Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

PENGANIAYAAN

Elina Indraswari
H1A012016

Pembimbing: dr. Irawanto Rochadi Bima Sakti, Sp.F


PENDAHULUAN
Pengertian penganiayaan adalah tindak
pidana terhadap tubuh dan perilaku yang
sewenang-wenang.
Dalam peristiwa penganiayaan, tindak
pidana dapat dibagi menjadi tindak pidana
penganiayaan biasa, ringan, berencana, berat,
berat berencana, dan penganiayaan terhadap
orang yang berkualitas tertentu.
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. TI
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Status : Menikah
Alamat : Sekarbela, Mataram
No RM : 074823
ANAMNESIS
Pasien datang ke IGD RS Bhayangkara pada
hari Senin 17 Juli 2017 dengan keluhan
terjadi penganiayaan.
Pasien mendapat pukulan di mata sebelah
kanan dari sang kakak saat sedang duduk di
teras rumah.
Pasien dipukul sebanyak dua kali dengan
menggunakan tangan kanan yang mengepal.
HASIL PEMERIKSAAN
GCS: E4V5M6
Tanda vital
◦ Tekanan darah : seratus dua puluh per delapan
puluh milimeter air raksa
◦ Frekuensi nadi : delapan puluh kali per menit
◦ Tinggi badan : seratus enam puluh lima sentimeter
◦ Berat badan : tujuh puluh lima kilogram
DESKRIPSI LUKA
Terdapat satu buah luka memar pada mata kanan dengan ukuran luka lima sentimeter. Bentuk
membulat berwarna kehitaman. Permukaan luka lebih tinggi daripada kulit di sekitarnya, batas luka
tegas, tak teraba kasar. Kulit ari tak tampak terkelupas. Bagian dalam mata tampak kemerahan.
REFLEKSI KASUS
DEFINISI PENGANIAYAAN
Secara umum, tindak pidana terhadap tubuh
pada KUHP disebut “penganiayaan”.
Penganiayaan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dimuat arti sebagai “perilaku yang
sewenang-wenang”.
Penganiayaan yaitu perilaku yang disengaja
yang menyebabkan perasaan tidak enak
(penderitaan), rasa sakit, atau luka.
ASPEK HUKUM
PENGANIAYAAN
 Penganiayaan biasa sebagaimana diatur dalam pasal 351 KUHP.
 Penganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam pasal 352
KUHP.
 Penganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam pasal 353
KUHP.
 Penganiayaan berat sebagaimana diatur dalam pasal 354 KUHP.
 Penganiayaan berat berencana sebagaimana diatur dalam pasal
355 KUHP.
 Penganiayaan terhadap orang yang berkualitas tertentu
sebagaimana diatur dalam pasal 356 KUHP.
PENGANIAYAAN BIASA
1) Penganiayaan diancam dengan pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah.
2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka
berat, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun.
3) Jika mengakibatkan mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
4) Dengan penganiayaan disamakan
sengaja merusak kesehatan.
5) Percobaan untuk melakukan kejahatan
ini tidak dipidana.
PENGANIAYAAN RINGAN
 Penganiayaan yang tidak termasuk dalam:
1. Penganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 353 KUHP.
2. Penganiayaan terhadap orang yang mempunyai kualifikasi
tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 356 KUHP yaitu penganiayaan
terhadap:
◦ Ibu atau bapaknya yang sah, istri atau anaknya.
◦ Pegawai negeri yang sedang atau karena menjalankan tugasnya yang
sah.
◦ Nyawa atau kesehatan yaitu memasukkan bahan berbahaya bagi
nyawa atau kesehatan atau dimakan atau diminum.
◦ Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.
PENGANIAYAAN BERENCANA
1. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu,
diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka
berat, yang bersalah dikenakan dengan
pidana paling lama tujuh tahun.
3. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian,
yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
PENGANIAYAAN BERAT
1. Barangsiapa sengaja melukai berat orang
lain, diancam karena
melakukan penganiayaan berat dengan
pidana penjara paling lama delapan tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian,
yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama sepuluh tahun.
PENGANIAYAAN BERAT
BERENCANA
1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan
rencana terlebih dahulu, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian,
yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
PENGANIAYAAN TERHADAP ORANG-
ORANG YANG BERKUALITAS
TERTENTU
“Pidana yang ditentukan dalam Pasal 351, 353,
354 dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga”
1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap
ibunya, bapaknya, istrinya atau anaknya menurut
undang-undang.
2. Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang pejabat
ketika atau karena menjalankan tugasnya yang sah.
3. Jika kejahatan dilakukan dengan memberikan
bahan yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan
untuk dimakan atau diminum.
PEMBAHASAN KASUS
 Sesuai dengan definisi penganiayaan menurut KUHP
yaitu tindak pidana terhadap tubuh yang menyebabkan
perasaan tidak enak, rasa sakit, atau luka.
 Pada kasus ini, pelaku melakukan tindak pidana
terhadap tubuh korban.
 Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 351 ayat (1)
KUHP mengenai penganiayaan: unsur kesengajaan,
perbuatan, rasa sakit, tidak enak pada tubuh, luka tubuh,
dan akibat mana menjadi satu-satunya tujuan pelaku.
Luka yang dialami oleh pasien masih termasuk
luka ringan karena tidak membatasi aktivitas
sehari-hari.
Jika korban menuntut si pelaku atas penganiayaan
tersebut, pelaku dapat dijerat dengan pasal 351
ayat (1) KUHP yang berbunyi “penganiayaan
diancam dengan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
KESIMPULAN
◦ Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari
pemeriksaan pasien, saya simpulkan bahwa telah
diperiksa seorang pasien laki-laki berusia lima puluh
enam tahun dengan tinggi badan seratus enam puluh
lima sentimeter, berat badan tujuh puluh lima
kilogram, dan status gizi baik.
◦ Pada orang tersebut ditemukan satu buah luka memar
pada mata kanan yang disebabkan oleh kekerasan
tumpul.
◦ Luka tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
 Soesilo R. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal.
Bogor: Politeia. 1991.
 Hamzah A. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: PT. Renika
Cipta. 1994.
 Marpaung L. Tindak Pidana Terhadap Nyawa Dan Tubuh.
Jakarta: Sinar Grafika. 2002.
 Moeljatno. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Renika Cipta.
2002.
 Tirtaamidjaja. Pokok-Pokok Hukum Pidana. Jakarta: Fasco.
1995.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai