Anda di halaman 1dari 18

KONSEP PENCIPTAAN

ALAM SEMESTA
dalam pandangan Islam
By: Nur Seha Putri
PENDAHULUAN

onsep penciptaan sangat penting artinya di dalam suatu sistem pemikiran. Dan
di dalam kerangka berfikir dari seorang pemikir khususnya. Sebab ia termasuk
bagian dari pandangan hidup atau yang biasa disebut dengan worldview.

alam peradaban Barat, sebagian ilmuwan menyatakan bahwa alam ini ada
secara kebetulan atau ada dengan sendirinya.

elain itu, menurut sebagian dari mereka wujud yang ada hanyalah apa yang
dapat diindera saja. Sehingga yang benar hanyalah apa yang dapat diindera
dan masuk akal, selain itu tidak ada dan tidak benar.

dapun dari segi tujuan, sebagian mereka menyangka bahwa adanya kehidupan
di alam ini hanyalah sebagai sarana untuk memuaskan nafsu dan menggapai
suatu kekuasaan, tidak lebih. Lebih lagi paham Materialisme yang mengakui
hanya alam inilah yang ada, tidak ada kehidupan setelah kehidupan ini
Masalah penciptaan alam ternyata telah menarik
perhatian banyak kalangan.
Bukan hanya filosof maupun teolog saja melainkan juga
para ilmuwan.
Dalam hal ini agama memiliki andil besar dalam
memberikan informasi mengenai masalah tersebut.
Setiap kalangan memiliki rumusan masing-masing dan
melahirkan berbagai teori.
Konsep Sains tentang Penciptaan Alam

ada tahun 1929 Edwin Hubble astronom Amerika mengemukakan


teori expanding universe. Yaitu teori mengembang dengan
kesimpulan bahwa galaksi-galaksi di sekitar Bimasakti menjauhi
Bumi dengan kecepatan yang sebanding dengan jaraknya dari
Bumi. Galaksi yang lebih jauh kecepatannya lebih besar.
• Menurut para ilmuwan sains, awalnya galaksi-galaksi dan bintang-bintang berada
di satu tempat bersamaan dengan bumi sekitar 15 milyar tahun silam yang
terkumpul dalam suatu gumpalan neutron. Gumpalan neutron tersebut terbentuk
dari electron-elektron yang berasal dari masing-masing atom yang telah menyatu
dengan protonnya sehingga tidak memiliki gaya tolak listrik antara masing-
masing electron dan masing-masing proton. Gumpalan tersebut berada di alam
tanpa diketahui sebab meledaknya dengan sangat dahsyat. Sehingga
terhamburlah seluruh materi tersebut ke seluruh jagad raya. Demikianlah yang
dikenal dengan sebutan big bang (dentuman besar)
Skema Penciptaan Alam dalam Sains

Bola Raksasa

Dentuman Besar (Big Bang)

Mengembang (Expanding Universe)

Teori penciptaan alam sebagaimana tergambar pada tabel diatas tidak menjelaskan saluran yang
dapat menghubungkan penciptaan dengan Tuhan. Tampak ada yang terputus antara alam dan
Tuhan. Seolah-olah alam tercipta dengan sendirinya. Bahkan dalam konteks ini, eksistensi Tuhan
terabaikan. Disebabkan sifat sains yang hanya mengamati aspek materi saja
Konsep Teolog Muslim atau Mutakallimun tentang Penciptaan
Alam

MU’TAZILAH ASY’ARIYYAH

eori ‫( ا لكمون‬al-kummun), artinya eori ‫ ا لهيولي‬atau atomisme. Yaitu boleh jadi


tersembunyi atau tersimpan. Yaitu setelah sesuatu yang telah ada namun hanya
alam tercipta alam berjalan sendiri dalam ilmu Allah, luput atau tak
dengan hukum-hukumnya secara terjangkau oleh ilmu manusia. Atau
konsisten atau tetap. Konsekuensinya, sesuatu yang ada dan diketahui manusia
penciptaan alam ini adalah sekaligus tetapi tidak dapat diamati oleh manusia.
secara bersamaan.

sy’ariyah berpendapat bahwa penciptaan


empertegas dan memperkuat doktrin tidak ada hentinya, hal ini relevan dengan
tauhid tentang ke Esa-an, ke-qadim-an, bukti forensik yang menunjukkan bahwa
ke-muthlaq-an dan ke-azali-an Allah. selalu saja ada yang tidak sama dengan
Kemudian menggugurkan pendapat yang sebelumnya atau dengan lainnya meskipun
meng-qadim-kan alam karena alam pada jenis makhluk yang serupa yang
diciptakan oleh Allah dari tidak ada berarti selalu terjadi ciptaan baru.
sehingga alam ini sesungguhnya baru
Konsep Filosof tentang Penciptaan Alam

erbincangan mengenai penciptaan alam di kalangan filosof melahirkan


teori emanasi.

i kalangan filosof muslim dikenal dengan teori al-faidh ‫ ا لفيض‬yaitu alam


melimpah dari Allah secara berangsur-angsur sebagaimana cahaya
melimpah dari matahari atau panas dari api.

eori tersebut juga dikenal dengan teori akal sepuluh. Yaitu Allah
menciptakan alam ini melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh.

alam hal ini, filosof berusaha menemukan pemikiran yang tidak


berbenturan dengan tauhid dalam penciptaan alam. Namun banyak
menuai kritik sebab rentan terhadap peng-qadim-an sesuatu selain
‫‪Konsep Al-Qur’an tentang Penciptaan Alam‬‬

‫ض ٰى َأ ْم ًرا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُكن فَيَ ُك ُ‬


‫ون (البقرة ‪)117‬‬ ‫ت َواَأْل ْر ِ‬
‫ض ۖ وَِإ َذا قَ َ‬ ‫اوا ِ‬
‫س َم َ‬
‫َ ِدي ُع ال َّ‬

‫ضىٰ َأ ْم ًرا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُكنْ فَيَ ُك ُ‬


‫ون (آل عمران ‪)47‬‬ ‫شا ُء ۚ ِإ َذا قَ َ‬ ‫ش ٌر ۖ قَا َل َك ٰ َذلِ ِك هَّللا ُ يَ ْخلُ ُ‬
‫ق َما يَ َ‬ ‫سنِي بَ َ‬
‫س ْ‬ ‫ب َأنَّىٰ يَ ُك ُ‬
‫ون لِي َولَ ٌد َولَ ْم يَ ْم َ‬ ‫َالَتْ َر ِّ‬

‫ب ثُ َّم قَا َل لَهُ ُكنْ فَيَ ُك ُ‬


‫ون (آل عمران ‪)59‬‬ ‫س ٰى ِع ْن َد هَّللا ِ َك َمثَ ِل آ َد َم ۖ َخلَقَهُ ِمنْ تُ َرا ٍ‬
‫ِنَّ َمثَ َل ِعي َ‬

‫ش َها َد ِة ۚ‬ ‫الصو ِر ۚ َعالِ ُم ا ْل َغ ْي ِ‬


‫ب َوال َّ‬ ‫ق ۚ َولَهُ ا ْل ُم ْل ُك يَ ْو َم يُ ْنفَ ُخ فِي ُّ‬ ‫ق ۖ َويَ ْو َم يَقُو ُل ُكنْ فَيَ ُك ُ‬
‫ون ۚ قَ ْولُهُ ا ْل َح ُّ‬ ‫ت َواَأْل ْر َ‬
‫ض بِا ْل َح ِّ‬ ‫اوا ِ‬
‫س َم َ‬ ‫َ ُه َو الَّ ِذي َخلَ َ‬
‫ق ال َّ‬
‫َوه َُو ا ْل َح ِكي ُم ا ْل َخبِي ُر (األنعام ‪)73‬‬
‫ش ْي ٍء ِإ َذا َأ َر ْدنَاهُ َأنْ نَقُو َل لَهُ ُكنْ فَيَ ُك ُ‬
‫ون (النحل ‪)40‬‬ ‫ِنَّ َما قَ ْولُنَا لِ َ‬

‫ض ٰى َأ ْم ًرا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُكنْ فَيَ ُك ُ‬


‫ون (مريم ‪)35‬‬ ‫ان هَّلِل ِ َأنْ يَتَّ ِخ َذ ِمنْ َولَ ٍد ۖ ُ‬
‫س ْب َحانَهُ ۚ ِإ َذا قَ َ‬ ‫َا َك َ‬

‫ش ْيًئا َأنْ يَقُو َل لَهُ ُكنْ فَيَ ُك ُ‬


‫ون (يس ‪)82‬‬ ‫ِنَّ َما َأ ْم ُرهُ ِإ َذا َأ َرا َد َ‬

‫ض ٰى َأ ْم ًرا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُكنْ فَيَ ُكونُ (المؤمن ‪)68‬‬
‫ُ َو الَّ ِذي يُ ْحيِي َويُ ِميتُ ۖ فَِإ َذا قَ َ‬
ُ ‫ ُك ْن فَ يَ ُك‬yang berarti jadilah maka jadilah merupakan pedoman
ada kalimat ‫ون‬
penciptaan alam versi Al-Qur’an.

akni dalam menciptakan alam, Allah hanya menyebut ‫ ُك ْن‬maka terciptalah alam
semesta.

l-Qur’an juga menjelaskan proses mengenai fase alam yang sebelumnya dalam
kondisi merapat bersatu padu kemudian terbelah.

َ ُ‫ش ْي ٍء َح ٍّي ۖ َأفَاَل يُْؤ ِمن‬


‫ون‬ َ ‫ت َواَأْل ْر‬
َ ‫ض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَا ُه َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِم َن ا ْل َما ِء ُك َّل‬ َّ ‫ين َكفَ ُروا َأ َّن ال‬
ِ ‫س َما َوا‬ َ ‫َ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذ‬
)30 ‫(األنبياء‬

erbagai penjelasan menekankan pada adanya tahapan-tahapan dalam penciptaan


alam. Tentunya tetap tidak dapat dijangkau oleh sains, teologi dan filsafat.
Tahapan-tahapan ini menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah di dalam
menciptakan langit dan bumi.
lam Sebagai Tanda Keagungan Allah

lam Diciptakan bagi Kepentingan Manusia

Anda mungkin juga menyukai