0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem pernapasan manusia mulai dari organ pernapasan bagian atas seperti hidung, pharynx, larynx, trachea hingga organ pernapasan bagian bawah seperti paru-paru dan strukturnya. Juga dibahas komponen-komponen saluran pernapasan bagian atas seperti anatomi hidung, pharynx, dan larynx.
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem pernapasan manusia mulai dari organ pernapasan bagian atas seperti hidung, pharynx, larynx, trachea hingga organ pernapasan bagian bawah seperti paru-paru dan strukturnya. Juga dibahas komponen-komponen saluran pernapasan bagian atas seperti anatomi hidung, pharynx, dan larynx.
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem pernapasan manusia mulai dari organ pernapasan bagian atas seperti hidung, pharynx, larynx, trachea hingga organ pernapasan bagian bawah seperti paru-paru dan strukturnya. Juga dibahas komponen-komponen saluran pernapasan bagian atas seperti anatomi hidung, pharynx, dan larynx.
MODUL PENCITRAAN SISTEM SIRKULASI KELOMPOK 1 KELOMPOK 1 01 NUR RISKI CITRA PAMUNGKAS (1910505001)
02 NUR AMALIA (1910505003)
03 MEGA UTAMI (1910505004)
04 DIVO KALAMA (1810505032)
ANGIOGRAFI FEMORALIS Pemeriksaan angiografi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu arteriografi dan venografi. Pemeriksaan arteriografi femoralis merupakan salah satu pemeriksaan arteriografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat anatomi dan fisiologi pembuluh arteri ekstremitas bawah. Teknik pemeriksaan Arteriografi Femoralis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu punksi langsung dan punksi tidak langsung. Mengingat tingkat kesulitan dan resiko yang sangat besar pada teknik punksi langsung maka teknik punksi tidak langsung banyak diterapkan pada pemeriksaan Angiografi Femoralis. Teknik ini dikenal dengan teknik Kateterisasi Seldinger dengan menggunakan baja penuntun (guide wire) sebagai perantara yang dimasukkan melalui Arteri Femoralis, lalu dimasukkan kateter yang tipis, kuat, dan lentur. Teknik inilah yang banyak dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi Femoralis. ARTERI FEMORALIS
Arteri femoralis merupakan arteri utama yang menyuplai
darah ke ekstremitas bawah. Arteri ini dimulai dari arteri iliaka eksterna yang merupakan cabang dari arteri iliaka komunis. Arteri femoralis berjalan dari ligamen inguinal inferior kemudian turun ke bagian anterior paha melalui celah pada otot adductor magnus. Pada daerah lipat paha terdiri dari arteri iliaka circumflex superficial, arteri epigastrik inferior superficial, dan arteri genetal externa superficial. Pada daerah sepertiga os femur, kira-kira 3-5 cm dibawah ligamen inguinal terdapat cabang arteri yang disebut arteri femoralis profunda yang banyak memberikan percabangannya pada otot-otot paha. 1. ARTERI POPLITEA Arteri poplitea adalah lanjutan dari arteri femoralis pada adductor hiatus yang berjalan melalui rongga popliteal dibelakang sendi lutut dan berakhir pada batas bawah muskulus popliteal. Arteri ini berada pada fossa popliteal dan nervus medial popliteal. Arteri popliteal mengeluarkan cabang-cabangnya pada otot, sendi lutut, dan bercabang menjadi arteri tibia anterior dan arteri tibia posterior. 2. ARTERI TIBIA Arteri tibia anterior timbul pada Arteri tibia posterior adalah cabang bifurcatio arteri popliteal. Arteri tibia arteri popliteal yang berjalan ke anterior mengalir ke arah anterior bawah pada bagian posterior antara dua caput tibia posterior di tungkai kedalam gastro enemius atas bagian depan tungkai. Arteri ini dan otot-otot solei. Di bawah mata kemudian muncul ke permukaan kaki, arteri tibia posterior kira-kira (superficial) pada bagian atas kaki 2,5 cm dibawah otot popliteal distal. antara tendon extensor hallucis longi Arteri ini berjalan ke bawah dan tibia anterior. Aliran arteri tibia sepanjang crista medial os fibula anterior dapat ditunjukkan dengan sampai bagian anterior tungkai. menggambarkan pada garis bagian depan caput fibula ketitik tengah antara dua maleolus. 3. ARTERI DORSAL DAN PLANTAR Arteria dorsalis pedis adalah lanjutan dari arteri tibia posterior. Arteri ini berjalan sepanjang daerah medial kaki ke dasar os metatarsal satu dan dua untuk bergabung dengan arcus plantar, sebelum meninggalkan dorsal, arteri ini bercabang menjadi arteri arcuata yang cabang-cabangnya memperdarahi jari kedua sampai kelima. Arteri plantar merupakan medial cabang dari arteri tibia posterior. Arteri ini berjalan sepanjang telapak kaki medial dan bercabang kejari utama dan jari keempat. Arteri plantar lateral adalah cabang arteri tibia posterior. INDIKASI PEMERIKSAAN Arterosklerosis Obliterans Disebabkan oleh oklusi kronis pada arteri. Penimbunan lemak dan jaringan fibrosa dalam arteri secara progresif mempersempit lumen arteri sehingga jumlah darah yang mengalir ke jaringan yang terletak diluar lesi berkurang. Aneurisma Pelebaran pembuluh arteri. Aneurisma dapat terjadi pada aorta atau cabang arteri perifer. Trauma Arteri Biasanya disebabkan oleh luka yang cukup luas pada jaringan lunak, fraktur, dll. Arteriovenosus Malformasi Penyakit ini biasanya ditandai dengan pembesaran pada tungkai. Malformasi terdiri atas tiga jenis yaitu hubungan langsung antara arteri dan vena pada arteriola, malformasi yang timbul pada kapiler dan malformasi pada vena. Artritis Peradangan yang terjadi pada pembuluh darah arteri. Neoplasma Pertumbuhan jaringan baru yang abnormal, seperti tumor. 3. ANATOMI MEDIASTINUM Bagian medial rongga toraks antara paru-paru disebut mediastinum. Kelenjar tiroid dan paratiroid, ti- dak dianggap sebagai struktur mediastinum karena le- taknya lebih superior dan tidak berada dalam medi- astinum. Namun, kelenjar timus terletak di dalam media- stinum, lebih rendah dari kelenjar tiroid dan anterior ke- trakea dan esofagus (Gambar 2-22). Empat struktur penting yang secara radiografis terletak di medi- astinum adalah: (1) kelenjar timus (thymus gland) (2) jantung dan pembuluh darah besar (heart and great vessels) (3) Trakea (trachea), dan (4) Kerongkongan (esophagus) ANATOMI SISTEM PERNAPASAN Sistem pernapasan adalah proses memasukkan udara beroksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paru.
Sistem pernapasan manusia berfungsi untuk menyedi-
akan asupan oksigen secara konsisten agar seluruh fungsi tubuh bekerja dengan baik.Sementara bekerja, metabolisme akan memproduksi gas karbon dioksida sebagai produk limbah yang harus dibuang. Proses pembuangan ini pulalah yang menjadi tanggung jawab dari sistem pernapasan.
Agar pernapasan lancar, ada sejumlah organ yang ikut andil
dalam prosesnya. Masing-masing organ terbagi dalam dua kate- gori sistem, yaitu saluran pernapasan atas dan saluran per- napasan bawah. SISTEM PERNAPASAAN MANUSIA
Organ pernapasan bagian atas
• Hidung bagian luar • Rongga hidung • Pharynx • Larynx • Trachea Organ pernapasan bagian bawah Primary bronchus (kanan & Kiri) Bronchiolus • Paru kanan Lobus superior Lobus intermediate Lobus inferior • Paru kiri Lobus Superior Lobus inferior KOMPONENT SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS 1. ANATOMI HIDUNG Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena ada- nya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut- rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk 2. ANATOMI PHARYNX Pharynx merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan yang merupakan saluran pencernaan. Faring dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: nasopharynx, orophary-nx, dan laryngopharynx . Nasopharynx terletak di bagian posterior rongga hidung dan bagian bawah tulang sfenoid. Nasopharynx berfungsi sebagai tempat jalannya udara. Oropharynx terletak di belakang mulut dan dipisahkan dari nasopharynx oleh palatum lunak. Karena letaknya di belakang mulut dan di bawah palatum lunak, maka oropharynx berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan dan udara masuk Laryngopharynx berhubungan dengan bagian belakang esophagus dan laring. Seperti oropharynx, laringopharynx juga berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan dan udara 3. ANATOMI LARYNX Laring sering disebut dengan ‘voice box’ dibentuk oleh struktur epiteliumlined yang berhubungan dengan faring (di a-tas) dan trakhea (di bawah). Laring terletak di anterior tulang belakang (vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus berada di posterior la-ring. Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan napas bawah dari benda asing dan un- tuk memfasilitasi proses terjadinya batuk SALURAN PERNAPASAAN BAGIAN BAWAH
1. Trachea: jalan masuk dan keluar
udara “ke” dan “dari” paru-paru.
2. Bronchus: Cabang jalan napas
didalam paru paru
3. Paru Pembagian keempat dan terakhir dari sis- tem pernapasan bawah terdiri dari dua paru- paru yang besar dan kenyal, yang terletak di setiap sisi rongga dada. Paru-paru memenuhi semua ruang yang tidak ditempati oleh struktur lain. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus - lobus superior (atas), tengah, dan inferior (bawah) - dibagi oleh dua celah yang dalam. Fissure inferior, yang memisahkan lobus infe- rior dan tengah, disebut fisura oblique. Fisura horizontal memisahkan lobus superior dan ten- gah. Paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus - superior (atas) dan inferior (bawah) - dip- isahkan oleh fisura miring tunggal yang dalam. TERIMA KASIH