Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Tata Ruang

Nasional
Agil gilang
Aji sadewo
Cherdy prasetya
Laurensius ardi
Risky maulana
Satrio wiguna
Maksud Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah negara yang
dijadikan acuan untuk perencanaan jangka
panjang
Tujuan Penataan Ruang Wilayah
Nasional
Tujuan penataan ruang wiayah nasional mewujudkan
beberapa hal, di antaranya:
• Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan.
• Keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
• Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, laut, dan
udara, termasuk ruang di dalam bumi.
Kebijakan dan strategi Penataan
Ruang Wilayah Nasional
Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:
• peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat
pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan
berhierarki; dan
• peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan
jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi,
energi, dan sumber daya air yang terpadu dan
merata di seluruh wilayah nasional.
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang
meliputi:
• kebijakan dan strategi pengembangan,
pemanfaatan, dan pengelolaan kawasan lindung
• kebijakan dan strategi pengembangan kawasan
budi daya
• kebijakan dan strategi pengembangan kawasan
strategis nasional
Rencana struktur ruang wilayah
nasional
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, Sistem Perkotaan
Nasional terdiri dari:
• Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
• Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
• Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
ditetapkan dengan kriteria
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai
simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang
menuju kawasan internasional
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai
pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang
melayani beberapa provinsi
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai
simpul utama transportasi skala nasional atau melayani
beberapa provinsi
• Kawasan perkotaan yang berada di pesisir yang berfungsi atau
berpotensi sebagai pelabuhan hub internasional dan pintu
gerbang ekspor hasil kegiatan kelautan dan perikanan
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
ditetapkan dengan kriteria:
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor yang
mendukung PKN
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani
skala provinsi atau beberapa kabupaten
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi
atau beberapa kabupaten
• Kawasan perkotaan yang berada di pesisir yang berfungsi
atau berpotensi mendukung ekonomi kelautan nasional
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
ditetapkan dengan kriteria:
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang
melayani skala kabupaten atau beberapa
kecamatan
• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai simpul transportasi yang melayani skala
kabupaten atau beberapa kecamatan
• Kawasan perkotaan yang berada di pesisir yang
berfungsi atau berpotensi mendukung ekonomi
kelautan lokal
Sistem jaringan transportasi
nasional
Sistem Transportasi Nasional Nasional
(Sistranas) sebagaimana ditetapkan dalam
lampiran Peraturan Menteri Perhubungan ini
merupakan tatanan transportasi yang
terorganisasi secara kesisteman untuk
dijadikan sebagai pedoman dan' landasan
dalam perencanaan
Sistem jaringan energi nasional
Sistem jaringan energi nasional terdiri atas:
• jaringan pipa minyak dan gas bumi;
• pembangkit tenaga listrik; dan
• jaringan transmisi tenaga listrik.
• Jaringan pipa minyak dan gas bumi
Jaringan pipa minyak dan gas bumi dikembangkan
untuk:
• menyalurkan minyak dan gas bumi dari kilang
pengolahan atau tempat penyimpanan ke
konsumen.
• Jaringan pipa minyak dan gas bumi beserta prioritas
pengembangannya ditetapkan oleh menteri yang
tugas dan tanggung jawabnya di bidang minyak dan
gas bumi.
Jaringan pipa minyak dan gas bumi ditetapkan
dengan kriteria:
• adanya fasilitas produksi minyak dan gas bumi,
fasilitas pengolahan dan/atau penyimpanan, dan
konsumen yang terintegrasi dengan fasilitas
tersebut; dan
• berfungsi sebagai pendukung sistem pasokan
energi nasional.
• Pembangkit tenaga listrik dikembangkan untuk
memenuhi penyediaan tenaga listrik sesuai dengan
kebutuhan yang mampu mendukung kegiatan
perekonomian.
Pembangkit tenaga listrik
ditetapkan dengan kriteria:
• mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk
kepentingan umum di kawasan perkotaan, perdesaan hingga
kawasan terisolasi
• mendukung pengembangan kawasan perdesaan, pulau-
pulau kecil, dan kawasan terisolasi
• mendukung pemanfaatan teknologi baru untuk
menghasilkan sumber energi yang mampu mengurangi
ketergantungan terhadap energi tak terbarukan
• berada pada kawasan dan/atau di luar kawasan yang
memiliki potensi sumber daya energiberada pada lokasi yang
aman terhadap kegiatan lain dengan memperhatikan jarak
bebas dan jarak aman.
Jaringan transmisi tenaga listrik
ditetapkan dengan kriteria
• mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk
kepentingan umum di kawasan perkotaan hingga perdesaan
• mendukung pengembangan kawasan perdesaan, pulau-pulau
kecil, dan kawasan terisolasi
• melintasi kawasan permukiman, wilayah sungai, laut, hutan,
persawahan, perkebunan, dan jalur transportasi
• berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan
memperhatikan persyaratan ruang bebas dan jarak aman
• merupakan media penyaluran tenaga listrik adalah kawat saluran
udara, kabel bawah laut, dan kabel bawah tanah
• menyalurkan tenaga listrik berkapasitas besar dengan tegangan
nominal lebih dari 35 kilo Volt.
Sistem jaringan telekomunikasi
nasional
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat
telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan
dalam melakukan aktivitas telekomunikasi. Jaringan
telekomunikasi merupakan bagian dari kegiatan
penyelenggaraan telekomunikasi yang telah diatur
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia dalam Undang-Undang
Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999.
Sistem jaringan sumber
daya air
Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA),
merupakan jaringan informasi sumber daya air yang
tersebar dan dikelola oleh berbagai institusi. Jaringan
informasi sumber daya air harus dapat diakses oleh
berbagai pihak yang berkepentingan dalam bidang
sumber daya air.

Anda mungkin juga menyukai