Anda di halaman 1dari 30

Bersatu dalam

Keberagaman
dan Demokrasi
Kelompok 4

INDRI
DWI
(35)
ELSY
AURILLA
(14)
PETA KONSEP
Bersatu dalam Keberagaman dan Demokrasi
C.Pandangan
Ulama
A. Demokrasi B. Demokrasi (Intelektual
Dalam Islam dan syura Muslim)
Tentang
Demokrasi
Hadits Yang D.
Q.S Ali Imran
ayat 159 dan
Menjelaskan Penerapan
Maknanya
Tentang Perilaku
Demokrasi Demokratis
Tafsir Q.S
Tajwid Q.S Ali
Imran ayat 159 Ali Imran ayat
159
A. Demokrasi dalam Islam

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani,


yang terdiri dari ;
Demos = rakyat
dan Kratos/cratein = pemerintahan
Jadi, demokrasi dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat.
Dalam pandangan Abraham Lincoln,
demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Lalu, bagaimana
DEMOKRASI DALAM
ISLAM ?
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-
ayat yang berisi pesan-pesan mulia
tentang bersikap demokratis,
tentang musyawarah, dan toleransi
dalam perbedaan.
Salahsatu ayat yang menjelaskan
tentang Sikap Demokratis yaitu
Surat Ali-Imran ayat 159.
Q.S. ali-Imrān/3:159

Artinya:
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
PENERAPAN TAJWID
No Bacaan Hukum Bacaan Sebab / Alasan

1 ‫َرحْ َم ٍة م َِّن‬ Idgham bighunnah ‫ ّم‬+ -ٍ--


2 ‫ت‬َ ‫لِ ْن‬ Ikhfa’ haqiqi َ
‫ت‬ ←  ْ‫ن‬
3 ‫ َل ُه ْم‬ ‫َو َل ْو‬ Idh-har syafawi ‫و‬ ← 
َ ‫ْم‬
4 َ ‫ُك ْن‬
‫ت‬ Ikhfa’ haqiqi َ
‫ت‬ ←  ْ‫ن‬
5 ‫ظا َغ ِل َظ‬ ًّ ‫َف‬ Idh-har halqi َ
‫غ‬ ← -ً --
6 ‫ب‬ِ ‫ْال َق ْل‬ Alif lam Qomariyah َ
‫ق‬ ← ْ
‫ال‬
7 ‫ٰال ْن َفض ُّْوا‬ Ikhfa’ haqiqi ‫ف‬ ← 
َ ْ‫ن‬
8 َ ِ‫ِمنْ َح ِول‬
‫ك‬ Idh-har halqi ‫ح‬ ← 
َ ْ‫ن‬
9 ‫َع ْن ُه ْم‬ Idh-har halqi ‫هُـ‬ ←  ْ‫ن‬
10 ‫ْال ُم َت َو ِّك ِلي َْن‬ Mad ‘Aridl lissukun ‫ َن‬+ ْ‫ي‬ ← -ِ--
ARTI
KOSA
KATA
BARU
TAFSIR 93:15‫س ورة آ لعمران‬

• Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya


pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum
muslimin pada peperangan Uhud sehingga menyebabkan kaum
muslimin menderita kekalahan, tetapi beliau tetap bersikap
lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu,
bahkan memaafkannya, dan memohonkan untuk mereka
ampunan di Allah SWT.
• Sedangkan sikap yang harus diambil setelah bermusyawarah
adalah memberi maaf kepada semua peserta musyawarah,
apapun bentuk kesalahannya. Jika semua peserta musyawarah
bersikap “memaafkan” maka yang terjadi adalah saling
memaafkan. Dengan demikian, diharapkan tidakada lagi sakit
hati atau dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah,baik
karena pendapatnya tidak diakomodasi atau karena sebab lain.
Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara
berurutan untuk dilakukan sebelum bermusyawarah,
yaitu sebagai berikut :
1. Bersikap lemah lembut. Orang yang
melakukan musyawarAah harus menghindari
tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala.
Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi
menghindar.
2. Memberi maaf dan bersedia membuka
diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan
hati serta kedengkian dan dendam.
3. Memohon ampunan Allah sebagai
pengiring dalam bertekad, kemudian
bertawakal kepada-Nya atas keputusan
yang dicapai .
Di samping itu Nabi Muhammad saw
selalu bermusyawarah dengan mereka
dengan segala hal, apalagi dalam
urusan peperangan.
Oleh karena itu kaum muslimin patuh
melaksanakan keputusan-keputusan
musyawarah karena keputusan itu
merupakan keputusan mereka sendiri
bersama Nabi. Mereka tetap berjuang
dan berjihad di jalan Allah dengan tekad
yang bulat tanpa menghiraukan bahaya
dan kesulitan yang mereka hadapi.
Mereka bertawakkal sepenuh kepada
Allah, karena tidak ada yang dapat
membela kaum muslimin selain Allah.
Hadits

Hadits yang diriwayatkan Tirmidzi


‫ما راءيت أحدا أكثر مشورة اِل صحابه من رسول هللا صل ّ هللا‬
‫عليه و سلم‬
Saya tidak pernah melihat seseorang yang
paling banyak musyawarah dengan
sahabatnya dibanding Rasulullah SAW.
(HR. Tirmidzi)
B. Demokrasi dan Syūrā
Selama ini demikrasi diidentikan dengan
syūrā dalam Islam karena adanya titik
persamaan di antara keduanya
1. Pengertian Demokrasi
• Secara bahasa
• Secara istilah :
Pertama, demokrasi dipahami sebagi suatu
konsep yang berkembang dalam kehidupan
politik pemerintahan, yang didalamnya terdapat
penolakan terhadap adanya kekuasaan yang
terkonsebtrasi pada satu orang dan
menghendaki peletakan kekuasaan di tangan
orang banyak (rakyat) baik
secara langsung maupun perwakilan
Kedua,demokrasi dimaknai sebagai suatu
konsep yang menghargai hak-hak dan
kemampuan individu dalam kehidupan
masyarakat.
2) Pengertian Syūrā
• Secara bahasa : dalam kamus Mu’jām Maqāyis
al-Lugah, syūrā memiliki dua pengertian yaitu
menampakkan dan memaparkan sesuatu atau
mengambil sesuatu.
• Secara istilah menurut para ulama
 Ar Raghib al-Ashfahi dalam
kitabnya mendefinisikan Syūrā
sebagai proses mengemukakan
pendapat dengan saling
mengoreksi antara perserta
Syūrā
Lanjutan...
• Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam Al-qur’an
mendefinisikan “berkumpul untuk meminta pendapat
(dalam suatu permasalahan) yang pesertanya saling
mengeluarkan pendapat yang dimiliki.
• Menurut pakar fikih kontemporer dalam asy Syura fi
Zilli Nizami Al-hukm Al-islami adalah “ proses
menelusuri pendapat para ahli dalam suatu
permasalahan untuk mencapai solusi yang
mendekati kebenaran.
Persamaan antara
demokrasi dan syura:

Syura hanya merupakan mekanisme


kebebasan berekspresi dan penyaluran
pendapat dengan penuh keterbukaan Nilai luhur yang
dan kejujuran. Itu berarti adanya
penghargaan terhadap orang lain. diusung konsep
demokrasi adalah
nilai yang sejalan
Demokrasi menjangkau ruang likup yang
dengan visi islam.
lebih luas. Demokrasi menanamkan nilai-
nilai egaliter atau sederajat yaitu
penghormatan terhadap potensi Demokrasi
individu,penolakan terhadap kekuasaan bermain pada
tiran, dan memberikan kesempatan kepada
semua pihak untuk berpartisipasi dalam wilayah politik, dan
mengurus pemerintahan. syura bagian dari
proses
berdemokrasi.
C. PANDANGAN ULAMA
( INTELEKTUAL MUSLIM )
TENTANG DEMOKRASI
Ulama yang menolak demokrasi bukan bagian
dari islam:

1. Abul A’la al-Maududi


Islam tidak mengenal demokrasi yang memberikan
kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal.
Demokrasi adalah buatan manusia produk pertentangan Barat
terhadap agama sehingga cenderung sekuler (bersifat
duniawi). Islam menganut paham teokrasi (berdasarkan
hukum Tuhan).
Lanjutan...
2. Mohammad iqbal
Dekmorasi modern telah kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh
dari etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan
agama. Parleman yang merupakan pilar demokrasi bisa saja
menetapkan hukum yang bertentangan dengan agama. Islam
tidak dapat menerima demokrasi Barat yang telah kehilangan
moral dan spiritual.
Muhammad Iqbal menawarkan model demokrasi:
- Tauhid sebagai landasan asasi.
- Kepatuhan pada hukum.
- Toleransi sesama warga.
- Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.
Lanjutan....
3. Muhammad Imarah
Dalam demokrasi kekuasaan legislatif (membuat dan
menetaokan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat.
Dalam syura kekuasaan tersebutmerupakan wewenang Allah
SWT pemegang kekuasaan hukum tertinggi. Jadi Allah SWT
sebagai al-syari (legislator) dan manusia sebagai faqih (yang
memahami dan menjabarkan hukum-Nya).
Dalam filsafat barat, manusia memiliki kewenangan
legislatif dan eksekutif. Sementara menurut islam yang
memiliki otoritas itu adalah Allah Swt.
Allah berfirman:
“ingtalah, menciptakan dan memerintah
hayalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam”.
(Q.S.al-A’raf/7:54).
Ulama yang menerima demokrasi
bagian dari islam:
1. Yusuf al-Qardhawi
Demokrasi sejalan dengan Islam dilihat dari beberapa hal:
 Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkan banyak orang
siapa yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka.
Mereka memilih yang mereka sukai. Demikian juga dengan
islam, islam menolak seoserang menjadi imam yang tidak
disukai oleh ma’mum di belakangnya.
 Usaha rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran sejalan
dengan islam.
 Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi.
Jika dia tidak melakukannya bearti dia telah
menyalahi perintah Allah Swt. Untuk memberikan
kesaksian.
 Penetapan hukukmyang berdasarkan suara mayoritas
tidak bertentangan dengan perinsip islam.
lanjutan...

2. Salim Ali al-Bahasnawi


Demokrasi memiliki sisi baik yang tidak bertentangan
dengan islam yaitu adanya kedaulatan rakyat selama
tidak bertentangan dengan islam. Namun demokrasi
memiliki sisi buruk seperti penggunaan hak legistatif
secaras bebas yang bisa mengarah pada sikap
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang
halal.
Maka dia menawarkan adanya islamisasi demokrasi:
a. Menetapkan tanggung jawab setiasp individu
dihadapan Allah Swt.
b. Wakil rakyat harus berakhlaq islam dalam
musyawarah dan tugas lainnya.
c. Mayooritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang
hukumnya tidak ditemukan dalam al-qur’an dan
sunnah.
d. Komitmen terhadap islam terkait dengan persyaratan
jabatan sehingga hanya yang
bermoral yang duduk di parlemen.
Harus Dibiasakan Sebagai
Penerapan Dari Ayat Yang Telah
Dibahas 1. Bersikap lemah lembut jika
hendak menyampaikan pendapat.
2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Berlapang dada untuk saling
memafkan.
4. Memohonkan ampun untuk
saudaara-saudaara yang bersalah.
5. Menerima keputusan hasil
musyawarah dengan ikhlas
Lanjutan...
6. Melaksanakan keputusan hasil
musyawarah.
7. Senantiasa bermusyawaraah
tentang hal yang mennyangkut
kemaslahatan bersama.
8. Menolak segala bentuk
diskriminasi atas nama apapun.
9. Berperan aktif dalam bidang
politik sebagai bentuk parsitipasi
dalam membangun bangsa.

Anda mungkin juga menyukai