses pembebasan lahan yang sulit – [Tahap Pra- jelas dalam pembebasan lahan proyek. ruang lahan bisa menjadi kendala
konstruksi]

Lahan tidak dapat digunakan Kesulitan akses ke lahan dikarenakan gangguan x x    Strategi komunikasi proyek termasuk, Preventif: Pemerintah dan BU
setelah dibebaskan. sosial – [Tahap Konstruksi] pemetaan isu sosial dan tokoh kunci yang melakukan sosialisasi proyek sejak
terkait dini.

Korektif: Pemerintah terlibat dalam


proses mediasi.

Proses pemukiman kembali Keterlambatan dan kenaikan biaya karena x     Kompensasi yang wajar dan komunikasi Kebutuhan lahan proyek jenis ini
yang rumit rumitnya isu proses pemukiman kembali – [Tahap yang baik dengan pihak yang terkena biasanya tidak luas dan dampak
Pra-konstruksi] dampak sosial relatif kecil

Risiko Status Tanah Kepemilikan sertifikat tanah ganda ditemukan saat x  Melaksanakan validasi dan  
proyek dilaksanakan – [Tahap Pra-konstruksi] penyelesaian status kepemilikan
lahan
 Dukungan otoritas terkait (BPN,
Dinas Kependudukan) sangat
penting

Risiko terkait lokasi yang tak Dikarenakan suatu kondisi tanah yang tidak dapat   x   Data historis penggunaan lahan dan Karena lahan tidak luas risiko
terduga terdeteksi lebih awal termasuk kondisi geologis penyelidikan tanah geologis relatif bisa dikelola
atau hal lain terkait kondisi di bawah tanah. –
[Tahap Konstruksi]

Keterbatasan ruang kerja Terkait penyediaan lahan untuk ruang kerja pada   x   Metode konstruksi yang baik; Bila ada penolakan masyarakat
/working space konstruksi masa konstruksi – [Tahap Konstruksi] Pemerintah dapat membantu
Sosialisasi oleh pemerintah

Kerusakan artefak dan barang Rusaknya artefak dan barang kuno yang   x   Data historis penggunaan lahan dan  
kuno pada lokasi ditemukan di lokasi saat konstruksi proyek – penyelidikan tanah
[Tahap Konstruksi]

Kontaminasi/polusi ke Kontaminasi/polusi di lingkungan lokasi yang x Kesesuaian dengan studi Amdal yang baik  
lingkungan lokasi mengganggu pelaksanaan proyek – [Semua
Tahap]

36
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
2. RISIKO DESAIN, KONSTRUKSI DAN UJI OPERASI
Ketidakjelasan spesifikasi Keterlambatan dan kenaikan biaya akibat x   Klarifikasi saat proses tender; Spesifikasi output PJPK harus
output spesifikasi output tidak jelas – [Tahap Pra- mengacu ke best practice
konstruksi] Kapasitas desain yang baik

Kesalahan desain Menyebabkan ekstra/revisi desain yang   x   Konsultan desain yang Biasanya teridentifikasi saat uji
diminta operator – [Tahap Pra-konstruksi & berpengalaman dan baik operasi teknis
Konstruksi]
Gagal menjaga  Tingkat kecelakaan selama pekerjaan   x   Implementasi prosedur keselamatan  
keselamatan dalam lokasi konstruksi berlangsung tinggi. – [Tahap kerja yang baik
Konstruksi]

Terlambatnya penyelesaian Dapat termasuk akibat kualitas keahlian   x   Kontraktor yang handal dan klausul  
konstruksi SDM yang buruk, terbatasnya ketersediaan kontrak yang standar
material & peralatan, terlambatnya
pengembalian akses lokasi. – [Tahap
Konstruksi]
Kenaikan biaya konstruksi Kenaikan akibat perubahan volume   x   Kesepakatan prosedur persetujuan  
pekerjaan – [Tahap Konstruksi] perubahan volume dan ambang batas
perubahan

Kinerja  Kontraktor/Sub-kontraktor tidak mampu   x   Proses pemilihan kontraktor &  


kontraktor/subkontraktor melakukan pekerjaan sesuai kontrak – subkontraktor yang kredibel
yang buruk [Tahap Konstruksi]
Default kontraktor/sub- Kegagalan penyelesaian kontrak oleh   x   Proses pemilihan kontraktor &  
kontraktor kontraktor/sub-kontraktor karena faktor subkontraktor yang kredibel
manajemen internal & finansial – [Tahap
Konstruksi]
Risiko uji operasi (testing & Kesalahan estimasi waktu/ biaya dalam uji   x   Sistem komunikasi & koordinasi  
comissioning) operasi teknis – [Tahap Konstruksi] kontraktor, konsultan penguji, dan
operator yang tepat

37
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
3. RISIKO SPONSOR

Default BU Default BU yang mengarah ke terminasi   x   Konsorsium didukung sponsor yang


atau step-in oleh financier – [Semua kredibel dan solid
Tahap]
Default sponsor proyek Default pihak sponsor (atau anggota   x   Proses PQ untuk memperoleh
konsorsium) – [Semua Tahap setelah sponsor yang kredibel
financial close]
Default lender proyek Default pihak institusi keuangan/perbankan x  Pemilihan lender yang
(atau sindikasi) karena perubahan kredibel
kebijakan/trust terhadap BU atau akibat isu  Kinerja BU memenuhi kontrak
internal – [Semua Tahap setelah financial  Pemenuhan persyaratan
close] lender
4. RISIKO FINANSIAL

Kegagalan mencapai Tidak tercapainya financial close karena   x   Koordinasi dan konsorsium yang baik Bisa karena conditions
financial close ketidakpastian kondisi pasar atau struktur dengan lender yang kredibel dan precedence tidak terpenuhi
modal proyek yang tidak optimal – [Tahap potensial
Pra-Konstruksi]

Risiko nilai tukar mata uang Fluktuasi (non ekstrim) nilai tukar – [Semua   x   Instrumen lindung nilai; Bisa dibagi dengan
Tahap] Pemerintah apabila
Pembiayaan dalam Rupiah  fluktuasinya ekstrim
Risiko tingkat inflasi dan Kenaikan (non ekstrim) tingkat inflasi   x   Faktor indeksasi tarif dan lindung nilai Bisa dibagi dengan
suku bunga terhadap asumsi dalam life-cycle cost dan tingkat suku bunga  Pemerintah apabila
suku bunga – [Semua Tahap] fluktuasinya ekstrim

Risiko asuransi Cakupan asuransi untuk risiko tertentu    x   Konsultansi dengan spesialis/broker Khususnya untuk cakupan
tidak lagi tersedia di pasaran dan kenaikan asuransi risiko terkait keadaan kahar
substansial tingkat premi terhadap estimasi
awal – [Semua Tahap]

38
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
5. RISIKO OPERASI
Ketersediaan fasilitas Akibat fasilitas tidak bisa terbangun –   x   Kontraktor yang handal  
[Tahap Konstruksi]

Buruk atau tidak Akibat fasilitas tidak bisa beroperasi –   x   Operator yang handal;  
tersedianya layanan [Tahap Operasi]
Spesifikasi output yang jelas
Aksi industry Aksi mogok, larangan kerja,dsb – [Tahap   x   kebijakan SDM dan hubungan Bisa oleh staf operator,
Operasi] industrial yang baik subkontraktor atau penyuplai

Risiko sosial dan budaya Risiko yang timbul karena tidak x Menerapkan program pengembangan  
local diperhitungkannya budaya atau kondisi masyarakat yang people-oriented;
sosial masyarakat setempat dalam
implementasi proyek – [Semua Tahap] Pemberdayaan masyarakat

Kegagalan manajemen Kegagalan atau ketidakmampuan Badan x Menyusun rencana manajemen  


proyek Usaha dalam mengelola operasional operasi dan dijalankan oleh secara
Proyek Kerjasama – [Tahap Operasi] professional
Kegagalan kontrol dan Terjadinya penyimpangan yang tidak x x Menyusun rencana kontrol dan  
monitoring proyek terdeteksi akibat kegagalan kontrol dan monitoring serta evaluasi berkala
monitoring oleh Badan Usaha atau PJPK – terhadap efektivitas rancangan dan
[Semua Tahap] pelaksanaan
Kenaikan biaya O&M Akibat kesalahan estimasi biaya O&M atau   x Operator yang handal; Perawatan lebih sering dari
kenaikan tidak terduga – [Tahap Operasi] yang diduga
Faktor eskalasi dalam kontrak

Kesalahan estimasi biaya Kesalahan estimasi biaya diakibatkan tidak   x   Kesepakatan/kontrak dengan supplier  
life cycle mendapatkan harga yang fix dan terkini dari seawal mungkin
supplier – [Tahap Operasi]
Kenaikan biaya energi– Biaya energi naik disebabkan kinerja   x Kualitas dan spesifikasi unit yang  
karena inefisiensi unit operasi yang tidak efisien. – [Tahap baik
Operasi]
Tidak teraturnya Ketersediaan utilitas, seperti listrik, internet,   x Tindakan antisipasi: fasilitas back up Biasanya sudah harus
ketersediaan utilitas tidak dapat teratur/ dihandalkan. – [Tahap listrik/utilitas lainnya diantisipasi sedini mungkin
Operasi]

39
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
5. RISIKO OPERASI
Berkurangnya kuantitas Defisit air baku karena alasan dalam x   Regulasi dan koordinasi yang baik  
input kendali sektor publik. – [Tahap Operasi] antar instansi terkait

Menurunnya kualitas input Kualitas air baku turun karena alasan x   Regulasi dan koordinasi yang baik  
dalam kendali sektor publik. – [Tahap antar instansi terkait
Operasi]  
Ketidakpastian kontinuitas Kontinuitas input tidak pasti dikarenakan x Regulasi dan koordinasi yang baik Tergantung lokasi sumber air
input perubahan kapasitas ketersediaan air baku. antar instansi terkait
– [Tahap Operasi]
Berkurangnya kuantitas Kuantitas output berkurang disebabkan   x   Operator yang handal;  
output kinerja proses dalam operasi. – [Tahap
Operasi] Mekanisme penalti

Menurunnya kualitas output Kualitas output berkurang disebabkan   x   Operator yang handal;  
kinerja proses dalam operasi. – [Tahap
Operasi] Mekanisme penalti

Ketidakpastian kontinuitas Kontinuitas output tidak pasti disebabkan   x   Operator yang handal;  
output kinerja proses dalam operasi. – [Tahap
Operasi] Mekanisme penalti

Kehilangan dan kualitas air Kebocoran/kontaminasi dalam jaringan x Standar kinerja operasi dan Jaringan transmisi masih
di jaringan transmisi transmisi. – [Tahap Operasi] pengawasan yang baik termasuk sistem unit produksi

Kehilangan dan kualitas air Kebocoran/kontaminasi dalam jaringan x Standar kinerja operasi dan Keterlibatan BU di hilir hanya
di jaringan distribusi distribusi. – [Tahap Operasi] pengawasan yang baik boleh bangun & serah, operasi
Pemerintah

40
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
6. RISIKO PENDAPATAN

Risiko tingkat serapan di Output tidak terserap di awal periode x Klausul ‘take or pay’ dalam  
awal periode operasional karena implementasi di bawah perjanjian jual beli air
target perencanaan [Tahap Operasi]

Penurunan volume Mengakibatkan penurunan pendapatan x     Program marketing yang baik;  


permintaan output proyek penjualan air dan defisit bagi PJPK  – Program penurunan NRW;
[Tahap Operasi] Pengelolaan keuangan PDAM
Kegagalan penetapan tarif Akibat tingkat kemampuan dan kemauan x Dukungan kelayakan (VGF); Regulasi dapat berbentuk
awal membayar konsumen di bawah tingkat Regulasi terkait mekanisme tarif dan Perda
kelayakan – [Tahap Operasi] juga insentif
Keterlambatan Pada indeksasi tarif terhadap tingkat inflasi x   Kinerja operasi yang baik; Regulasi yang mendukung
penyesuaian tarif periodik yang sudah disepakati – [Tahap Operasi] Regulasi yang mengatur tingkat dan dapat berbentuk Perda
periode penyesuaian tarif
Tingkat penyesuaian tarif Khususnya setelah indeksasi tarif dan x     Kinerja operasi yang baik; Regulasi yang mendukung
lebih rendah dari proyeksi rebasing tarif – [Tahap Operasi] Regulasi yang mengatur tingkat dan dapat berbentuk Perda
periode penyesuaian tarif
Kesalahan perhitungan Penetapan tarif terlalu optimis atau di atas   x   Survei kemampuan dan kemauan  
estimasi tarif kemauan membayar konsumen – [Tahap membayar konsumen yang handal
Operasi]
7. RISIKO KONEKTIFITAS JARINGAN

Risiko konektivitas jaringan Ingkar janji otoritas membangun dan x     Pemahaman kontrak yang baik oleh  
distribusi dan fasilitas memelihara jaringan yang diperlukan dan sektor publik
penghubung membangun fasilitas penghubung – [Tahap
Operasi]

Risiko pengelolaan jaringan Keterbatasan pengelolaan jaringan x     Peningkatan kapasitas pengelolaan  


distribusi distribusi yang dibangun swasta – [Tahap jaringan distribusi
Operasi]
Risiko fasilitas  Ingkar janji otoritas untuk tidak x      Pemahaman kontrak yang baik  Regulasi yang mendukung
pesaing/kompetitor membangun fasilitas pesaing; atau oleh sektor publik dapat berbentuk Perda
 Penegakan hukum pemanfaatan air  Regulasi pemanfaatan ABT  Koordinasi dengan TNI,
bawah tanah (ABT) tidak berjalan. tersedia Polisi, dan Jaksa dalam
 Mekanisme penegakan hukum proses penegakan hukum
[Tahap Operasi] tersedia & berjalan baik dapat dilakukan
 Tim penegakan hukum
pemanfaatan ABT terbentuk dan
berjalan baik

41
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
8. RISIKO iNTERFACE

Risiko ketimpangan waktu Ketimpangan waktu dan kualitas pekerjaan  x x    Koordinasi dan integrasi jadwal pelaksanaan proyek
dan kualitas pekerjaan dukungan pemerintah dan yang dikerjakan  Pekerjaan perbaikan oleh pihak yang kualitas pekerjaannya lebih
BU. – [Tahap Konstruksi] rendah
Risiko perbedaan Rework yang substantial terkait perbedaan x Kesepakatan standar/ metode yang akan diterapkan para pihak sedini
standar/metode layanan standar / metode layanan yang digunakan – mungkin
[Tahap Konstruksi]
Risiko relasi Miskomunikasi di dalam internal dan eksternal x x Sistem komunikasi dan koordinasi dirancang, disepakati, dan
organisasi, termasuk mengakibatkan disosialisasikan dengan baik ke semua pihak terkait.
keterlambatan/ kesalahan proses karena
kurang pengalaman di proyek KPBU/Project
Financing - [Semua Tahap]
9. RISIKO POLITIK

Mata uang asing tidak Tidak tersedianya dan/atau tidak bisa x      Pembiayaan domestik  
dapat dikonversi dikonversinya mata uang asing ke/dari  Akun pembiayaan luar negeri
Rupiah - [Semua Tahap]  Penjaminan dari bank sentral
Mata uang asing tidak Mata uang asing tidak bisa ditransfer ke x      Pembiayaan domestik  
dapat direpatriasi negara asal investor - [Semua Tahap]  Akun pembiayaan luar negeri
 Penjaminan dari bank sentral
Risiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalihan tanpa x      Mediasi,negosiasi  
kompensasi (yang memadai) – [Tahap  Asuransi Risiko Politik
Operasi]  Penjaminan pemerintah
Perubahan regulasi (dan Bisa dianggap sebagai risiko bisnis - [Semua   x       
pajak) yang umum Tahap]
Perubahan regulasi (dan Berbentuk kebijakan pajak oleh otoritas terkait x      Mediasi,negosiasi Selain memiliki provisi
pajak) yang diskriminatif (pusat dan/atau daerah) - [Semua Tahap]  Asuransi Risiko Politik kontrak yang jelas termasuk
dan spesifik  Penjaminan pemerintah kompensasinya

Keterlambatan perolehan Hanya jika dipicu keputusan sepihak /tidak x     Provisi kontrak yang jelas termasuk Perencanaan awal maupun
persetujuan perencanaan wajar dari otoritas terkait - [Tahap Pra- kompensasinya perubahan desain karena
konstruksi & Konstruksi] pekerjaan konstruksi

42
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
9. RISIKO POLITIK

Gagal/terlambatnya Hanya jika dipicu keputusan sepihak /tidak x     Provisi kontrak yang jelas termasuk Biasanya terkait isu selain
perolehan persetujuan wajar dari otoritas terkait - [Semua Tahap] kompensasinya perencanaan
Keterlambatan perolehan Hanya jika dipicu keputusan sepihak /tidak x     Provisi kontrak yang jelas termasuk  
akses ke lokasi proyek wajar dari otoritas terkait - [Semua Tahap] kompensasinya
Risiko parastatal  Wanprestasi kewajiban kontraktual PJPK x  Asuransi Risiko Politik  
sebagai offtaker  Penjaminan pemerintah
 Akibat privatisasi offtaker atau Default
PJPK
[Semua Tahap]
Mata uang asing tidak Tidak tersedianya dan/atau tidak bisa x      Pembiayaan domestik  
dapat dikonversi dikonversinya mata uang asing ke/dari  Akun pembiayaan luar negeri
Rupiah - [Semua Tahap]  Penjaminan dari bank sentral
Mata uang asing tidak Mata uang asing tidak bisa ditransfer ke x      Pembiayaan domestik  
dapat direpatriasi negara asal investor - [Semua Tahap]  Akun pembiayaan luar negeri
 Penjaminan dari bank sentral
Risiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalihan tanpa x      Mediasi,negosiasi  
kompensasi (yang memadai) – [Tahap  Asuransi Risiko Politik
Operasi]  Penjaminan pemerintah
10. RISIKO FORCE MAJEURE

Bencana alam Terjadinya bencana alam sehingga tidak x Asuransi, bila dimungkinkan  
dapat beroperasi secara normal - [Semua
Tahap]

Force majeure politis Peristiwa perang, kerusuhan, gangguan x Asuransi, bila dimungkinkan  
keamanan masyarakat - [Semua Tahap]

Cuaca ekstrim Akibat perubahan iklim atau faktor lain - x Asuransi, bila dimungkinkan  
[Semua Tahap]

Force majeure Jika di atas 6-12 bulan,dapat mengganggu x Setiap pihak dapat mengakhiri kontrak Terutama bila asuransi tdk
berkepanjangan aspek ekonomis pihak yang terkena dampak dan memicu terminasi dini tersedia untuk risiko tertentu
(terutama bila asuransi tidak ada) - [Semua
Tahap]
43
LAMPIRAN
BEST PRACTICE ITEM, ALOKASI DAN MITIGASI RISIKO
PROYEK KPBU SEKTOR AIR MINUM
Deskripsi Strategi Mitigasi Sesuai
Kategori Risiko dan Peristiwa Kondisi Spesifik terkait Alokasi
Publik BU Bersama
Risiko Risiko
[Pra-Konstruksi/Konstruksi/Operasi] Best Practice
11. RISIKO KEPEMILIKAN ASET
Risiko nilai aset turun Kebakaran, ledakan, dsb - [Tahap Operasi]   x   Asuransi  

Transfer aset setelah Proses transfer aset terkendala karena ada   x    Pembuatan kontrak yang  
kontrak KPBU berakhir perbedaan mekanisme pengalihan atau mengatur perihal transfer aset
penilaian. [Tahap Operasi] dengan jelas.

 Penilaian dilakukan oleh


penilai independen yang
disepakati bersama

44
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai