Anda di halaman 1dari 27

Media Pembelajaran

PPKN
untuk SMP/MTs Kelas VII

Rachmad K, S.Pd

PENDIDIKAN
PENDIDIKANPANCASILA DANKEWARGANEGARAAN
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
BAB 1
PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mensyukuri perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara;
• Menghargai perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara;
• Menganalisis perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar
negara;
• Melihat komitmen kebangsaan para
pendiri negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila;
• Melaksanakan tanggung jawab atas
keputusan bersama dengan semangat
konsensus tokoh nasional dalam
perumusan Pancasila.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Pada 8 Maret 1942,


Indonesia menjadi wilayah
pendudukan Jepang.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

29 April 1945,
diumumkan
pembentukan
Badan Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia sebagai
janji kemerdekaan
dari Jepang.

PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DAN
DAN KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada
tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun
Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang,
dengan anggota berjumlah enam puluh dua (62) orang yang
terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang
anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr.
K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua,
yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.

Sumber : www.flickr.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat selaku
ketua sidang menyatakan
perlunya suatu dasar
negara.
Selanjutnya, beberapa
anggota sidang
menyampaikan
pendapatnya tentang
rumusan dasar negara.
Sumber : upload.wikimedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali.


Sidang pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei
sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang
dasar negara.
Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai
dengan 17 Juli 1945 dengan membahas
rancangan UndangUndang Dasar.
di gedung ”Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu
dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.
Sumber : upload.wikimedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Menurut Muhammad Yamin,


terdiri dari lima unsur dasar
yang akan merdeka, yaitu
sebagai berikut:
• Perikebangsaan
• Perikemanusiaan
• Periketuhanan
• Perikerakyatan
• Kesejahteraan
Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Menurut Soepomo, terdiri


dari lima unsur dasar yang
akan merdeka, yaitu sebagai
berikut:
• Persatuan
• Kekeluargaan
• Keseimbangan lahir
dan batin
• Keadilan rakyat
• Musyawarah
Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Menurut Soekarno, terdiri dari lima
unsur landasan kemerdekaan, yaitu
sebagai berikut:

• Nasionalisme dan kebangsaan


Indonesia
• Internasionalisme dan
perikemanusiaan
• Mufakat atau demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• Ketuhanan Yang Maha Esa

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Pada” Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil
yang bertugas untuk mengumpulkan usulan
para anggota yang akan dibahas pada masa
sidang berikutnya. Panitia Kecil beranggotakan
delapan orang di bawah pimpinan Ir. Soekarno,
dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes
Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid Hasjim, Mr.
Muhammad Yamin, Sutardjo
Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto
Iskandardinata, dan Drs. Mohammad Hatta

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah
mencapai satu persetujuan atau kesepakatan tentang
rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang
Dasar). Rapat ber langsung secara alot karena terjadi
perbedaan paham antarpeserta tentang rumusan dasar
negara terutama soal agama dan negara. Persetujuan Panitia
Sembilan ini termaktub di dalam satu rancangan pembukaan
hukum dasar (Undang-Undang Dasar). Oleh Ir. Soekarno,
rancangan pembukaan hukum dasar ini diberikan nama
”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan
”Piagam Jakarta” Sumber : www.flickr.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah
”Piagam Jakarta” tersebut, dalam sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara
yang diubah adalah sila pertama yang semula berbunyi
”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemelukpemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
Latar belakang perubahan sila pertama, menurut Mohammad
Hatta bermula dari datangnya utusan opsir Kaigun (Angkatan
Laut Jepang). Mereka memberitahukan bahwa wakil-wakil
Protestan dan Katolik dari wilayah yang dikuasai oleh
Angkatan Laut Jepang merasa keberatan dengan bagian
kalimat rumusan dasar negara dalam naskah Piagam Jakarta.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Pada 7 Agustus
1945, setelah
menyelesaikan
tugasnya, BPUPKI
dibubarkan dan
digantikan dengan
PPKI atau Dokuritsu
Junbi inkai.
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Jepang akhirnya
menyatakan
kekalahannya pada
Sekutu pada
14 Agustus 1945.
Hal ini terjadi
setelah dua
kotanya dijatuhi
bom atom.

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Kekalahan Jepang tersebut ternyata diketahui oleh


golongan muda. Mereka kemudian menginginkan
kemerdekaan diproklamasikan secepatnya.
Terjadilah peristiwa Rengaas Dengklok

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


LINE TOPIK A
A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

18 Agustus 1945
PPKI menggelar
sidang. Salah satu
hasil sidang PPKI
yaitu
mengesahkan
Pancasila sebagai
dasar negara.

Sumber : commons.wikimedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II


pada 14 Agustus 1945, membuka
kesempatan bagi
bangsa Indonesia untuk mempersiapkan
kemerdekaan atas dasar prakarsa
sendiri. Lalu bagaimana dampaknya
terhadap keberadaan BPUPKI? Setelah
menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan,
dan sebagai gantinya pada tanggal
7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan
pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Zyunbi Iinkai.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada
tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara,
yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal
Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam
pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai
Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya.
PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan
Wakil Ketua.

Sumber : commons.wikimedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pada hari Jumat, tanggal 17


Agustus 1945, Ir. Soekarno
didampingi oleh Mohammad
Hatta memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia
ke seluruh dunia. Sumber :
Arsip Nasional RI Gambar 1.8
Pembacaan Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir.
Soekarno

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Keesokan harinya, pada


tanggal 18 Agustus 1945 PPKI
melaksanakan sidang dan
menghasilkan
keputusansebagai berikut.
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil
Presiden, yaitu Ir. Soekarno
dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional
Indonesia Pusat. Salah satu
keputusan sidang PPKI adalah
mengesahkan Undang-Undang
Dasar
Sumber 1945.
: www.flickr.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan
dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara

Semangat mengandung arti : tekad dan dorongan


hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau
hasrat tertentu.
Para pendiri negara merupakan
contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki
semangat yang kuat dalam membuat perubahan,
yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi
negara yang merdeka dan sejajar dengan negara-
negara lain di dunia.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Dengan memahami
pentingnya semangat
kebangsaan dari para
pendiri bangsa, kita
diharapkan mampu
melahirkan jiwa
nasionalisme dan
patriotisme.

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang


mengandung kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau
memelihara kehormatan bangsa.
Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam
arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam
arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena
mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap
bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya
memandang rendah terhadap bangsa lain. Nasionalisme dalam arti
sempit disamakan dengan Chauvinisme. Hal ini pernah di praktikan
oleh Jerman pada masa Hitler tahun 1934-1945. Ia menganggap
Jerman di atas segala-galanya (Deutschland Uber Alles in der
Wetf). Sumber : commons.wikimedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Sumber : id.wikipedia.org
Patriotisme adalah cinta tanah air atau sikap
seseorang yang rela berkorban baik jiwa maupun raga
untuk mempertahankan bangsanya.
Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme
dalam arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme
dalam pengertian ini adalah perasaan cinta yang tinggi
atau bangga ter hadap tanah air dan tidak memandang
rendah bangsa lain.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan
sering juga disebut sebagai ”jiwa dan semangat ’45”. Adapun hal-
hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 diantaranya
adalah sebagai berikut.
Faktor pembentuk nasionalisme antara lain sebagai berikut. a.
Faktor objektif meliputi bahasa, warna kulit, kebudayaan, adat,
agama, wilayah, kewarganegaraan dan ras.
b. Faktor subjektif meliputi citacita, semangat, timbulnya
kesadaran nasional untuk terwujudnya negara nasional.
a. Pro patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan
mendahulukan kepentingan tanah air.
b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan
masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan.
c. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku,
antargolongan dan antarbangsa.
d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
e. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas
dendam.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai